Belajar dari Kisah Nyata

Belajar dari Kisah Nyata

Kisah konkret merupakan kisah nan terjadi secara konkret di kehidupan seseorang. Tidak ada nan direkayasa. Kisah tersebut benar-benar ada dan menjadi bagian dari kehidupan seorang manusia. Kisah tersebut dapat berupa rangkaian cerita latif ataupun sebaliknya.

Apa nan Anda jalani sekarang ialah cerita nyata, bukan? Tidak terjadi di global mimpi apalagi sinetron. Anda bekerja sebagai penulis, sebagai guru, perawat, dosen, semua ialah fenomena nan sedang dan harus dijalani. Masing-masing menawarkan cerita nan berbeda.

Masing-masing pribadi memiliki jalan hayati nan berbeda. Tapi lalu mereka dapat apa selain menjalaninya dengan sepenuh hati? Menjalani kewajiban dan mendapatkan hak. Memperbaiki nan sekiranya tak baik dan mempertahankan nan baik.

Bersyukurlah sebab terlahir sempurna. Bersyukurlah sebab Tuhan masih memberikan kita kesehatan hingga hari ini. Bersyukurlah sebab kita masih dapat makan dengan nasi hari ini. Bersyukurlah sebab kita masih dapat dipertemukan dengan orang-orang nan kita kasihi, dan bersyukurlah buat apapun nan telah didapatkan.

Dengan begitu, kisah hayati nan dijalani akan terasa mengalir. Kesulitan akan terasa mudah. Apalagi dengan kemudahan. Apapun nan ada di hadapan Anda menjadi bagian hayati nan memang harus diperankan. Karena itu merupakan bagian dari kehidupan.

Membicarakan kisah nyata, tak hiperbola jika mengategorikannya sebagai pelajaran berharga bagi manusia. Masing-masing individu memiliki jalan hayati nan berbeda. Menarik dan menjadi pelajaran bagi manusia lainnya.

Berbicara tentang pelajaran hayati memang tak dapat secara teoretis. Tidak dapat satu tambah satu sama dengan dua. Yang dapat Anda lakukan hanya mendengarkan, melihat dan berpikir. Apakah itu baik atau tidak. Lakukan jika memang baik dan hentikan jika memang buruk. Begitulah kira-kira.



Belajar dari Kisah Nyata

Beberapa kisah nyata di bawah ini cukup memberikan kita pelajaran mengenai betapa pentingnya bersyukur. Betapa penderitaan nan kita alami tak seberapa dibandingkan dengan penderitaan nan mereka alami. Sebuah kisah konkret nan memilukan sekaligus bisa memberikan motivasi. Mengingatkan kita bahwa apapun dapat terjadi jika Tuhan berkehendak.

Kisah konkret memang tak seindah cerita di film-film Korea. Seorang wanita miskin nan cantik dan berprinsip dapat membuat seorang pria kaya jatuh cinta dan rela wafat untuknya. Hayati tak semudah dan seindah itu. Ada beberapa kisah lain nan sungguh dapat diambil hikmahnya.

Berikut ini ialah beberapa kisah konkret nan dapat dijadikan pelajaran dan memperkaya batin Anda.



1. Kisah Konkret Seorang Gadis nan Tidak Dapat Tersenyum Seumur Hidupnya

Kisah konkret ini dialami oleh seorang gadis remaja berusia 14 tahun, Hayley Harbottle. Di usia nan lumrahnya diisi dengan berbagai ekspresi, Hayley hanya dapat terdiam. Bukan sebab dia tak mau tersenyum, bukan sebab ia tak mau mengeluarkan ekspresi, tapi keadaan lah nan membuatnya menjadi seorang pribadi tanpa ekspresi.

Hayley mengidap sebuah kelainan genetik nan terbilang langka. Kelainan itu memaksanya kehilangan berbagai aktualisasi diri nan dapat ditunjukkan paras cantiknya. Dokter mengatakan bahwa Hayley tak mempunyai saraf vital di wajahnya nan bisa mengatur berbagai ekspresi. Sebuah kelainan genetik bernama Sindroma Moebius.

Penderita kelainan ini tak mempunyai saraf kranial keenam dan ketujuh nan berperan sebagai pengontrol aktualisasi diri wajah. Hal itu bahkan mengakibatkan penderitanya tak dapat berkedip.

Hayley mengidap kelainan ini semenjak dilahirkan. Betapa sedih hati seorang Ibu melihat keadaan seperti itu terjadi pada anaknya. Jane, ialah seorang ibu nan tegar. Ia mengatakan bahwa melihat Hayley tersenyum buat sehari saja itu ialah anugerah terbesar dalam hidupnya.

Dari kisah Hayley nan tentunya benar-benar terjadi ini pelajaran nan dapat diambil ialah bersyukur. Betapa penyakit jenis ini ternyata dapat dimiliki oleh manusia. Bayangkan apa nan terjadi jika Anda tak dapat berekspresi seumur hidup. Niscaya sangat menyiksa.

