Hukum Haji dan Umrah

Hukum Haji dan Umrah

Beberapa tahun belakangan ini di Indonesia marak sekali iklan agen-agen travel nan menawarkan jasa umrah ke tanah suci. Bahkan tidak sporadis mereka berlomba-lomba dalam mencari jamaah dengan menghadirkan ustaz-ustaz prominen bahkan juga memakai artis-artis nan terkenal religius buat menemani perjalanan mereka.

Terlepas dari itu semua, umrah bukanlah semata piknik dan jalan-jalan . Meski berbeda dengan ibadah haji nan sudah ditentukan yakni pada bulan Dzulhijjah, Umrah ialah ibadah nan pelaksanaannya dapat dilakukan kapan pun.

Secara umum, ibadah umrah bisa diartikan menjiarahi atau mengunjungi Baitullah atau Kabah buat beribadah kepada Allah Swt dengan melaksanakan syarat, rukun, dan tata cara nan diwajibkan dalam ibadah umrah. Menurut istilah syariah, ibadah umrah bisa diartikan melaksanakan ibadah Tawaf di Kabah dan Ibadah Sai di Bukit Shofa dan Bukit Marwah.



Makna dan Dasar Umrah

Secara bahasa, umrah ialah meramaikan atau memeriahkan. Ibadah umrah bermakna memeriahkan simbol-simbol sejarah Islam dengan cara mengunjunginya atau juga dikenal dengan istilah ziarah. Bagi orang nan menjalankan ibadah haji, wajib melakukan umrah. Tetapi bagi orang nan hanya melakukan umrah saja, tak harus melaksanakan prosesi seperti pada bulan-bulan haji.

Sekali lagi, ibadah haji punya anggaran dan waktu tersendiri. Aplikasi umrah sendiri didasarkan pada firman Allah Swt dalam Alquran nan berbunyi, "Dan sempurnakanlah ibadah haji dan umrah sebab Allah." (QS. Al-Baqarah ayat 196).



Status Hukum Ibadah Umrah

Hukum menjalan ibadah umrah mengalami perdebatan pada ulama mazhab. Mazhab Imam Syafi`i menyatakan hukumnya wajib seorang muslim melakukan umroh satu kali dalam seumur hidupnya. Lebih dari itu lebih bagus. Sementara Mazhab Maliki dan Mazhab Hanafi menempatkan sunah mu’akkad (sunah nan sangat penting) pada status umrah.



Hukum Haji dan Umrah

Ibadah haji dan umrah hukumnya wajib sekali seumur hayati bagi nan memenuhi syarat. Hal ini sinkron dengan firman Allah, “Mengerjakan haji ialah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu (bagi) orang-orang nan sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah ” (Ali Imran: 97).



Rukun Haji dan Umrah

1. Rukun Haji
  1. Ihram (niat buat mengerjakan haji atau umrah)
  1. Wukuf di Arafah, hadir di Padang Arafah mulai saat tergelincir matahari pada tanggal 9 Dzulhijjah sampai terbit fajar tanggal 10 Dzulhijjah. Hal nan terpenting ketika aplikasi ibadah haji ini ialah wukuf di Arafah. Rasullah menegaskan bahwa “Al-Hajju ‘Arafah” , (Haji itu di Arafah)
  1. Thawaf (berkeliling Ka’bah). Thawaf nan wajib ini disebut thawaf ifadhah yakni mengelilingi Ka’bah sebanyak tujuh kali mulai dari Hajar Aswad (batu hitam) dan Ka’bah di sebelah kiri dilakukan di dalam masjid.
  1. Sa’i , berlari-lari kecil antara Safa dan Marwa sebanyak tujuh kali.
  1. Tahallul , yaitu mencukur atau menggunting rambut.
  1. Tertib, yaitu mendahulukan nan pertama secara berturut-turut sinkron dengan nan seharusnya kita kerjakan.


2. Rukun Umrah

Rukun umrah pada dasarnya sama dengan rukun haji, namun nan membedakannya ialah bahwa dalam rukun umrah tak ada kegiatan wukuf di Arafah seperti halnya dalam rukun haji. Rukun umrah ini meliputi ihram , thawaf , sa'i , tahallul , dan tertib .



Wajib Haji dan Umrah

Wajib haji nan harus kita kerjakan, yaitu:

  1. Ihram dari Miqat
  2. Melempar jumrah
  3. Mabit (bermalam) di Muzdalifah
  4. Mabit (bermalam) di Mina
  5. Thawaf Wada’

Wajib umrah nan harus kita kerjakan, yaitu:

  1. Ihram dari Miqat dan niat
  2. Tidak melakukan perbuatan nan diharamkan pada saat mengerjakan umrah


Cara Mengerjakan Haji dan Umrah

Baiknya ketika kita tiba di Makkah pada bulan Ramadhan dan Syawal, baiknya mengerjakan haji dan umrah dengan cara tamattu’ dimana terlebih dahulu melakukan umrah, baru setelah itu mengerjakan ibadah haji. Biasanya ini terjadi jika waktu pengerjaan haji masih lama. Oleh sebab itulah umrah terlebih dahulu dikerjakan.



