Kisah Sukses Bob Sadino - Siapa Bob Sadino?

Kisah Sukses Bob Sadino - Siapa Bob Sadino?

Kisah berhasil Bob Sadino banyak diceritakan dalam berbagai aktivitas pemberian training dan motivasi pada para calon pengusaha. Hal ini sebab kisah perjuangan Bob Sadino dianggap mampu memberikan inspirasi buat para calon pengusaha dalam meretas jalan menuju impian mereka.

Selain itu, kenyentrikan gaya berpakaian laki-laki nan sudah tak muda lagi ini ternyata berpengaruh pada gayanya berpikir. Ia nan tak ingin terlalu banyak berteori. Ia lebih banyak mengambil konklusi dari apa nan terjadi sehingga apa nan dikatakannya lebih banyak berdasarkan fakta di lapangan dan bukan berasal dari tulisan di buku atau majalah nan belum terbukti.



Kisah Sukses Bob Sadino - Jalan Berliku dan Bergelombang

Usia Bob Sadino tak muda lagi. Getir pahit kehidupan telah dilaluinya. Laki-laki asal Lampung ini pun tidak hendak beranjak dari jalanan nan penuh rintangan itu. Baginya, berliku dan terjalnya jalan hidupnya ialah makanan nan harus dicerna sebagai bumbu kehidupan. Ia tidak menyesal atau harus meratapi apa nan telah menjadi kisah dalam lembar buku hayati nan telah diberikan Tuhan kepadanya. Ia terus maju tidak gentar oleh sekian banyak gelombang nan menghadang.

Tekad baja dan semangat nan membara inilah nan dibagikan kepada para generasi muda nan baru akan menapaki jalan hayati mereka nan mungkin juga akan seterjal atau bahkan lebih terjal dari jalan hayati Bob Sadino.

Kisah berhasil Bob Sadino nan tak diperoleh secara mudah itu ternyata sangat menarik ketika dikisahkan dengan gaya Bob Sadino nan santai. Banyak kisah pahit dan proses jatuh bangun sebelum nasib baik sukses dicapainya. Termasuk di antaranya jatuh miskin sebab tak memiliki kapital usaha, serta sempat menjadi kuli bangunan buat menghidupi keluarganya.

Anak muda membutuhkan kisah-kisah inspiratif nan membangun seperti itu. Mereka harus tahu bahwa kesenangan itu didapatkan setelah sesusahan.

Seperti kata bait lagu Rhoma Irama ‘Berakit-rakit ke hulu. Berenang-renang ke tepian. Bersakit-sakit dahulu, bersenang-senang kemudian’. Itulah ynag menjadi janji Tuhan. Bahwa Tuhan tak memberikan bumi dengan jalan nan landai terus-menerus. Bahwa Tuhan tak memberikan bumi sungai tanpa batu.

Dalam setiap panas ada mendung. Dalam setiap hujan ada badai. Tapi Tuhan menjanjikan dalam setiap kesulitan ada kemudahan. Bahwa setiap orang akan mendapatkan ujian sebelum dapat dikatakn beriman. Ujian itu dapat berupa perasaan cemas dan kelaparan serta kehausan.

Hanya manusia nan andal nan akan menjadi manusia pilihan. Manusia nan beriman nan melihat global dari sisi keimanannya sehingga ia dapat selau bangkit dalam setiap keterpurukannya. Ia dapat berdiri dalam setiap kejatuhannya. Ia dapat berjalan lagi dalam setiap ketersandungannya.

Manusia nan lebih banyak bersyukur daripada mengeluhkan keadaan dirinya. Ia tahu bahwa kesenangan nan didapatkan oleh orang-orang nan terlihat bahagia itu niscaya datangnya dari Allah Swt dan akan kembali kepada-Nya jua.

Jadi untuk apa membandingkan diri kepada orang-orang nan jauh lebih berkilau dalam hal harta. Lebih baik bandingkan apa nan telah dilakukan dengan orang-orang nan berkilau dengan keimanannya. Mereka hayati dalam keimanan nan kokoh tanpa tergoda oleh harta nan mereka miliki. Mereka belanjakan harta mereka dengan cara berbisnis di jalam dengan Sang Pemberi harta.

Semakin banyak nan dibelanjakan, semakin banyak harta nan diberikan. Harta itu bagai beranak cucu tanpa ia usahakan dengan sangat keras. Semua itu terjadi sebab keimanan.



Kisah Sukses Bob Sadino - Bukan Warisan

Banyak nan beranggapan, kisah kesuksesan Bob Sadino ini lantaran dirinya mewarisi kekayaan keluarganya. Pendapat ini tak sepenuhnya benar. Bahwa latar belakang keluarganya nan berkecukupan, memang itu sebuah fakta nan tak terbantahkan.

