Karier di Indonesia

Karier di Indonesia

Irfan Haarys Bachdim atau lebih dikenal Irfan Bachdim ialah salah satu pemain sepak bola Indonesia keturunan Belanda. Sekarang, pemain ini bermain buat Persema Malang di Perserikatan Utama Indonesia. Ia juga pernah membela timnas Indonesia asuhan Alfred Riedl pada ajang Piala AFF 2010. Dia ialah pemain bola nan dapat menempati beberapa posisi seperti penyerang, gelandang, dan sayap.



Keluarga

Ayahnya, Noval Bachdim ialah warga negara Indonesia nan dilahirkan di Malang dan menetap di sana sampai tahun 80-an. Kemudian, pindah ke Belanda dan menetap di sana selama 20 tahun lebih. Sementara itu, ibunya ialah warga negara Belanda.

Noval Bachdim ialah mantan pesepak bola dari klub PS Fajar Lawang (anggota kompetisi internal Persekam Malang) pada 1980-an. Kakek dari Noval Bachdim ialah purnawirawan TNI Angkatan Bahari dan juga mantan pemain Persema Malang.



Karier di Belanda

Anak dari Noval Bachdim ini mengawali karier sepak bolanya di Ajax Amsterdam. Ia kemudian pindah ke SV Argon tiga tahun kemudian dan menjadi pencetak gol terbanyak walaupun bermain sebagai gelandang.

Karena bakatnya nan luar biasa dalam bermain bola, ia pun direkrut oleh pencari talenta FC Utrecht dan menandatangani kontrak dengan klub tersebut. Di sana, ia bermain buat tim junior dan beberapa kali menjadi pemain cadangan tim senior Utrecht. Setelah kontrak bersama Utrecht berkhir, pemain ini ditransfer tanpa biaya ke klub HFC Haarlem pada Juli 2009.

Sejak berada di Belanda, sejatinya sudah ada keinginan di dalam diriny auntuk merumput di Indonesia. Demikianlah nan pernah ada dalam sebuah wawancara. Ia mengungkapkan keinginannya buat bisa membela tim nasional Indonesia, darah kelahiran sang ayah.



Karier di Indonesia

Di global persepakbolaan Indonesia, pemain ini pernah mengikuti seleksi pemain di dua klub sepak bola terkenal, yaitu Persib Bandung dan Persija Jakarta. Namun, ia tak lolos seleksi di kedua klub tersebut. Pada 9 Agustus 2010, dia akhirnya direkrut menjadi pemain Persema oleh Timo Scheunemann, instruktur Persema Malang.

Pemain ini sempat berpikir ingin meninggalkan Persema saat klub ini memutuskan pindah ke LPI (Liga Utama Indonesia). Alasannya, ia tak bisa membela timnas jika tetap bermain bersama Persema pada ajang LPI nan dianggap ilegal. Meskipun begitu, ia sudah berkomitmen tetap bersama Persema dengan menandatangani kontrak selama tiga tahun.

Dengan adanya pro kontra antara LPI dan PSSI, seluruh pemain sepak bola nan ada Indonesia sejatinya mengalami kebingungan. Karena memang kedua forum ini tidaklah sama dan saling bertentangan.

Bahkan kontradiksi ini sampai mendapatkan perhatian dari badan bola global yaitu FIFA. FIFA mengancam akan memberikan hukuman tegas bagi tim nasional Indonesia dan forum sepak bolanya ini jika memang tak sanggup buat menyelesaikan permasalahan nan terjadi.

Hal ini tentu akan merugikan Indonesia dan proses perkembangan global sepak bola nasional. Di mana sepak bola Inonesia selalu paceklik prestai namun justru hal ini ditambah parah lagi dengan perseteruan dua forum nan ada di baliknya. Sungguh ironi!



Tim Nasional

Pada 2006, suami Jennifer Kurniawan ini tak jadi membela timnas U-23 di Asian Games Qatar sebab menderita cedera. Empat tahun kemudian, Irfan sukses menjadi pemain timnas senior Indonesia buat berlaga di Piala AFF 2010. Debut perdananya ketika timnas melakukan pertandingan persahabatan melawan Timor Leste di Palembang pada 21 November 2010. Penampilan pertama Irfan dalam turnamen resmi bersama timnas terjadi pada ajang Fiala AFF 2010.

Sejak penampilan pertama dia membela tim nasional inilah, dia langsung menarik perhatian publik. Dengan gaya permainannya nan menarik dan jug aketampanan paras nan ia miliki, pemain naturalisasi ini langsung dielu-elukan oleh publik Indonesia dan menjadi idoal baru bagi penggemar sepak bola nasional atau bahkan nan hanya ingin buat menonton dirinya saja bermain.

Saat ini memang sepak bola indonesi sedanag mengencarkan masuknya pemaian naturalisasi. Pemain ini ialah pemain nan dimasukkan ke dalam warga negara Indonesia dan akhirnya direkrut buat menjadi pemain nasional Indonesia. Karena memang buat menjadi pemain nasional haruslah memiliki warga negara Indonesia.

