Tips Menjaga Nutrisi Sayuran

Tips Menjaga Nutrisi Sayuran

Perlakuan pada semua jenis sayur tidaklah sama. Ada nan dapat dikonsumsi dalam keadaan higienis tanpa pemasakan, ada pula nan harus melalui proses memasak nan pas. Untuk itu, Anda harus mengenali jenis jenis sayuran agar tak salah memperlakukan bahan makanan nan bisa memberikan support zat besi, vitamin, dan mineral, sinkron kebutuhan tubuh.

Makanan baik ialah makanan nan mengandung nutrisi 4 sehat 5 paripurna dan diolah dengan cara tepat. Terutama, bila Anda mengolah sayur. Jangan sampai terlalu matang sebab akan mengubah rasa sayur dan merusak gizinya. Jika tak sampai setengah matang, bisa dipastikan bakteri dan mungkin zat nakal lain dalam sayur nan direbus itu tak akan luruh semuanya.



Manfaat Sayuran

Tidak diragukan lagi, sayur sangat baik dan sangat direkomendasikan bagi kesehatan tubuh. Sayur sangat membantu pencernaan sebab mengandung banyak serat. Sayuran berdaun hijau mengandung zat besi nan bisa membantu pembentukan sel darah merah. Sayuran berupa kacang-kacangan banyak mengandung protein nan bermanfaat dalam pemugaran jaringan tubuh.

Tidak heran, bila sayuran nan kita konsumsi bisa memberikan imbas segar setelah memakannya, tentu saja dalam olahan makanan nan seimbang. Selain itu, sayuran ada nan mengandung lemak, seperti buncis dan kacang panjang. Namun, lemak tersebut merupakan lemak botani dan termasuk asam lemak tidak jenuh nan berfungsi sebagai membran sel dan bagian sel-sel saraf.

Mengenali jenis jenis sayuran sehat bukanlah perkara gampang. Kalau pun mempunyai pengetahuan tentang tanaman sayur-sayuran nan sehat, terkadang keinginan nan kuat buat memanfaatkan segala hal nan berkaitan dengan hayati sehat dengan sayuran sehat, terasa kurang menggelegak dalam jiwa. Akhirnya menjadi pasrah dan tetap menyantap sayuran nan dipandang kurang sehat tersebut.

Berasal dari sayuran nan sehat tentunya sayur-sayuran sehat didapat. Misalkan ada suguhan dua ikat sayur satu jenis. Yang satu daun-daunnya berlubang nan kemungkinan besar sebab ulah ulat sayur dan nan satu tanpa lubang dan berbau obat. Manakah nan akan dipilih?

Penampilan nan menarik tanpa stigma ialah satu hal nan paling menarik buat dilihat dan dipilih. Itu juga nan membuat banyak orang akan terlena kepada sayuran nan terlihat bagus fisiknya.

Ini merupakan pilihan nan salah sebab pilihan itu ialah sayuran nan dipenuhi pestisida. Ulat tidak berani makan dedaunan dari sayuran nan banyak mengandung pestisida. Manusia saja tak mau mencium bau obat-obatan. Apalagi ulat. Mereka sangat tahu mana sayuran nan segar dan mana sayuran nan terlihat segar oleh selimut pestisida nan niscaya akan membunuh habitat mereka.

Sedangkan sayuran nan berlubang sedikit-sedikit itu merupakan sayuran tanpa pestisida sebab ulat daun berani memakannya. Ini sebuah pilihan nan sangat sulit apalagi oleh para ibu nan lebih banyak mengenali sesuatu dari fisik belaka.

Pengetahuan tentang hal ini memang telah sering diberikan. Namun, terkadang jiwa menyerah pada penampilan fisik sebab memang membutuhkan penampilan nan menarik, terutama ketika telah berhubungan dengan sayuran nan digunakan sebagai pemanis hidangan. Tentunya tak akan terlihat menarik bila menggunakan syuran berlubang dan banyak tidak utuhnya.



Tips Menjaga Nutrisi Sayuran

Ada beberapa tips mudah nan dapat Anda lakukan agar nutrisi sayuran tak hilang saat proses memasak berlangsung. Berikut ini beberapa tips sederhana nan bisa Anda lakukan.

  1. Sayuran lunak, seperti tomat, bisa dengan segera kehilangan kadar vitamin A dan C bila Anda merebusnya terlalu lama. Untuk menghindari hal seperti itu, tunggulah air mendidih terlebih dahulu baru Anda memasukkan tomatnya. Masaklah dengan barah nan tetap menyala agar tomat cepat matang.
  1. Cucilah sayuran dengan cepat di bawah kran dengan air nan mengalir. Bila tak mungkin, Anda dapat hanya mencelup-celupkan sayuran ke dalam baskom berisi air, lalu tiriskan. Merendam sayuran dalam air terlalu lama bisa melarutkan kadar vitaminnya.
  1. Memotong sayuran jangan terlalu kecil sebab bisa membuat sayuran menjadi lebih mudah dalam menyerap udara sehingga bisa menghilangkan beberapa jenis vitamin di dalamnya.
  1. Usahakan merebus sayuran dengan air sedikit dan dalam waktu secepat mungkin sebab air dan panas sesungguhnya bisa mengurangi kandungan vitamin dan gizi dalam sayuran.

