Biosfer dan Faktor Biotic Abiotic

Biosfer dan Faktor Biotic Abiotic

Jika aku bertanya di manakah kita hayati saat ini? Niscaya Anda akan menjawab kita hayati di permukaan bumi. Tahukah Anda bahwa lingkungan loka kita hayati ini juga dikenal dengan istilah biosfer . Dalam ilmu pengetahuan alam, biosfer didefinisikan sebagai bagian paling luar dari planet bumi nan terdiri dari udara, daratan dan juga air.

Biosfer merupakan loka bagi berlangsungnya kehidupan makhluk hayati nan terdiri dari manusia, tumbuhan, hewan dan mikrobakteri. Kata biosfer sendiri berasal dari gabungan kata bios dan spharia atau sphere . Bios berarti hayati dan sphaira atau sphere artinya lapisan. Sehingga kata biosfer bisa diartikan sebagai lapisan bumi loka berlangsungnya kehidupan makhluk hayati dan organisme.

Sebagai loka berlangsungnya kehidupan mahkluk hidup, biosfer mencakup dua faktor krusial yaitu faktor biotik atau makhluk hayati dan faktor abiotik atau benda-benda nan takhidup. Dalam pengertian umum, biosfer mencakup tiga elemen atau biocycle , nan terdiri dari biocycle darat, biocycle air tawar (sungai, danau, atau kolam), dan biocycle air asin (air nan berkadar garam atau air laut).



Biosfer dan Faktor Biotic Abiotic

Secara luas, biosfer didefinisikan sebagai sistem ekologis dunia dan semua unsur makhluk hayati berada serta berinteraksi satu sama lain, termasuk berinteraksi dengan unsur-unsur abiotik seperti batuan, air, dan udara.

Sistem ekologis dunia atau biosfer ini diprediksi telah ada sejak sekitar 3,5 miliar tahun lalu atau 1 miliar tahun setelah bumi tercipta. Seperti tertulis di bagian sebelumnya, biosfer tediri dari faktor biotic dan faktor abiotik.

Faktor biotik dari biosfer meliputi:

  1. Flora atau Tumbuh-tumbuhan
  2. Fauna atau Hewan
  3. Aktivitas Manusia

Kondisi biosfer turut menentukan persebaran makhluk hayati nan berada di atas permukaan bumi. Kondisi biosfer sebagai loka berlangsungnya kehidupan makhluk hidup, dipengaruhi oleh beberapa faktor berikut ini:

  1. Faktor lingkungan. Lingkungan nan terdiri dari faktor biotik biosfer meliputi tanah, air, temperatur dan iklim. Lingkungan biotik ialah loka berlangsungnya kehidupan makhluk hidup.

  2. Faktor sejarah. Berdasarkan sejarah geografi, pada zaman dahulu, permukaan bumi terdiri dari satu benua dan satu samudera. Pegerakan lempeng bumi kemudian mengakibatkan terbentuknya benua-benua nan lebih kecil nan terpisah oleh lautan membentuk benua-benua, samudera dan lautan.

  3. Faktor kendala penyebaran. Penyebaran makhluk hayati di permukaan biosfer seringkali terhambat kondisi permukaan bumi itu sendiri. Penyebaran makhluk hayati di dalam biosfer bahari seringkali terhambat kondisi daratan atau benua nan menyempit, seperti nan terjadi di Amerika Tengah (Costa Rica). Sementara bagi makhluk daratan, kendala dalam proses penyebarannya ialah lautan dan selat.

Selain dipengaruhi faktor biotik, persebaran makhluk hayati di permukaan biosfer juga dipengaruhi faktor abiotik nan terdiri dari iklim atau klimatik, relief, dan edafik.

1. Iklim, nan terdiri dari unsur:

  1. Kelembapan, suhu dan intensitas cahaya, sudut datang sinar matahari dan mobilitas semu matahari. Suhu dan kelembapan udara memiliki pengaruh besar terhadap pertumbuhan tanaman dan hewan. Tentu saja, mengingat sinar matahari sangat dibutuhkan buat membantu proses metamorfosis pada tumbuhan serta buat metabolisme tubuh pada hewan.

  2. Angin. Proses penyerbukan dan penyebaran biji dalam biosfer sangat dipengaruhi oleh angin. Kondisi iklim dan angin nan berubah-ubah menjadikan disparitas jenis flroa dan fauna.

  3. Hujan. Daerah tropis nan mendapatkan sinar matahari dan hujan dalam jumlah seimbang, memiliki kenakekaragaman flora dan fauna nan lebih banyak dibandingkan dengan daerah gurun. Daerah gurun identik dengan iklim kering dan panas, curah hujan sangat sedikit sehingga menjadi penyebab mengapa daerah ini tak banyak memiliki variasi tanaman dan tumbuhan. Flora dan fauna nan hayati di daerah gurun, umumnya memiliki daya adaptasi spesifik agar bisa bertahan hayati di tengah keadaan iklim nan seperti itu.

2. Edafik, atau merupakan tanah nan juga terdiri dari faktor-faktor pembentuknya, yaitu batuan asal, organik, dan aktivitas biologi.

3. Relief, yaitu tinggi rendahnya permukaan bumi. Ketinggian loka juga turut berpengaruh dalam pembagian jenis habitat makhluk hayati di permukaan biosfer. Seperti misalnya di Indonesia, nan terdiri dari wilayah-wilayah dengan ketinggian loka dari permukaan bahari berbeda-beda.

Seorang pakar klimatologi Jerman bernama Junghuhn, membagi habitat tanaman di Indonesia berdasarkan ketinggian tanah dari permukaan laut. Pembagiannya ialah sebagai berikut:

  1. Wilayah berudara panas (0