Contoh Cara Menulis Daftar Pustaka

Contoh Cara Menulis Daftar Pustaka

Daftar pustaka atau biasa juga disebut bibliografi ialah sebuah daftar nan berisi judul-judul buku, artikel, makalah, dan bahan-bahan dalam bentuk lainnya nan dijadikan sumber atau acum buat sebuah buku atau bentuk tulisan lain. Semua bahan acum atau surat keterangan tersebut dibuat berdasarkan cara menulis daftar pustaka. Tidak mudah membuat daftar pustaka, sebab jika tak sinkron dengan cara menulis daftar pustaka nan telah ditetapkan, daftar pustaka nan baik tak akan dapat tersusun sinkron dengan aturannya.

Bagi sebagian orang, daftar pustaka mungkin tak tertalu krusial buat dituliskan. Namun bagi orang nan bergelut di bidang akademik dan concern terhadap ilmu pengetahuan, daftar pustaka merupakan hal nan perlu diperhatikan. Para calon sarjana, ilmuwan, peneliti, dan lain-lain akan menuliskan sebuah daftar pustaka di akhir tulisan mereka. Dengan sendirinya, mereka juga harus tahu bagaimana cara menulis daftar pustaka dengan sahih apabila mereka membuat sebuah karya.

Sebuah karya nan menuliskan daftar pustaka akan dapat dilihat kembali apakah sumber aslinya berkaitan dengan karya tersebut. Sekaligus melalui daftar pustaka, pembaca dapat memperluas pengetahuannya dengan surat keterangan tersebut nan ditulis di akhir karya. Oleh sebab itu cara menulis daftar pustaka harus dikuasi oleh penulis terutama karya ilmiah. Cara menulisa daftar pustaka nan baik akan memudahkan pembaca menemukan surat keterangan buku nan ada.

Cara Menulis Daftar Pustaka – Fungsi dan Unsur Daftar Pustaka

Sebelum kita memulai mengupas bagaimana cara menulis daftar pustaka nan baik dan benar, sebaiknya kita lihat terlebih dahulu apa itu fungsi dan unsur dari daftar pustaka. Hal ini krusial buat kita ketahui, supaya kita dapat mengetahui apa saja nan termasuk ke dalam daftar pustaka itu, dan mengapa daftar pustaka itu harus ada. Fungsi dan unsur daftar pustaka tentu saja berbeda dengan kutipan nan kita ambil dari buku atau artikel atau karya ilmiah lainnya. Oleh sebab itu mengapa cara menulis daftar pustaka ini krusial diketahui.

Lalu bagaimana dengan catatan kaki atau fotenote? Bukankah dalam catatan kaki juga mencantumkan sumber bacaan? Fungsi dari daftar pustaka berbeda dengan catatan kaki. Catatan kaki digunakan buat menunjuk kepada sumber dari sebuah pernyataan nan digunakan pada tulisan. Dalam hal ini, catatan kaki lebih terperinci dengan menyebutkan sumber seperti penulis, judul buku, dan di halaman berapa sumber itu diambil. Sedangkan daftar pustaka berdasarkan dari cara menulis daftar pustaka tak sedetail itu.

Berbeda dengan itu, daftar pustaka lebih bersifat keseluruhan, dapat kita lihat dalam cara menulis daftar pustaka. Daftar pustaka memberikan informasi nan lengkap mengenai penulis, judul buku, tahun terbit, kota terbit, dan nama penerbit. Di sisi lain, daftar pustaka berfungsi sebagai pelengkap catatan kaki. Bila kita ingin melihat secara lengkap surat keterangan nan tertulis pada catatan kaki, maka kita dapat mencarinya dalam daftar pustaka.

Mengapa cara menulis daftar pustaka ini krusial buat kita ketahui? Itu disebabkan sebab masih ada diantara kita nan belum mengerti betul bagaimana cara menulis daftar pustaka nan baik dan benar. Fungsi daftar pustaka nan memberikan informasi kepada pembaca, nara sumber dari surat keterangan mana saja nan kita gunakan ketika membuat karya ilmiah. Jika kita tak membuat daftar pustaka sinkron denag cara menulis daftar pustaka nan telah ditetapkan, bukan tak mungkin akan membingungkan pembaca.



Unsur Daftar Pustaka

Jika kita telah mengetahui apa fungsi dari daftar pustaka sehingga dapat kita tonjolkan fungsi tersebut lewat cara menulis daftar pustaka nan baik. Lalu bagaimana dengan unsur daftar pustaka, dan apa saja nan ada dan dapat kita ketahui dari unsur daftar pustaka ini. Agar tahu bagaimana cara menulis daftar pustaka, maka Anda harus mengetahui terlebih dahulu unsur-unsurnya. Dengan kata lain unsur-unsur ini sine qua non sinkron dengan cara menulis daftar pustaka nan baik dan benar. Unsur nan paling krusial nan harus dimasukkan ke dalam daftar pustaka antara lain sebagai berikut:

