Lagi-lagi Urban Legend Tentang Video Hantu Jamu Gendong

Lagi-lagi Urban Legend Tentang Video Hantu Jamu Gendong

Suka film Jupe, di video Hantu Jamu Gendong ? Jawaban Anda dapat bermacam-macam, bergantung seberapa suka dan fans Anda pada Jupe. Jupe, dikenal oleh media, dan masyarakat luas sebagai ikon seksi. Mantan istri Damian Perez ini merambah global tarik suara nan akhirnya membawanya ke kancah film layar lebar.

Sayangnya, film nan kali ini menyeretnya ke global aktingitu film horor, atau mungkin film semi blue nan dibalut cerita horor. Mengapa begitu? Yup, sebab di sini pelantun tembang Belah Duren ini beradegan telanjang. Adegan nan sebenarnya tak krusial ini sengaja ditampilkan secara “megah” lewat berita. Namun, cuplikannya toh tak begitu.

Kenyataannya di dalam video Hantu Jamu Gendong, Jupe tak terlihat secara holistik telanjang. Hanya terlihat, seolah-olah telanjang. Dengan kepiawaian editing, film nan awalnya ingin vulgar, sukses disamarkan, dan sibuat sehalus mungkin kevulgarannya, tujuannya sih untuk dapat lulus sensor. Menggunakan Jupe sendiri pun dirasa sebab ikon Jupe sendiri sudah sexy bomb . Jadi, produser dan juga pengarah adegan video Hantu Jamu Gendong konfiden Jupe akan maksimal dalam film ini, walaupun harus beradegan telanjang di video Hantu Jamu Gendong.



Video Hantu Jamu Gendong, Film Buget Rendah

Mau diakui atau tidak, paling enak bikin film horor. Apalagi film horor Indonesia. Hantu-hantunya, kan sudah paten. Ada Sundel Bolong, Pocong, Kuntilanak, Tuyul, Suster Ngesot. Dan tak terasa aneh juga kalau ditambah hantu baru, Hantu Jamu Gendong. Memangnya Hantu Jamu Gendong ada legendanya? Hmmm, masalah legenda dapat dibuat. Toh , orang Indonesia kebanyakan percaya gaib dan tak akan keberatan bila stok hantu mereka ditambah satu lagi.

Pokoknya nan krusial ada buntut kata didepannya, “hantu”. Alhasil, dari keinginan buat berhantu-hantu ria, juga supaya dapat menelanjangi para pemain seksi, maka buntut-buntutnya film horor dijadikan selimut dari film semi biru, alias blue film . Dibilang blue film , toh ini juga masih setengah-setengah. Jadi, hantunya setengah, blue film -nya juga setengah, yah, wajarlah kalau akhirnya nan nonton pun setengah-setengah. Alias setengah hati.

Maraknya film horor ini, termasuk di antaranya videoHantu Jamu Gendong, dikarenakan tren hantu tak pernah surut. Bujet pembuatannya pun murah, dan pangsa pasarnya ada. Paling tidak, kalau melepas film model begini, niscaya balik kapital dan bisa untung sedikit. Biarlah, daripada tak laku sama sekali.

Video Hantu Jamu Gendong termasuk film berbujet murah meriah. Namun, tetap saja sebuah film butuh daya pikat. Akhirnya, sangproduser video Hantu Jamu Gendong pun memilih Jupe sebagai pemain pemikat. Jupe ini tokoh primer di dalam video Hantu Jamu Gendong, namun adegannya sedikit, durasinya tak sebanyak peran lainnya, ditambah Jupe juga harus bertelanjang ria di salah satu adegan. Nah, adegan telanjang nan sesungguhnya tak merupakan bagian krusial cerita nan jadi daya pikat.

Agar film berdana murah ini laku ditonton pria hidung belang nan penasaran liat Jupe telanjang. Jupe sendiri mengaku itu ialah tuntutan akting dan profesionalisme dari pekerjaannya tanpa menyadari itu cuma pintar-pintar produser dan pengarah adegan membujuknya. Maka, jadilah videoHantu Jamu Gendong. Film bertele-tele nan ceritanya enggak jelas, dan filmnya terlalu gelap sampai sulit mengikuti cerita.

Video Hantu Jamu Gendong ialah salah satu dari sekian banyakkarya Koya Pagayo nan hampir keseluruhannya dia menyutradarai film-film horor berbujet rendah. Menggunakan teknik gelap pada film dan konvoi nan cepat, berharap kesan horor bisa ditangkap. Namun, film Koya Pagayo kebanyakan membingungkan.

