Bergabung dengan Kotak

Bergabung dengan Kotak

Bagi Kerabat Kotak, sebutan buat fans club grup band Kotak, nama Chua Kotak niscaya sudah tak asing lagi. Perempuan manis satu ini memang memberikan rona tersendiri pada penampilan Kotak. Terlebih, berkenaan dengan alat musik nan dipegangnya, yaitu bass. Di Indonesia, bassist perempuan memang masih terbilang jarang.

Walau saat ini, jumlah bassist wanita sudah lumayan banyak, tak ada nan dapat mengalahkan ketenaran seorang Chua Kotak. Apalagi nama besar band Kotak sampai saat ini masih terjaga berkat karya-karya hebat mereka.



Data Pribadi

Dalam grup bandnya, perempuan manis ini memang terkenal dengan nama Chua. Namun, Chua memiliki nama orisinil nan sebenarnya sangat bagus, yaitu Swasti Sabdastantri. Menurut penuturannya, nama Chua berasal dari kakak perempuannya. Kakaknya dahulu tak dapat mengucapkan huruf “S” sehingga huruf “S” berubah menjadi huruf “C”.

Chua lahir di Kota Makassar pada tanggal 3 April 1988. Chua sangat menggilai film-film bergenre action dan komedi.

Selain kedua aliran film tersebut, Chua, layaknya kaum hawa kebanyakan, tak dapat melarikan diri dari salah satu film drama romantis, yaitu drama Korea. Salah satu kegemaran Chua lain ialah membaca buku-buku karya Raditya Dika dan komik.



Mengenal Musik Sejak SMP

Bagi Chua, musik sudah menjadi nyawanya. Chua mulai mengenal musik sejak duduk di bangku SMP di Makassar. Talenta musik Chua memang tak terlepas dari peran sang kakak nan telah lebih dahulu berkiprah sebagai musisi. Selain kakak, sang kakek juga memberi kontribusi besar baginya. Oleh sebab beliau juga memiliki darah seni sehingga dapat memainkan alat musik seperti piano dan harmonika.

Dulu lebih tertarik belajar gitar, sehingga alat musik pertama nan dipelajarinya ialah gitar. Chua memutuskan buat belajar memainkan bass semenjak melihat penampilan Bondan Prakoso. Kebetulan Bondan nan seorang penyanyi dan pemain bass ialah idolanya Chua pun sering ngejam bersama kawan-kawannya ketika permainan bassnya sudah mulai mahir.

Sejak SMP, walau belum terlalu lama bermain bass, Chua pernah ikut perlombaan antar SMP se-Jawa dan Bali. Dengan semangat dan kegigihannya, diapun sukses mendapatkan gelar kampiun pertama nan menjadikannya pemain bass terbaik se-Jawa Bali.

Chua mulai tampil di televisi lokal serta kafe-kafe saat ia pindah ke Surabaya. Kepiawaian Chua mencabik bass telah menarik hati seorang manajer band indie bernama V-Mail nan salah satu personelnya ialah Mitha The Virgin. Ketertarikan sang manajer bermula ketika Chua tampil bersama band kampusnya. Akhirnya, Chua direkrut menjadi personel V-Mail dan sempat menjadi band pendukung di beberapa acara, seperti Kemang Festival 2008.

V-mail ialah band indie nan sudah terkenal di Jakarta dan sekitarnya. Band wanita ini memiliki single berjudul “Cinta Terlarang”, “Belahan Jiwa”, dan “Demi Nama Cinta”. Ketiga lagu diciptakan oleh Mita The Virgin nan kala itu masih tergabung dalam band. Lagu-lagu tersebut juga menjadi single The Virgin nan berhasil di”lempar” ke pasaran.



Bergabung dengan Kotak

Saat itu, bassist grup band Kotak, Icez, hengkang sehingga sang manajer harus “berburu” bassist baru sebagai pengganti. Setelah melihat aksi Chua, manajer Kotak pun tertarik hingga memutuskan “membajak” perempuan ini sebagai salah satu pilar buat memperkuat Kotak. Chua pun bergabung dengan Kotak pada album kedua.

Chua merupakan bassist Kotak nan kedua setelah Prinzes atau Icez nan kini menjadi personel band besutan musisi nan terkenal arogan, Ahmad Dhani, yaitu The Rock Indonesia (T.R.I.A.D).

Sosok cantik dan menawan ditambah kepiawaiannya membetot bass, membuat Chua menjadi pusat perhatian. Grup band Kotak pun seolah mendapatkan rona baru dengan kehadiran Chua. Bahkan, kecantikan Chua boleh dibilang menjadi daya tarik tersendiri buat menggaet fans bagi bandnya, Kotak.

Entah kebetulan atau tidak, namun semenjak Chua dan Tantri masuk ke band ini, Kotak semakin terkenal. Kotak sukses menyabet sejumlah penghargaan dan penjualan singlenya laris. Apakah ada dua personil wanita ini menjadi “jimat” keberuntungan Kotak?



