Adab Berbuka Puasa

Adab Berbuka Puasa

Tahukah Anda adab berbuka puasa ? Puasa ialah sebuah syariat ibadah nan dikenal dalam semua agama samawi; Islam, Kristen, maupun Yahudi. Tentu saja, masing-masing agama tersebut memiliki tuntunan nan berbeda satu sama lain. Dan di dalam agama Islam, tuntunannya ialah Rasulullah saw. Beliau memberikan contoh nan sempurna dalam ibadah istimewa tersebut, termasuk adab berbuka puasa.

Bukan saja dalam tata-cara, syarat rukun, maupun hukum-hukum nan terkait dengan ibadah puasa, bahkan dalam berbuka puasa pun, Rasulullah memberikan tuntunan nan lengkap. Sebagai umat nan setia meneladani beliau, sudah sepantasnya kita meniru adab-adab berbuka puasa tersebut.



Adab Berbuka Puasa

Hadis-hadits nan bersumber langsung dari Rasulullah banyak mengungkap tentang bagaimana adab-adab beliau dalam berbuka puasa. Adab-adab berbuka puasa tersebut memiliki muatan hikmah nan humanis. Beberapa di antara adab berbuka puasa adalah:



1. Menyegerakan Berbuka Begitu Masuk Waktu Maghrib

Apabila Rasulullah berpuasa dan telah masuk waktu maghrib, maka adab berbuka puasa beliau ialah menyegerakan berbuka puasa dengan takjil atau ifthar . Bahkan dalam sebuah riwayat nan bersumber dari Sahl bin Sa`ad, Rasulullah saw. bersabda: "Manusia sentiasa dalam kebaikan selagi mereka menyegerakan berbuka puasa." (Bukhari dan Muslim).

Dalam riwayat lain nan bersumber dari Abu Hurairah r.a., Rasulullah saw. bersabda: "Agama ini akan senantiasa menang selama manusia menyegerakan berbuka, sebab orang-orang Yahudi dan Nasrani mengakhirkannya."

Pernah hayati sekalangan pakar bidah nan berpendapat bahwa melewatkan berbuka puasa dapat menambah pahala. Pendapat semacam ini jelas bertentangan dengan ajaran Rasulullah nan tercantum dalam hadis-hadis masyhur.

At-Tibi dalam Syarh Miskhat al-Masabih berpendapat bahwa hikmah dari tuntunan ini adalah, dengan mendahulukan berbuka puasa akan membuat ibadah shalat maghrib lebih khusyuk. Selain itu juga lebih menyehatkan bagi tubuh.



2. Berbuka Puasa dengan Rutab, Tamar, atau Air

Berbuka puasa nan disegerakan di atas ialah ifthar atau takjil, bukan makan berat seperti nan dilakukan oleh sebagian orang nan kurang memahami makna hadis ini.

Adapun Rasulullah, dalam sebuah hadis hasan nan diriwayatkan Imam Ahmad dan Tirmidzi, "berbuka puasa dengan beberapa biji rutab sebelum shalat. Sekiranya tak ada rutab maka dengan beberapa biji tamar, dan apabila tak ada tamar maka beliau minum beberapa teguk air."

Perlu dijelaskan di sini bahwa rutab adalah kurma nan telah masak dan masih basah. Daging buahnya lembut dan manis. Sedangkan tamar adalah kurma masak nan telah kering.

Ilmu pengetahuan modern mengungkap misteri hikmah berbuka puasa dengan kurma tersebut, di mana kandungan zat dalam buah kurma dinilai paling cepat diserap tubuh dan memulihkan stamina selepas berpuasa sehari penuh.



3. Berdoa Ketika Berbuka

Rasulullah, dalam hadis hasan riwayat Abu Daud, selalu berdoa saat berbuka puasa dengan mengucapkan: "Dzahaba ad-dhâma'u wabtalati al-'urûqu watsabbati al-ajru insyaAllah." Yang artinya: Telah hilang dahaga dan telah basah urat-urat, dan telah ditetapkan pahala. Insya Allah."

Selain itu, kita dapat berdoa apa saja sebab doa orang nan berpuasa puasa termasuk salah satu jenis doa nan mustajab. Abu Hurairah r.a. meriwayatkan bahwa Rasulullah saw. bersabda: "Tiga doa nan dikabulkan: doa orang nan berpuasa, doa orang nan teraniaya, dan doa musafir."

Abdullah bin Amr bin al-'Ash meriwayatkan bahwa Rasulullah saw. bersabda: "Sesungguhnya orang nan puasa ketika berbuka memeliki doa nan tak akan ditolak."



