8 Tip Manajemen File

8 Tip Manajemen File

Artikel ini akan membahas seputar manajemen arsip . Di global ini, orang terkadang membutuhkan sesuatu nan absurd. Tanpa arti, dan dia dapat lakukan sehari-hari. Janggal barangkali sebab kegiatan itu sama sekali bukan kegiatan nan 'produktif'. Well , kata produktif itu memang dead end bagi seorang nan dewasa di mana seharusnya lebih memikirkan jalan lebih cepat menuju kaya. Bila tak melakukan hal macam itu, ambil jalan pintas, jadilah seorang pendoa. Jika tidak, Anda buang waktu namanya. Di antara pekerjaan membuang waktu itu syahdan ialah manajemen file ?



Apa Itu Manajemen File?

Manajemen file itu apa sih ? Buat apa sih manajemen file itu? Krusial ga sih manajemen file itu? Dapat jadi duit ga sih manajemen file itu? Terkesan pertanyaan semacam itu sangat meremehkan pekerjaan kecil nan dinamakan manajemen file . Di mana Anda perlu sedikit meluangkan waktu, membuka komputer Anda, dan melakukan semacam kegiatan 'merapikan' files-files di dalamnya. Itulah nan disebut manajemen file .

Kegiatan manajemen arsip itu sama halnya dengan kegiatan mengupil barangkali atau lebih rendah lagi intensitas kepentingannya. Karena terkadang files dirapikan ketika komputer kita tengah bermasalah dan kita pukul rata penyebabnya dengan mengajukan teori. Ini niscaya gara-gara files nya kebanyakan.

Anda sungguh galat bila masih berada dalam mindset macam itu. Manajemen arsip itu memiliki impact yang besar bila Anda mencermati, bahwa akan ada suatu hari di mana Anda bermasalah dengan waktu satu dua detik saja. Namun, Anda begitu kikuk ketika mengetahui bahwa seseuatu nan Anda butuhkan ternyata membutuhkan kerapian dan manajemen arsip nan tak pernah Anda lakukan seumur hayati Anda.

Selain itu, Anda begitu mudah terjebak dalam distorsi pendapat sisi ignoran nan mengaggap bahwa files komputer itu sesuatu nan 'easy as there are'. Pembayangan nan super keliru. Ketika Anda sadar, bahwa bisnis primer di global ini nan nilainya milliaran dollar dan mengantar orang nan terlibat menjadi orang kaya sejagat ternyata justru berkaitan dengan manajemen file .

Ambil contoh kecil mindset manajemen file versi Sergei Brin dan Larry Page. Apa nan dia lakukan terhadap Google bukan hanya sekadar mesin mencari, tetapi juga mesin library nan melakukan pula tindakan manajemen file. Membuat files satu lebih krusial dan seksama dari files lain nan hendak dicari oleh seorang surfer.

Apa lantas nan paling lawas, si Zuckerberg? Facebook Timeline, nan dibuat buat mempermudah orang memanajen arsip tentang dirinya di facebook dengan cara urutan waktu. Sebenarnya apa sih nan ditawarkan dari manajemen file ? Secara psikologis satu hal saja dan itu rupanya nan menjadikan manusia itu mengeluarkan hal nan paling worth di global ini, "kenyamanan".



8 Tip Manajemen File

Pernah orang berpikir bahwa manajemen file hanya berlaku bagi buat file-file kertas? Pikirkan lagi. File di komputer perlu buat terorganisir dengan baik dan terurut berdasarkan up-to-date nya. Bila bahagia menulis, bila bahagia bermain games , Anda akan familiar dengan kata space dan slot . Betapa begitu kerepotan sebab space komputer Anda sangat terbatas, padahal Anda endak melakukan uploading data secepatnya.

Bagi nan terbilang rapi melakukan manajemen file , mereka tak mengenal adanya ruang penuh. Setiap ruang dalam komputer selalu kosong, namun bukan berarti dia tak produktif. Dia punya library data, entah dalam bentuk piringan CD, entah dalam bentuk Drive eksternal. Tapi, nan jelas ketika komputernya on, dia tinggal nyantai berkerja dan melakukan pekerjaannya dengan rapi dan nyaman.

Jika sudah memahami kepentingan besar di balik manajemen file , tip di bawah ini dapat Anda perhatikan lebih lanjut. Urusan Anda hanya membuat folder dan subfolder , dan bukankah ada fasilitas shorcut nan menjadikan pekerjaan Anda jauh lebih efektif dan efisien?