Hal ini juga terjadi kepada pemain lainnya, sebut saja Cristian Gonzales. Cristian memang memiliki prestasi nan gemilang di perserikatan sepak bola Indonesia. Di pun akhirnya mengalami naturalisasi dan menjadi tim nasional Indoneisa. Hal ini terjadi sebab memang ia sudah lama berada di Indonesia dan juga telah memiliki istri seorang wanita Indonesia pula.

Banyak pihak nan menaruh asa besar terhadap pemain naturalisasi ini. sebab memang saat ini, pihak PSSi seakan gencar menarik pemain sepak bola luar nan bermain di luar negeri namun masih memilii darah Indonesia. Mereka semua diincar buat turut memperkuat tim nasional Indonesia.

Hal ini dapat jadi sebab adanya asumsi bahwa memang pemain nan dibesarkan dan dilatih sejak dini di luar negeri akan memiliki kaulitas nan lebih baik dibandingkan pemain orisinil Indonesia. Dengan asa ini maka kemampuan nan mereka miliki bisa mengangkat prestasi dari sepak bola dalam negeri.

Sejatinya hal ini pun juga merupakan hal nan ironi. Keinginan buat memperbaiki sepak bola nasional dilakukan dengan instant. Sejatinya jika ingin memperoleh pemain sepak bola dnegan kualitas nan bagus maka haruslah dimulai sejak dini.

Sepak bola Indonesia sebaiknya memberikan ruang nan cukup lebar buat ulai melakukan pembibitan pemain-pemain orisinil Indonesia sejak dini. Dengan mengadakan pelatihan dan kpmtesisi nan memang akan memunculkan sosok-sosok baru nan memang berkualitas dari dalam negeri.

Dengan ini maka bibit baru nan bekualitas akan muncul dan juga ditemukan. Semangat buat memperbaiki prestasi sepak bola nasional juga bisa diusahakan buat direalisasikan.



Main Film

Setelah berhasil menjadi pemain bola dan bintang iklan, pemian tampan ini kini mencoba peruntungannya di global layar lebar. Striker Persema ini akan bermain dalam film Tendangan dari Langit garapan Hanung Bramantyo.

Alasan pemain ini menerima tawaran bermain film ialah sebab ceritanya menarik dan temanya masih berhubungan dengan global sepak bola. Dia mengatakan bahwa film ini bercerita tentang sepak bola nan sinkron dengan dirinya dan Persema. Film ini benar-benar real sehingga membuatnya tak perlu menjadi orang lain.

Dia sangat antusias menceritakan keterlibatannya dalam film Tendangan dari Langit . Ia pun berkomitmen melakukan nan terbaik buat film ini. Berakting di hadapan kamera bukanlah hal asing baginya sebab sebelumnya Dia pernah membintangi beberapa iklan televisi.

Dengan aksinya di layar perfilman Indonesia ini semakin membuat namanya berkibar di Indonesia. Namun sayang, beberapa waktu setelahnya ia diterpa kabar nan tak mengenakkan. Ada perseteruan antara kelaurganya dan pacaranya, pada saat itu, yaitu Jennifer Kurniawan.

Keluarganya mengklaim bahwa prestasinya nan menurun ialah sebab pengaruh dari wanita ini. secara tegas, pihak keluarganya mengatakan bahwa mereka tak setuju akan interaksi nan ia jalin bersama wanita cantik ini.

Sekali lagi, pihak keluarga menyalahkan keberadaan Jennifer di sisinya sebagai biang keladi menurunnya prestasi pemian Persema ini. bahkan ia pun pernah mendapatkan hukuman sebab beberapa kali tak memenuhi panggilan dari tim nasional buat berlatih ketika tim Garuda akan menghadapi negara lain.

Inilah nan beberapa saat nan lalu ramai dibicaran di publi. Bagaimana kehidupan pemaian naturalisasi ini disorot. Terutama mengenai hubungannya dengan wanita cantik nan bernama Jennifer Kurniawan.

Beberapa saat lamanya kedua insan manusia ini menghilang dari layar publik. Keduanya dikabarkan telah melaksanakan pernikahan diam-diamn dan Jennifer pun telah melahirkan anak dari pemain ini.

Entah terlepas sahih atau tidakny warta ini, memang banyak pihak nan menyayangkan menurunnya prestasi dari pemain ini. di kala banyak asa dari banyak kalangan berada di tangan pemain naturalisasi.

Justru ketika beberapa kali pemain ini tak memenuhi panggilan dari tim nasional , itulah nan paling membuat publik sedikit terkejut. Ada apa dengan diri pemain tampan ini.

Tapi, pasang surut kehidupannya telah sedikit menjadi stabil, ia sudah mulai merumput lagi di Persema dan juga sudah bisa buat membela tim nasinola. Begitulah lika-liku kehidupan Irfan Bachdim, nan awalnya begitu dielu-elukan sebab memang wajahnya nan tampan dan gaya permainan sepak bolanya nan bagus.