Misteri Gunung Merapi

Misteri Gunung Merapi



Mbah Marijan

Sepanjang hidupnya nan cukup panjang itu, Mbah Marijan mengalami diperintah oleh dua raja, Sri Sultan Hamangkubuwono IX dan Sri Sultan Hamangkubuwono X. Mandat sebagai seorang juru kunci Gunung Merapi didapatkannya dari Sri Sultan Hamangkubuwono IX. Pada saat Gunung Merapi meletus tahun 2010 dengan letusan nan sangat dahsyat, sebenarnya, Gubernur Yogyakarta, Sri Sultan Hamangkubuwono X, telah meminta Mbah Marijan buat mengungsi.

Keadaan sangat gawat sebab batas luncuran telah mencapai rumah Mbah Marijan. Biasanya luncuran awa panas tak pernah sampai ke loka itu. Namun Mbah Marijan tak mengindahkan perintah tersebut sebab menurutnya ia mendapatkan mandat dari ayah sang raja dan bukan anaknya sehingga ia tak mau menuruti perintah tersebut. Logikanya sang raja nan memberinya mandat, sudah wafat, maka penerusnyalah nan mengambil alih kekuasaan. Yang terjadi ialah bahwa Mbah Marijan tetap kukuh dalam pendiriannya.

Seperti nan telah diketahui, sang juru kunci itu tewas dengan posisi bersujud, tetapi tak tahu arahnya ke mana. Ia meninggal global bersama dengan puluhan orang pengikutnya. Kesetiaannya kepada sang raja nan memberinya titah memang bagus, namun, mungkin caranya kurang baik. Ketika tahu ada bahaya, seharusnya ia dengan pengikutnya langsung menyingkir dan lebih percaya kepada tugas pengamat Gunung Merapi.

Sejarah telah menuliskan kisahnya. Kini, loka Mbah Marijan nan sempat menjadi model iklan sebuah jamu modern ini, kini menjadi bagian dari objek wisata Tour de Lava. Orang tetap mengenang sosok nan sebelumnya sempat dielukan sebab mampu memprediksi letusan Gunung Merapi. Banyak komentar tentang laki-laki nan ketika wafatnya berusia lebih dari 80-an tahun. Mbah Marijanlah nan terlihat sering mengadakan dan memimpin ritual buat Gunung Merapi.

Bagi beberapa orang, Merapi ini ialah suatu simbol kekuasaan dan darma para penduduk nan ada di lerengnya. Mereka menganggap Merapi sebagai teman nan tidak akan menyakiti. Walaupun telah banyak korban nan berjatuhan, masyarakat setempat tetap menganggap Merapi itu sahabat. Mereka rela mengeluarkan uang demi acara Higienis Desa. Ada beberapa sesajen nan dibawa ke loka nan diyakini sebagai ‘pintu masuk’ ke Merapi.

Tidak semua orang mengikuti acara ini sebab mereka menganggapnya sebagai suatu acara nan mensekutukan Tuhan. Namun demikian, mereka tetap menghormati Mbah Marijan. Mereka juga berpendapat bahwa Merapi hanyalah sebuah gunung barah nan sangat aktif. Kewaspadaan tetap harus dilakukan demi menjaga diri dari semburan awan panasnya.

Mereka ada nan tinggal di daerah lereng Merapi. Mereka tinggal di sana selama puluhan tahun. Tetap ada rasa takut dan ngeri kalau-kalau jeda luncur awan panas itu mengenai rumah mereka. Apalagi bagi para pemilik wisma, hotel, atau villa nan tak tinggal di Yogyakarta. Banyak kapital nan telah dikeluarkan demi menjalankan bisnis tersebut. Selama Merapi meletus, otomatis tak ada pemasukan.



Gunung Merapi

Gunung Merapi sendiri ialah salah satu gunung vulkanik teraktif di Indonesia sebab menurut para pakar vulkanologi, Gunung Merapi kerap mengalami peningkatan aktivitas dan erupsi setiap sekitar 2-5 tahun sekali. Padahal, di sekitar lereng Gunung Merapi ini banyak desa/pemukiman penduduk nan cukup padat. Pemerintah DI Yogyakarta telah membangun beberapa barak evakuasi dengan fasilitas nan selalu ditingkatkan. Barak evakuasi ini ditempatkan cukup jauh dari Merapi.


Keberadaannya malah ada nan sudah dekat ke Tempel, tak terlalu jauh dari jalan Raya Magelang-Yogyakarta. Dengan jalanan nan sudah diaspal mulus, pengungsian dapat berjalan dengan sangat lancar. Bahan makanan dan kebutuhan lainnya bagi para pengungsi telah disiapkan sehingga para pengungsi tak perlu khawatir. Kendalanya ialah bahwa para pengungsi biasanya akan cepat ingin kembali ke rumahnya. Hewan ternak tak ikut diungsikan sehingga tetap harus diberi makan dan minum. Binatang peliharaan ialah harta nan cukup besar nilainya.



