Badan Pemerintahan

Badan Pemerintahan



Penghargaan Kepada Orang Lain

Memberikan penghargaan kepada orang lain itu bukan hanya dengan memberikan sesuatu seperti uang, buah-buahan, bahkan senyuman semata. Penghargaan itu juga diberikan dengan menuliskan karyanya nan digunakan sebagai surat keterangan penulisan nan sedang dikerjakan. Memang tak boleh menjiplak sehigga kata-kata nan dijadikan surat keterangan itu harus dibahasakan lagi agar tak dianggap hanya mengambil kalimat-kalimat dalam banyak buku, lalu mengakuinya sebagai karya sendiri. Tentu saja hal ini bukan sesuatu nan baik.

Bahkan kalau pun mengambil status orang lain dan memuatnya sebagai salah satu pendukung data nan dibutuhkan, maka nama pembuat status itu pun harus diungkapkan dalam tulisan walaupun tak dimasukan ke dalam daftar pustaka. Misalnya, ‘.... (dari status Fb Ali).’ Pengakuan ini sebagai suatu penghargaan bahwa penulis tak mengambil hak orang lain dengan mengaku bahwa itu ialah pendapatnya pribadi. Bagaimana kalau data nan diambil itu berasal dari buku nan diterbitkan oleh sebuah forum atau yayasan.

Cara menuliskan daftar pustakanya dapat dengan seperti ini. Yayasan LIA. 2010. Elementary Book 4 – Student Book . Jakarta. Hal ini dilakukan ketika tak ada nama penulis di buku tersebut. Kalau ada nama penulisnya, jangan lupa buat mencantumkan nama penulis nan bersangkutan. Hal ini sangat penting. Dapat saja buku itu dituntut sebab dinilai ada bagian-bagian nan dipakai secara ilegal. Membuat daftar pustaka itu tak sulit, tetapi harus mengikuti aturan.


Untuk buku nan digunakan sebagai surat keterangan nan ditulis oelh satu orang, maka cara penulisannya pun sederhana. Misalnya, Heriyati. 2010. Parents and Children Talk . Yogyakarta: Bentang Pustaka. Judul buku dicetak miring. Kalau nama penulis ada dua kata, maka kata belakang dituliskan terdahulu. Misalnya, Hademat, Heriyati. 2012. The Miracle of Rendah Hati . Jakarta: Laskar Aksara. Nama penulis itu hanya dipisahkan dengan menggunakan tanda baca koma.

Apa nan tertera didaftar pustakan itu sebenarnya ialah informasi tentang penulis, tahun penerbitan, judul buku atau judul makalah, loka diterbitkan, dan nama penerbit. Data ini akan menjadi sesuatu nan sangat krusial sebab merupakan data pendukung tulisan. Kalau pustaka nan digunakan tak akurat, maka pendapat atau konklusi nan ditarik juga diragukan kebenarannya. Dengan demikian, pustaka nan dipakai tak dapat sembarangan.

Bila perlu, pilihlah buku nan dikarang oleh penulis nan mumpuni dan bukan penulis nan terkenal dengan seorang plagiat. Tidak sedikit penulis nan dengan seenaknya menggabungkan kalimat-kalimat dalam beberapa referensi, lalu dengan santainya mengakui sebagai karyanya. Tentu saja penulis seperti ini bukan sebagai penulis nan dapat dipercaya. Niatnya menulis hanya buat mendapatkan rupiah. Padahal tulisan nan baik itu akan menjadi tabungan di akhirat atau dengan kata lain, tulisan itu akan menjadi amal jariyah.

Para penulis muda, seharusnya tahu dan segera mendapatkan infromasi ini agar tak terjebak ke dalam perbuatan nan instan dan ingin segera mendapatkan hasil tanpa memikirkan dampak dari perbuatan itu. Kalau surat keterangan nan diambil berupa kitab kudus seperti Al-Quran nan tak ada penulisnya, maka nan ditulis di daftar pustaka ialah nama kitab suci, tahun terbitan, dan nama penerbitnya. Inilah keistimewaan Al-Quran. Manusia hanyalah penyusun. Sedangkan semua isinya ialah perkataan Allah Swt nan niscaya mengandung kebenaran.

Jangan takut mengambil Al-Quran sebagai surat keterangan buat pembahasan apapun. Asalkan memang memahami ayat nan diambil sebagai surat keterangan dan tak asal ambil dan tak mempunyai ilmu. Namun, jangan menggunakan ayat Al-Quran buat mendukung pendapat nan salah atau mendukung data nan sebenarnya tak benar. Al-Quran itu bukan sebagai tameng hal-hal nan diharamkan. Tentu saja akan sangat tak dibenarkan kalau hal ini dilakukan dengan sadar.



Penulisan Daftar Pustaka Lainnya

Dalam menulis sebuah karya nonfiksi (buku, makalah, skripsi, tesis, dan sebagainya), baik ilmiah maupun populer, penggunaan berbagai literatur sebagai bahan acuan tentu tidak bisa dielakkan. Literatur-literatur ini bisa berupa buku, jurnal ilmiah, majalah, atau bentuk-bentuk publikasi lainnya, termasuk dari situs internet. Kalau menuliskan suatu karya nan mewajibkan memberikan daftar pustaka, maka bacaan nan telah mendukung itu dijadikan daftar pustaka.

