Transmutasi Nuklir

Transmutasi Nuklir

Nuklir secara bahasa berarti pusat atau inti. Dalam biologi, kata nuklir identik dengan inti sel. Sedangkan dalam ilmu fisika dan kimia, fisika inti dan kimia inti merupakan cabang ilmu nan mempelajari inti atom. Dan dalam fisika kata nuklir selalu identik dengan inti atom. Inti atom terdiri atas banyak partikel inti. Ada dua partikel primer dalam inti atom, neutron dan proton. Neutron bermuatan netral sedangkan proton bermuatan positif. Sedangkan energi nuklir ialah energi nan diserap atau dilepas ketika terjadi reaksi inti atau peluruhan radioaktif.



Reaksi Energi Nuke

Jika dalam reaksi terjadi penyerapan energi maka reaksinya disebut reaksi endotermik . Sebaliknya jika dalam reaksi terjadi divestasi energi maka reaksinya disebut reaksi eksotermik . Energi digunakan atau dilepaskan dampak disparitas energi ikatan inti antara produk nan datang dan dilepas pada transmutasi nuklir. Transmutasi nuklir ialah konversi suatu unsur kimia atau isotop menjadi unsur kimia atau isotop lainnya. Isotop ialah dua buah unsur kimia atau lebih nan intinya memiliki jumlah proton sama tetapi memiliki jumlah neutron nan berbeda.

Bagi masyarakat awam, nuklir ini apapun namanya merupakan satu kekuatan nan sangat meresahkan. Betapa tidak, dampak hancurnya satu reaktor nuklir di Rusia beberapa tempo hari nan lalu, hingga kini kota loka reaktor itu berada masih mengandung radioaktif. Tak ada kehidupan nan normal nan dapat berkembang dengan baik di loka itu. Keadaan korban nuklir itu sendiri malah lebih mengerikan lagi. Mereka meninggal dalam keadaan nan sangat tak pernah diinginkan oleh siapapun.

Kalaupun kematian itu niscaya terjadi, semua orang berharap bahwa kematian itu harusnya memang latif dan tak meninggalkan kengerian kepada orang-orang nan merawat jenazahnya. Melihat kematian nan mengerikan dengan penderitaan nan tidak terkirakan sebelum kematian itu terjadi, semakin membuat banyak orang menolak berdirinya reaktor nuklir di manapun termasuk di Indonesia. Di Jepang sendiri nan reaktor nuklir merupakann pembangkit listrik terbesar, mendapatkan penolakan nan luar biasa dari para aktivitis lingkungan.

Padahal kalau reaktor nuklir Jepang di tutup, maka penggunaan bahan bakar fosil akan semakin banyak. Jepang akan memasuki pasaran jual beli bahan bakar fosil di Timur Tengah. Bila ini terjadi, maka harga bahan bakar minyak itu akan semakin bergejolak. Resesi global akan semakin mendekati fenomena bila para pelaku bisnis global ini tak mampu menahan diri dalam membeli stok bahan bakar nan mereka butuhkan. Walaupun penggunaan bahan bakar alternatif tetap digalakan, bagaimanapun bahan bakar minyak itu tetap saja terasa masih lebih murah.



Bila Tak Ada Pembangkit Nuklir

Kenyataan bahwa penggunaan bahan bakar alternatif malah membuat rakyat di negara-negara berkembang mengalami kekurangan bahan pangan. Misalnya, penggunaan jagung nan hiperbola buat pembuatan minyak alternatif ini mengurangi jatah buat manusia. Polusi terkurangi tetapi perut lapar. Keadaan nan serba salah ini sine qua non solusinya. Kalau reaktor nuklir ditolak, maka sine qua non alternatif energi lain seperti energi nan berasal dari angin dan ombak. Di Inggris Raya, penggunaan angin sebagai sumber energi telah dilakukan.

Di Belanda juga seperti itu walaupun ada penolakan pendirian kincir angin nan sangat tinggi sebab adanya polusi suara. Suara kincir nan sangat keras membuat banyak masyarakat nan merasa terganggu. Niscaya ada solusi bagi keadaan ini. Usaha dan upaya mendapatkan sumber energi alternatif semakin digalakan. Indonesia sendiri nan katanya kaya sinar matahari, tetap belum sukses membuat pembangkit energi tenaga surya nan mampu diandalkan.

Proyek pembangkit listrik tenaga surya nan dibangun di Lampung malah menuai masalah dan menjadi sumber korupsi. Istri Nazaruddin, Neneng, disangka terkait kasus ini. Lalu bagaimana mau mendirikan pembangkit listrik tenaga nuklir kalau nan menggunakan tenaga surya saja akhirnya menjadi masalah. Tentu saja bukan sesuatu nan diharapkan bila reaktor nuklir nan akan didirikan di Pegunungan Muria malah akan menjadi sumber bencana. Proyek luar biasa seperti Hambalang nan menelan biaya begitu besar telah menjadi lubang kuburan bagi banyak jiw ayang tidak bermoral. Padahal, proyek tenaga nuklir ini niscaya akan membutuhkan dana nan sangat luar biasa.



