Proses Pencernaan pada Ikan

Proses Pencernaan pada Ikan

Proses pencernaan ikan tidak jauh berbeda dengan vertebrata nan lain. Hanya saja, ikan memiliki beberapa variasi. Terutama terkait dengan cara memakan. Ada dua bagian dari sistem pencernaan pada pisces yaitu saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan.

Pada prinsipnya pencernaan merupakan proses bagaimana makanan disederhanakan. Dengan demikian, makanan akan diubah berbentuk sari-sari makanan.

Tujuannya agar usus mudah menyerap. Selanjutnya, melalui peredaran darah, sari-sari makanan diedarkan ke segenap bagian tubuh.

Fungsinya pendistribusian sari-sari makanan ini, buat memenuhi keperluan metabolisme . Ada dua bagian dari metabolisme. Pertama anabolisme, yaitu proses terjadinya zat-zat nan sifatnya lebih komplkeks. Contohnya pembentukan protein.

Kedua, katabolisme, yaitu proses penguraian zat-zat nan berfungsi sebagai bahan bakar. Tujuannya buat mendapatkan kekuatan atau tenaga. Contohnya, karbohidrat diuraikan menjadi tenaga, atau dapat juga dijadikan air.

Saluran pencernaan pada ikan berawal dari rongga mulut. Di sini, tertanam gigi-gigi kecil berbentuk kerucut. Letaknya di geraham bawah dan lidah pada dasar mulut.

Dari rongga mulut, makanan menuju esophagus melalui faring. Faring terdapat di sekitar insang. Selanjutnya, makanan di dorong masuk ke lambung.

Lambung ikan akan membesar. Batas antara lambung dan usus sangat tak jelas. Dari lambung, makanan mengalir ke usus. Terakhir, usus akan bermuara pada anus. Berikut ini beberapa saluran pencernaan pada pisces, diantaranya:



• Mulut

Bibir ialah bagian terdepan dari mulut. Bentuknya bervariasi. Bentuk tersebut sangat berkaitan erat dengan bagaimana cara mendapatkan makanan. Pada ikan famili diodotidae, tetraodontidae, dan scaridae misalnya, bibirnya tak berkembang.

Malahan, bibir ikan sirna dan nan ada paruh. Sementara pada bibir jenis ikan lainnya, tampak berkembang. Pada beberapa ikan, di sekitar bibirnya memiliki sungut. Fungsinya sebagai alat peraba.



• Rongga mulut ikan

Rongga mulut letaknya ada di bagian belakang mulut. Bagian ini nyambung langsung ke faring. Pada rongga mulut terdapat lidah, gigi, serta organ palatin.
Permukaannya berlapis sel.

Untuk lebiih memudahkan masuknya makanan, pada lapisan ini dilengkapi sel nan membuahkan lendir (mukosit). Masih di bagian ini, ada pengecap. Fungsinya menyeleksi makanan.



• Faring

Pada lapisan permukaan faring juga ditemukan organ pengecap. Fungsi organ ini bagi ikan ialah buat sistem penyaringfan makanan nan bisa berupa plankton-plankton.



• Esofagus

Posisinya terletak pada awal saluran pencernaan. Organ ini berlendir, guna memudahkan menelan makanan. Esofagus akan menyerap garam pada ikan laut.

Garam nan diserap lewat difusi pasif. Hal itu berdampak pada penurunan kadar garam di lambung dan usus. Dengan demikian, akan meringankan proses osmoregulasi.



• Lambung

Diameter lambung biasanya akan lebih besar. Sebab, organ pencernaan ini kapasitasnya buat menampung makanan. Permukaan lambung semuanya ditutupi sel mukus.

Sel ini mengandung mukopolisakarida dengan kadar agak asam. Dan fungsi dari sel mukus ini ialah buat melindungi dinding lambung agar terhindar dari pengaruh asam klorida.

Lambung juga berfungsi sebagai penggerus makanan atau sebagai pencernaan secara fisik) ikan jenis herbivora. Sebab ikan jenis ini memiliki lambubg tersendiri buat itu.



• Pilorus

Letak pilorus berada di antara usus depan dengan lambung. Ukuran pilorus ini mengecil. Sehingga kita akan melihatnya dengan jelas karenanya, tampak agak mencolok.



• Usus (intestinum)

Pada saluran pencernaan, usus ialah organ terpanjang. Di dalam ususlah seluruh zat-zat makanan diserap. Dan seterusnya disalurkan ke seluruh bagi tubuh ikan.



• Rektum

Letaknya berada paling ujung dari organ saluran pencernaan. Sepintas, tak mudah membedakan di mana batas usus dan rektum. Namun, batas antara keduanya dapat dipertegas dengan katup rektum.