Tak semua literatur ini ditulis oleh individu atau perorangan. Tak sedikit literatur nan digunakan dalam penulisan sebuah karya ilmiah merupakan literatur nan ditulis oleh sebuah badan korporasi. Untuk literatur seperti ini ada teknik spesifik dalam penulisan daftar pustakanya. Mungkin masih ada nan membutuhkan infromasi tentang hal ini. Oleh sebab itu, artikel ini boleh saja diberi perhatian khusus.

Teknik penulisan buat daftar pustaka tidak dapat dilakukan asal-asalan sebab bisa mengaburkan keberadaan literatur acum tersebut. Badan korporasi nan mungkin menjadi pengarang suatu buku atau bentuk literatur lainnya antara lain badan pemerintahan, lembaga-lembaga umum, konferensi, stasiun radio dan televisi, dan lain-lain. Semua itu kalau dijadikan sebagai referensi, tetap harus dituliskan. Paling tak dalam sebuah buku, menggunakan tiga buku sebagai referensi, dua makalah dari internet atau dari jurnal ilmiah.

Terkadang ada nan menuliskan begitu banyak daftar puskata. Hal ini tak masalah sebab nan bersangkutan merasa bahwa apa nan ditulisnya merupakan inspirasi dari semua buku nan dimuatnya di dalam daftar pustaka.



Badan Pemerintahan

Yang dimaksud dengan badan pemerintahan ialah badan-badan pemerintah nan mengerjakan kegiatan eksekutif, legislatif, dan yudikatif. Termasuk di sini ialah departemen, angkatan bersenjata, forum setara departemen, pejabatnya, perwakilan, dan delegasi pemerintah. Untuk badan-badan pemerintahan ini, kata primer ada pada nama negara.

Contoh teknik penulisan daftar pustaka dengan asas pembalikan:
* Departemen Keuangan Indonesia ……….> ditulis: Indonesia. Departemen Keuangan
* Kodam III Siliwangi ………..> ditulis: Indonesia. Angkatan Darat. Kodam III Siliwangi
* Mahkamah Konstitusi Indonesia ……> ditulis: Indonesia. Mahkamah Konstitusi
* Presiden Republik Indonesia………> ditulis: Indonesia. Presiden
* Menteri Kesehatan …………..> ditulis: Indonesia. Menteri Kesehatan
* Gubernur Sumatera Barat …………> ditulis: Sumatera Barat. Gubernur
* Lurah Cangkringan ……….> Cangkringan (Kelurahan). Lurah
* Kedutaan Besar Republik Indonesia Jepang ………> ditulis: Indonesia. Kedutaan Besar, Jepang
* Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia …..> ditulis: Indonesia. Dewan Perwakilan Rakyat
* Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kotamadya Bandung ……> ditulis: Bandung (Kotamadya). Dewan Perwakilan Rakyat
* Pengadilan Agama Bandung ……….> ditulis: Indonesia. Pengadilan Agama, Bandung.

Badan Korporasi nan Didirikan dan Diawasi Pemerintah
Bagi badan korporasi seperti ini, kata primer berada pada nama badan itu sendiri. Termasuk di sini ialah badan nan menjalankan kegiatan perdagangan, kebudayaan, sosial, dan keilmuan (misalnya rumah sakit dan perguruan tinggi), loka kegiatan, otoritas nan mengatur aplikasi suatu pekerjaan, bank, perusahaan dan usaha sejenis, serta rumah ibadah.

Contoh teknik penulisan daftar pustakayang berasal dari badan korporasi jenis ini:
* Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo ………> ditulis: Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo.
* Universitas Padjadjaran ……..> ditulis: Universitas Padjadjaran
* Kebun Raya Bogor ………….> ditulis: Kebun Raya Bogor
* Otoritas Batam …………...> ditulis: Otoritas Batam
* Bank Berdikari ……………...> ditulis Bank Mandiri
* Masjid Raya Pondok Latif ……….> ditulis: Masjid Raya Pondok Indah

Konferensi dan Rendezvous Sejenis
Konferensi atau rendezvous homogen juga dianggap sebagai badan korporasi. Yang dimaksud dengan konferensi atau rendezvous homogen ini ialah rendezvous sekumpulan orang buat membahas suatu masalah.

Bagi badan korporasi seperti ini, kata primer berada pada nama konferensi atau rendezvous itu. Dalam penulisannya, nama konferensi/pertemuan ini harus diikuti dengan nomor konferensi (jika ada), serta loka dan tahun konferensi tersebut.

Contoh teknik penulisan buat daftar pustaka badan korporasi jenis ini:
* Kongres Pemuda Nasional nan diadakan di Jakarta tanggal 27-28 Oktober 2010 ……….> ditulis: Kongres Pemuda Nasional (2010: Jakarta)
* Temu Ilmiah Mahasiswa Indonesia di Jakarta tanggal 17 Juli 2009 ….> ditulis: Temu Ilmiah Mahasiswa Indonesia (2009: Jakarta)

Stasiun Radio dan Televisi
Bagi stasiun radio dan televisi, kata primer ada pada namanya sendiri.
Contoh teknik penulisan daftar pustaka badan korporasi jenis ini:
* Radio Ardan …….> ditulis: Radio Ardan
* RCTI ………..> ditulis: RCTI
* TVRI Stasiun Bandung ………..> ditulis TVRI Stasiun Bandung