Ringkasan Isi Novel

Ringkasan Isi Novel

Membuat sebuah kompendium isi buku bukanlah hal nan mudah buat dilakukan, apalagi jika Anda perlu buat meringkas buku tersebut sebagai wacana buat penelitian atau skripsi. Meringkas sebuah buku dianggap beberapa orang sebagai menulis ulang sama persis dengan apa nan dicantumkan di buku tersebut, namun merangkum bukanlah seperti itu.



Ringkasan Isi Buku

Merangkum ialah proses di mana sang penulis menjelaskan mengenai gagasan primer atau main idea dari buku tersebut secara menyeluruh, bukannya malah menuliskan ulang dari awal sampai akhir.

Lalu, bagaimana cara buat meringkas isi dari sebuah buku secara baik dan benar? Pertama, carilah beberapa kalimat atau paragraf inti dalam buku tersebut nan menjelaskan isinya secara keseluruhan.

Hampir semua buku niscaya akan memberikan info mengenai hal ini sebab struktur penulisan nan baik selalu dijelaskan dengan langkah nan teratur dari awal hingga akhir.

Jika buku nan hendak Anda rangkum tersebut memiliki jumlah halaman nan cukup banyak atau tergolong dalam kategori buku nan tebal, Anda tak perlu pusing dalam merangkumnya.

Buku nan memiliki ketebalan sebanyak 200 halaman dapat dirangkum dengan bahasa nan sederhana hanya dengan 2 sampai 3 halaman saja. Jika buku tersebut ialah novel, maka cari ide primer dari cerita nan akan diceritakan di setiap chapternya.

Setiap chapter biasanya memiliki alur cerita nan berbeda buat dijelaskan. Bagi Anda nan hendak merangkum buku mengenai analisa atau penelitian, maka caranya juga tetap sama, yaitu Anda cari saja inti dari hal nan akan dijelaskan di setiab babnya. Klarifikasi nan ada pada sub judul tak perlu Anda tuliskan lagi, namun cukup Anda untuk point-point saja.

Langkah kedua dalam membuat kompendium buku ialah dengan menyusun kompendium dengan kalimat nan sederhana. Di sini Anda disarankan buat menggunakan kalimat tunggal dibandingkan dengan kalimat majemuk.

Kalimat tunggal biasanya sudah dapat menjelaskan dengan detail mengenai kompendium dalam sebuah buku apabila sinkron dengan konteks dan menggunakan pemilihan kata nan tepat.

Kalimat beragam sebaliknya akan lebih berputar-putar dan membuat pembaca nan membaca kompendium Anda menjadi bingung apa maksud dari kompendium nan Anda bicarakan.

Gambaran mudahnya ialah seperti ini, ringkaslah paragraf menjadi sebuah kalimat, ringkaslah kalimat menjadi sebuah frasa, dan ringkaslah frasa menjadi kata.

Di sini Anda mungkin sudah dapat mendapatkan citra mengenai apa nan harus Anda lakukan. Jika ada sebuah paragraf nan menurut Anda menjelaskan hal nan menarik mengenai isi dari buku nan hendak Anda ringkas, pastikan Anda merangkum paragraf tersebut menjadi satu kalimat.

Cara ini tak sulit buat dilakukan. Teknik membaca awal kalimat dan akhir kalimat dalam paragraf pertama menjadi teknik nan banyak dilakukan orang ketika mereka hendak merangkum sebuah paragraf nan sangat panjang.

Selanjutnya, membuat kompendium isi buku juga harus setia dengan gagasan primer di awalnya. Terkadang inilah nan dilupakan oleh beberapa orang nan hendak merangkum sebuah cerita .

Mereka menuliskan gagasan primer dalam kalimat primer rangkumannya, namun pada klarifikasi nan berikutnya, mereka menuliskan hal nan ternyata tak sinkron dengan arah nan dijelaskan di gagasan utamanya.

Misalnya, gagasan primer nan dituliskan ialah "Jasa pengiriman barang memberikan kerugian nan siginifikan bagi para pelanggan", namun di klarifikasi nan berikutnya, si penulis malah merangkum kalimat berikut "keuntungan dari jasa pengiriman barang ialah mereka akan dapat mendapatkan barang dengan cepat".