  1. Mengatur dengan file berdasarkan jenis file . Membuat pelaksanaan editing lebih mudah dengan membuat sebuah folder berdasarkan karakteristik files nya. Misalnya, executable buat Word, PowerPoint dan sejenisnya cukup diletakkan dan berada di folder Program Files. Jjangan letakan files eksekusi di folder lainnya.

  2. Satu loka buat semua. Tempatkan semua dokumen dalam folder My Documents dan tak ada di mana lagi. Jadi, apakah itu spreadsheet , surat atau presentasi PowerPoint, ada fasilitas dalam My Document di mana files selekasnya dibuat backup .

  3. Buat folder tersendiri dalam My Documents. Ini ialah laci lemari dari file komputer Anda. Gunakan bahasa sederhana buat nama folder Anda. Namai dengan jelas. Anda tak ingin melihat daftar folder di masa depan dan bertanya-tanya apa "TFK?" atau singkatan lainnya nan Anda lupa apa itu sebelumnya.

  4. Buat subfolder. Buat subfolder lain dalam folder tersebut berdasarkan riwayat dan tahun di buat. Ini mudah sebab setiap files memiliki tanggal kapan terakhir kali di save . Saya biasa membuat subfolder berdasarkan bulan dan tahun. Misalkan tulisan pada bulan Januari 2011, apa saja nan pernah aku tuliskan.

  5. Jadilah spesifik. Berikan file nama files dengan logis. Inilah fungsi dari rename files . Membuat Anda dapat memberikan nama-nama spesifik dan termasuk tanggal di nama arsip jika memungkinkan. Tujuannya ketika buat bisa mengatakan apa isi dari file tersebut persisnya tanpa harus membukanya dan atau melihatnya. Ini lebih menghemat waktu Anda. Jadi jika membuat dokumen faktur ke pelanggan, Anda tinggal merepotkan diri sedikit dengan semacam list kode pada data files Anda. Di mana list code nan diketahui itu Anda tempel di dinding mading Anda.

  6. Langsung save files apa pun nan Anda buat. Waktu terbaik buat melakukan save dokumen ialah saat pertama kali menciptakannya. Sebelum Anda membiasakan diri membuat Save As, sebenanrya ada fasilitas nan membuat save as itu jadi sedikit ketinggalan kereta. Namanya ialah new files , ketika Anda melakukan klik kanan dalam area folder atau subfoder, muncul toolbar dengan pilihan new files . Ingin lebih cepat lagi, buatkan template . Saya setidaknya menyisakan satu template pada folder ketikan dan mengcopasnya.

  7. Order file Anda demi kenyamanan. Jika ada folder atau file nan terlampau penuh, misalkan daftar bacaan nan telah Anda copas melalui internet, hal pertama nan dilakukan ialah melakukan penimbangan seberapa krusial Anda menggunakan data itu. Melakukan manajemen file dengan cara memaksimalkan fungsi delete . Mungkin Anda juga dapat melakukan rating files . Misalkan pada folder di tuliskan penting, sangat penting, masih kurang penting. Atau berdasarkan urutan prioritas, deadline , sebulan lagi, dua bulan lagi, dan sejenisnya.

  8. Back up file Anda secara teratur. Apakah Anda menyalin file Anda ke drive lain atau ke dalam bentuk piringan. Files nan Anda untuk ialah bagian dari jiwa Anda nan pada saat itu Tuhan sedang membisisikkan sesuatu nan sangat krusial kepada Anda. Semacam eureka dan inspirasi nan barangkali berguna di masa depan. Untuk itulah, jangan pernah ragu melakukan back up files . Ini antagonis dengan delete files jika Anda merasa hal semacam itu masih dapat di recall dikarenakan begitu popular dan dapat Anda temukan kapan saja.

Selanjutnya nan Anda butuhkan dan nan terakhir ialah konsistensi, yaitu lebih kepada bagaimana Anda dapat memahami betapa pentingnya manajemen file . Memang sih komputer Anda itu benda mati. Tapi komputer Anda akan memperlihatkan siapa Anda sebagaimana aku bahagia sekali mengintip kepribadian orang dengan cara melihat bagaimana dia merapikan files dalam komputernya sendiri.