Promosi Lewat Pemasaran Wisata Pantai Sembukan

Promosi Lewat Pemasaran Wisata Pantai Sembukan

Ombak ganas dan kental dengan mitologi Ratu Bahari Selatan ialah karakteristik khas kehidupan masyarakat pantai di Pulau Jawa bagian selatan. Termasuk Pantai Sembukan nan lebih dikenal sebagai kawasan wisata ritual.



Wisata Ritual Pantai Sembukan

Harus diakui, meskipun arus modernisasi telah menggerus kehidupan masyarakat Indonesia, tapi tak bagi mereka nan berdiam di pesisir pantai selatan Jawa. Keyakinan mengenai adanya Nyi Roro Kidul (Penguasa Bahari Selatan) begitu mendarah daging. Turun temurun dilestarikan dan mitologi ini menjadi acuan dalam hayati mereka sehari-hari.

Jitjli, itulah kesan nan terasa ketika Anda mengunjungi pantai di Kecamatan Paranggupito, kurang lebih 40 km ke selatan Wonogiri, Jawa Tengah, atau sekitar 2 jam perjalanan. Pantai Sembukan merupakan salah satu pusat diadakannya berbagai ritual kejawen (jawa kuno).

Setiap setahun sekali di Pantai Sembukan diadakan selamatan Larung Ageng oleh Keraton Surakarta, Pemerintah Kabupaten Wonogiri, maupun masyarakat Desa Paranggupito (desa dekat lokasi pantai). Kemudian, diteruskan dengan acara wayangan

Berdasarkan mitos nan berkembang, pantai ini merupakan pintu gerbang ke-13 Kerajaan Nyi Roro Kidul. Gerbang melalui pantai ini dipakai oleh Ratu Penguasa Bahari Selatan tersebut buat berjumpa dengan raja-raja Kasunanan Surakarta (Paku Buwono).

Tentu saja, ritual tahunan ini menarik para wisatawan mancanegara maupun lokal. Kawasan pantai nan dominan di kelilingi bukit dan karang berbatu, menjadi sesak oleh manusia berbagai bangsa. Selain itu, Pantai Sebukan juga sering dikunjungi mereka nan ingin bermeditasi dan ngalab berkah (mencari kekayaan).



Kurang Terawat

Sebagai salah satu tujuan wisata di Wonogiri, pengelolaan Pantai Sembukan boleh dibilang kurang optimal. Sayang sekali mengingat potensi nan besar bagi perkembangan pariwisata di kabupaten nan terkenal gersang tersebut.

Contoh, tak hanya akses jalan nan minim, berbagai wahana dan prasarana buat sebuah kawasan wisata pun teramat minim. Hingga awal 2009, kondisi jalan menuju ke Pantai Sembukan tetap tak berubah. Kurang lebih sama seperti tahun 1992, yaitu berupa jalan sempit, berkelok-kelok, naik turun, dan banyak lubang, sehingga alat transportasi menuju ke pantai nan sering digunakan ialah sepeda motor.

Walaupun di sekitar pantai telah dilengkapi beberapa wahana ibadah seperti masjid, penghadapan dan sanggar, tetap saja masih terasa kurang. Padahal, buat pemandangannya, pantai ini termasuk memiliki panorama nan menawan. Pantai putih dengan buaian ombak bahari selatan dan berada di teluk kecil berbatu, pastinya membuat terpana siapa pun nan mengunjunginya.

Apalagi bagi mereka nan hobi memancing, kawasan sekitar pantai terkenal sebagai surganya. Banyak jenis ikan bisa diperoleh di sini. Andai saja pemerintah setempat mampu menggarap secara optimal potensi Pantai Sembukan, tentunya ini bisa mendongkrak perekonomian masyarakat setempat. Tak hanya itu, geliat budaya dan tradisi kejawen pun akan tetap terjaga.



Promosi Lewat Pemasaran Wisata Pantai Sembukan

Indonesia memiliki majemuk budaya dan loka wisata nan menyebar dari Sabang hingga Merauke. Majemuk budaya dan pariwisata Indonesia tersebut merupakan salah satu kekayaan alam nan menjadikan Indonesia menjadi salah satu negara kaya di dunia.

Keeksotisan pariwisata di Indonesia juga menjadi daya tarik tersendiri bagi turis mancanegara. Ada beribu-ribu loka pariwisata di Indonesia nan ditawarkan pada masyarakat dunia. Namun, hingga kini masih sedikit orang nan mengetahuinya.

Misalnya saja, bila kita menyebut pariwisata di Indonesia di kancah internasional, maka nan ada dalam bayangan mereka ialah Bali. Ya, bagi wisatawan mancanegara, Indonesia ialah Bali dan Bali ialah Indonesia. Padahal, kenyataannya masih banyak pariwisata di Indonesia nan belum mereka ketahui nan tentu saja tak kalah menarik dengan Bali.

Memperkenalkan pariwisata di Indonesia pada masyarakat global bukan hanya semata-mata tugas pemerintah, namun juga tugas kita semua. Kita semua tahu, bahwa salah satu bidang nan menyokong devisa negara kita ialah unsur pariwisatanya.

Oleh karena itu, tidak salah bila kita semua memikirkan bagaimana cara mempromosikan pariwisata Indonesia pada masyarakat global agar loka wisata nan terkenal di Indonesia di mata mereka tak hanya Bali.

Evolusi pemasaran pariwisata ialah adanya perubahan nan sifatnya perlahan, namun niscaya dalam bidang pariwisata guna mencapai pariwisata nan maju dan menghasilkan laba tinggi. Dengan begitu, pariwisata bisa menjadi primadona penghasil devisa dan sebagai pendukung pertumbuhan ekonomi suatu negara. Evolusi pemasaran pada pariwisata terdiri dari empat tahapan.