1. Umrah
  1. Ketika akan berangkat dari Jeddah menuju Makkah, hendaklah ihram dengan niat umrah tanpa diucapkan, setelah itu membaca talbiah.
  1. Thawaf . Setibanya di Makkah, berwudhu dan pergi ke Masjidil Haram buat thawaf umrah dan thawaf qudum (thawaf selamat datang).
  1. Setelah mengerjakan thawaf sebaiknya shalat sunat thawaf dua rakaat, kemudian berdoa, memohon ampun kepada Allah SWT atas segala dosa dan janganlah lupa buat memohon ampunan bagi orang tua kita serta orang muslim.
  1. Sa’i . Dilakukan setelah selesai mengerjakan thawaf keluar dari Masjidil Haram melalui pintu Shafa dan membaca “Bismillahhirrahmanirahim. Innash shafaa wal marwata min sya’aa-iril laah, abda-u bimaa bada-al laahubih”. Setelah itu, lalu naik ke tangga Shafa buat mengerjakan sa’I sebanyak tujuh kali, dimulai dari bukit Shafa dan berkahir di bukit Marwa.
  1. Tahallul , yaitu menggunting atau mencukur rambut, maka sempurnalah pengerjaan umrah.


2. Haji
  1. Bila tanggal 8 Dzulhijjah hendaklah kita berniat buat melaksanankan ibadah haji.
  2. Pada tanggal 9 Dzulhijjah mulai wukuf bersama-sama dengan penduduk muslim lainnya nan datang dari seluruh dunia.
  3. Malam kesepuluh Dzulhijjah mulailah berangkat dari Arafah menuju Muzdalifah buat bermalam.
  4. Tanggal 10 Dzulhijjah sampailah di Mina lalu melempar jumrah Aqabah tujuh kali sambil membaca talbiah.
  5. Kemudian tahalllul (mencukur/mengguntung rambut) sekurang-kurangnya menghilangkan tiga helai rambut.
  6. Bermalam di Mina pada tanggal 11, 12,13 Dzulhijjah (hari tasyrik).

Setelah selesai berangkat menuju Makkah lalu mengerjakan thawaf kelilling Ka’bah, kemudian sa’i antara Shafa dan Marwa dan di sini kita telah tahallul kedua dan halallah semua nan terlarang ketika ihram. Maka sempurnalah ibadah haji dan bila hendak meninggalkan Makkah kembali ke Indonesia hendaklah thawaf wada’ terlebih dahulu.

Haji dan umrah hanya diwajibkan sekali seumur hidup. Hal ini berdasarkan hadits Rasulullah saw, "Haji itu hanya sekali (wajibnya). Barang siapa menambah (melakukan lebih dari sekali), maka itu ialah merupakan tathawwu’ (amalan sunnah atas kerelaan)" .

Disunnahkan memperbanyak melakukan haji dan umrah sebagai tathawwu’ (amalan tambahan), berdasarkan hadits dalam shahih al-Bukhari dan Muslim. Dari Abu Hurairah-radhiyallahu’anhu Ia berkata, “Rasulullah saw berkata: Umrah ke umrah berikutnya ialah menutupi (kafarat) kesalahan-kesalahan nan terjadi antara keduanya. Dan, haji nan mabrur itu imbalannya tiada lain ialah surga” .



Pelaksanaan

Dalam pelaksanaannya, umrah mempunyai tata cara tersendiri. Ada pun tata cara tersebut meliputi: melaksanakan mandi, wudhu, memakai baju ihram di lokasi miqat, menjalankan shalat sunah ihram sebanyak 2 rakaat, dilanjutkan dengan niat umrah dan membaca lantunan kalimat Talbiyah ( labbaik Allahumma bi`umratin ) berdoa.

Memasuki areal Masjidil Haram, melaksanakan Tawaf (keliling kabah), Sa`i (berlari kecil antara bukit Sofa dan Marwah), dan terakhir tahalul (mencukur rambut bagi lelaki, hanya menggunting bagi wanita).

Sementara rukun umrah meliputi: Ihram, Tawaf, Sa`i, Tahallul, dan tertib pelaksanannya tak boleh diacak. Sementara wajib umrah hanya ihram dari lokasi miqat.



Larangan

Ada beberapa hal nan perlu diperhatikan bagi seseorang nan hendak melakukan umrah ke Mekkah. Jika sudah memakai kain ihram, ada hal-hal nan tak boleh dilanggar dalam ibadah umrah dan juga berlaku pada ibadah haji. Hal tersebut adalah:

• Interaksi suami istri
• Perbuatan maksiat
• Bertengkar
• Memakai baju selain ihram (pakain berjahit)
• Memakai wangi-wangian
• Melakukan akad nikah
• Memotong kuku
• Membunuh binatang
• Memakan daging hasil berburu



Tips atau Persiapan Ibadah Umrah

1. Sabar

Lakukan ibadah umrah dengan hati nan sabar. Jika ada ketidaknyamanan dalam hal penyelenggaraan (mulai dari awal sampai tiba di Makkah), konduite jamaah, dan hal lainnya, hadapi dengan sabar. Jika tak sabar, dikhawatirkan akan mengganggu kekhusyukan ibadah umrah.



2. Kenali Hal-hal nan Wajib Dilakukan Saat Ibadah Umrah

Memang banyak hal nan perlu dihafalkan dalam proses ibadah umrah. Namun, prioritaskan menghafal hal-hal nan diwajibkan dalam proses ibadah umrah.



3. Ketahui Informasi Cuaca

Makkah dan Madinah akan bercuaca dingin sekitar bulan November, Desember, Januari, sedangkan pada bulan Juni, Juli, Agustus, Makkah dan Madinah berpotensi bercuaca panas. Jadi, ketahui cuaca saat Anda pergi umrah.



4. Siapkan Obat-obatan

Bawa obat-obatan nan diperlukan dan persiapkan sendiri. Jangan sampai bergantung pada orang lain. Vitamin C dan masker epilog hidung sangat penting.



5. Bawa Barang Bawaan nan Penting

Kopor jangan dipenuhi barang bawaan nan tak penting. Isi kopor dengan barang bawaan nan sangat krusial buat menunjang ibadah umrah. Demikianlah wawasan dasar seputar ibadah umrah. Semoga bermanfaat.