Tips Meningkatkan Minat Baca Mahasiswa

Tips Meningkatkan Minat Baca Mahasiswa

Sebagai seorang pelajar, mahasiswa memiliki kewajiban buat terus belajar demi menambah wawasan dan meningkatkan prestasi dalam kuliah. Salah satu hal nan juga mempengaruhi prestasi ialah minat baca mahasiswa itu sendiri.

Kadang masih banyak kita temukan beberapa mahasiswa nan minat bacanya masih kurang. Jangankan membaca buku pelajaran atau modul kuliah, membaca buku novel nan menarik pun kadang masih enggan. Hal ini tentu sangat berpengaruh pada kehidupan seorang mahasiswa, terutama dalam hal prestasinya di kampus.



Pentingnya Membaca

Membaca dapat membuka ventilasi dunia. Pepatah ini sahih adanya mengingat dengan membaca kita akan banyak tahu, bahkan seisi dunia. Pepatah lain mengatakan, jika ingin mengenal global maka membacalah, dan jika ingin dikenal global maka menulislah. Jika belum mampu menjadi penulis, maka baca saja. Masuk akal.

Mahasiswa merupakan penerus generasi bangsa. Apa jadinya jika kita hanya mencetak mahasiswa pemegang ijazah tetapi otaknya kosong? Idealnya mahasiswa itu mendapatkan gelar sarjana disertai dengan otak nan juga cemerlang. Sehingga angka-angka nan tertera dalam lembaran ijazah dan transkrip nilai tak sia-sia.

Bukankah buat memahami materi kuliah didapat setelah membaca? Bagaimana seorang mahasiswa dapat mendalami materi kuliah jika tak membaca dengan baik. Membaca sangat krusial bagi global akademisi, teruma bagi dosen dan mahasiswa itu sendiri. Namun, ironisnya masih banyak mahasiswa nan memanfaatkan kuliah sebagai formalitas, dan hanya mengandalkan apa nan diberikan dosen.

Minat baca mahasiswa saat ini dapat dibilang sangat memprihatinkan. Pengalaman pribadi aku sebagai pengajar telah membuktikan ini. Dalam satu kelas, bahkan hampir semuanya sporadis membaca buku. Hal ini dibuktikan ketika ditanya apakah sudah membaca buku A atau B, nan aku terima ialah gelengan kepala.

Terutama bagi mahasiswa tingkatan 1, nan masih belum dapat melepaskan sepenuhnya Norma “disuap” materi selama mengenyam pendidikan di bangku SD sampai SMU. Hal ini tentu saja harus kita perhatikan, mengingat mahasiswa bukan lagi anak sekolahan, tetapi anak kuliahan nan lebih berdikari dari segi mendapatkan ilmu.

Minimnya minat baca mahasiswa ini juga dapat tercermin dari hasil ujiannya, nan hampir sembilan pulub persen seperti nan ada dalam materi nan diberikan oleh dosennya. Tidak kurang dan tak lebih. Itu artinya mahasiswa tersebut tak membaca surat keterangan lain, hanya mengandalkan apa nan diberi dikelas. Selebihnya tidak.

Tentu saja situasi seperti itu tak dapat dibiarkan begitu saja. Pengalaman aku menjadi dosen memberikan semacam solusi, meskipun baru sebatas langkah kecil buat mengembangkan minat baca mahasiswa. Saya mengganti sifat ujian nan biasanya close book menjadi open book . Dengan begitu mahasiswa mau tak mau dipaksa buat membaca buku.



Pengaruh Minat Baca pada Prestasi Mahasiswa

Minat baca mahasiswa tentu saja akan mempengaruhi prestasinya di kampus. Jika minat bacanya tinggi, bukan tak mungkin mahasiswa tersebut akan menjadi mahasiswa nan kritis. Banyaknya informasi nan diperoleh dengan membaca berbagai eferensi, buku, artikel menjadi otaknya berpikir.

Tujuan primer setiap universitas tentu saja ingin mencetak lulusan nan tak saja mumpuni dalam hal teori, tetapi juga mampu mengembangkannya ke dalam kehidupannya. Dengan kata lain, ilmu nan didapatnya dari kampus dapat dikembangkan buat masyarakat.

Dengan membaca banyak surat keterangan dan tak hanya berdasarkan apa nan diberikan dari dosen, prestasi mahasiswa akan meningkat. Mahasiswa nan berprestasilah nan diharapkan oleh semua civitas akademika dimana pun. Jika hanya menjadi mahasiswa nan rajin mengikuti kuliah tanpa diimbangi dengan banyak membaca, prestasinya hanya akan jalan ditempat.

Seperti nan kita ketahui, membaca ialah hal nan sangat absolut buat meningkatkan pengetahuan. Membaca menambah wawasan mahasiswa dan hal ini tentu sangat berpengaruh pada prestasinya di perkuliahan. Bila minat baca mahasiswa saja kurang, bagaimana pengetahuannya dapat bertambah?

Tak hanya menambah pengetahuan, membaca menambah kecerdasan mahasiswa. Yang dimaksud kecerdasan ialah seberapa cepat ia menerima informasi dan mengolahnya. Dengan banyak membaca, otak akan selalu terlatih buat berpikir.

Minat baca mahasiswa nan tinggi dapat menambah wawasan dan kecerdasan, bila dua hal ini sudah didapat, maka seorang mahasiswa akan semakin percaya diri. Ya, membaca dapat meningkatkan kepercayaan diri mahasiswa.

