Cara Mendidik Anak Cerdas Naturalis

Cara Mendidik Anak Cerdas Naturalis

Bagaimana cara mendidik anak cerdas? Keinginan buat memiliki anak cerdas membuat para orang tua melakukan berbagai cara mendidik anak cerdas. Ketika sang anak masih berada di dalam kandungan, anak tersebut kerap diperdengarkan musik klasik nan dipercaya bisa menstimulasi otak anak. Ketika sang anak telah lahir, stimulus nan diberikan pun lebih beragam.

Tak sedikit orangtua nan berlomba-lomba memasukkan anak-anaknya ke berbagai loka kursus sejak usia dini. Tujuannya apalagi kalau bukan supaya anak menjadi cerdas dan menjadi orang berhasil di masa depan. Upaya memperoleh anak nan cerdas ini akan lebih terarah jika orangtua mengetahui potensi dan jenis kecerdasan anak sesungguhnya. Dengan mengetahui potensi dan jenis kecerdasan ini maka cara mendidik anak cerdas pun akan lebih optimal.



Cara Mendidik Anak Cerdas - Multiple Intelligence

Orang awam berpendapat bahwa anak nan disebut cerdas ialah anak nan memilik IQ tinggi serta cemerlang dalam bidang matematika. Albert Einstein, Stephen Hawking, dan BJ Habibie memiliki kriteria ini. Mereka pun disebut jenius, Namun sesungguhnya, seorang anak disebut cerdas tidak melulu sebab kepintarannya di bidang matematika.

Howard Gardner, seorang profesor pendidikan dari Universitas Harvard mengatakan bahwa kecerdasan ialah kemampuan seseorang dalam berpikir, bertindak, dan berperilaku sinkron nan dengan apa nan dihadapi. Gardner juga memaparkan Teori Multiple Intelligence. Dalam teori ini disebutkan bahwa sedikitnya ada delapan jenis kecerdasan.Delapan jenis kecerdasan itu adalah:

  1. Kecerdasan linguistik/bahasa
  2. Kecerdasan logis-matematis
  3. Kecerdasan spasial
  4. Kecerdasan kinestetik-jasmani
  5. Kecerdasan musikal
  6. Kecerdasan interpersonal
  7. Kecerdasan intrapersonal
  8. Kecerdasan naturalis

Perbedaan potensi dan jenis kecerdasan ini menyebabkan cara mendidik anak cerdas pun berbeda-beda. Pada anak usia dini, stimulasi sebaiknya tak dilakukan hanya pada satu aspek kecerdasan saja.

Jadi, meskipun anak terlihat memiliki kecerdasan logis-matematis nan menonjol namun jenis-jenis kecerdasan lain juga perlu diasah agar anak bisa berkembang optimal. Ketika anak sudah berusia sekitar 8-9 tahun, barulah jenis kecerdasan nan paling menonjol diasah lebih lanjut.



Cara Mendidik Anak Cerdas Bahasa

Anak nan memiliki kecerdasan bahasa bisa dikenali sejak awal, misalnya dengan mampu berbicara lebih awal dan menguasai lebih banyak kosa kata dibandingkan anak-anak seusianya. Pada usia awal sekolah dasar, anak-anak dengan potensi cerdas bahasa ini menunjukkan kesenangan dengan segala sesuatu nan berkaitan dengan penggunaan bahasa, misalnya membaca, menulis karangan, menulis puisi, dan sebagainya.

Anak-anak dalam kategori ini ini juga memiliki daya ingat nan kuat dan lebih mampu menguasai bahasa asing dibandingkan anak-anak lain nan tak memiliki jenis kecerdasan ini.

Untuk mendidik dan mengembangkan potensi anak cerdas bahasa ini:

  1. Sediakan buku harian buat tempatnya menulis kegiatannya sehari-hari.

  1. Mintalah anak buat membuat sebuah karangan tentang pengalamannya atau tentang apa saja nan nan menarik minatnya.

  1. Belikan buku-buku cerita buat merangsang kemampuan berpikirnya.

  1. Ajak anak berdiskusi tentang berbagai hal. Selain buat melatih anak mengemukakan pendapat, diskusi juga membuat anak dapat berpikir secara logis.



Cara Mendidik Anak Cerdas Naturalis

Kecerdasan naturalis ialah kecerdasan nan berkaitan dengan kemampuan mengenali, mengingat, mengkategorikan, menganalisis, dan menguasai pengetahuan mengenai alam lingkungan. Anak-anak seperti ini umumnya bahagia mengamati dan mengeksplorasi lingkungannya.

Untuk mendidik dan mengembangkan potensi anak cerdas naturalis nan telah duduk di bangku sekolah:

  1. Belikan buku-buku tentang petualangan di alam bebas.

  1. Ajak anak berdiskusi mengenai berbagai peristiwa alam.

  1. Ajak anak berlibur ke pantai, pegunungan, pedesaan, dan sebagainya nan bernuansa alam. Mengisi liburan dengan bermain di harta benda bukan hal nan menarik bagi mereka.

  1. Ajak anak merawat tanaman di halaman rumah.

  1. Ajak pula anak buat merawat binatang peliharaan dan memperhatikan tingkah laku bintanag-binatang.

Enam jenis kecerdasan lainnya juga memiliki cara mendidik anak cerdas nan berbeda-beda. Jadi tidak perlu lagi memaksa anak mengikuti les Matematika setiap hari agar anak menjadi jenius seperti BJ Habibie.