• Kloaka

Organ ini merupakan suatu ruang atau loka bermuara saluran pencernaan serta saluran urogenital nan sering kita kenal dengan sebutan kloaka. Organ ini ada pada ikan bertulang rawan.



• Anus

Letaknya berada di ujung saluran pencernaan. Posisi anus ada di bagian depan dekat saluran genital pada ikan bertulang sejati. Namun pada ikan bertubuh panjang, letak anus berada jauh di belakang kepala.

Posisinya tidak jauh dari pangkal ekor. Sementara, pada ikan bertubuh bundar, anus berada di pangkal ekor. Letaknya tidak jauh dari sirip dada.



Kelenjar Pencernaan Ikan

Kelenjar pencernaan akan memproduksi enzim pencernaan penghancur makanan. Dalam hal ini, ada disparitas antara ikan buas dan ikan vegetaris.

Kelenjar pencernaan pada ikan vegetaris memproduksi enzim pemecah karbohidrat. Sementara kelenjar pencernaan pada ikan buas memproduksi enzim-enzim pemecah protein.

Ada dua organ pada kelenjar pencernaan, pertama hati, kedua pankreas. Saluran pencernaan usus serta lambung pun memiliki fungsi seperti kelenjar pencernaan. Hati akan mengeluarkan bahan nan berguna bagi proses pencernaan.

Warna hati tampak merah kecoklatan dan letaknya persis di bagian bawah rongga tubuh. Di area dekat hati ini ada kantung empedu. Organ berwarna hijau kebiruan.

Bentuk dari kantung empedu seperti kantong agak kecil. Ada nan bulat, memanjang, atau oval. Empedu berfungsi sebagai loka cairan empedu. Cairan ini dihasilkan organ hati. Hati juga merupakan organ nan memetabolisme lemak, karbohidrat, dan protein.

Sama dengan hati, pankreas pun mengeluarkan bahan (enzim) nan berguna bagi proses pencernaan. Bentuknya ada dua yaitu nan pertama berbentuk kompak, sementara nan kedua menyebar. L

etaknya berada pada sel hati. Saluran pankreatik menyatu satu sama lain. Saluran ini, pada akhirnya membentuk saluran nan muncul dari bagian pankreas ke bagian usus depan.



Proses Pencernaan pada Ikan

Makanan lazimnya digigit lalu dikunyah sebelum ditelan. Lalu saat ditelan diperlukan pelicin nan dinamakan air liur. Pada air liur terdapat kandungan enzim ptialin. Enzim ini akan memecah karbohidrat beralih menjadi maltosa dan berikutnya akan menjadi glukosa.

Ptialin baru bekerja aktif setelah makanan sampai di lambung. Lantaran, ikan tidak mengunyah makanan. Di sisi lain, pemecahan karbohidrat memerlukan jangka waktu nan cukup lama.

Selain itu, pada air liur ditemukan juga senyawa nan mampu menyangga keasaman. Dengan demikian, akan mampu memecah penurunan pH supaya proses pencernaan berjalan normal.

Setelah makanan merambah saluran pencernaan, dinding saluran pencernaan bakal terangsang. Karenanya, akan segera memproduksi hormon gastrin.

Selanjutnya, mengeluarkan asam klorida serta menghasilkan pepsinogen. Pepsinogen diubah menjadi pepsin oleh HCL.

Sebagai enzim nan aktif, HCL memecah protein menjadi pepton. Apabila jumlah makanannya banyak berkadar lemak, akan dihasilkan hormon entergastron.

Makanan akan memicu agar hormon kolsistokinin keluar di dalam usus. Hormon kolsistokinin memacu keluarnya getah empedu dari hati. Keluarnya getah empedu akan melewati pembuluh hepatikus. Kemudian disimpan di kantong empedu.

Getah empedu sendiri berfungsi memperhalus butiran lemak agar membentuk emulsi. Dengan demikian, akan cepat larut dengan air sehingga mudah diserap usus.

Selain mengeluarkan hormon sekretin, usus pun mengeluarkan hormon pankreozinin. Sekretin akan merangsang getah empedu serta memacu pankreas buat mengeluarkan kandungan enzim amilase, lipase dan protase. Sementara hormon pankreozinin merangsang agar dapat memperbanyak produksi getah pankreas.

Fungsi enzim amilase ialah memecah karbohidrat sampai jadi glukosa. Sedangkan enzim lipase berfungsi memecah lemak dengan asam lemak.

Sementara fungsi protase, menghasilkan asam amino dengan cara memecah protein. Keaktifam ketiganya berada pada posisi puncak saat protein kadarnya antara 40-60%.