Nonton Film Animasi Asyik?

Nonton Film Animasi Asyik?



Apa Itu Film Animasi?

Film animasi berarti film nan seolah-olah hidup. Di dalam film animasi tercakup berbagai ornamen nan berpadu, seperti seni fotografi, sosok boneka, juga hasil citra tangan, nan semuanya diprogram sehingga memberi kesan bergerak saat diproyeksikan. Contoh film animasi 2-D ialah nan sering Anda lihat melalui film-film produksi Disney. Sedangkan film animasi 3-D seringkali digarap oleh Pixar Studio.

Film animasi biasanya membutuhkan biaya nan lebih besar dibandingkan dengan film biasa. Hal ini disebabkan oleh pembuatan film animasi lebih sulit serta melibatkan banyak desainer animasi nan mumpuni dibandingkan dengan pembuatan film biasa lainnya. Selain itu, diperlukan pula berbagai peralatan dan teknologi canggih nan tentu saja harganya tak murah.

Hal ini pula nan mungkin membuat film animasi sporadis diproduksi oleh orang Indonesia. Bahkan di film-film sejarah nan ada di Indonesia pun, biaya produksi nan dibutuhkan dapat sangat banyak, yakni buat membeli roll film, membayar desainer atau animator, dan lain sebagainya.

Oleh karena itu, sebelum Anda memutuskan buat membuat film animasi, sebaiknya cari informasi terlebih dahulu mengenai hal-hal krusial nan berhubungan dengan pembuatan film tersebut serta pahami terlebih dahulu langkah-langkah krusial nan harus diketahui buat membuat film tersebut.



Membuat Film Animasi

Pembuatan film animasi dapat dilakukan secara sederhana, antara lain menggunakan program Macromedia Flash.

Secara singkat, berikut ini ialah termin pembuatan film animasi 2-D.
• Mencari ide cerita dan menuangkannya dalam sinopsis
Tema dapat diambil dari hal sederhana, atau mengutip salah satu cerita dalam komik atau naskah pendek. Cerita nan mengandung pesan akan lebih baik.
• Membuat Story board
Story board, yaitu citra adegan film dalam coretan di atas kertas (secara garis besar), agar lebih mudah dibayangkan oleh semua nan terlibat pembuatan film tersebut.
Dalam story board, tergambar antara lain: alur cerita, adegan, klimaks, dan ending.
• Menggambar tokoh
Tokoh dan karakternya dapat diambil dari pengamatan sekitar. Penggambarannya secara sederhana diawali dengan menggunakan pensil/ spidol. Setelah itu gambar discan, dan diolah kembali agar lebih bagus menggunakan Flash.
Gambar karakter dibuat dengan berbagai jenis gerakan dan posisi. Setelah semua diedit, semua dapat digabung menjadi sebuah gambar bergerak.
• Menggambar background dan pemandangan lain.
Membuat latar belakang disesuaikan dengan waktu kejadian cerita. Salah satu perangkat lunak nan dapat membantu membuat latar belakang 3-D ialah Swift 3D.
• Memberi Warna
Secara garis besar ada 3 termin pewarnaan, yaitu rona utama (warna dasar), rona sekunder (campuran 2 rona primer), dan rona tersier (campuran 2 rona sekunder).
Dari sudut pencahayaan, rona bisa dibagi menjadi rona panas dan dingin, dan penggunaannya disesuaikan dengan jalan cerita di film. Pewarnaan diolah juga menggunakan Flash.
• Pembuatan Animasi
Dalam program Flash terdapat tool nan membantu menyatukan semua karakter nan telah dibuat.Penyatuan ini dilakukan bertahap, mulai dari tokoh terlebih dulu, obyek pendukung, dan latar belakang.
• Penggabungan Animasi
Setiap potongan adegan lantas disatukan, sinkron dengan storyboard nan telah dibuat.
• Mengisi suara film
Suara bisa diisi sendiri memakai audio editor (perangkat lunak), namun dapat pula mendownload arsip suara dari internet. Format suara dalam flash berbentuk wav dan mp3.
• Mengubah bentuk Animasi Flash (SWF) menjadi VCD.
Hal ini dilakukan agar film bisa ditonton di layar televisi.
Temukan Ide, Tema, dan Konsep nan Menarik
Untuk membuat sebuah film, tentu diperlukan ide, tema, dan konsep nan nantinya dapat diterima oleh masyarakat. Jangan sampai pembuatan film nan harganya mahal ini sia-sia begitu saja hanya sebab ide, tema, dan konsep nan dibuat tak menarik bagi para penonton.

