Jenis-Jenis Batu Lainnya

Jenis-Jenis Batu Lainnya

Batu ialah salah satu benda nan sudah niscaya terdapat di planet bumi. Bahkan bila di lihat dari satelit, permukaan bumi tidaklah semulus seperti bentuk globe, melainkan bulat dengan tonjolan-tonjolan bebatuan. Itu sebabnya mengapa di planet bumi terdapat ratusan jenis batuan. Namun tak seluruh jenis dapat kita lihat. Terkadang buat batu jenis eksklusif letaknya sulit dijangkau (terendap di dalam tanah, di sekitar pegunungan, atau di dasar lautan) sehingga kita hanya dapat melihat bentuk dan ciri-cirinya melalui gambar. Seperti halnya gambar batu serpih , batu gabroh dan batu-batu lainnya nan sangat sporadis ada di sekitar lingkungan loka tinggal kita.

Bagi nan masih asing dengan batu serpih, melalui gambar batu serpih setiap orang dapat mengenal dan mengetahui wujud batu nan menurut proses pembentukannya berasal dari endapan lumpur. Dari teksturnya batu serpih terasa halus bila disentuh. Meski permukaannya terdiri dari butiran-butiran halus seperti pasir, namun bila diraba akan terasa licin.

Batu serpih bersifat rapuh. Bila terbanting ia akan mudah pecah. Itu sebanya batu serpih sangat gampang di belah. Dari segi warna, batu serpih memiliki rona kebiruan dan abu-abu. Jadi, tak salah bila ada gambar batu serpih nan menampilkan rona batu ini berbeda-beda.



Jenis-Jenis Batu Lainnya

Selain batu serpih, masih ada lagi batu-batu lainnya. Bila ingin mengetahui lebih banyak jenis batu, berikut akan dijabarkan beberapa jenis batu berdasarkan proses pembentukannya dan lengkap pula dengan ciri-cirinya masing-masing:



1. Batuan Beku

Batuan beku merupakan batuan nan terbentuk dari magma perut bumi nan membeku. Batuan beku terdiri atas beberapa jenis batu, diantaranya:

• Batu granit, merupakan jenis batu nan terbentuk dari magma berkomposisi asam nan mengalami pembekuan di dapur magma. Berat batu biasanya berkisar 2,2-2,3 gram/cm3. Umumnya granit berwarna putih, abu-abu, atau perpaduan dari keduanya. Batu ini biasanya banyak ditemukan di aderah pinggiran sungai, dasar sungai, hingga pinggir pantai.

• Batu gabro, merupakan jenis batu nan terbentuk dari pembekuan magma di dalam perut gunung. Beratnya berkisar antara 2,9-3,21 gram/cm3. Tidak satupun rongga atau lubang udara terlihat dari tekstrr batu ini sehingga tak ada pula ditemukan retakan pada bagian permukaan batu. Umumnya pbatu gabro berwarna kehijauan gelap, seperti dilapisi lumut. Rona kehijauan menunjukkan bahwa batu ini mengandung silica rendah.

• Batu andesit, merupakan jenis batu nan terbentuk dari lelehan lava dari gunung merapi nan meletus, lalu ketika temperature lava menurun hingga 900-1100 derajat celcius, terjadilah pembekuan pada lava dan terbentuklah batuan andesit ini. Berat batu andesit berkisar antara 2,8-3 gmar/cm3.

Umumnya batu andesit berwarna abu-abu terang, abu-abu gelap, hingga kehitaman. Dari tampilannya, batu andesit terdiri dari andesit polos dan andesit berbintik. Dalam kehidupan sehari-hari, batu ini banyak diolah oleh pengrajin batu menjadi batu nisan, batu hias taman dan dinding, serta meja batu. Sedangkan peninggalan sejarah nan menunjukkan penggunaan batu ini ialah punden berundak, candi, arca, dan sarkofagus.

• Batu basalt. Pernah dengar kalimat “lempengan samudra”? Nah lempengan samudra ini berasal dari batu basalt. Batu basalt sendiri merupakan jenis batu nan pembentukannya berasal dari magma berkomposisi basa pada permukaan bumi nan mengalami pembekuan. Batu basalt terdiri dari dua jenis yaitu batu Basalt alkali dan batu basalt theoleitik. Kedua jenis tersebut hanya dibedakan beradasarkan Na2O dan K2O. Umumnya berat batu ini bekisar 2,7gram/cm3-3gram/cm3 dan berwarna abu-abu gelap hingga hitam.

