Kontemplasi, Ericsonian, dan Cerita Bijak

Kontemplasi, Ericsonian, dan Cerita Bijak

Cerita bijak, apa itu certa bijak? ada nan tahu? Artikel ini akan membahas tentang tradisi lisan cerita bijak nan sudah menjadi kebudayaan di Nusantara. Tapi sebelumnya, yuk kita simak terlebih dahulu uraian berikut.

Anda pernah mendengar istilah “Salam Super”? atau istilah “Salam Dahsyat”? Coba Anda ingat-ingat, di mana pertama kali Anda mendapatkan istilah itu? Hehehe. Jika sudah tahu, ya sudah. Saya tidur dulu. Hahaha, bercanda ah.

Teman-teman, kalau Anda sudah pernah mendengar istilah itu, Anda ialah pengamat nan baik atau mungkin praktisi nan loyal terhadap global motivasi. Istilah itu dapat kita dapatkan dari beberapa motivator nasional nan tentu sudah Anda kenal. Siapa lagi kalau bukan Bapak Mario Teguh dan Tung De Sem Waringin.

Selain mereka berdua, masih ada lagi beberapa motivator nan ada di Indonesia. Andrie Wongso, Bob Sadino, Purdi E.Chandra, dan masih banyak lagi. Dan bagi saya, mereka semua ialah tokoh-tokoh hebat nan berkenan memberikan cerita bijak buat kita. Saya ialah salah satu dari ribuan murid-murid mereka. Dahsyat deh, pokoknya.

Dunia motivasi di Indonesia menjadi satu huma bisnis cerita bijak nan luar biasa sejak kira-kira tahun 2000-an. Ini menjadi sangat meledak beberapa tahun belakangan ini. Kenyataan motivator sebenarnya sudah ada sejak ribuan tahun nan lalu. Tapi, dalam istilah dan profesionalisme nan berbeda.

Pada era jaman kerajaan-kerajaan di Nusantara, di setiap kerajaan ada tokoh penasihat raja. Sang tokoh penasihat raja ini dapat terdiri atas satu orang, atau sekumpulan orang-orang bijak nan penuh pengalaman dan tergabung dalam Dewan Penasihat Raja. Sang Raja selalu membutuhkan inspirasi, ide, dan motivasi dalam setiap pengambilan keputusan-keputusan krusial suatu kerajaan. Dan kata-kata cerita bijak mereka inilah nan dibutuhkan.

Kata-kata cerita bijak ialah hal-hal nan dibutuhkan bagi setiap orang. Tinjauan atas sebuah permasalahan dapat di lihat dari beberapa sisi. Kadang jika kita seorang diri, maka pemantauan atas sebuah permasalahan menjadi terbatas, dan terkadang menjadi tak objektif. Hal ini mempengaruhi keputusan dan tentu saja hasil akhir nan nantinya kita petik.

Ibarat melihat sebuah gelas kaca secara umum. Jka Anda lihat dari atas, maka itu ialah lingkaran nan bolong,dan mempunyai dasar gelas. Tapi jika dibalik, maka itu ialah lingkaran nan penuh, tapi tanpa ada pintu masuknya. Jika dilihat dari samping, maka hanya akan ditemukan sisi lonjong dan bukan lingkaran. Begitu pula sebuah permasalahan.

Dibutuhkan orang lain nan mampu memberikan sisi pandang lain dari sebuah permasalahan. Sisi pandang ini akan melengkapi wacana kita, sebelum akhirnya kita sendiri nan berhak mengambil keputusan atas permasalahan tersebut. Dalam hal ini, tinjauan sudut pandang dari sisi lain biasanya berbentuk cerita bijak atau pengalaman-pengalaman sang motivator/penasihat.

Pengalaman-pengalaman mereka inilah nan dapat kita ambil sebagai refleksi atas apa nan kita hadapi. Walaupun tentu saja, detail permasalahan hanya kita sendiri nan mengetahui. Bagaimana pun, mereka sang motivator ialah pribadi nan berbeda dengan diri kita. Kita bukan mereka, begitu pula sebaliknya, mereka tak dapat menjadi kita. Cerita bijak merekalah nan dapat kita terima, sebagai inspirasi hati dan sudut pandang buat kita.



Cerita Bijak - Tradisi Lisan Nusantara

Tahukah Anda, ternyata Nusantara atau Negara Indonesia ini mempunyai kelemahan dalam mengumpulkan file sejarah masa lalu? Itulah kenapa, penelitian-penelitian antropologi, sejarah, arkeologi, dan buku-buku krusial nan mengupas Nusantara sejak ratusan tahun lalu, mayoritas dilakukan oleh orang asing. Pada umumnya ialah orang Belanda.

Penelitian tentang struktur arkeologi bangunan candi, penelitian tentang kehidupan masyarakat pada era kerajaan, semuanya di lakukan oleh tokoh-tokoh nan bukan dari Nusantara. Seperti Raffles, Snouck Hurgronje, dan sebagainya. Hal ini disebabkan kita mempunyai kelemahan dalam tradisi tulis. Pendokumentasian kita dari sisi tulisan sangat lemah.

Di sisi lain, Nusantara mempunyai tradisi nan sangat kuat terhadap tradisi lisan cerita bijak . Itulah kenapa muncul banyak sekali bentuk-bentuk kebudayaan lisan atau folklore yang timbul di masing-masing kebudayaan suku bangsa di Nusantara. Kita dapat ambil contoh misalnya, dongeng, pantun, gurindam, mitos, epos, mantra, seloka, wayang kulit, wayang golek, dan masih banyak lagi. Umumnya, folklore itu muncul dan besar di dalam tiap masyarakat suku bangsa secara turun temurun.