1. Pemasaran Pariwisata Berorientasi Produk

Menurut sejarahnya, pemasaran pada pariwisata sejak awal memang berorientasi pada produk. Fokus dari usaha pemasarannya terletak pada produk pariwisata nan dijual, yakni dengan menyediakan pantai terbaik, kamar terbaik, dan sebagainya.

Mereka beranggapan bahwa jika menyediakan produk pariwisata terbaik, wisatawan secara otomatis akan membeli barang atau jasa dari perusahaan pariwisata tersebut. Pemasaran pada pariwisata seperti ini akan sukses jika tak ada masalah dalam penjualan, sehingga mereka bisa berfokus pada hasil produksi.



2. Pemasaran Pariwisata Berorientasi Penjualan

Dalam hal ini, lebih ditekankan pada penjualan buat meyakinkan wisatawan agar membeli barang dan jasa atau mengunjungi loka wisata. Pemasaran nan berfokus pada penjualan ini akan sukses jika persediaan melebihi permintaan nan ada.

Hal ini, menurut sejarah, dipacu oleh kemajuan teknologi nan mengakibatkan peningkatan daya produksi dan penghasilan konkret menjadi lebih tinggi. Pertama, nan akan dibeli wisatawan ialah barang wisata nan cepat habis. Kedua, barang wisata nan bertahan lama. Terakhir, jasa nan ditawarkan loka wisata tersebut.



3. Pemasaran Pariwisata Berorientasi Konsumen

Fokus orientasi pemasaran dari pariwisata ini terletak pada konsumen. Tepatnya, pada apa nan diinginkan oleh wisatawan. Kebutuhan tersebut bisa dipenuhi atau tak oleh perusahaan pariwisata.

Inti pemasaran dari pariwisata ini sebenarnya memastikan bahwa wisatawan ialah pusat dari segala usaha pemasaran dan mempergunakan teknik buat mengindentifikasi, serta mengantisipasi kebutuhan apa nan diinginkan wisatawan. Yang ditekankan di sini ialah pelayanan nan diberika pada para wisatawan



4. Pemasaran Pariwisata Berorientasi Objek Wisata

Pada termin ini, para wisatawan lebih berorientasi pada pariwisata nan memperhatikan aspek lingkungan, sosial, maupun budaya nan terdapat di objek wisata tersebut. Hal ini membuat wisatawan akan lebih memilih objek wisata ramah lingkungan dan tak mengganggu aspek sosial kehidupan masyarakat sekitar dan kebudayaan nan ada.

Di sini, para penyedia wisata juga sudah menyadari hal ini sepenuhnya. Oleh sebab itu, mereka berusaha memasarkan pariwisata nan sinkron dengan keinginan wisatawan buat menarik kunjungan wisatawan ke objek wisata nan mereka tawarkan.

Selain itu, berikut ini ialah cara-cara nan dapat dilakukan oleh kita dalam rangka mempromosikan pariwisata di Indonesia pada masyarakat dunia, terutama loka wisata nan terpencil, seperti pantai Sembukan ini.



1. Bangga dengan pariwisata Indonesia.

Tak mungkin kita mempromosikan pariwisata di Indonesia bila kita sendiri tak bangga dengannya. Bangga berarti mengenal dan mengenal berarti siap menjawab pertanyaan-pertanyaan nan ditujukan pada kita, bila suatu ketika kita diminta buat menyebutkan kelebihan-kelebihan pariwisata di Indonesia oleh teman kita nan berbeda negara.



2. Mengikuti festival budaya berskala internasional.

Tujuannya tidak lain ialah memperkenalkan pariwisata Indonesia lebih luas lagi kepada masyarakat global melalui festival budaya berskala internasional.



3. Menggunakan media online sebagai wahana promosi.

Ya, teknologi nan ada pada saat sekarang ini memudahkan kita buat berkomunikasi dengan orang lain nan berbeda lokasi, baik nasional maupun internasional. Bayangkan, misalnya setiap dari kita memiliki teman nan berasal dari luar negeri satu orang saja. Setiap hari kita berkomunikasi intens dengannya. Kita juga menyisipkan kata-kata promosi tentang Indonesia kepada mereka.

Maka, dapat kita bayangkan, berapa banyak orang nan akan terpengaruh atau berpikir buat mengunjungi Indonesia. Promosi dengan cara ini juga tidak perlu mengeluarkan biaya nan mahal.



4. Duta wisata

Selama ini kita memang sudah memiliki duta wisata nan bertugas memperkenalkan pariwisata Indonesia ke warga dunia. Namun, seharusnya duta wisata tidak hanya dengan menggelar ajang kecantikan semata, namun dapat juga dengan menggelar berbagai festival.

Misalnya, festival blog dengan tema Indonesia nan nantinya pemenang harus mau menjadi duta wisata Indonesia selama periode tertentu, duta dari anak-anak usia sekolah (pertukaran pelajar), duta dari anggota aktif LSM, duta dari para ibu rumah tangga (dipilih ibu rumah tangga nan berwawasan luas dan inspiratif nan nantinya harus mempromosikan pariwisata Indonesia), dan lainsebagainya.

Pariwisata di Indonesia belum begitu banyak diekspos selama ini dan hanya beberapa loka wisata saja. Tugas kitalah buat memperkenalkan pada masyarakat global bahwa pariwisata Indonesia sesungguhnya tidak hanya itu-itu saja. Ada Pantai Sembukan nan berpotensi besar buat menjadi loka wisata nan latif dan banyak budaya nan tersimpan di sana. Selamat berwisata.