Misteri Gunung Merapi

Ada beberapa cerita menarik seputar Gunung Merapi dan letusannya nan mungkin tak diketahui oleh banyak orang. Berikut contohnya:

• Sentral makhluk halus
Misteri Gunung Merapi tidak dapat lepas dari kepercayaan banyak orang bahwa di gunung ini hayati berbagai makhluk halus nan sekaligus menjadi penguasanya. Berikut ini contoh 9 penunggu Merapi nan sudah inheren di benak masyarakat setempat.

- Eyang Merapi : menurut penduduk setempat, ia ialah raja dari para makhluk halus di Merapi.
- Eyang Sapu Jagad : penduduk setempat mempercayai bahwa jin penguasa Merapi inilah nan menentukan apakah gunung akan meletus atau tidak. Raja Yogyakarta zaman dahulu sering memberi sesaji (ritual labuhan) buat menjaga agar Eyang Sapu Jagad tak marah.
- Eyang Megantara : dipercaya sebagai pengendali cuaca di sekitar Gunung Merapi.
- Nyi Gadung Melati : dipercaya sebagai pimpinan para makhluk halus wanita di Merapi, bertugas buat menjaga kesuburan tanaman di wilayah sekitar Gunung Merapi.
- Eyang Antaboga : dipercaya sebagai makhluk halus nan menjaga ekuilibrium Gunung Merapi di permukaan bumi.
- Mbah Petruk : penduduk setempat mempercayainya sebagai pemuka jin nan akan memberi tanda/wangsit tentang kapan Merapi akan meletus.
- Kyai Sapu Angin : dipercaya sebagai makhluk halus nan mengatur arah angin.
- Kyai Wola-Wali ; dipercaya sebagai penjaga teras keraton Merapi.
- Kartadimejo : hulubalang pasukan makhluk halus nan juga bertugas menjaga ternak dan semua hewan di Gunung Merapi. Makhluk halus nan satu ini sangat akrab di telinga penduduk setempat sebab menurut pengakuan mereka, jin nan satu ini sering mendatangi penduduk.

• Pasar makhluk halus
Cerita mistik lainnya nan cukup membuat merinding ialah adanya pasar makhluk halus. Ini juga merupakan rahasia gunung merapi nan cukup dikenal masyarakat luas. Menurut cerita almarhum Mbah Marijan (juru kunci Merapi), setiap malam Jumat akan ada Pasar Bubrah nan merupakan pasar para makhluk halus.

Ada beberapa pendaki Gunung Merapi nan sudah membuktikan kebenaran mitos Pasar Bubrah ini. Menurut almarhum Mbah Marijan dan beberapa nan pernah merasakan keberadaan Pasrah Bubrah ini, setiap malam Jumat akan terdengar kegaduhan mirip pasar seperti biasanya. Suara alunan gamelan dan gending (musik/lagu) Jawa akan terdengar, lalu disusul dengan keriuhan pasar.

• Tumbal
Seperti daerah-daerah angker lainnya, Gunung Merapi terkadang “meminta tumbal”. Rahasia dari Gunung Merapi ini memang sulit dipercaya bagi orang di luar kawasan Merapi. Ada kalanya beberapa pendaki menjadi korban di Gunung Merapi, penduduk percaya bahwa itu tandanya penguasa Merapi sedang menginginkan tumbal. Penduduk setempat juga mempercayai bahwa tumbal nan akan diambil penguasa Merapi ialah orang nan bertabiat buruk, baik dari segi moral/agama maupun orang nan terlah membuatnya marah.

• Awan Mbah Petruk
Sebelum terjadi erupsi Merapi pada awal bulan November tahun 2010, masyarakat sempat digemparkan oleh penampakan awan Mbah Petruk nan sukses ditangkap oleh kamera salah satu warga Magelang bernama Suswanto. Banyak nan mengatakan bahwa itu ialah pertanda, namun tidak sedikit pula nan menganggap itu hanya awan biasa. Yang menganggapnya sebagai awan biasa berpikir bahwa dapat saja memang awan terlihat seperti itu, tetapi Merapi hanyalah sebiuah gunung nan tak dapat memberikan apa-apa kepada manusia tanpa adanya perintah dari Allah Swt.


Ada cerita menarik nan sempat beredar di masyarakat tentang awan Mbah Petruk nan terlihat menoleh ke kanan. Petruk sendiri ialah salah satu tokoh pewayangan Jawa nan sering diibaratkan sebagai seorang rakyat. Saat dimainkan oleh dalang, paras Petruk biasanya selalu menoleh ke kiri.

Menurut kepercayaan penduduk, awan Mbah Petruk nan menoleh ke kanan ialah lambang kemarahan dari seorang rakyat kepada pemimpinnya. Tak hanya itu, awan Mbah Petruk nan mengarah ke selatan juga merupakan pertanda bahwa kemarahannya akan lebih difokuskan ke wilayah selatan Merapi.

Akhirnya pada 5 November 2010, sinkron kepercayaan masyarakat akan pertanda dari awan Mbah Petruk, terjadi erupsi Gunung Merapi dengan letusan dahsyat dan menimbulkan banyak korban.