Penyakit pada Darah : Ambien (Hemoroid)

Penyakit pada Darah : Ambien (Hemoroid)

Darah merupakan komponen krusial dalam diri manusia. Tanpa darah, manusia tak akan dapat menjalani kehidupannya. Terkadang, darah juga mengalami gangguang dengan munculnya penyakit pada darah . Penyakit pada darah akan sangat berpengaruh terhadap kesehatan manusia.

Ilmuwan telah menemukan ada begitu banyak penyakit nan mengganggu darah manusia. Berikut ini ialah beberapa penyakit nan biasanya menjangkit pada sistem siskulasi darah manusia.



Penyakit pada Darah : Penyakit Darah Genetik (Hemofilia)

Meskipun penyakit ini termasuk penyakit nan sporadis ditemukan, hemofilia juga menjadi penyakit nan sangat berbahaya bagi manusia. Hemofilia merupakan penyakit darah genetik, yaitu penyakit darah nan diturunkan dari ibu kepada anaknya pada saat anak tersebut dilahirkan.

Masalah nan terjadi pada penderita hemofilia ialah pembekuan darah nan tak normal. Darah pada orang nan menderita hemofilia tak dapat membeku secepat dan sebanyak darah pada orang nan normal. Proses pembekuan darahnya akan membutuhkan banyak waktu.

Gangguan pendarahan biasanya terjadi di bawah kulit, seperti luka memar meskipun mendapatkan sedikit benturan. Luka memar itu juga dapat muncul sendiri jika penderita melakukan aktivitas berat. Penyakit ini akan sangat berbahaya jika penderita mengalami pendarahan di otaknya. Jiwa penderita dapat berada dalam kondisi kritis sebab proses pembekuan darah di otak nan tak normal.



Penyakit pada Darah : Ambien (Hemoroid)

Ambien atau biasanya juga disebut wasir merupakan penyakit gangguan sirkulasi darah nan terjadi pada anus. Bibir anus pada penderita ambien mengalami bengkak nan biasanya disertai pendarahan. Penderita ambien akan sangat tersiksa sebab mengalami rasa sakit nan luar biasa. Selain itu, banyak penderita ambien nan memiliki beban psikis berupa rasa minder dan malu sebab mengidap penyakit ini.

Penyakit ambien ini tak boleh diremehkan. Penderitanya dapat mengalami penderitaan seumur hayati pada ambien atau wasir nan tak ditanggulangi hingga ke akar-akarnya. Orang nan memiliki penyakit ini akan mengalami sulit duduk dan buang air besar. Anus akan terasa sangat sakit apabila mendapatkan tekanan. Untuk mengatasi wasir nan sangat parah, terkadang dilakukan operasi pengangkatan wasir.



Penyakit pada Darah : Penyakit Kurang Darah (Anemia)

Orang nan menderita gangguang darah anemia, biasanya akan mengalami sulit bekerja dan melakukan aktivitas nan berat. Penderita kurang darah sering mengalami kelelahan, kelemahan, kurang tenaga, dan kepala rasanya melayang. Pada penderita kurang darah akut, bisa mengakibatkan stroke dan agresi jantung.

Anemia secara bahasa berasal dari bahasa Yunani nan artinya “tanpa darah”. Kurang darah berarti kekurangan hemoglobin (Hb). Hemoglobin atau sel darah merah berfungsi buat mengantarkan oksigen dari paru-paru ke seluruh tubuh manusia.

Penderita kurang darah berada dalam kondisi di mana sel darah merahnya berada di bawah normal. Ia kekurangan hemoglobin sehingga darah pun tak dapat mengantarkan oksigen dalam jumlah nan dibutuhkan.

Faktor primer nan menyebabkan munculnya kurang darah ialah sebab tubuh manusia nan tak bisa membuat sel darah merah nan cukup. Dapat juga sebab tubuh manusia nan kehilangan atau kerusakan pada sel tersebut. Faktor penyebab lainnya sebab kurangnya zat besi, vitamin B12 atau asam folat. Adanya kerusakan pada sumsum tulang atau ginjal dan pendarahan hebat juga dapat menyebabkan terjadinya anemia.



Penyakit pada Darah: Hipertensi

Penyakit darah tinggi atau hipertensi sering kali terjadi kepada orang dewasa atau tua; terutama mereka nan tak menjaga gaya hayati dan pola makan. Pada penyakit ini, tekanan darah pasien berada di atas rata-rata tekanan darah normal (yang normal ialah 120/80). Inspeksi hipertensi bisa dengan mudah dilakukan dengan memeriksa tensi dengan alat pengukur tensi darah.

Penyakit pada darah nan satu ini tak dapat disepelekan. Pasalnya, hipertensi bisa mengarah pada gagal ginjal, stroke, dan agresi jantung. Mencegah lebih baik daripada mengobati. Pencegahan penyakit ini dapat dilakukan dengan mendisiplinkan hayati sehat, termasuk menjaga asupan gizi dan berolahraga secara teratur.

