Kilasan Cerita The Legend of Aang

Kilasan Cerita The Legend of Aang

Saat ini kisah petualangan fantasi marak sekali bermunculan. Di mana penggemarnya tak hanya dari kalangan anak-anak saja, tetapi juga dari orang dewasa. Salah satunya ialah kisah The Legend of Aang, mengenai seorang Avatar nan berpetualangan bersama teman-temannya, dan seekor banteng besar nan bernama Appa.

Berbicara mengenai Aang, niscaya akan terbayang seorang bocah biksu dengan kepala botak, polos, dan tanda panah nan berada dari kepala hingga keningnya. Aang ini diramalkan merupakan keturunan dari Avatar dan setelah beberapa abad selalu bereinkarnasi kembali. Setidaknya itulah nan diceritakan dalam kisah Avatar.

Sebenarnya apa sih avatar ini? Avatar dalam film merupakan karakter nan diambil dari mitologi, kepercayaan, dan seni dari Benua Asia. Di mana dalam kisah Aang, seorang avatar digambarkan memiliki seni beladiri nan hebat dan memiliki kemampuan spesifik buat mengendalikan alam.

Dalam kisah Aang, kisah avatar mencampurkan seni beladiri, bahasa, kepercayaan dan agama, pakaian, serta budaya nan dicampur dari berbagai negara di Asia. Misalnya, pada seni beladirinya nan diambil dari Cina terutama dalam pengolahan tubuh buat menyatu dengan alam, nan mirip dengan taichi, serta Yoga dari India.

Begitu pula dalam penampilan, misalnya penampilan Suku Air nan sangat mirip dengan suku Inuit. Namun, kisah ini hanyalah merupakan cerita khayalan saja, nan hanya menjadikan unsur-unsur agama, kepercayaan, seni, beladiri, serta budaya negara di Asia sebagai inspirasi buat membuat latar dan alur cerita.

Avatar sendiri dipercayai dalam mitologi Hindu. Dalam bahasa Sanskerta, kata "avatar", atau Awatara memiliki arti "turun". Dalam kepercayaan agama Hindu, Avatar ini merupakan inkarnasi dari Tuhan beserta manifestasinya. Di mana Tuhan atau dewata beserta manifestasinya akan turun ke global dan menjelma buat mengembalikan ekuilibrium dari kehidupan di bumi, terutama ketika global akan mengalami kehancuran dampak kejahatan nan merajalela.

Untuk itu, dewata turun ke global buat menyelamatkan manusia dengan menegakkan darma. Pada kisah aang sendiri, pada pembukaan cerita terdapat aksara Cina nan muncul di atas kata "Avatar". Di mana aksara itu mengartikan bahwa Avatar merupakan "Perantara Tuhan nan turun ke global fana".



Aang sang Avatar

Tokoh primer Avatar di sini ialah Aang bocah berusia 12 tahun nan dibesarkan di kuil udara ketika masih kecil. Pada suatu ketika, para tetua biksu mengadakan tes pada dirinya. Hal ini dilakukan buat mengetahui dirinya ialah seorang avatar. Di mana disediakan ribuan mainan, nan harus ia pilih empat di antaranya. Ternyata keempat mainan itu ialah mainan nan sama seperti nan dipilihan oleh para avatar pendahulunya.

Dalam hal ini dipercaya bahwa ia masih memiliki memori dari masa sebelum bereinkarnasi seperti sekarang.Seperti nan kita tahu bahwa kisah mengani Avatar ini terinspirasi daari kebudayaan negara di Asia, begitu pula dengan karakter dari Aang .

Adapun tes uji coba nan dilakukan ini mirip seperti kebudayaan di Tibet buat mencari reinkarnasi dari Tulku Lama. Di tibet, anak-anak penganut Buddha nan diduga merupakan reinkarnasi dari Tulku Lama akan diberi semacam tes buat membuktikan kebenarannya. Sepeti nan dilakukan kepada Aang, maka para biksu tibet akan menaruh berbagia mainan di depan anak-anak ini, seperti jimat, nuku, cangkir teh, peralatan upacara dan lainnya.

Sang anak nan ternayata mengambil barang-barang nan sama, seperti Tulku terdahulu dianggap merupakan reinkarnasi dari Tulku lama. Hal itu menunjukkan ingatannya terhapat global masalalu. Adapun pembuatan dari Tokoh Aang ini merupakan pengembangan sketsa nan dibuat oleh Bryan Konietzko. Sketsa Konietzko menggambarkan seorang pria botak nan agak tua. Pria itu memiliki gambar panah pada kepalanya.

