Bumbu Panas

Bumbu Panas

Jika ada orang nan melakukan ritual sumpah buat menyangkal tuduhan atas suatu perbuatan dursila dengan memakai atribut layaknya mayat nan dibungkus kain kafan atau pocong , itu disebut sebagai sumpah pocong.

Karena begitu akrabnya masyarakat Indonesia dengan ritual ngeri tersebut, maka kerap Film Sumpah Pocong dijadikan tema oleh para produser buat membuat sebuah film horror .

Begitu juga nan dilakukan oleh Awi Suryadi, seorang pengarah adegan nan membesut film Claudia/Jasmine di tahun 2008 ini. Ia tertantang buat membuat film bergenre horor saat Maxima Pictures menawarkan kepadanya kesempatan itu.

Tapi, sebab kurang percaya pada penulis skenario nan lainnya, maka Awi memutuskan buat menulis sendiri skenario film nan juga akan disutradarainya itu.

Maka Awi memilih pocong. Salah satu jenis hantu nan paling popular di Indonesia. Yaitu citra orang mati, nan dibungkus dalam lembaran kain kafan. Mayat tersebut lalu diikat di beberapa bagian tubuhnya, lantas melompat-lompat sebab ikatan pada kakinya belum dibuka.



Waktu Produksi Yang Singkat

Pria asal Lampung ini membuat sebuah skenario nan berbeda dari film horor lain nan ada di tanah air. Ia memilih judul film Sumpah Pocong di Sekolah sebagai tajuk dari hasil karyanya. Hebatnya, tidak lebih dari empat bulan saja waktu nan ia perlukan buat melahirkan film horor tersebut. Sebuah kerja kilat nan menunjukan kualitas kerja sang pengarah adegan nan berpengalaman.



Bumbu Panas

Tetapi, sebagaimana beberapa film horor karya pengarah adegan tanah air lainnya, film Sumpah Pocong di Sekolah ini tak lepas dari sensualitas pemainnya nan memang menjadi daya tarik atau nilai jual nan mendatangkan rupiah. Beberapa adegan panas juga nampak jelas menjadi bumbu nan menyedapkan bagi penonton nan menyukai jenis film ini.

Bahkan, sempat beredar di situs berbagi video Youtube, sebuah cuplikan nan menggambarkan pemain nan berperan di film ini sedang menyaksikan seorang penari striptis berlenggang-lenggok dengan seronok.

Memang, cuplikan ini tak akan muncul di dalam film maupun dalam trailernya. Namun, cuplikan panas itu seperti sengaja dihadirkan buat mendongkrak rating pengunjung ke bioskop nan memutar film Sumpah Pocong di Sekolah.

Berhasilkah taktik menambah jumlah penonton ini? Kita lihat saja nanti.