Menghitung NAB atau Nilai Aktiva Bersih

Menghitung NAB atau Nilai Aktiva Bersih

Investasi reksadana sebenarnya lebih mudah dilakukan dibanding dengan bermain saham. Selain itu, risikonya juga lebih kecil. Namun apabila tak mengerti cara main reksadana nan benar, dapat menimbulkan kerugian.

Apalagi sekarang banyak manajer atau konsultan keuangan nan semakin gencar melakukan promosi melalui beberapa situs di internet termasuk situs jejaring sosial seperti facebook buat menarik investor atau penanam kapital sebanyak mungkin. Mereka selalu menjanjikan mampu memberikan laba nan besar. Namun jika tak berhati-hati, justu kerugianlah nan akan didapatkan.



Arti dari Reksadana

Sebelum belajar cara main reksadana ada baiknya memahami dulu arti dari reksadana itu sendiri. Yang dimaksud dengan reksadana ialah media buat melakukan investasi kapital nan bersifat kolektif. Maksudnya yaitu mengumpulkan dana tak hanya dari satu orang saja namun beberapa orang bahkan jumlahnya dapat banyak.

Dana nan terkumpul ini selanjutnya digunakan buat membeli obligasi, saham, dan bisnis lain nan berkaitan dengan keuangan. Sinkron anggaran nomor 8/1995 nan isinya tentang pasar modal, reksadana dibagi menjadi dua jenis, yaitu kontrak investasi kolektif dan perseroan. Tapi saat ini, nan populer di masyarakat ialah nan bentuknya kontrak investasi kolektif.

Maksud kontrak investasi kolektif sendiri ialah kontrak atau perjanjian antara manajer investasi bersama Bank Kustodian dalam sebuah ikatan nan disebut dengan pemegang unit penyertaan. Manajer investasi atau MI akan bertindak sebagai pengelola investasi nan sifatnya kolektif, lalu Bank Kustodian akan menyimpan dana. Sementara unit penyertaan atau UP ialah unit nan dikeluarkan reksadana buat mengumpulkan dana dari masyarakat.



Jenis-jenis Reksadana

Setelah mengetahui definisi atau arti dari reksadana, belajar main reksadana bisa dilanjutkan dengan sosialisasi jenis-jenis reksadana. Jika didasarkan pada protofolio dalam invesatisnya, reksadana ini dapat dibagi menjadi empat macam, yaitu sebagai berikut.

  1. Reksadana pasar uang, alokasi penanaman modalnya diprioritaskan pada imbas atau utang nan bersifat jangka pendek atau tak lebih dari satu tahun. Misalnya deposito, utang jenis jangka pendek, dan lainnya. Reksadana jenis ini dapat menghasilkan return atau keuntungan, tapi tak terlalu besar jumlahnya. Bahkan, dapat dikatakan sangat sedikit.
  1. Reksadana pendapatan tetap sebagian besar dana nan terkumpul atau paling sedikit 80 persen dipakai buat berinvestasi pada imbas nan sifatnya jangka panjang, misalnya obligasi. Mereka nan ingin investasi nan sifatnya jangka menengah atau sekitar lima tahun, sangat cocok bila memilih reksadana jenis ini. Laba nan didapat dapat mencapai hingga 10% tiap tahun.
  1. Reksadana campuran, dana nan terkumpul lebih sering digunakan buat berinvestasi saham dan imbas utang. Jenis ini lebih cocok buat investasi jangka menengah, antara 5 hingga 10 tahun. Nilai laba atau returnya lebih tinggi, yaitu 15% buat satu tahunnya.
  1. Reksadana saham, sebagian besar dananya dipakai buat investasi saham. Jadi, lebih cocok buat investasi nan sifatnya jangka panjang atau lebih dari sepuluh tahun. Nilai laba nan didapat paling besar yaitu 20% setiap tahun.


Menghitung NAB atau Nilai Aktiva Bersih

Sebelum mengetahui cara main reksadana, harus tahu lebih dulu cara menghitung NAB atau nilai aktiva bersih. NAB ialah nilai kekayaan nan dimiliki oleh suatu reksadana. Contohnya seperti ini, fund manager atau konsultan keuangan mengadakan penawaran sebuah produk reksadana dengan nama ABC.

Reksadana ABC ini lalu ditawarkan pada investor atau penanam kapital dengan harga Rp 1.500 buat satu unitnya (UP). Bila dalam penawaran ini jumlah UP nan dapat terjual ialah 2 juta unit, maka jumlah dana nan dapat dikumpulkan ialah 3 miliar rupiah. Jumlah ini merupakan NAB pada waktu tersebut.