  1. Nama penulis, ditulis secara lengkap. Hal ini dilakukan mengingat Norma kita nan selalu mengingat nama penulis buku dari sumber nan digunakan, sehingga bagi nan juga memerlukan surat keterangan nan sama mudah menemukannya.
  2. Judul buku, juga termasuk anak judulnya atau judul tambahan. Terkadang pengarang buku tak hanya mengarang satu buku. Bahkan buat satu pengarang dapat menghasilkan beberapa buah buku nan berbeda.
  3. Data publikasi, meliputi nama penerbit, tahun terbit, dan di mana terbitnya buku tersebut. Jika perlu sertakan cetakan ke berapa. Hal ini, buat menghindari informasi nan salah oleh pembaca nan juga ingin mengetahui di mana buku tersebut diterbitkan. Faktor penerbit juga menentukan mudah atau tidaknya buku ditemukan.
  4. Untuk artikel atau tulisan di majalah, perlu ditulis juga nama pengarangnya, judul artikel, nama majalah, nomor, dan tahun terbit. Hal ini dilakukan buat memperjelas pembaca informasi tersebut didapat dari mana, dan bukan semata-mata karangan dari penulis saja.


Cara Menulis Daftar Pustaka – Penyusunan Daftar Pustaka

Sekarang kita masuk ke cara menulis daftar pustaka nan baik dan benar. Dibutuhkan kesabaran dan ketelitian dalam membuat daftar pustaka ini. Pedoman cara menulis daftar pustaka saja tidaklah cukup, bila tak dibarengi dengan ketelitian kita membuatnya. Dalam sebuah karya ilmiah, tak mungkin menggunakan satu atau dua surat keterangan saja, niscaya ada beberapa bahkan banyak surat keterangan nan digunakan. Jadi, buat membuat semua surat keterangan tersebut ke dalam daftar pustaka dibutuhkan waktu nan tak sedikit.

Salah satu cara menulis daftar pustaka nan baik dan sahih itu ialah mengurutkan penyusunan surat keterangan berdasarkan abjad. Ini maksudnya ialah nama pengarang buku nan dalam daftar pustaka tersebut harus berurutan sinkron abjad, di mulai dari hurup depan nama dari huruf A sampai Z. Hal ini dilakukan buat memudahkan pembaca menemukan surat keterangan buku nan digunakan oleh penulis karya ilmiah. Selain itu juga supaya lebih terlihat rapi sebab susunannya sinkron abjad, dan tak campur aduk.

Selain itu juga ketika akan membuat daftar pustaka berdasarkan panduan cara menulis daftar pustaka, kita harus memperhatikan penulisan judul bukunya, serta bagaimana menulis buat buku nan pengarangnya lebih dari satu. Terkadang hal ini suka luput dari perhatian penulis karya ilmiah. Hanya sebab ingin cepat selesai, atau terburu-buru sehingga lupa membuat daftar pustaka nan lengkap. Terkadang sering juga kita melihat penulisan judul buku nan tak sinkron dengan anggaran dalam cara menulis daftar pustaka.

Cara menulis daftar pustaka tidaklah seragam, terutama diakibatkan oleh sifat bahan surat keterangan itu. Cara menulis daftar pustaka buat buku dan majalah tentu saja berbeda. Namun ada tiga pokok nan selalu harus dicantumkan dalam daftar pustaka berdasarkan dari cara menulis daftar pustaka, yaitu terdiri dari penulis, judul, dan data-data publikasi lainnya nan dianggap penting.

Lalu bagaimana cara menulis daftar pustaka nan baik dan sahih itu? Kita dapat melihat urutan cara menulis daftar pustaka pada umumnya sebagai berikut ini:

Nama penulis. Tahun terbit. Judul buku. Kota terbit: Nama penerbit

Catatan urutan:

  1. Jika nama penulis mempunyai dua kata, tulis kata terakhir dulu, pisahkan dengan tanda koma.
  2. Setelah nama pengarang, kemudian beri tanda titik buat menuliskan tahun terbit.
  3. Judul buku ditulis dengan italic.
  4. Setelah judul, beri tanda titik, kemudian tulis kota terbit.
  5. Setelah kota terbit, beri tanda titik dua, kemudian tulis nama penerbit


Contoh Cara Menulis Daftar Pustaka

Supaya kita tak bingung dengan klarifikasi cara menulis daftar pustaka di atas, sebaiknya kita langsung lihat saja cara menulis daftar pustaka nan baik dan sahih sebagai berikut:

  1. Satu pengarang

Sukono, Catur. 2010. Desain Grafis . Jakarta: OK Publishing

  1. Dua atau tiga pengarang

Sukono, Catur dan Joko Susilo. 2010. Desain Grafis . Jakarta: OK Publishing

(Nama nan dibali hanya pengarang pertama saja, nan kedua dan ketiga – bila ada – ditulis tanpa dibalik.)

  1. Banyak pengarang

Sukono, Catur, dkk. 2010. Desain Grafis . Jakarta: OK Publishing

  1. Buku terjemahan

Havelar, Jack. 2010. Desain Grafis, terj. Catur Sukono. Jakarta: OK Publishing

  1. Artikel dalam majalah atau sumber lain

Sukono, Catur. 2010. “Desain Grafis”, OK Majalah . Jakarta: OK Publishing

(Judul artikel diapit dengan tanda petik)

Nah, begitulah di antaranya cara menulis daftar pustaka sinkron urutannya. Mudah, bukan? Jadi, jangan lewatkan buat menulis daftar pustaka dengan sahih pada karya Anda!