Roman Abramovich, Pembawa Sejarah Chelsea Menuju Kejayaan

Roman Abramovich, Pembawa Sejarah Chelsea Menuju Kejayaan

Pada masa awal pembentukannya, Chelsea ditolak oleh Fulham dan Totenham Hotspur. Namun, walaupun begitu, setelah publikasi mengenai stabilitas keuangan, stadion baru dan tim nan utuh, tepatnya pada 10 Maret 1905, berdirilah Chelsea Football Club. Rona biru dipakai sebagai rona kostum sinkron dengan rona kebanggan dari Lord Chelsea, dikombinasi dengan celana pendek putih dan kaus kaki biru gelap.

Manajer pertamanya ialah John Robertson nan berasal dari Skotlandia. Selain jadi manajer, ia juga berperan sebagai pemain. Klub ini merekrut William Foulke nan merupakan bagian dari kampiun piala FA bersama Sheffield United dan Jimmy Windridge nan didatangkan dari Small Heath. Pertandingan pertama mereka digelar melawan Stockport County pada 2 September 1905.

Menurut sejarah Chelsea, sayangnya, mereka kalah 0 – 1 di pertandingan tersebut. Pertandingan berikutnya digelar di kandang melawan Liverpool dalam pertandingan persahabatan. Mereka memenangkannya 4 – 0. Gol kompetisi resmi pertama mereka dicetak oleh Robertson melawan Blackpool 1 – 0.

Pada musim pertamanya, mereka bermain di Divisi II dan finish di urutan ke-3. Pada Januari 1907 Robertson hengkang ke Glossop. Posisinya dipegang oleh William Lewis di akhir musim dan membawa Chelsea promosi ke Divisi I. Meskipun bukan merupakan nan terbaik di Inggris, tetapi Chelsea menjadi salah satu tim nan mendapatkan dukungan besar dari masyarakat. Chelsea memiliki reputasi sebagai tim sepak bola dengan gaya menyerang dan menghibur.

Para pemain bintang juga tertarik buat bermain di tim ini, di antaranya Ben Warren dan striker Bob Whittingham. Sebanyak 67.000 orang menonton pertandingan melawan Manchester United pada tahun 1906. Rekor lainnya, pertandingan derby pertama mereka melawan Woolwich Arsenal ditonton oleh 55.000 orang. Pada babak keempat Piala FA melawan Swindon ditonton oleh 77.952 orang, merupakan suatu rekor fantastis di masa lalu.

Selama Perang Global I dan II Chelsea tak menunjukkan prestasi nan berarti. Era kebangkitannya ialah saat mengontrak Ted Drake, mantan pemain Inggris dan Arsenal, sebagai instruktur pada musim 1952. Modernisasi dilakukan, termasuk stadion dan luar lapangan. Ia meninggalkan Norma merekrut pemain bintang dan melirik pemain muda nan potensial dari divisi nan lebih rendah. Pada musim pertamanya, Chelsea finish di urutan ke-19, satu taraf di atas zona degradasi, dan musim keduanya diposisi ke-8.



Gelar Juara

Pada musim 1954-1955, secara mengejutkan mereka memenangkan gelar Divisi I pertamanya. Pemain-pemain kala itu ialah kipper Charlie Thomson, Sayap Eric Parsons dan Feank Blunstone, bek Peter Sillett dan Ron Greenwood, bek kiri Stan Wilemse, dan seorang veteran John Harris. Mereka juga menempatkan pemainnya, Roy Bentley, sebagai pencetak gol terbanyak dengan 21 gol.



The Roman Emperor

Selama beberapa dasa warsa Chelsea tak menunjukkan prestasi nan gemilang. Pada 1990-an, mereka kembali memburu gelar. Kehadiran Gullit, Zola, dan Vialli membuat mereka kembali diperhitungkan. Puncaknya, memasuki tahun 2000-an, klub ini dibeli oleh miliuner asal Russia, Roman Abramovich. Mereka melakukan perekrutan besar-besaran dan berharga mahal. Saat masa kepelatihan Jose Mourinho, mereka meraih gelar Perserikatan Inggris dua kali berturut-turut, juga piala FA. Kemenangan itu dikritik sebagai kematian sepak bola sebab klub ini membeli pemain jadi nan mahal-mahal dan mengesampingkan pembinaan pemain muda.

Setelah terjadi masalah dengan sang pemilik, Mourinho hengkang. Chelsea kemudian ditangani oleh Grant, Scolari, dan Hiddink namun tak mencapai hasil nan memuaskan. Walaupun diperhitungkan sebagai klub elite, tetapi "gelas" tak kembali.

Pada 2009, Chelsea merekrut instruktur AC Milan, Carlo Ancelloti. Pada musim pertamanya mereka meraih double winner – kampiun perserikatan dan piala FA. Kini, Chelsea diperhitungkan sebagai salah satu klub terkuat di dunia. Karena dimiliki oleh Roman Abramovich, kini Chelsea mendapat julukan baru yaitu The Roman Emperor, selain julukan aslinya, The Blues.