Tidak ada nan dapat memilih ia akan terlahir dari keluarga seperti apa. Memang ada anak-anak orang kaya nan tetap kaya dalam perjuangannya meraih kesuksesan hidup. Ia tetap berada dalam dekapan orangtuanya nan berlimpah harta. Ia disiapkan menjadi putra mahkota pengganti ayah dan ibunya meneruskan usaha nan telah turun-temurun.

Namun, Bob Sadino bukanlah manusia nan getol memanfaatkan kekayaan keluarganya buat memenuhi kebutuhan hidupnya. Bahkan, dapat dibilang apa nan dimilikinya saat ini bukan berasal dari kekayaan orangtuanya. Melainkan berawal dari 50 ekor ayam ras nan dipeliharanya saat Bob Sadino sudah berada di titik terendah kehidupannya, dengan menjadi seorang kuli bangunan.

Ia tak lari dari fenomena bahwa ia ialah anak orang kaya. Tetapi, ia tidak mau hayati dari kekayaan itu. Ia ingin kekayaan dari hasil jerih payahnya sendiri. Ia konfiden bahwa menjadi kaya ialah haknya dan Tuhan akan memberikan hak itu ketika ia mampu bekerja keras seperti nan diinginkan oleh Tuhan.

Apa nan diusahakan oleh setiap individu ialah hak individu itu buat mendapatkan jatah dari Tuhannya. Setiap orang memang bertanggung jawab terhadap apa nan telah dilakukannya. Kalaupun mendapatkan harta dari orangtua, harta itu juga sebenarnya milik Sang Pemberi kehidupan. Tetapi, rasanya tetap berbeda ketika harta itu didapatkan sendiri dengan jalan nan dirintis sendiri. Bukankah orangtua juga akan bangga dengan anak-anaknya nan berjuang demi kehidupannya sendiri.

Memang tak ada orangtua nan rela melihat anaknya jatuh bangun tiada henti. Meskipun keadaan itu ialah keinginan anaknya sendiri. Orangtua niscaya ingin membantu. Bon Sadino teryata memang mempunyai pemikiran sendiri bagaimana ia ingin menjalankan hidupnya. Ia ingin memulai lembaran dari karyanya sendiri. Sebuah buku sejarah nan ia untuk dan tulis dengan tinta dari kucuran keringatnya sendiri. Ia tahu bahwa ia akan berhasil selama ia tak mundur dalam meraih kesuksesannya. Ia telah membuktikan itu.



Kisah Sukses Bob Sadino - Siapa Bob Sadino?

Bob Sadino sendiri ialah anak seorang guru nan lahir di Tanjungkarang Lampung pada 9 Maret 1933. Meski demikian, seluruh pendidikannya ditempuh di pulau Jawa. Masa SD, ditempuhnya di kota Yogyakarta, sementara SMP dan SMA dilaluinya di Jakarta.

Kehidupan Yogyakarta ternyata telah mempengaruhi cara pandang Bob Sadino muda terhadap kehidupannya selanjutnya. Kesederhanaan dan kerja keras orang Yogyakarta tentunya paling sedikit membangkitkan jiwa juang anak Sumatera satu ini.

Pada usia 19 tahun, Bob harus menjadi yatim piatu sebab kematian orang tuanya. Sebagian harta peninggalan kedua orangtuanya, kemudian digunakannya buat berkeliling dunia. Ini membuktikan bahwa kekayaan orangtuanya cukup berlimpah.

Tidak mudah berkeliling global pada masa itu. Di Belanda, Bob menetap selama 9 tahun dan bekerja di sebuah perusahaan Djakarta Lylod, serta kemudian dipindah ke Hamburg Jerman. Ia benar-benar ingin melihat global dan hayati dengan berbagai karakter orang nan ada di belahan global lain.

Pada tahun 1967, Bob memutuskan kembali ke Indonesia bersama keluarganya. Dibawanya pula dua mobil Mercedes protesis tahun 60 miliknya nan kemudian digunakannya buat memulai hayati di Indonesia.

Satu mobil dijual buat dibelikan tanah dan rumah di kawasan Kemang. Satu mobil lagi disewakannya dan Bob sendiri nan menjadi sopir mobil tersebut. Dampak kecelakaan mobil nan parah, Bob jatuh bangkrut sebab tak memiliki uang buat memperbaiki mobil tersebut. Akhirnya, Bob pun harus menjadi kuli bangunan dengan bayaran 100 rupiah setiap bulan.

Seorang teman Bob akhirnya memberikan pinjaman kapital berupa 50 ekor ayam ras. Dari telur nan dihasilkan, dijajakannya secara keliling khususnya pada para warga asing nan banyak tinggal di kawasan Kemang. Kelebihannya dalam berbahasa Inggris menjadi salah satu kelebihan tersendiri bagi Bob dan istrinya dalam memperoleh pelanggan warga asing.