Dengan membaca ia tak akan takut ketika ditanya dosen tentang materi kuliah sebab sudah memiliki pengetahuan. Kalaupun ia belum tahu jawabannya, kecerdasan otaknya akan bekerja dan dapat menalar jawaban apa nan paling logis buat ia berikan.



Tips Meningkatkan Minat Baca Mahasiswa

Walau membaca sangat krusial buat meningkatkan prestasi, pada kenyataannya banyak mahasiswa nan minat bacanya masih kurang. Berikut ini tips buat meningkatkan minat baca mahasiswa agar prestasinya dapat memuaskan.

  1. Bagi para orang tua, membudayakan membaca ialah hal nan sangat penting. Biasakanlah membaca di dalam keluarga, sehingga seorang mahasiswa pun akan terbiasa bergelut dengan banyak buku.
    Tak harus buku pelajaran nan biasanya membuat mahasiswa jenuh membacanya, tapi juga dapat bacaan ringan, misalnya membaca buku cerita (novel), koran atau majalah.
  1. Bagi para pengajar/dosen, hendaknya memberi tugas nan membutuhkan banyak wacana. Ini ialah cara meningkatkan minat baca mahasiswa dengan sedikit paksaan, sebab mau tidak mau, mahasiswa niscaya akan mencari dan membaca banyak buku. Misalnya, dosen memberi tugas makalah dan diharuskan memuat surat keterangan dari banyak buku.
  1. Perpustakaan ialah loka nan punya pengaruh besar pada minat baca mahasiswa, khususnya perpustakaan kampus. Fasilitas seperti kenyamanan perpustakaan dan kelengkapan buku, dapat membuat mahasiswa betah di perpustakaan buat membaca. Jadi, sebaiknya pihak universitas dapat meningkatkan fasilitas perpustakaan demi para mahasiswanya.
  1. Bagi orang-orang terdekat mahasiswa tersebut, sering-seringlah mengajaknya ke toko buku atau perpustakaan. Walau ia tak tertarik, bila sudah berada di toko buku, mau tak mau ia akan ikut membaca buat mengisi waktu luang.


Menanamkan Minat Baca Mahasiswa

Tentu saja kita semua ingin mahasiswa di seluruh Indonesia memiliki indeks prestasi nan tinggi di kertas ijazah saja, tetapi indeks prestasi tersebut dapat dipertanggungjawabkan dalam kehidupannya kelak. Itu bukanlah impian semata, tetapi dapat kita wujudkan bersama.

Terutama bagi para dosen, tugas menumbuhkan minat baca mahasiswa merupakan tugas utamanya juga selain memberikan materi perkuliahan. Metode pedagogi di kelas juga harus diperhatikan. Jika selama ini perkuliahan sifatnya satu arah, sebaiknya diganti menjadi dua arah. Dapat kita lakukan dengan berdiskusi disela-sela pemberian materi kuliah.

Selain itu, buat menumbuhkan minat baca di kalangan mahasiswa, dapat dengan memberikan tugas membuat makalah atau paper sesering mungkin. Dengan demikian mahasiswa mau tak mau akan membaca buku. Sebaiknya juga berilah tema makalah nan lebih majemuk dan banyak, sehingga lebih leluasa mereka mengeksplor isi materi tugas makalahnya.

Berilah mahasiswa tanggungjawab terhadap tugas nan diberikan, dengan mempresentasikannya di kelas. Cara ini cukup ampuh dalam meningkatkan minat baca mereka. Terlabih jika dalam tugas makalah dikemukakan contoh kasus dari teori nan sudah ada. Suasana di kelas tentu akan lebih bersemangat.

Sesekali berilah mahasiswa tugas membuat resensi buku nan berhubungan dengan materi kuliah. Membuat resensi buku sudah niscaya akan dibaca terlebih dahulu. Ini juga sangat ampuh buat memaksa mahasiswa membaca buku. Dengan membiasakan membuat resensi buku, perlahan menumbuhkan minat mahasiswa buat terus membaca.



Membaca Mendatangkan Manfaat Lebih

Bagi mahasiswa, membaca memberikan kegunaan lebih buat kemajuan akademiknya. Dengan membaca wawasan akan bertambah, sehingga pada saat diskusi di kelas dapat mengikuti arahan dosen, dan dapat memberikan jawaban bukan asbun alias asal bunyi.

Membaca banyak surat keterangan dapat membantu mahasiswa berpikir lebih kritis dan taraf analisisnya akan bertambah. Membaca juga membuka banyak sudut pandang mahasiswa sehingga tak terjebak dalam sudut pandang nan sempit, terlebih sudut pandang nan menyesatkan.

Kebiasaan membaca banyak surat keterangan juga memberikan banyak masukan bagi jalannya perkuliahan. Ada banyak contoh kasus nan dapat diangkat dan didiskusikan dalam kelas dengan membaca. Jadi, mahasiswa tak hanya menrima dari dosennya saja, tetapi juga memberikan sumbangsih nara sumber selama perkuliahan berlangsung.

Melihat minat baca mahasiswa nan masih minim ini, tentu saja rasanya tak hiperbola jika pemerintah mencanangkan program getol membaca. Bahkan buat itulah program getol membaca ini digalakkan. Terbukti sudah banyak perpustakaan nan dibangun, baik di lingkungan sekolah, universitas, pemerintahan, taraf daerah sampai pusat.

Perpusatakaan tersebut tentu saja jangan disia-siakan. Manfaatkan semaksimal mungkin buat mendorong mahasiswa getol membaca. Sehingga tujuan akademika buat mencetak lulusan nan berprestasi dapat terlaksana dengan baik.