Sekilas Tentang Kotak

Anda tentu masih ingat dengan ajang pencarian talenta grup band, Dream Band, nan sempat diadakan oleh TV7, Trans7 saat ini, pada tahun 2004. Ya. Kotak merupakan grup band jebolan pencarian talenta ini. Kotak sukses menjadi pemenang setelah mengalahkan salah satu grup band asal Bandung, Kapten, nan tak kalah fenomenal dengan Lagu Seksi-nya.

Personel Kotak saat mengikuti Dream Band ialah Cella (gitar), Icez (bass), Pare (vokal), dan Posan (drum). Saat itu, Kotak merupakan satu-satunya band pengusung genre musik modern rock nan sedikit bernuansa “dark”. Kotak menampilkan musik nan ditorsinya cadas, namun disertai teknik solo gitar nan tak kalah keren. Dream Band pun boleh dikatakan sebagai cikal bakal kelahiran grup band Kotak.

Mantan personil Kotak, saat ini telah memiliki kesibukan masing-masing. Seperti mantan bassist, Icez nan menjadi “anak buah” Ahmad Dhani di Republik Cinta Manajemen. Kemudian ada pula Pare (Angelina Julie Lepar) mantan vokalis nan menjadi vokalis band indie bernama “Benku”.

Tidak ketinggalan juga, personil terakhir nan mengundurkan diri dari band Kotak, yaitu Posan Tobing. Sekarang dia telah memiliki band baru bernama Winner, dia juga merangkap sebagai produser, pencipta lagu, bahkan kabarnya segera akan menjadi penyanyi.

Dulu, dengan formasi awal, nama band Kotak belum terlalu terkenal. Walau ada nan mengenal mungkin hanya sebatas orang nan sering menonton acara Dream Band saja. Namun, semenjak ada Tantri dan Chua tentunya, Kotak semakin laris manis dan terkenal. Apakah sebab taktik pasar nan baik? Atau sebab kehadiran dua wanita cantik di band beraliran rock ini?

Inilah prestasi-prestasi nan sukses diraih oleh Kotak semenjak Chua bergabung menjadi bassistnya.

Pada tahun 2009 :

  1. Mendapatkan penghargaan sebagai Duo/Band Pendatang Baru Terbaik di Anugerah Planet Muzik (APM Awards).
  2. Menyabet penghargaan sebagai Most Favourite Breakhtrought Artist di MTV Music Awards.
  3. Mendapatkan penghargaan sebagai Album dan Grup Rock Terbaik di Anugerah Musik Indonesia (AMI Awards).

Pada tahun 2010 mendapat penghargaan dalam kategori Adegan Video Klip Paling Seru (video klip Pelan-Pelan Saja) di Inbox Awards.

Pada tahun 2011 (mungkin inilah tahun terbaik milik Chua dan Kotak).

  1. Penghargaan individual buat Chua sebagai pemain bass favorit di SCTV Music Awards.
  2. Penghargaan buat Kotak secara holistik sebagai Grup Pop Rock Terpopuler, Lagu Pop Rock Terpopuler (Pelan-Pelan Saja) di Indosat Awards.
  3. Dari Anugerah Planet Muzik sebagai Album Terbaik (Energi).
  4. Dari AMI Awards sebagai Penampilan Duo/Grup Terbaik, Lagu Pop Terbaik (Pelan Pelan Saja), Penampilan Duo/Grup Terbaik, Produser Album Rekaman Terbaik ENERGI (Kotak) buat label rekamannya Warner Music Indonesia, serta Album Terbaik nan bertajuk Energi.

Pada tahun 2012 mendapat penghargaan atas lagu Tendangan dari Langit nan menjadi soundtrack film dengan judul sama di Indonesia Movie Award.

Prestasi lainnya ialah selama 2 hari Kotak menjadi band pembuka band internasional terkenal, Simple Plan serta duet dalam lagu Jet Lag. Lagu Jet Lag tersebut bahkan dibuat video klipnya, gabungan antara musik Kotak dan Simple Plan.

Kira-kira apakah nan menjadi faktor penentu kesuksesan Kotak? Jawabannya dapat jadi sebab taktik pasar nan baik antara Kotak dengan manajemen dan Warner Musik Indonesia selaku label. Dapat juga sebab campur tangan dari sang produser sekaligus “pelatih” musik mereka, yaitu Pay B.I.P nan tak usah diragukan lagi kemampuannya. Mungkin juga sebab peranan Dewiq nan notabene pencipta lagu terkenal sangat sering menciptakan lagu buat Kotak.

Kemudian kemungkinan terakhir ialah sebab ada perombakan personil, dan kehadiran Tantri serta Chua dalam band. Entahlah.

Itulah sekilas profil Chua bersama bandnya, Kotak. Semoga bermanfaat!