Meski demikian, tidak sporadis banyak komplain nan tak menyenangkan nan diterima Bob. Namun itu semua justru menjadikannya lebih baik dalam memberikan pelayanan dan akhirnya banyak pelanggan nan puas atas jasanya. Pada tahun 1969, berdirilah supermarket pertama miliknya nan bernama Kem Chick. Dan dari sinilah, kerajaan bisnisnya mulai berkembang secara pesat dan merambah unit bisnis lain seperti hortikultura. Dia kemudian merintis kemitraan dengan para petani sayur mayur buat dijadikan pemasok di supermarket miliknya.

Dalam perjalanannya, Bob Sadino memiliki falsafah bisnis. Bahwa buat memulai sebuah usaha, tak perlu terlalu banyak berpikir, nan paling primer ialah berani bertindak. Satu kelebihan dari anak guru ini, di tengah harta nan melimpah Bob selalu merendahkan diri dan mau buat mendengarkan orang lain. Hal ini ditunjukkannya dengan cara berpakaian dengan karakteristik khas celana pendek dan pakaian lengan pendek. Menurutnya, kedua baju itu ialah lambang dari kesederhanaan.



Kisah Sukses Bob Sadino - From Kem to Kem

Bob Sadino memang nyentrik. Laki-laki nan sering main sinetron dan diundang dalam banyak talk show serta seminar bisnis ini seperti tidak mampu membeli celana panjang. Bob seolah begitu konfiden bahwa kakinya cantik, jenjang, eksotik, dan membawa keberuntungan. Bob cukup cerdas dan selalu mempunyai jawaban bila ditanya mengapa memilih celana pendek dan pakaian kaos sebagai baju kebesarannya. Walaupun begitu, kisah berhasil Bob Sadino bukanlah kisah nan dimulai dari kembang mengembang harum yang menawan.



Depresi Membawa Obsesi

Bob Sadino sudah cukup kaya dan berpengalaman buat bercerita dengan lugas dan penuh percaya diri tentang masa ketika dia depresi. Saat itu, Bob baru pulang dari luar negeri setelah 9 tahun melanglang buana. Ketika memulai bisnisnya, Bob menjual salah satu mobil Mercy nan dibawanya dari luar negeri. Lalu, mobil Mercy satu lagi dipakainya sebagai taxi. Bob sendiri nan menjadi sopirnya.

Saat depresi melanda dirinya setelah kecelakaan nan menghancurkan mobilnya, Bob dengan terpaksa menjadi tukang batu. Tak tahan dengan kehidupan nan terlalu keras, Bob nan selalu berfantasi menjadi bos bagi dirinya ini merasa harus melakukan sesuatu nan dapat membuatnya lebih fokus dan melupakan kegagalannya.

Usaha nan dilakukannya buat melupakan kecelakaan tersebut ialah menjual telur ayam negeri. Saran ini didapatkan Bob dari salah seorang temannya. Saat itu, masyarakat Indonesia hanya tahu telur ayam kampung dan telur bebek. Bob harus berjuang mati-matian agar usaha telur ayam negerinya berhasil.

Setelah sekian lama berjualan telur dari rumah ke rumah, Bob akhirnya berusaha menjual daging ayam. Melihat pelanggan semakin banyak dan peluang bisnis nan berkembangsaat itu, Bob membuka swalayan Kemchicks nan dilanjutkan dengan usaha peternakan dan perkebunan. Setelah itu, Bob juga membuka Kemfood.

Kini, usaha Bob berkembang pesat. Namun, Bob Sadino nan supel nan ingin selalu dekat dengan pelanggannya seringkali melayani langsung para pelanggan sambil memberikan klarifikasi rinci mengenai kegunaan sayuran nan dibeli oleh pelanggannya tersebut.



Pelopor Hidroponik

Bob bahagia berinovasi. Boblah nan mula-mula mengembangkan gaya bercocok tanam hidroponik, tanpa menggunakan media tanah. Tanaman nan sering ditanam dengan cara ini, misalnya paprika, tomat, timun jepang, melon, terong jepang, dan selada. Kini, Bob Sadino juga berjualan tanaman organik nan sedang naik daun. Bob cukup paham dengan produknya ini. Bob, bahkan, memberikan saran bagaimana memasak atau mengolah sayuran tersebut.



Produk Kemfood

PT Kemang Food atau PT Kemfood nan mempunyai visi memberikan nan terbaik kepada konsumennya memiliki beberapa produk, misalnya Villadorp, Villa, Kemfood, Yangini, Chami dan Chiefs. Daging olah nan diproduksi terbagi menjadi 4 kelompok besar, yaitu sosis, burger, delicatesen, dan baso. Produk-produk tersebut dijaga kesegaran dan kualitasnya.

Harga nan ditawarkan juga cukup bervariasi. Bob berusaha buat memenuhi kebutuhan semua kalangan. Pengalaman hayati ketika berada di bawah membuat Bob tak pernah lupa memikirkan kalangan menengah ke bawah.

Itulah kisah berhasil Bob Sadino nan nyentrik.