Roman Abramovich, Pembawa Sejarah Chelsea Menuju Kejayaan

Sejarah Chelsea kembali mencatatkan tinta emas. Sejak milyader asal Rusia, Roman Abramovich membeli Chelsea pada 2003, Chelsea kembali menunjukkan taringnya dalam kompetisi Perserikatan Inggris maupun kompetisi level Eropa. Pada Mei 2012 lalu, sejarah Chelsea mencatat bahwa sejak taipan asal Rusia itu menjadi pemilik klub asal kota London ini, Chelsea sukses meraih gelar kampiun nan belum pernah diraih sepanjang sejarah klub, yaitu gelar Perserikatan Champion.

Nah, buat lebih mengenal sosok Roman Abramovich, simaklah klarifikasi mengenai miliader asal Rusia ini.

Roman Abramovich lahir di Saratov, Rusia pada 24 Oktober 1966. Beliau ialah seorang miliader Rusia dan pemiliki perusahaan investasi Millhouse Capital. Roman pun dianggap sebagai oligarki Rusia. Menurut majalah Forbes 2006, Roman Abramovich diperkirakan memiliki kekayaan sebanyak 18.2 miliar dollar Amerika.

Hal berbeda diungkapkan majalah Finance dari Rusia. Majalah asal Rusia tersebut menyebutkan kekayaan Roman berkisar 21 miliar dollar Amerika. Selain itu, Roman pun dianggap sebagai orang terkaya di Inggris Raya pada 2003.

Di Rusia, Abramovich ialah seorang gubernur di Provinsi Chukotka. Beliau terpilih sebagai gubernur pada tahun 2000. Di Rusia pun, Roman Abramovich dikenal sebagai pemiliki klub sepak bolas nan bermain di Perserikatan Primier Inggris, Chelsea. Kiprahnya sebagai pemiliki klub sepak bola menjadikannya sebagai sosok nan dihormati dalam kancah sepak bola Eropa.

Roman Abramovich membeli Chelsea FC pada Juni 2003. Sebelum memutuskan membeli klub asal Kota London ini, Roman Abramovich telah mempertimbangkan beberapa klub buat dibelinya. Namun, keputusan akhir jatuh pada Chelsea. Saat dibeli oleh Roman Abramovich, Chelsea sedang mengalami kesulitan keuangan.

Pembelian Chelsea oleh miliader asal Rusia ini menghebohkan Inggris dan dunia. Stelah membeli Chelsea, Abramovich segera menanamkan modalnya buat membangun klub. Tak tanggung-tanggung, Roman Abramovich mengucurkan dana sebesar 440 juta Euro pada 2006. Dana itu buat membeli pemain bintang dan pengambilalihan utang nan dialami Chelsea.

Masuknya dana segar nan dikucurkan Abramovich, seolah sejarah Chelsea kembali bersinar. Chelsea merekrut manajer Jose Mourinho dari klub Portugal, Porto. Selain itau, Chelsea pun mebeli pemain bintang, seperti Ballack dan Drogba. Saat Mourinho jadi arsitek Chelsea, klub asal London ini sukses meraih gelar kampiun Perserikatan Inggris buat pertama kalinya setelah 50 tahun. Era kepelatihan Mourinho telah mengembalikan sejarah Chelsea sebagai salah satu Big Four dalam kompetisi Perserikatan Primier Inggris.

Satu gelar nan belum pernah dirasakan Chelsea dari sejak Abramovich menjadi pemili hingga pada musim kompetisi 2011/2012 ialah Piala Champion. Namun, dahaga gelar Piala Champion ini bisa ditebus oleh Roberto Di Matteo nan menjadi arsitek anyar Chelsea menggantikan Andre Villas Boas. Pada final Perserikatan Champion 2011/2012, Chelsea sukses mengalahkan Bayer Munchen lewat adu penalti.



Prestasi nan Pernah Diraih Chelsea

Dalam sejarah Chelsea, klub nan berjulukan The Blues ini pernah meraih pretasi dalam kancah domestik maupun internasional. Dalam kancah domestik, Chelsea pernah meriah gelar kampiun Perserikatan Primer Inggris sebanyak 4 kali dan posisi kedua dalam Perserikatan Primer Inggris sebanyak 4 kali juga. Dalam kancah kompetisi Piala FA, Chelsea pernah merasakan Piala FA sebanyak 7 kali dan Piala Perserikatan sebanyak 4 kali. Untuk turnamen Community Shield, Chelsea pernah meraih gelar kampiun sebanyak 4 kali.

Untuk kancah kompetisi internasional, Chelsea pernah merasakan kampiun Piala Winners sebanyak 2 kali dan Piala Super UEFA sebanyak 1 kali. Untuk kompetisi Perserikatan Champion, Chelsea baru mendapatkannya 1 kali, yaitu pada musim kompetisi 2011/2012.

Itulah sekilas mengenai sejarah Chelsea, klub papan atas dari Inggris. Semoga bermanfaat!