Tiga Tips Menulis Novel Laris

Tiga Tips Menulis Novel Laris

Kata Arswendo Atmowiloto. “Mengarang itu gampang”. Apakah juga begitu dalam menulis novel?. Padahal umumnya, novel itu panjang dan tebal. Apalagi jika ingin menulis novel nan bagus dan bermutu. Perlu usaha nan tak mudah, buat menulis sebuah novel.

Sebagai pemula kita tidak perlu takut terlebih dahulu. Ingat saja kata-kata di atas, “mengarang itu gampang”! Mengarang atau menulis novel pun mudah atau gampang. Mau tahu Tips Menulis Novel ?Mari membaca tulisan ini lebih lanjut!

Pengertian Novel

Novel, apakah dia? Novel ialah sebuah karya nan lebih panjang, kompleks, dan mengandung banyak konflik atau pesan. Biasanya merupakan rangkaian cerita tentang peristiwa hayati seseorang dengan orang-orang di sekitarnya nan menonjolkan tabiat atau karakter dan sifat tokoh.

Bila cerpen haruslah tunggal, novel justru sebaliknya. Sedapat mungkin novel memiliki kompleksitas cerita nan lebih banyak, dengan tetap menjaga konflik tokoh primer nan lebih kuat dan terlihat. Salah satu tips menulis novel nan paling mudah kita lakukan adalah mulailah dengan menceritakan lingkungan anda dari sudut pandang yeng berbeda.

Maksudnya, misalkan anda tinggal di daerah perumahan nan elit, semua orang memiliki citra niscaya menyenangkan jika tinggal di daerah seperti itu. Tapi jika dilihat dari sudut pandang nan lain. Lebih tidak enak tinggal di kawasan elit, sebab kita sulit buat bersosialisasi dengan tetangga, tak ada suasana ramah dari tetangga. Bisa diibaratkan seperti tinggal dalam penjara nan mewah tapi tidak berteman.

Novel memiliki beberapa unsur pembangun yaitu:

  1. Tema, tema dalam sebuah novel bisa beragam. Tetapi alangkah baiknya jika hanya satu, terlalu banyak tema pun bisa menjadikan novel Anda membingungkan. Lain cerita bila anda sengaja membuat banyak tema buat dijadikan novel berseri berupa dwilogi, trilogi ataupun sampai pentalogi. Contohnya: Gajah Mada milik Langit Kresna Hariadi, Harry Potters-nya J.K. Rowling.

  2. Setting, setting novel pun dapat menjadi majemuk tergantung jalannya cerita. Bukan hanya bisa berubah-ubah dengan seketika, dalam sebuah novel biasanya terdapat pelukisan tentang setting nan cukup detail buat membantu membangun khayalan pembaca. Waktu pun termasuk dalam setting nan harus kita buat, bukan hanya buat ikut mewujudkan jalannya cerita, waktu pun bisa menguatkan imbas suasana nan ingin disampaikan pada pembaca.

  3. Tokoh,dalam penulisan novel. Kita memiliki lebih banyak ruang buat menciptakan tokoh-tokoh dengan majemuk karakteristik. Mulai dari orang gila, pejabat, pelacur, kyai, tukang santet bahkan presiden. Akan lebih menarik jika tokoh nan kita ciptakan memiliki karakter nan unik. Menurut beberapa penulis novel kawakan, tokoh nan unik ialah separuh nyawa dari sebuah cerita.

  4. Plot (alur cerita),dalam sebuah novel sering kita temui plot lebih dari satu. Hal itu dikarenakan banyaknya konflik dan peristiwa-peristiwa nan saling terjalin. Munculnya sub plot selain plot primer hendaknya menjadi penguat alur cerita utama. Agar novel tak membingungkan si pembaca, apa nan telah ditulis dalam plot-plot awal sebaiknya tak ditulis ulang dalam plot-plot berikutnya. Kecuali bila kita memilih alur balik.


Tiga Tips Menulis Novel Laris
  1. Buatlah awal cerita nan mengesankan. Tiga halaman pertama ialah krusial dan menentukan, baik bagi editor maupun bagi pembaca. Jika awalnya sudah mengesankan si pembaca, maka tentu saja buat selanjutnya ialah keinginan menuntaskan isi novel Anda.

  2. Temukan konflik cerita nan menimbulkan greget bagi pembaca. Entah dari sudut pandang cerita nan unik, atau pelukisan suasana nan detail dan sungguh hidup, dapat juga dengan menciptakan tokoh kontroversial. Tokoh nan kontroversial memberi potensi timbulnya konflik nan seru.

  3. Akhiri novel Anda dengan mengejutkan! Seperti novel The Da Vinci Code milik Dan Brown, ending cerita betul-betul membuat kita sebagai pembaca menjadi terperangah.