Daripada kesan horor dapat, justru nan ada cuma suara bisingmusik horornya nan terlalu besar, dan gambar gelap nan tak berkesudahan. Ditambah akting takut para pemain nan terlihat pretensi dan dibesar-besarkan. Akhirnya, kisah video Hantu Jamu Gendong ini pun cuma jadi kisah membosankan. Hantunya pun tak jelas, dan kisahnya niscaya tak jauh dari balas dendam.

Koya Pagayo bukan hanya membuat video Hantu Jamu Gendong . Dia juga membuat Terekam , film horor nan disinyalir plagiasi dari Paranormal Activity . Selain itu, karyanya nan lain ialah The Soul , Lewat Tengah Malam dan sederet film horor lainnya nan sayangnya tak ada nan sampai meledak dipasaran. Koya Pagayo sudah memproduksi hampir 43 film, beberapa di antaranya sukses, tapi tentu saja bukan nan berhoror-horor ria.

Salah satu filmnya malah meraih Piala Oscar, walau menuai kecaman dari berbagai pihak sebab dianggap menjiblak sebuah lagu barat tanpa izin. Pengarah adegan dengan nama orisinil Nayato Fio Nuala ini memiliki majemuk nama samaran pada ragam film nan dia buat. Seperti Koya Pagayo, Chiska Doppert, Ian Jacobs dan terakhir sebagai Pinkan Utari.

Walau menggunakan majemuk nama, sempat pula beberapa film, Nayato kembali menggunakan nama aslinya seperti di film Ekskul dan Cinta Pertama . Mengganti nama sendiri sebagai pengarah adegan mungkin bertujuan buat menarik minat para penonton nan sudah jenuh dengan gaya penyutradaraan Koya Pagayo.



Lagi-lagi Urban Legend Tentang Video Hantu Jamu Gendong

Semua film horor indonesia, nan kisahnya ada “hantu-hantunya” ialah kisah nan digarap lewat urban legend nan beredar di masyarakat. Namanya juga masyarakat indonesia, dimana mistiknya lebih kuat daripada nalarnya. Seolah kehidupan gaib tak dapat lepas darikebudayaan di Indonesia. Lahirnya kisah urban pun dikarenakan kepercayaan turun temurun dan kisah nan diturunkan dari generasi ke generasi.

Contohnya, hantu suster ngesot nan lahir dari legenda di rumah sakit. Hantu Kuntilanak nan lahir dari legenda bagi wanita-wanita nan hendak melahirkan dan mempunyai anak bayi. Tuyul, lahir dari legenda tentang kehilangan dan pencuri-pencuri gaib. Gonderuwo, lahir dari sosok makhluk raksasa buruk nan bila dirunut sering ada dalam kisah-kisah dongeng Indonesia, seperti Buto Ijo atau para raksasa dalam cerita Mahabaratha ataupun Ramayana.

Pocong, mengadaptasi dari sosok orang meninggal nan dikafani dan masih banyak lainnya. Semuanya ialah legenda urban. Itu buat sosok hantu nan generik ada, sedang buat sosok nan lain seperti Hantu Jamu Gendong dalam video Hantu Jamu Gendong. Nah kalau itu ialah hantu nan dilahirkan demi sebuah film. Cerita tentang Hantu Jamu Gendong pun tak pernah dikenal masyarakat, namun tukangjamu gendong tentu sudah dikenal masyarakat banyak dan tak mustahil bahwa hantu ini ada di dalam urban legend .

Mengenai urban legend pun, kisah video Hantu Jamu Gendong mengacu pada kisah perburuan terhadap urban legend di mana, si tokoh primer memburu cerita tentang penampakan Hantu Jamu Gendong dalam video Hantu Jamu Gendong. Rasa penasaran dan keinginan untukmenulis membuat sang tokoh primer akhirnya dikejar arwah gentayangan nan “mendadak dendam” pada si penggali cerita.

Bentuk kisah para anak muda nan penasaran dengan urban legend ternyata bukan hanya ada di dalam kisah video Hantu Jamu Gendong saja. Kisah ini pernah juga terjadi di TerowonganCasablanca, bahkan kisah nan sempat menjadi fenomenal ialah film Jelangkung. Seolah tak memiliki perbaruan ide, jalur ceritanya pun jadi sama saja dengan kisah awal, Jelangkung nan sempat jadi fenomenal.

Pengekor tak akan lebih baik daripada pendahulu. Walau diharapkan video Hantu Jamu Gendong menampilkan legenda urban nan baru, namun gaungnya tak sampai membuat film ini greget dan menyita perhatian publik. Film ini hanya kuat mantengi bioskop kurang dari sebulan, kemudian turun layar. Jumlah penonton nan tertarik dengan video Hantu Jamu Gendong ini pun biasa saja, malah sepertinya banyak juga nan memandang sinis dan miris akan keberadaan film ini.