Transmutasi Nuklir

Transmutasi nuklir eksotermik dibagi menjadi dua kelompok, reaksi fisi dan reaksi fusi. Reaksi fisi ialah reaksi pemecahan inti atom, unsur kimia nan lebih berat melepas partikel radioaktif meluruh menjadi unsur kimia nan lebih ringan dan melepas sejumlah energi. Contohnya ialah reaktor nuklir nan memecah inti uranium dan plutonium menjadi inti nan lebih ringan. Energi hasil pemecahan digunakan buat menghasilkan listrik pada reaktor nuklir itu.

Reaksi gabugan kebalikan dari reaksi fisi, reaksi penyatuan beberapa inti atom ringan membentuk unsur kimia nan lebih berat. Seperti reaksi fisi, reaksi gabugan menghasilkan sejumlah energi. Contoh reaksi gabugan ialah reaksi pembentukan helium pada matahari. Atom gas hidrogen nan lebih ringan saling bertumbukan dan menghasilkan atom helium nan lebih berat.



Reaktor Nuklir

Reaktor nuklir ialah alat buat menginisiasi dan mengontrol reaksi nuklir berantai kontinu. Penggunaan reaktor nuklir nan paling generik ialah buat membangkitkan tenaga listrik dan sebagai sumber tenaga bagi kapal besar. Metode nan biasa digunakan dalam reaktor nuklir ialah dengan membangkitkan tenaga uap turbin melalui energi panas nan dihasilkan dari reaksi nuklir.

Tipe-Tipe Reaktor Nuklir

Begitu banyak jenis reaktor nuklir. Namun, masyarakat tak mengetahui hal tersebut. Bagi mereka, ketika ada kata ‘reaktor nuklir’, maka semua itu niscaya tak sahih dan niscaya berbahaya. Padahal energi nuklir ini ada manfaatnya. Bahaya nan ditimbulkan sebenarnya dapat diminimalisir dan diredam dengan teknologi tertentu. Namun, memang ketika radioaktif nuklir telah keluar, kerugian nan akan dialami oleh masyarakat memang sangat besar. Terkadang bila memikirkan akibatnya memang sangat dahsyat. Namun, belum ada pengganti nuklir nan setara dengan kekuatan nan dihasilkan oleh energi nuklir ini.

Berikut ialah beberapa pengelompokkan nan generik dalam menentukan jenis reaktor. Pertama, tipe Reaktor Berdasarkan Jenis Reaksi Inti. Berdasarkan jenis reaksi intinya reaktor dibagi menjadi tiga tipe: reaktor fisi, reaktor fusi, dan reaktor peluruhan radioaktif. Kedua, tipe Reaktor Berdasarkan Bahan Moderator. Moderator ialah medium nan digunakan buat meredam kecepatan neutron sehingga dapat menjadi neutron panas nan mampu mempertahankan reaksi nuklir berantai.

Berdasarkan bahan moderatornya, reaktor nuklir dibagi menjadi empat tipe: reaktor bermoderator grafit, reaktor bermoderator air (meliputi air ringan dan air berat), reaktor bermoderator senyawa ringan (seperti LiF 2 , BeF 2 dan BeO) dan reaktor bermoderator senyawa organik (seperti bifenil dan terfenil).

Ketiga, tipe Reaktor Berdasarkan Jenis Pendinginnya. Pendingin ( coolant ) ialah fluida nan mengalir melalui alat buat mencegah pemanasan berlebih, memindahkan panas nan dihasilkan alat ke alat lainnya atau menghilangkan panas. Berdasarkan bahan pendinginnya, reaktor nuklir dibagi menjadi lima tipe: Pressurized water reactor (PWR, menggunakan air bertekanan sebagai coolant ), Boiling water reactor (BWR, menggunakan uap air sebagai coolant ), Liquid metal cooled reactor (menggunakan logam cair sebagai coolant ), Gas cooled reactors (menggunakan gas sebagai coolant ), dan Molten Salt Reactors (menggunakan lelehan garam sebagai coolant ).



Upaya Mencari Energi Alternatif

Tak ada manusia nan menginginkan hayati tanpa energi. Semua manusia ingin mendapatkan kemudahan dalam hidupnya. Kemudahan itu membutuhkan energi nan sangat besar. Tiada nan meragukan kemampuan manusia buat mencari hal-hal nan dapat membuat hayati mereka menjadi sangat ringan. Kekuatan manusia nan luar biasa dalam memikirkan energi apa nan dapat dihasilkan dari satu bahan nan berasal baik dari tumbuhan maupun dari bahan bekas.

Dari sampah pun dapat dibangkitkan sumber energi. Kalau hanya buat skala kecil, masing-masing manusia mungkin dapat mencukupi kebutuhannya. Namun, buat skala besar, dibutuhkan sesuatu nan jauh lebih besar. Bahan standar nan dibutuhkan sangat banyak. Transedental penyediaan bahan standar juga harus ada. Sayangnya, sebab bergantung pada alam, kesediaan bahan standar ini menjadi terkendala. Hal ini membuat banyak orang mengurungkan niatnya buat meneruskan usaha membuat pembangkit energi nan berasal dari bahan nan pasokannya tak ada jaminan.

Nuklir sebenarnya dapat ialah nan memerlukan biaya tak terlalu mahal namun menghasilkan energi nan luar biasa. Namun, kerusakan fatal nan ditimbulkannya membuat energi nuklir ini menjadi ditakuti.