• Batu apung, merupakan jenis batu nan mengalami pembekuan dari material erupsi gunung merapi. Teksturnya berlubang-lubang menandakan adanya rongga-rongga udara nan tersebar di eprmukaan batu. Umumnya batu ini berwarna putih kapur dan coklat muda. Sinkron namanya, batu ini mampu mengapung di dalam air, tahan dari jamur, serta rapat suara.



2. Batu Sedimen

Batuan Sedimen merupakan batuan nan mengalami tiga termin proses pembentukan diantaranya ialah pelapukan batuan lain, pengendapan nan terjadi sebab aktivitas biogenik, dan pengendapan nan berasal dari larutan. Jenis-jenis batu dari kategori sedimen yakni:

• Batu konglomerat, merupakan batu nan terbentuk dari sedimentasi batuan bertekstur kasar seperti batu pasir nan direkatkan dengan donasi batu-batu kerikil. Umumnya satu batu konglomerat dapat berwarna-warni.

• Batu breksi, merupakan batu nan terbentuk dari sedimentasi batu-batu kerikil berujung tajam. Umumnya, batu breksi berwarna coklat, merah kecoklatan, dan berwarna keemasan. Batu ini banyak diolah oleh pengrajin batu menjadi hiasan interior dan ekterior seperti vas kembang ataupun asbak rokok.

• Stalagtit dan stalagmite. Siapa nan pernah berkunjung ke gua di sekitar air terjun, niscaya pernah melihat batuan jenis ini. Batu staklatit dan staglamit memang banyak dijumpai di gua-gua. Proses pembentukan stalaktit berasal dari tetesan-tetesan air nan mengandung kapur dari bagian atas gua nan lama-kelamaan membeku hingga membentuk batu runcing.

Sedangkan stalagmite terbentuk dari tetesan air kapur nan sukses jatuh sebelum membeku menjadi stalaktit. Tetesan nan berada di dasar gua menumpuk dan akhirnya membeku membentuk staglamit. Umumnya stalaktit dan stalagmite berwarna putih dan coklat muda.

• Batu kapur, sering juga disebut sebagai batu gamping. Batu ini merupakan batu nan terbentuk dari endapan nan berlapis-lapis. Biasanya salah stau endapan pembentuknya ialah kerangka nan mengandung kapur dari jasad-jasad organisme kecil di dalam laut. Sebagain besar batu ini bersifat ringkih dan mudah larut dalam air nan mengandung kadar karbondioksida. Bila batu diteteskan HCL maka reaksinya batu akan berbuih. Dari segi tampilan umumnya batu kapur berwarna putih keabuan, coklat muda, kuning, abu-abu gelap.



3. Batu Metamorf

Sesuai namanya, batu metamorf merupakan batu nan terbentuk dari hasil metamorfosa batuan lain dampak dari perubahan temperature dan tekanan. Proses pembentukannya melalui termin kristalisasi , reorientasi dan pembentukan mineral-mineral baru di lingkungan nan berbeda dari batuan tersebut berasal. Batu Metamorf terdiri atas jeni-jenis berikut ini:

• Batu sekis, merupakan batu nan terbentuk dari proses metamorfosis dari lapisan-lapisan grafit, mika, dan hornlende. Teksturnya bergelombang dan terkadang mengandung kristal garnet nan mengkilat. Umumnya batu sekis berwarna hijau, ungu, dan hitam.

• Batu marmer, merupakan batu nan terbentuk dari proses metamorfosis batu gamping nan mendapat perubahan tekanan dan temperature panas sehingga terjadilah rekristalisasi kalsit. Dari teksturnya marmer terlihat berkilau-kilau seperti butiran gula dan terkadang terdapat fosil nan ikut terbawa saat proses metamorfosa terjadi. Dari tampilan rona batu marmer memiliki banyak warna.

• Batu kuarsit, merupakan batu nan terbentuk dari metamorfosa batu pasir nan mengalami perubahan tekanan dan temperatur. Batu pasir nan bermetamorfosa akan mengalami kristalisasi dan merubah wujud orisinil batu pasir. Umumnya batu kuarsit berwarna kuning, coklat, merah, dan abu-abu.

Nah itulah beberapa jenis batu-batu nan diulas secara singkat dari artikel ini. Semoga artikel Gambar Batu Serpih - Mengenal Berbagai Macam Jenis Bebatuan ini menambah pengetahuan ini dapat menambah wawasan kita tentang benda alam.