4. Tidak Berlebih-lebihan Makan saat Berbuka

Rasulullah memberi citra nan jelas tentang proporsi makan nan tak berlebihan, ialah dengan sepertiganya berisi makanan, sepertiganya berisi air, dan sepertiganya lagi berisi udara.

Ini selaras dengan firman Allah dalam surat Al 'Araf: 31, nan artinya: "Dan makan dan minumlah kamu, dan jangan berlebih-lebihan. Sesungguhnya Dia (Allah) tak suka orang nan berlebih-lebihan."



5. Memberi Makan Orang nan Puasa

Salah satu adab nan tidak kalah krusial diajarkan Rasulullah saw. ialah memberi makan orang nan berpuasa dan akan berbuka puasa. Begitu besarnya kemuliaan nan didapat sehingga orang tersebut akan mendapatkan pahala sebesar pahala orang nan berpuasa tanpa mengurangi pahalanya sedikit pun.

Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, " Barang siapa memberi makan seorang nan berpuasa, ia mendapatkan pahala seperti orang nan berpuasa tanpa mengurangi sedikitpun pahalanya. " (HR Ahmad, Tirmidzi, dan Ibnu Majah)

Jika seseorang nan sedang menjalankan ibadah puasa diundang berbuka puasa, wajib hukumnya buat memenuhi undangan tersebut. Orang nan diundang ini juga disarankan merndoakan kebaikan kepada si pemberi makan.

" Orang-orang nan baik telah makan makananmu dan para malaikat telah bershalawat kepadamu serta orang-orang nan berpuasa telah berbuka di rumahmu ." (HR Ibnu Abi Syaibah, Ahmad, An Nasa`i, dan nan lainnya)

" Ya Allah, berilah makan orang nan telah memberi makan kepadaku dan berilah minum orang nan telah memberi minum kepadaku ." (HR Muslim dari Al Miqdad)



6. Saling Mendoakan Orang nan Memberi Jamuan Buka Puasa

Dalam sebuah hadis nan bersumber dari Anas r.a., diceritakan bahwa Rasulullah datang kepada Saad bin Ubadah, dan dia menghidangkan roti dan minyak. Maka, Rasulullah makan bersamanya dan Rasulullah bersabda: "Telah berbuka puasa di sisi kamu mereka nan berpuasa, telah makan makananmu mereka nan baik dan telah berselawat ke atas kamu para malaikat.



7. Sebelum makan, Ucapkan 'Bismillah'

Adab berbuka puasa berupa ucapan basmallah sebelum makan dilakukan agar tambah barokah. Hal inilah nan diatur dalam Islam agar makan kita, termasuk saat berbuka puasa menjadi barokah, dalam artian menuai kebaikan nan banyak.

" Apabila salah seorang di antara kalian makan, maka hendaknya ia menyebut nama Allah Ta'ala (yaitu membaca 'bismillah'). Jika ia lupa buat menyebut nama Allah Ta'ala di awal, hendaklah ia mengucapkan: Bismillaahi awwalahu wa aakhirohu (dengan nama Allah pada awal dan akhirnya) ." (HR. Abu Daud dan At Tirmidzi)

Para sahabat Nabi Muhammad berkata: " Wahai Rasulullah, sesungguhnya kami makan dan tak merasa kenyang? Beliau bersabda: Kemungkinan kalian makan sendiri-sendiri. Mereka menjawab, Ya. Beliau bersabda: Hendaklah kalian makan secara bersama-sama, dan sebutlah nama Allah, maka kalian akan diberi berkah padanya. " (H.R. Abu Daud).

Hadis tersebut mengisyaratkan agar makan penuh dengan keberkahan, termasuk saat berbuka puasa, ucapkanlah bismillah dan keberkahan bisa bertambah dengan makan bersama-sama atau berjama'ah.



8. Ketika Menikmati Susu saat Berbuka Puasa

Rasulullah bersabda: " Barang siapa nan Allah beri makan hendaknya ia berdoa: Allaahumma baarik lanaa fiihi wa ath'imnaa khoiron minhu (Ya Allah, berkahilah kami padanya dan berilah kami makan nan lebih baik darinya). Barang siapa nan Allah beri minum susu maka hendaknya ia berdoa: Allaahumma baarik lanaa fiihi wa zidnaa minhu (Ya Allah, berkahilah kami padanya dan tambahkanlah darinya). Rasulullah shallallahu wa 'alaihi wa sallam bersabda, Tidak ada sesuatu nan dapat menggantikan makan dan minum selain susu. " (H.R. Tirmidzi, Abu Daud, Ibnu Majah)

Demikian sebagian dari adab-adab berbuka puasa nan diajarkan Rasulullah saw. Semoga kita dimudahkan dalam meneladani adab berbuka puasa beliau. Amin.