Obat Sakit Perut Secara Herbal

Obat Sakit Perut Secara Herbal

Apa nan Anda lakukan jika sakit perut melanda diri Anda saat sedang sibuk beraktivitas. Rasanya niscaya sangat mengganggu. Apalagi jika sakit perut datang tiba-tiba dan ketika itu taruhlah Anda sedang rapat. Ruangan nan tadinya hanya diisi klarifikasi si bos dapat jadi akan kedatangan irama baru. Ya, irama kentut Anda. Dan, di sinilah Anda amat membutuhkan obat sakit perut.

Pertanyaan nan sering muncul ketika kita sakit perut adalah, kenapa kita mengalaminya. Kenapa kita harus sakit perut terutama ketika berada di ruang publik. Penyebabnya dapat dicari tahu secara mudah. Yaitu, cukup dengan mengingat makanan atau minuman apa saja nan terakhir kita konsumsi. Apakah buah-buahan dalam kadar berlebih, makanan nan ternyata basi, atau sebab kuman dan bakteri nan tak kita sadari menggumuli makanan kita.

Biasanya kita akan menerima sinyal-sinyal nan kita rasakan ketika sakit perut mulai menyerang. Sesuatu dalam perut tampak bergerak tidak karuan seakan lambung tengah bekerja ekstra. Selanjutnya kita akan merasakan nyeri, mual, atau mules di perut.

Terkadang sakit kepala sebelah atau migren pun menemani penderitaan kecil itu. Dan sebagai ‘hasilnya’, feses kita akan keluar dengan kandungan air berlebih. Atau nan dikenal sebagai mencret.

Andai saja beberapa penyakit memiliki ‘sensor’ sendiri seperti demikian, mungkin penyakit berat seperti kanker, ginjal, lever, usus, atau jantung, akan lebih terdeteksi sebelum dokter memvonisnya. Inilah nan dinamakan rasa sakit sebagai tanda dari penyakit nan kita derita. Tidak semua penyakit memiliki tanda segamblang tanda sakit perut memang.

Karena sebagian besar penyakit berat memiliki gejala-gejala nan gampang diremehkan orang nan bersangkutan. Sampai akhirnya, kita harus menghargai rasa sakit nan datang. Karena, di saat itulah kita masih sadar kalau nyawa masih dikandung badan. Salah satu bentuk penghargaan itu ialah tetap bersyukur dan berusaha menyembuhkan penyakit nan kita derita. Salah satunya dengan mencari obat sakit perut nan ampuh.



Penyebab Sakit Perut

Sama seperti beberapa penyakit ‘ringan’ lain seperti flu, sakit perut sering terjadi di waktu pancaroba. Musim pancaroba merupakan peralihan musim. Baik dari musim panas ke musim hujan nan biasa disebut pancaroba mareng. Atau daru musim hujan ke mudim panas, atau nan biasa disebut pancaroba labuh.

Perubahan temperatur ini berpengaruh pada tubuh. Antibodi dalam tubuh kita akan menyesuaikan diri dengan keadaan sekitar. Usaha keras itulah nan membuat daya tahan tubuh kita menurun. Temperatur nan berubah-ubah ini bisa mendatangkan dan mengembangbiakkan virus dan bakteri.

Bakteri dan virus tumbuh fertile dalam cuaca nan berganti-berganti, di sekali waktu hujan, di sekali waktu terik membara. Apalagi jika angin kencang mendera. Bakteri dan virus nan inheren pada debu dan kotoran akan lebih cepat menulari orang banyak. Jika tak hati-hati, debu dan kotoran pun akan menempeli baju kita, buat kemudian masuk ke dalam tubuh tanpa kita sadari.

Hal itulah nan membuat kita kemudian terserang pilek. Ditambah lagi jika kita kehujanan. Lalu, apa hubungannya dengan sakit perut. Apakah sakit perut disebabkan murni sebab pancaroba? Tentu saja bakteri nan menempel pada debu tersebut juga akan menempel di makanan nan akan kita makan.

Taruhlah jika Anda makan di warung nasi padang atau warung nasi lain nan kurang higienis. Tanpa Anda sadari, dapat saja debu tersebut menempel oleh sepoi-sepoi angin ketika Anda melahapnya di meja makan.

Anda mungkin terbiasa makan makanan pedas atau makan buah-buahan secara berlebih. Anda pun tak pernah merasakan keluhan seperti sakit perut. Tapi dapat jadi Anda akan mengalaminya di musim pancaroba sebab pada saat itu antibodi Anda bekerja secara ekstra. Pekerjaan ekstra itu diperparah dengan asupan makanan nan kurang sehat. Maka terjadilah sakit perut nan dimaksud. Dan, di sanalah Anda benar-benar membutuhkan obat sakit perut.



Obat Sakit Perut Secara Herbal

Menyembuhkan penyakit dengan mengonsumsi tumbuh-tumbuhan nan dipercaya sebagai obat, merupan cara tradisional nan menarik. Obat sakit perut dengan cara ini dilakukan para leluhur, jauh sebelum mereka mengenal obat-obatan apotek.