Pantun, siapa sih nan tak mengenal pantun saat ini ? modifikasi pantun sebagai cerita bijak menjadi sangat majemuk dan variatif. Pada era sekarang, hal tersebut dapat diadaptasikan buat memperluas dan memperlancar komunikasi dalam pergaulan. Lihat saja tayangan di televisi “ Raja Gombal”. Kelucuan, kejenakaan, dan romantisme nan ditimbulkannya sanggup meledakkan animo masyarakat terhadap acara ini.

Tayangan OVJ - Opera Van Java dan kemampuan cerdas dari komedian Andre Taulani, mampu menjadi inspirasi baru terhadap modifikasi tradisi lisan tersebut. Hingga melahirkan dan menduplikasikan acara itu menjadi program acara baru. Atau juga menginspirasi komedian dan pembawa acara lain buat meniru hal tersebut.

Modifikasi-modifikasi lain nan dapat kita jumpai lagi di antaranya ialah dongeng. Tayangan sandiwara boneka Si Unyil nan merupakan karya orisinal Drs. Suyadi puluhan tahun lalu di stasiun TVRI, saat ini membawa inspirasi tersendiri terhadap tayangan program baru. Seperti Si Bolang atau kartun Upin dan Ipin dari Malaysia. Padahal, inspirator Upin dan Ipin ini orang Indonesia juga lho, hehehe.

Dongeng nan dahulu digunakan sebagai alat buat menyampaikan cerita bijak dari orang tua terhadap anak sebelum tidur itu telah mengalami modifikasi. Kini menjadi sandiwara boneka atau tayangan kartun di televisi dan menjadi program acara semi dokumenter Si Bolang.

Wayang kulit jaman dahulu pakemnya ialah cerita Mahabarata dan Ramayana. Dengan karakteristik khasnya ialah lampu minyak nan menyinari kain putih. Kemudian, tokoh-tokoh wayangnya dipentaskan di atas debok pisang selama semalam suntuk. Bayangan dari tokoh-tokoh inilah nan menjadi istilah awal kemunculan ‘wayang’-wewayangan atau bayangan.

Hal itulah nan mendasari pergelaran wayang kulit konvensional. Cerita bijak nan berwujud wayang ini telah mengalami modifikasi menjadi dimunculkannya pergelaran wayang nan hanya berdurasi 2-4 jam buat kepentingan pariwisata.

Hal lain lagi ialah dimunculkannya penyanyi dengan aliran musik dangdut atau rok nan dipadu sinar laser, bukan lagi lampu rakyat. Ada lagi istilah wayang gaul. Dengan kemunculan kerja sama 4 dalang, 4 kain geber, dan dipentaskan secara kolosal bersama-sama. Ini semua ialah bentuk modifikasi cerita bijak dari tradisi lisan di Nusantara nan sangat kuat.



Kontemplasi, Ericsonian, dan Cerita Bijak

Produksi cerita bijak didapatkan dari kristalisasi pengalaman pribadi, sumber bacaan dan belajar dari pengalaman orang lain. Sudut pandang spiritual menyebutkan bahwa cerita bijak dapat bersumber dari ilmu ladunni atau ilmu langsung dari Tuhan. Dari sudut pandang ilmu komunikasi dan c linical hypnosis , ada seorang tokoh nan sangat dikenal dalam wilayah itu, yaitu Ericsonn. Alirannya disebut Ericsonian.

Beliau pakar pengobatan secara clinical hypnosis terhadap pasien-pasien nan mempunyai gangguan kejiwaan dan mental. Ericsonn mempunyai karakteristik khas dalam teknik komunikasi menggunakan cerita-cerita bijak dan kisah-kisah metaforis buat mengkondisikan pencerahan pasiennya menuju pencerahan baru nan dikehendaki.

Hal ini sangat luar biasa dan menjadi acum juga bagi para motivator. Cerita inspirasi dari orang lain, dapat dijadikan bahan buat memberikan semangat dan motivasi agar membantu mental kejiwaan seseorang menjadi lebih baik.

Proses inovasi cerita bijak sendiri, nan mempunyai energi motivasi dahsyat ini melalui suatu perenungan nan dalam atau termin kontemplatif. Obrolan internal terjadi di dalam pribadi sang manusia. Sebelum akhirnya dimunculkan suatu rumusan kata-kata nan memuat petuah luar biasa dan mampu mengubah cara pandang setiap manusia.

Kemampuan seseorang nan mampu mengkoneksikan jiwanya nan terdalam dengan Tuhan sebagai pusat alam semesta, dan seluruh database mahluk di global ini pun mendapat loka penting. Dan inilah nan disebut ilmu ladunni. Ini ialah fase kontemplatif nan luar biasa. Di termin inilah, tak semua orang mampu. Dan cerita bijak dilahirkan dari proses-proses demikian.

Untuk orang awam, kemampuan ini diproses instan. Ssehingga aksesibilitasnya ialah dengan membuka internet, bertanya pada mesin pencari nan bernama Google, atau melihat tayangan motivator nan supperr sekali. Hehehe.

Padahal, kalau Anda mau, Anda pun dapat mengakses sendiri, pusat data cerita bijak nan ada di dalam diri pribadi Anda terdalam. Dan memberi motivasi buat Anda sendiri dengan cerita bijak karya Anda sendiri. Semua tergantung niat dan kesungguhan masing-masing. Salam Super… Eh, selamat merenung, ya!