Jika sudah terlanjur divonis hipertensi, sebaiknya Anda semakin ketat menjaga pola makan dan Norma hayati Anda. Perhatikan juga bahwa Anda harus terus mengobati dan mengontrol tekanan darah Anda. Tekanan darah tinggi nan parah sebab dibiarkan terus menerus bisa mengakibatkan rusaknya pembuluh darah nan menuju ke jantung, otak, mata, dan ginjal.



Penyakit pada Darah: Hipotensi

Hipotensi ialah kebalikan dari hipertensi. Pada penyakit hipertensi, pasien cenderung memiliki tekanan darah lebih rendah daripada rata-rata tekanan darah normal. Bahaya dari penyakit pada darah ini ialah tak maksimalnya pemompaan dan peredaran darah ke seluruh tubuh. Akibatnya, organ-organ krusial seperti jantung dan otak tak mendapatkan suplai darah sinkron jumlah nan dibutuhkannya.

Orang dengan penyakit tekanan darah rendah atau hipotensi cenderung sering merasa lemas, pusing, mengantuk, bingung, penglihatan tak jelas, hingga pingsan. Penyebab hipotensi ada banyak. Biasanya hipotensi disebabkan oleh imbas samping obat-obatan tertentu, permasalahan pada jantung, dehidrasi, trauma atau stres nan dahsyat, pendarahan, dan diabetes.

Hipotensi nan sifatnya sementara bukanlah masalah besar. Akan tetapi jika terjadi terus menerus selama beberapa lama, sebaiknya periksakan kepada dokter agar diketahui penyebabnya. Hipotensi erat kaitannya dengan anemia. Karena itu, menambah kadar zat besi dalam tubuh bisa membantu menaikkan tekanan darah.



Penyakit pada Darah: Leukemia

Leukemia ialah jenis kanker darah nan menyerang darah atau sumsum tulang. Karakteristik khas penyakit ini ialah jumlah sel darah putih nan membludak, jauh lebih banyak dari jumlah normal. Sel darah putih jika jumlahnya hiperbola bisa mengganggu fungsi sel-sel lainnya di dalam tubuh.

Penyebab penyakit leukemia belum bisa diketahui dengan pasti. Akan tetapi para pakar telah menyimpulkan beberapa hal nan kemungkinan besar memengaruhi perubahan pada darah sehingga tubuh memproduksi sel darah putih secara berlebihan.

Salah satu faktor nan berpengaruh mencetuskan leukemia ialah faktor radiasi. Radiasi seperti pada bagian radiologi, radioterapi, hingga radioaktif pada bom nuklir bisa menyebabkan seseorang terkena leukemia.



Penyakit pada Darah: Talasemia

Talasemia ialah suatu jenis kurang darah nan berbahaya. Ini merupakan penyakit turunan di mana terjadi kelainan pada gen nan membentuk rantai globin. Akibatnya, produksi rantai globin terganggu sehingga sel darah merah menjadi rusah, bahkan pecah. Talasemia banyak ditemukan di Indonesia dan Italia dan biasanya terjadi pada bayi hingga remaja berusia 18 tahun.

Karena penyakit pada darah ini ialah penyakit turunan, cara terbaik mencegah talasemia ialah dengan melakukan inspeksi kesehatan pranikah bagi calon pasangan suami istri. Anak nan terkena talasemia memiliki kesempatan nan sangat kecil buat sembuh. Selama hidupnya, mereka memerlukan perawatan dan inspeksi darah rutin.

Orang nan mengidap talasemia wajib menghindari makanan nan diolah dengan cara diasinkan atau diasamkan. Ia juga tidak boleh mengonsumsi produk fermentasi, sebab produk fermentasi bisa menyerap zat besi dalam tubuh. Zat besi memiliki peran krusial dalam keberlangsungan hayati seorang penderita talasemia. Rusaknya sel darah merah mengharuskan penderita terus menciptakan sel darah merah baru. Zat besi membantunya melakukan hal itu.

Seorang penderita talasemia dapat sembuh jika ia mendapatkan donor sumsum tulang belakang anggota keluarganya. Sayangnya, pendonor sumsum tulang akan mengalami kelumpuhan total dan meninggal setelah melakukan donor sumsum tulang. Penyembuhan talasemia seolah menjadi buah simalakama.

Itulah segelintir penyakit pada darah. Selain nan telah diulas di atas, ada banyak lagi penyakit pada sirkulasi darah lainnya. Misalnya saja penyakit kuning pada bayi nan disebut dengan Eritroblastosis Foetalis . Ada juga penyakit darah nan disebut Sklerosis atau pengerasan pada pembuluh darah.