Sama seperti halnya buku cerita, ide dan konsep nan dibuat dalam film pun tentu memengaruhi pemikiran penontonnya. Cobalah untuk ide-ide nan mengangkat kehidupan sehari-hari atau ide lain nan fantastis namun tetap menunjukkan nilai-nilai moralitas nan baik.

Mislanya saja, ide atau tema kepahlawanan nan dibuat buat memperlihatkan siis heroik seorang generasi muda dalam memerangi kejahatan. Hal ini tentu bernilai fantastis, namun di sisi lain juga memberikan pelajaran dan kegunaan nan berguna bagi penontonnya.

Film animasi dibuat bukan hanya buat memberi hiburan semata bagi penonton, tapi juga dibuat buat menampilkan sisi lain dari kehidupan. Misalnya saja, saat kita sulit buat memerangi korupsi, maka film animasi dapat dijadikan sebagai media nan tepat buat menyindir para koruptor nan menjajal habis uang rakyat.

Konsep seperti ini sepertinya terlalu idealis, namun jika dikemas dengan baik tentu akan menghasilkan gambar dan proporsi nan baik pula sehingga penonton tak bosan melihatnya. Sebagai contoh, kita dapat melihat hiburan dan kelucuan dari film animasi “Tom and Jerry”.

Akan tetapi, di sisi lain, kita juga melihat bagaimana ketamakan seekor kucing menjadi amat representatif jika dihubungkan dengan para pemimpin negara nan sok berkuasa dan seolah-olah memiliki kehendak nan melulu perlu dilayani oleh tikus (rakyat).

Selain itu, film animasi Avatar juga memberikan banyak kontribusi pemikiran mengenai mau dibawa ke mana global ini? Apakah manusia akan terus serakah dan rakus buat membuiarkan kehidupan di alam nan lain tertindas begitu saja?



Nonton Film Animasi Asyik?

Kebanyakan anak kecil menyukai film animasi sebab konvoi nan serba cepat, serta bentuknya nan kadang-kadang lucu. Namun, orang dewasa tak memahami hal ini sebagai bentuk karya seni nan jauh lebih bermakna dibandingkan dengan hanya sekadar bentuk fisiknya saja.

Dalam film animasi, ada bentuk-bentuk eksklusif nan dibuat secara sengaja buat dilebih-lebihkan dengan tujuan membuat satire atau insinuasi kecil terhadap manusia-manusia nan melakukan berbagai kegiatan nan negatif.

Misalnya saja, film animasi Spongebob nan sebenarnya di dalamnya mengandung unsur tujuh dosa mematikan nan dianggap sebagai dosa besar di kalangan umat manusia. Tujuh dosa tersebut ialah kemalasan, keserakahan, kerakusan, kesombongan, nafsu, kemarahan, dan cemburu.

Namun, sebab ditampilkan dengan lucu, maka film ini dianggap sebagai hiburan nan semata-mata diciptakan bagi penonton kalangan anak-anak. Padahal, film ini justru memiliki filosofi kehidupan nan sebaiknya dicerna oleh orang dewasa nan menontonnya.

Karena berawal dari sebuah seni satir, maka film animasi menjadi sesuatu nan doleh sedemikian rupa agar terlihat menarik dan tak membosankan. Namun, sebab kelalaian penonton, maka kegunaan dan pemikiran nan hadir secara implisit dalam film-film tersebut menjadi lesap begitu saja.

Hal ini sebenarnya sangat memungkinkan orang dewasa buat melakukan pemahaman secara mendalam mengenai ciri manusia secara penuh buat dapat memahami keadaan atau kondisi masyarakat di zaman sekarang.

Jadi, jika Anda ingin membuat sebuah film animasi, buatlah film dengan konsep dan ide nan memang sinkron dengan karakter zaman serta visi dan misi nan diangkat dengan pasar nan jelas. Hal ini bukan hanya akan meningkatkan mutu film Indonesia, tapi juga meningkatkan nilai jual karya seni anak bangsa. Selamat berkreasi!