Jelas sekali ini tak sama dengan gagasan primer nan dijelaskan di poin awal.
Seharusnya nan harus dijelaskan harus lebih ke arah apa saja kerugian dari menggunakan jasa pengiriman barang, namun penulis lupa dengan gagasan utamanya, sehingga dia malah menuliskan hal lain nan ternyata berbeda.

Jika Anda hendak merangkum, maka harus mempertahakan susunan gagasan dan juga urutan naskah nan hendak Anda tulis. Dengan berperilaku setia terhadap gagasan primer ini, Anda akan dapat mempertahankan rangkuman nan ditulis.

Dalam tujuan thesis biasanya rangkuman nan tak jelas dan tak sama dengan gagasan primer akan dapat menjadi senjata nan dimanfaatkan oleh para penguji dalam memberikan pertanyaan nan sulit buat Anda.



Ringkasan Isi Novel

Untuk Anda nan ingin membuat kompendium buku cerita atau novel , tentu saja akan melihat banyak selai kalimat langsung nan diutarakan oleh tokoh protagonis dan juga tokoh lainnya.

Ucapan nan tokoh protagonis tersebut dapat Anda rangkum dengan bahasa tak langsung, sehingga dapat membuatnya menjadi lebih ringkas. Jika menemukan kata-kata nan sekiranya tak perlu, Anda bebas buat mengeliminasi kata-kata tersebut.

Jangan membuat klarifikasi menjadi lebih rumit dengan menggunakan kata-kata nan tak penting. Pilihlah kata-kata nan bagus dan tepat, namun mampu buat menggambarkan sebuah klarifikasi dengan lebih detail.

Anda juga dapat memanfaatkan kalimat tak langsung nan diucapkan oleh tokoh nan ada pada novel tersebut buat menjelaskan mengenai ciri nan dimilikinya.

Jadi, di sini Anda tak perlu menulis ulang apa nan diucapkan karakter tersebut dengan kalimat tak langsung, namun Anda akan lebih menjelaskan mengenai ciri nan dimilikinya, misalnya seorang tokoh bernama Anto berkata, "Aku tahu banyak orang nan meremehkanku sebab badanku nan kecil ini, namun mereka tak akan dapat mengalahkanku dalam pertandingan balap lari".

Ucapan dari salah satu tokoh di atas dapat Anda ubah menjadi kalimat nan menggambarkan ciri dari Anto, yaitu memiliki jiwa dan semangat nan kuat.

Ini lebih singkat dibandingkan Anda harus menjelaskan "Anto berkata bahwa dia tahu banyak orang meremehkannya, tetapi dia konfiden tak ada nan dapat mengalahkannya dalam lomba lari".

Kemudian dalam membuat sebuah kompendium buku, alangkah baiknya jika Anda menjelaskannya dengan bahasa sendiri, gunakanlah metode penulisan dengan sudut pandang orang ketiga.

Ini akan membuat Anda menjadi orang nan menganalisa buku tersebut secara menyeluruh. Anda harus juga mampu dalam mengambil gagasan primer tak hanya dari tiap paragraf di wacana buku tersebut, tetapi juka gagasan primer dari awal sampai akhir klarifikasi nan ada di buku tersebut.

Untuk dapat menemukan hal tersebut, Anda tak perlu membaca buku tersebut dari awal hingga akhir. Hal tersebut malah akan menghabiskan banyak waktu dan tentu saja waktu nan Anda miliki akan habis buat membaca ketimbang merangkum.

Oleh sebab itu, proses membaca nan harus Anda lakukan ialah dengan menggunakan metode skimming atau scanning . Metode ini mungkin cukup familiar buat Anda.

Skimming atau scanning disebut juga sebagai membaca cepat, ini berguna buat mencari gagasan primer dari sebuah klarifikasi nan ada pada buku nan tebal. Bagian nan harus Anda baca ialah kalimat pertama di paragraf pertama sebuah bacaan.

Dengan demikian, Anda akan dapat semakin mudah dalam mengemukakan apa maksud nan ingin dijelaskan oleh pengarang buku tersebut. Merangkum dengan baik dan sahih akan dapat memberikan hasil nan paripurna jika Anda mampu mengaplikaskan metode kompendium isi buku nan tepat, seperti beberapa poin nan telah dijelaskan di atas.