Oleh manager fund , selanjutnya dana sebanyak 3 miliar ini digunakan buat melakukan berbagai macam efek. Bila satu tahun berikutnya jumlah dana tersebut mengalami kenaikan hingga jadi 6 miliar, maka NAB per UP reksadana ABC ini juga ikut naik menjadi Rp 3.000.

Misalnya, seorang investor membeli 1000 UP saja, maka kapital nan dibutuhkan ialah 1,5 juta rupiah. Namun sebab mengalami kenaikan, maka satu tahun kemudian kapital tersebut menjadi 3 juta. Jadi, dapat dikatakan investasi ini mampu mendatangkan laba 100% per tahun. Hanya saja perlu diketahui, laba nan didapat ini tak higienis sebab harus dipotong pajak.



Teknik Memilih Reksadana nan Tepat

Belajar cara main reksadana berikutnya yaitu teknik memilih reksadana nan tepat. Pemilihan ini dapat didasarkan atas beberapa hal. Namun nan paling sering menjadi bahan pertimbangan antara lain ialah sebagai berikut.



1. Menyesuaikan diri dengan profil atas risiko

Masing-masing orang niscaya punya profil atas risiko nan tak sama. Ada nan bernama konservatif, lalu moderat, dan nan terakhir agresif. Bagi nan bersifat konservatif, bila suatu saat mendapat pemberitahuan jika nilai NAB-nya turun sebesar 5% saja, mereka dapat merasa tak nyaman.

Namun buat investor jenis moderat, baginya penurunan ini tak terlalu berpengaruh. Mereka tetap tenang meskipun NAB mengalami penurunan nan lebih tajam, misalnya 10%. Demikian pula dengan investor nan bersifat agresif, tak akan bingung menghadapi masalah seperti ini.

Agar dapat mengetahui jenis risiko atas profil nan cocok, investor atau penanam kapital bisa meminta suatu nan dinamakan dengan assessment form atau formulir evaluasi pada manajer investasi. Dari sini, dapat diketahui jenis profil risiko manakah nan paling cocok buat investor tersebut. Selanjutnya, ditentukan jenis reksadana nan dapat dipilih apakah pendapatan tetap, pasar uang, campuran, maupun saham.



2. Reputasi dan prestasi manajer investasi

Melakukan penanaman kapital dan ivestasi di reksadana sebenarnya punya konsep nan tak berbeda jauh ketika kita menyerahkan dana pada orang lain, kemudian orang tersebut bertugas mengelola dana tersebut agar dapat menghasilkan keuntungan. Selanjutnya laba tersebut akan dikotomi nan sistemnya sudah disetujui oleh kedua belah pihak.

Karena nan namanya invetasi niscaya punya resiko kerugian, maka orang nan menyerahkan dana nan dimiliknya itu selalu pada pihak lain nan reputasinya baik, dapat dipercaya serta bisa mengelola keuangan dengan baik hingga dapat meminimalkan resiko kerugian sekaligus mampu mendatangkan laba nan lebih besar.

Hal nan sama juga berlaku pada investasi reksadana. Jadi, pilihlah manajer investasi maupun fund manager nan baik dan sudah dikenal di masyarakat punya reputasi nan bagus. Sehingga, risiko kerugian dapat dikurangi dan kemungkinan mendapatkan laba jauh lebih besar.



3. Kinerja reksadana

Untuk pemula nan masih belajar bermain reksadana, ada teknik memilih jenis reksadana nan baik dan mudah dilakukan. Anda dapat mengecek tabel buat membandingkan return maupun laba nan dapat didapat oleh masing-masing produk reksadana. Beberapa koran harian atau majalah bisnis biasanya selalu memuat tabel-tabel tersebut.

Jadi, penanam kapital atau investor tinggal memilih mana reksadana nan menghasilkan profit paling besar dalam jangka waktu satu hingga dua tahun terakhir. Namun, teknik ini tak dapat menjadi patokan nan niscaya buat membuat estimasi kinerja reksadana tersebut buat waktu nan akan datang. Oleh karena itu, selain belajar bermain reksadana juga harus belajar tentang prospektus. Setiap manajer investasi nan baik niscaya akan memberikan prospektus ini pada investor atau calon investornya. Sehingga, mereka dapat mendapatkannya lebih mudah.

Reksadana ialah salah satu jenis investasi nan lebih mudah mendatangkan laba apabila dibandingkan dengan jenis investasi lain, misalnya saham. Namun agar risiko kerugian dapat lebih diminimalkan lagi, sebelum melakukan investasi harus belajar cara main reksadana lebih dahulu. Sebab, jenis reksadana ini ada bermacam-macam dan nan lebih penting, harus mengetahui juga teknik memilih reksadana nan baik.