Kemudian, gambar itu dikembangkan lagi menjadi seorang anak kecil bersama bison terbangnya. Pembuatan karakter Aang tak sampai di situ, di mana kisah Avatar ini sangat terinsirasi dari "Buddhisme dan Taoisme nan membentuk sifat dari Aang. Dapat dilihat dari sikap Aang nan tak mau bertarung dan tak tega buat membunuh. Ia merupakan anak nan cinta damai dan selalu mengedepankan negoisiasi dan perdamaian dibandingkan bertarung. Sebagai seorang biksu Aang juga menolak buat makan daging.



Kilasan Cerita The Legend of Aang

Serial Avatar nan dikenal sebagai The Legend of, Aang dalam setiap penayangannya memakai istilah "Buku", dengan "bab" buat istilah setiap episode nan mengisahkan perjalanan Aang. Kisah Aang ini menceritakan mengenai seorang anak laki-laki nan menjadi pengendali angin dari Kuil Udara Selatan milik kaum Pengembara Udara.

Setelah dibuktikan melalui tes, danmengetahui jati dirinya sebagai avatar ketika menginjak usia 16 tahun. Avatar ini berfungsi sebagai penjaga ekuilibrium dan kedamaian dunia. Aang nan merasa takut dan tertekan kemudian kabur bersama seorang benteng raksasa terbangnya nan bernama Appa.

Sayangnya, ketika berada di tengah jalan tiba-tiba mereka terhadang oleh banteng. Aang dan Appa pun jatuh tenggelam ke dasar laut. Untuk menyelamatkan mereka berdua. Kemudian, Aang membuat bola besar di sekitar tubuh mereka. Bola tersebut mengurung mereka berdua dan menjadi beku membentuk bongkahan es.

Seratus tahun kemudian, di negeri Suku Air Selatan, tinggal dua orang adik kakak bersama neneknya nan sudah tua. Sang adik nan bernama katara ialah seorang pengendali air terakhir di negeri suku air selatan ini. Ketika sedang berlatih bersama Sokka, kakaknya mereka menemukan Aang nan sedaang berada dalam bongkahan es tersebut.

Mereka kemudian telah menolong Aang buat keluar dari bongkahan es, dan membawanya pulang ke desa mereka. Sementara itu, pasukan dari negeri Suku Barah nan mencari keberadaan Aang kemudian masuk ke desa mereka. Untuk menyelamatkan warga desa maka Aang menyerahkan diri kepada mereka. Merasa bertanggung jawab, soka bersama katara kemudian memberanikan diri buat menyelamatkan Aang.

Di sinilah petulangan mereka di mulai. Mereka pun membantu Aang buat kembali ke kuilnya. Dari situlah Aang tahu bahwa ia telah terkurung selama seratus tahun, dan para biksu telah meninggal. Aang merasa menyesal sebab melarikan diri dari mereka, dan mengetahui tindakan para suku barah terhadap masyarakat. Dibantu dengan Soka dan Katara, Aang pun berupaya buat menyempurnakan ilmunya.

Pergilah mereka ke negeri Air Utara utara. Di sana mereka disambut dengan hangat. Bahkan, Aang dan Katara mendapatkan pelajaran spesifik buat mengendalikan air. Mengetahui keberadaan Aang maka Kerajaan Negeri Barah mulai menggempur Kerajaan Air Utara. Aang nan belum paripurna ilmunya harus turut membantu orang-orang suku air dan memenangkan pertempuran itu.

Namun, perburuan Kerajaan Suku Barah tak sampai di situ. Mereka tak menyerah buat menaklukan Aang. Aang bersama sahabatnya kemudian dalam pengejaran berkelana buat menyempurnakan pengendalian empat unsur, agar dapat mengalahkan Raja Barah dan membawa kembali kedamaian dan keharmonisan di muka bumi.

Banyak orang nan merasa bahwa cerita ini seperti konkret adanya. Di mana Avatar sendiri merujuk kepada reinkarnasi Tuhan atau utusan Tuhan. Sahih atau tidaknya kisah Aang ini, tapi kisah ini tetaplah sebuah cerita khayalan nan penuh khayalan buat membangkitkan semangat berpetualang anak-anak. Di dalamnya manusia diajarkan buat mau berjuang dan berbuat baik kepada sesamanya.