Tersenyum, mengedipkan mata tentu cenderung nikmat nan dianggap kecil. Tapi sungguh, hal itu patut disyukuri. Jangan sampai Anda merindukan bagaimana rasanya dapat tersenyum dan berkedip.



2. Kisah Konkret Seorang Anak nan Hidupnya Dihabiskan dalam Gelembung

Manusia pilihan Tuhan lainnya ialah David Vetter. Ia dipilih Tuhan sebagai pembelajaran bagi makhluk lainnya tentang arti bersyukur. Ia terlahir dengan kelainan genetik. Sebuah kelainan nan dalam istilah kedokteran dikenal dengan stigma Timus.

Yaitu, penyakit nan mengganggu sistem kekebalan dalam tubuh dampak kelainan genetik bawaan. Itulah sebabnya, begitu dilahirkan David harus langsung dimasukkan ke dalam gelembung nan steril. David memiliki kisah konkret nan juga tidak kalah memilukan.

Hanya 10 jam setelah dilahirkan, David kemudian dimasukkan dalam sebuah gelembung. Bahkan ibunya, tak pernah menyentuh David. Gelembung loka tinggal David sudah dilengkapi dengan berbagai perlengkapan, seperti loka tidur dan televisi. Namun tetap saja hal itu tak dapat membuat David senang. David ingin bermain, berlari berlari di alam bebas.

Menginjak dewasa, dokter memutuskan buat melakukan operasi cangkok sumsum tulang belakang pada David. Meskipun sebenarnya sumsum tulang belakang nan didonorkan tak cocok dengan David. Beberapa bulan setelah operasi.

David jatuh sakit. Sebuah penyakit nan sebenarnya sederhana bagi orang normal, David menderita diare, demam, dan mimisan. Namun ketiga penyakit sederhana itu sangat tak sederhana bagi David. Penyakit nan jika diderita oleh manusia lainnya dapat segera diobati, tapi tak bagi David. Ini masalah besar.

Untuk menyembuhkan David dari penyakitnya, tim dokter memutuskan buat mengeluarkan David dari gelembung. David pun dikeluarkan dari gelembung. Sesaat setelah dikeluarkan keadaan David tambah memburuk. David koma. Pada saat dikeluarkan dari gelembung itulah ibu David sukses memegang David buat pertama dan terakhir kalinya. David mampu bertahan hayati dalam gelembung selama 14 tahun.

Kisah konkret milik David ini mengajarkan banyak sekali nilai-nilai kehidupan. Bahwa kita flu sedikit saja langsung mengeluh, sakit gigi sedikit saja dengan mudahnya langsung marah-marah. Bagaimana dengan David? Bagaimana ia harus bersikap jika orang-orang di luar nan lebih beruntung malah jauh lebih manja?

Rasa malu seharusnya menjadi perasaan nan menghampiri ketika Anda mengetahui kisah ini. Pun jika Anda termasuk dalam orang nan mudah sekali mengeluh berkenaan dengan kondisi kesehatan. Jika David dapat memilih, ia niscaya ingin menggantikan posisi Anda. Hayati normal di luar gelembung.



3. Kisah Konkret Balita 3 Tahun Merawat Ayahnya nan Lumpuh

Kisah nyata nan patut dijadikan pelajaran selanjutnya datang dari seorang anak kecil. Malaikat kecil ini bernama Dong Xinyi. Seorang gadis cilik dari China. Di umurnya nan masih balita dan masih membutuhkan perawatan dari kedua orangtuanya, Dong Xinyi justru merawat sang ayah nan lumpuh sebab kecelakaan.

Lelaki itu ialah Dong Jian. Ia mengalami sebuah kecelakaan nan membuatnya menjadi lumpuh. Istrinya pergi meninggalkan Dong Jian dengan Dong Xinyi. Mereka hayati sangat sederhana. Dong Xinyi benar-benar malaikat kecil bagi Dong Jian. Putrinya tersebut dengan sabar merawat ayahnya nan tak dapat bergerak.

Setiap harinya, Dong Xinyi menyiapkan berbagai keperluan buat ayahnya. Dong Xinyi menyiapkan air buat mandi ayahnya, memasakkan makanan, serta menyeka dan membersihkan kotoran ayahnya. Putri kecil itu sungguh sebuah anugerah dari Tuhan buat banyak orang.

Lagi-lagi kisah konkret nan terjadi ini mengajarkan kita tentang banyak hal. Tidak menggurui tapi nyatanya mampu membuat berpikir dan mudah-mudahan menjadi pribadi nan lebih baik. Bahwa anak sekecil itu dengan tabah dan sabar merawat ayahnya nan tak berdaya. Bagaimana jika Anda ada di posisi tersebut? Sekuat itukah?

Tiga kisah nyata nan dialami oleh anak-anak tersebut seharusnya menjadi pelajaran nan berharga bagi kita. Tuhan memilih mereka sebagai inspirasi bagi manusia lainnya. Yang perlu dilakukan ialah bersyukur dan menjadi manusia nan lebih baik.