Kecerdesan itu dapat dengan sendirinya datang kepada anak jika mendapatkan sebuah pedagogi nan cukup dari pihak terkait. Kecerdasan tak hanya berkutat seputar masalah matematika saja tetapi juga harus mendapatkan dukungan dari faktor nan lainnya.

Kecerdasan buat membaca lingkungan juga sangat krusial diperlukan oleh seorang anak agar mampu bertahan di alam. Banyak sudah contoh nan menyajikan bahwa kecerdasan otak nan tak didukung dengan kecerdasan dalam membaca alam mengakibatkan hal nan tak baik.

Oleh sebab itu, berilah pedagogi nan seimbang baik dari segi pendidikan formal maupun informal nan dibutuhkan oleh seorang anak buat bisa bertahan hidup. Pendidikan informal saja tak cukup begitu juga sebaliknya.



Cara Mendidik Anak Cerdas Finansial Sejak Dini

Perkembangan zaman nan semakin cepat megharuskan para orangtua lebih pintar mendidik anak. Tak hanya membesarkan sang buah hati nan sehat fisik serta emosional, tetapi juga mengajarkan kecakapan pada anak sehingga membuatnya siap menjalani kehidupan saat kelak dewasa, salah satunya ialah dengan membekali kecerdasan finansial. Kecerdasn finansial dapat membantu anak-anak dalam hal mengambil keputusan keuangan secara baik dan benar.

Seringnya iklan-iklan muncul di berbagai media tentunya akan membuat anak menjadi lebih konsumtif. Selain hal tersebut, tawaran-tawaran produk keuangan seperti asuransi, kredit, serta investasi sudah pula dianggap hal nan sangat lumrah. Dalam kondisi seperti inilah, para rangtua diharapkan lebih cermat lagi mengajarkan cara mengelola keuangan pada anak-anaknya.

Mengajarkan tentang uang secara baik dan sahih kepada anak akan mampu membentuknya menjadi pribadi jujur, bertanggung jawab, disiplin, dan mempunyai jiwa kewirausahaan. Meskipun begitu, seorang anak tidak akan mampu belajar mengelola keuangannya sendiri tanpa donasi orang lain. Dalam hal ini, para orangtua harus membimbing dan mengajarkan anak mengelola uang dengan sahih sehingga para orangtua juga wajib memahami cara mengelola uang.

Cobalah kerokesi sikap dan cara pandang para orangtua terhadap uang. Landasannya ialah sebuah ungkapan ‘buah jatuh tidak jauh dari pohonnya’. Artinya, seorang anak niscaya akan meniru konduite nan dicontohkan oleh orangtuanya seperti cara bersikap, bicara, berpikir, dan mungkin juga cara mengelola uang. Pada dasarnya, anak nan diajarkan mengelola uang sejak dini oleh orangtuanya akan cenderung menjadi lebih berhasil saat memasuki usia dewasa.

Hal krusial lainnya ialah mengajarkan anak bagaimana cara menetapkan tujuan. Membuat sebuah tujuan dapat dikatakan gampang-gampang susah. Tapi, hal ini krusial diingatkan. Jangka waktu panjang akan menyebabkan si anak mau tak mau harus menunda memperoleh apa nan diinginkan saat ini dengan asa mendapatkan sesuatu lebih baik di masa nan akan datang.

Saat mendidik anak supaya dapat mengatur pengeluaran sendiri, ada sebuah metode nan dapat diterapkan, yaitu 10/10/10/70 ( pay yours first ). Arti dari angka-angka itu menyimbolkan besaran persentase pembagian total uang saku nan didapat si anak. Contohnya, 10 pesen dikeluarkan buat amal ( pay your soul first ), 10 persen digunakan buat menabung ( pay your safe first ), 10 persen buat investasi ( pay your self first ), dan 70 persen lagi dipakai buat pengeluaran.

Nah, salah satu buku nan berisi tentang pendidikan finansial bagi anak ialah buku karangan Seto Mulyadi (Kak Seto) dan Lutfi Trizki berjudul Financial Parenting . Buku ini ialah sebuah surat keterangan menarik nan akan membimbing para orangtua mendidik akan tentang cara mengelola keuangan. Pengemasan buku Financial Parenting ini tak selalu bersifat matematis nan membuat pusing, tetapi dilengkapi pula dengan pendekatan psikologis. Selain itu, gaya bahasa sederhana ialah salah satu kelebihan dari buku nan dibuat oleh dua ahli pendidikan anak terkenal di Indonesia.

Di dalam buku ini juga dibahasa secara gamlang seputar majemuk produk invetasi, istilah-istilah dalam investasi, kelebihan, kekuarangan, cara perhitungannya, dan cara menanamkan modal. Dengan begitu, para orangtua nan tak tahu global investasi akan lebih mengenal global tersebut dengan buku ini. Hal nan membuat buku ini aplikatif dan komunikatif ialah sebab dilengkapi juga dnegan Beraram kuis serta contoh seperti dana pendidikan anak, anggaran, pehitungan investasi, dan perjanjian peminjaman bank keluaga.

Itulah cara mendidik anak cerdas. Semoga bermanfaat!