Salah satu resep obat sakit perut secara herbal adalah, masukkan tiga sendok makan tepung sagu ke dalam segelas air putih. Tambahkan gula jawa atau garam sinkron selera. Dua bahan ini pun boleh diterapkan boleh tidak. Artinya bersifat optional. Setelah itu aduk sampai rata dan minumlah.

Sakit perut maupun penyakit-penyakit nan berkenaan dengan lambung pun sembuh. Ini sebab sagu nan baru saja kita minum, bisa melindungi usus dan lambung kita dari asam lambung nan berlebih.

Cara herbal lainnya ialah membuat obat sakit perut alami dari kunyit. Bagaimanakah caranya? Pertama siapkan rimpang kunyit seberat 20 gram, kupas dan bersihkan dengan air nan bersih. Selanjutnya parutlah kunyit ke atas mangkuk. Setelah selesai, berilah dua sendok makan air hangat. Aduklah hingga merata, sesudahnya peraslah hingga Anda mendapatkan air kunyit.

Masukkan air kunyit ke dalam gelas. Anda dapat memasukkan asam jawa atau madu secukupnya agar rasa obat sakit perit alami itu lebih terasa nikmat. Dapat pula Anda bubuhkan sedikit gula sinkron selera agar terasa manis. Jamu kunyit pun siap diminum.

Adapula cara nan lebih praktis buat penanganan awal. Yakni dengan cara melarutkan gula dan garam. Caranya, masukkan dua sendok the gula dan setengah sendok garam dapur ke dalam air matang. Aduk dan minumlah. Cara ini merupakan pengganti dari obat oralit nan familiar di telinga.

Jika di kulkas Anda terdapat wortel atau seledri, juslah sayuran segar tersebut. Seusainya, minumlah sampai habis. Sayuran ini dipercaya bisa memulihkan cairan elektrolit dalam tubuh. Perlu diingat, cara-cara herbal tersebut perlu dikonsultasikan pula ke dokter terutama jika Anda ialah seorang penderita diare menahun.



Menyembuhkan Sakit Perut dengan Obat Medis

Jika Anda tidak mau repot-repot membuat jamu herbal, Anda dapat menggunakan cara praktis seperti mengonsumsi obat-obatan apotek. Biasanya oralit menjadi larutan nan ampuh mengusir penyakit ini. Larutan ini biasa disebut rehidrasi berkaitan dengan mulut dan memiliki campuran seperti natrium klorida, kalium klorida, glukosa anhidrat, dan natrium bikarbonat. Merek dagangnya pun bermacam-macam. Ada alphatrolit, bqualyte, bioralit, dan corsalit.

Sebenarnya, sakit perut ialah penyakit nan dapat sembuh sendiri. Minum satu pil obat sakit perut atau jamu serbuk di warung-warung pun dapat membuat Anda sembuh dalam hitungan jam. Sebab, kita tentu mengenal produk obat sakit perut nan dijual bebas di warung-warung. Obat itu berisi kandungan jambu biji buat memadatkan feses nan awalnya cair, menjadi padat.

Namun dalam kasus berat, pasien bisa diberikan antibiotik jika penyakit tersebut disebabkan oleh infeksi bakteri. Selain melakukan penanganan dengan menerapkan obat jenis herbal maupun medis nan dapat Anda pilih, berikut beberapa hal nan harus Anda lakukan ketika sedang sakit perut.

  1. Banyaklah minum air putih atau teh hangat. Dapat pula meminum jus apel. Hal ini dipercaya agar cairan tubuh tak hilang.

  2. Selagi sakit, Anda tak diperkenankan mengonsumsi produk makanan nan mengandung susu. Taruhlah yoghurt, keju, atau es krim.

  3. Makanlah makanan nan diterima di organ pencernaan Anda seperti roti tawar, bubur, kacang merah, agar-agar, atau sup jagung. Makanan lunak ini akan membuat perut Anda lebih rileks selama masa pemulihan.

  4. Setelah kesehatan Anda membaik, konsumsilah produk minuman nan mengandung bakteri baik ( lactobacillus ). Ini agar Jangan lakukan aktivitas nan membuat semua organ tubuh Anda bekerja. Istirahat dan tidurlah sampai kondisi membaik.

  5. Selalu berdoa sebab sebuah doa akan membuat tubuh tersugesti menjadi ‘dirinya kembali’.

Yang paling penting, periksakanlah kondisi tubuh Anda ke dokter jika dalam tiga hari penyakit Anda tak kunjung sembuh. Jangan sampai penyakit membuat aktivitas Anda nan berharga menjadi terganggu sebab kualitas hayati menurun dampak sakit. Setelah mengonsumsi obat sakit perut namun tak kunjung sembuh. Segera hubungi dokter. Mencegah lebih baik daripada mengobati, bukan?