Cerpen Cinta Abadi

Cerpen Cinta Abadi

Cerpen romansa agaknya tidak pernah basi dari minat para pembaca kisah-kisah fiksi. Meski kerap dianggap sebagai karya-karya picisan nan sudah basi, namun sambutan dari para pembaca mengenai kisah-kisah cinta nan disajikan dalam bentuk tulisan fiksi tetap hangat di kalangan para pembaca buku.

Novel-novel bestseller karya Habiburrahman El-Shirazy dengan tema-tema cinta seperti Ayat-Ayat Cinta, Ketika Cinta Bertasbih, Dalam Mihrab Cinta dan sebagainya menjadi salah satu penguat fakta bahwa kalangan pembaca di tanah air tidak pernah jemu dengan tema nan sudah cukup udzur ini. Ayat-Ayat Cinta dan Ketika Cinta Bertasbih bahkan berhasil menembus layar lebar dan layar kaca. Antusias masyarakat terhadap tema nan satu ini agaknya tidak pernah habis.

Cerpen romansa memang tak pernah ada habisnya. Setiap aliran tulisan maupun film dapat langsung disambungkan kedalam cerita cinta. Hal ini membuktikan bahwa segala hal tentang cinta dapat masuk kedalam tema-tema lainnya.



Tema Cinta

Cerpen romansa nan menjamur di majalah-majalah remaja kebanyakan ditulis dengan gaya populer. Ini sebenarnya nan menjadi salah satu faktor kenapa cerpen dengan romansa dianggap mudah tergilas zaman.

Sastra populer akan cepat ditinggalkan zaman, sementara sastra ‘serius’ akan selalu abadi di hati pembaca. Sebab sastra ini ditulis tak semata-mata mengikuti kehendak pembaca, namun si penulis tetap bertahan dengan idealismenya sebagai seorang sastrawan.

Cerpen nan bergenre romansa biasanya memang sulit buat bertahan lama. Romansa biasanya dapat tenggelam setelah adanya kisah-kisah cinta nan lainnnya. Hal inilah nan kemudian membuat para sineas muda nan membuat karya tulis bertemakan cinta seringkali tak dapat mempertahankan eksistensinya.



Cerpen Cinta Abadi

Paling tak ada beberapa hal nan bisa dilakukan agar cerpen romansa tak mudah lapuk diingatan pembaca, agar si pembaca tidak pernah bosan dengan kisah nan satu ini:

  1. Belajar Meninggalkan Gaya Penulisan Pop

Coba anda membaca novel Ketika Cinta Bertasbih, lantas setelah itu bandingkan dengan gaya kepenulisan populer nan banyak kita temui di majalah-majalah remaja. Lalu endapkan bacaan tadi beberapa waktu. Cobalah kembali mengingati ceritanya.

Pada saat itulah anda akan merasakan bahwasannya ada sebuah nilai nan lebih mengesankan saat anda membaca romansa nan ditulis dengan gaya non pop. Ketika Cinta Bertasbih mencoba merangkai aliran sastra islami nan dibalut dengan kepiawaian olah bahasa seorang penulisnya.

Sastra islami tidak hanya sekedar sastra, namun ada nilai ajakan ke arah kebaikan nan terpendam dalam lika-liku alurnya. Demikian pula kiranya ketika bentuk novel ini kita terapkan ke dalam cerpen kisah cinta. Apabila ditulis dengan gaya nan lebih “nyastra” maka keabadiannya di hati pembaca akan sedikit lebih terjamin.

Meskipun tantangannya, kita akan berada di global nan sepi. Aliran sastra serius sangat sporadis diminati pembaca, sebab mereka menganggap terlalu sulit buat dicerna. Pembaca selalu ingin nan mudah-mudah saja. Sekarang terpulang pada kita, apakah orientasi kita pasar atau sebuah nilai? Sebuah pilihan nan akan dipilih oleh masing-masing penulis.

Pada dasarnya, sebuah nilai nan terkandung dalam sebuah cerpen memiliki sebuah ajakan positif dari penulisnya. Sedangkan dari penulis bergaya pop atau populer, biasanya hanya mengandalkan gaya bahasa nan lumrah dan generik dan banyak ditulis oleh para sastrawan-sastrawan baru dan muda.

Oleh sebab itu, kurangnya minat membaca dalam cerpen romansa sinkron dengan sastra ini dilatar belakangi oleh banyaknya perkembangan-perkembangan dunia, baik itu dalam teknologi maupun sastra itu sendiri nan fokus kepada gaya bahasa populernya.

  1. Mencari Sisi nan Berbeda

Tema cinta ialah tema nan sudah dari zaman nenek moyang kita selalu ditampilkan di banyak media. Tak hanya jalur sastra, sinetron, film, drama dan sebagainya juga selalu mengangkat tema nan serupa. Mungkin inilah salah satu bukti kekuatan tema cinta itu sendiri.

Meski demikian, penulis nan cerdas akan selalu berupaya menampilkan sesuatu nan berbeda dari setiap apa nan akan ditulisnya. Tidak mengulang sebuah kisah nan pernah ditampilkan ialah salah satu kunci keberhasilan menggarap tema cinta.

Jika dipikirkan secara logika, memang tak akan mudah mencari romansa nan terbaru saat ini. Sebagian besar romansa sudah pernah ditampilkan dalam beberapa karya. Namun, jika penulis memiliki talenta atau keterampilan nan baik, tentu romansa nan ditulis akan menjadi sebuah citra baru mengenai romansa pada umumnya.

Selain menulis cerpen dengan meninggalkan gaya penulisan pop dan mencari sisi berbeda dalam penulisannnya, langkah buat menjadikan cerpen cinta menjadi abadi ialah dengan menyelipkan beberapa pesan moral nan terkandung dalam cerpen tersebut.

Menambahkan pesan moral dalam cerpen romansa memang merupakan hal lain, namun hal ini akan membantu cerpen romansa dikenang sepanjang masa. Memberikan pesan moral dalam romansa membutuhkan keterampilan khusus. Oleh sebab itu, cerpen romansa nan ada saat ini tak dapat berusia lama. Hal ini dikarenakan setiap penulis memiliki keterampilan nan berbeda dalam penyampaian pesan moralnya.

Pada dasarnya, cerpen merupakan sebuah karangan nan berbentuk prosa, nan artinya bahasa nan digunakan dalam cerpen haruslah konkret dan terus terang. Inilah nan membawa para pembaca akan terus mengingat romansa dalam sebuah cerpen nan dibacanya.

Banyak penulis-penulis cerpen cinta saat ini nan banyak menuliskan kata-kata puitis dalam cerpen buatannya. Hal ini tentu akan membuat pembaca bosan. Mengingat, para pembaca biasanya akan lebih suka membaca cerpen nan lebih konkret dan tak dibuat-buat.

Selain menambahkan pesan moral dan memilih kata-kata nan lebih terus terang, menulis novel pun harus memperhatikan struktur penulisannya. Biasanya, pembaca akan lebih menyukai cerpen nan memiliki obrolan nan lebih banyak daripada narasi.

Keberadaan obrolan dalam sebuah cerpen akan membawa pembaca ikut langsung dalam kisah nan terdapat dalam cerpen tersebut, sehingga pembaca akan lebih menyenangi dan memperdalam kisah nan ditampilkan dalam cerpen tersebut.

Yang tak kalah krusial dalam sebuah tulisan cerpen romansa ialah kejutan di akhir cerita. Kejutan di akhir cerita memang menjadi salah satu penentu, menarik tidaknya sebuah cerpen nan ditulis tersebut.

Kejutan nan paripurna dari sebuah cerpen ialah ketika pembaca tak dapat menduga akhir kisah dari cerpen tersebut. Selain itu, kejutan di akhir kisah cerpen juga bisa membuat pembaca terus mengingat dan terkesan akan cerita nan telah dibacanya.

Biasanya kejutan di akhir cerita cerpen, akan lebih diterima oleh pembaca, bila tak mengada-ada, tak klise, dan masuk akal. Dan lagi, kejutan diakhir cerita cerpen tak boleh datar atau bahkan mengambang. Hal-hal tersebut haruslah dihindari oleh penulis. Pembaca biasanya lebih menyukai kejutan nan bernada Oh ... atau Ternyata ...

Terakhir, berhati-hatilah dalam menggarap cerpen kisah cinta, karena tema ini sudah cukup lama ditulis orang. Kembali belajar pada Ketika Cinta Bertasbih nan mendapat anugrah film terbaik di tahun 2010 ini, Kang Abik- sapaan akrab sang penulis, telah sukses menggubah tema cinta menjadi sebuah sajian nan baru, nan belum pernah dinikmati oleh para pembaca sebelumnya. Keberhasilan Kang Abik ini sekaligus memberikan angin segar kepada para penulis tema-tema cinta.

Tema cinta ini akan selalu dan terus disenangi pembaca, hanya saja seorang penulis haruslah kreatif menyajikan sesuatu nan baru bagi pembacanya.

Selain talenta nan memang menjadi dasar dalam penulisan cerpen, keterampilan dan pengetahuan dari penulis juga mampu menghadirkan cerpen romansa nan tak lekang oleh waktu.

Demikianlah pembahasan mengenai cerpen romansa nan bisa disampaikan, semoga bermanfaat.