Selain itu, dalam memilih jenis jenis sayuran , Anda juga harus teliti sebab di dalam sayuran nan dijual terkadang masih ada residu pestisida. Untuk itu, berikut ini beberapa tips nan dapat Anda terapkan buat membersihkan racun pada sayuran nan akan dikonsumsi (dimasak).

  1. Sebelum memasak pastikan semua peralatan masak Anda termasuk kulkas, rice cooker , dan lain-lain benar-benar bersih.
  1. Cucilah tangan Anda sebelum memasak atau memegang sayur-sayuran tersebut.
  1. Jauhkan sayur-sayuran dari daging mentah dengan tujuan agar tak terjadi penyebaran bahan kimia berbahaya (agar daging tak ikut terkontaminasi sayur beracun).
  1. Cucilah seluruh sayuran nan Anda beli di supermarket, meskipun di luarnya tertanda segel bahwa sayuran tersebut telah dicuci.
  1. Cucilah semua sayuran meskipun Anda tak berniat memakannya segera. Sebagai contoh, bagian kulit mentimun mudah sekali dijadikan loka hayati bakteri. Bahkan meskipun Anda telah membuangnya di loka sampah, bakteri tersebut dapat saja mengkontaminasi makanan lain melalui pisau dapur nan baru saja Anda gunakan buat mengiris sayuran tersebut.
  1. Gosoklah sayuran secara lembut di bawah air mengalir. Jangan gunakan deterjen, sabun, atau sabun cuci lainnya sebab sisa sabun-sabun tersebut akan menempel pada sayuran nan Anda cuci.
  1. Jangan percaya pada iklan nan menyuruh Anda membeli produk sabun cuci sayuran, buah, dan lainnya sebab mencuci di bawah kucuran air (mengalir) dengan menggosoknya secara lembut sudah cukup ampuh buat menghilangkan racun nan menempel pada sayuran. Jadi, jangan buang uang Anda.
  1. Kotoran atau sisa nan menempel pada kentang bisa dihilangkan dengan alat penyikat sayuran nan dijual di supermarket, ketika Anda membersihkannya di bawah air nan mengalir.
  1. Jika Anda ingin memasak kubis atau kol, maka buanglah daun nan terdapat pada “kepala” kubis (kol), lalu cucilah.
  1. Jangan potong-potong sayuran ketika Anda akan mencucinya sebab vitamin dan mineral nan terkandung di dalam sayuran tersebut akan ikut terbuang bersama air.

Ingatlah jika Anda membeli sayuran di supermarket atau di pasar, maka cucilah ketika hendak memasaknya, meskipun sayuran tersebut nampak bersih. Bakteri atau sisa pestisida tak bisa dilihat oleh mata Anda, bukan? Nah maka sudah selayaknya Anda berhati-hati.

Sayur-sayuran memang seharusnya menjadi salah satu menu wajib dalam setiap hidangan makanan. Didapat dari tanaman sayur-sayuran, mestinya setiap orang terus mengikutsertakan sayuran ini ke dalam makanannya.

Kadang hidangan nan tersaji nan sudah lengkap memenuhi kriteria empat sehat lima paripurna masih jauh dari sehat dan bergizi seimbang. Hal ini sebab terutama sayur-sayuran nan dihidangkan dan menjadi salah satu santapan itu lebih rawan tak menyehatkan. Hal ini tidka terlepas dari kecerobohan manusia dalam memilih dan memilah sayur-sayuran.

Hal nan pertama dilakukan dalam mengolah sayuran sehat, yaitu mencuci dengan mengaliri air secukupnya buat nan berupa sayur dedaunan dan penggosokan area eksklusif bila ada kotoran membandel.

Pembersihan ini cukup krusial sebab terkadang masih ada ulat nan bersemanyam di sela-sela sayuran. Tentunya tidak menjadi sesuatu nan diharapkan dan dibayangkan ketika termakan ulat. Walaupun sebenarnya ulat-ulat eksklusif juga mengandung gizi dan protein nan baik, rasa jijik niscaya akan mengurangi selera makan.

Jangan sampai menggosok dengan keterlaluan sebab akan membuat sayuran hancur. Selanjutnya sayuran itu dapat dimasak sinkron selera. Dapat dipotong dulu sinkron selera. Bahkan dapat juga langsung dimakan sebagai lalapan. Namun, perlu diingat juga kalau sayuran itu dimasak, jangan sampai melebihi matang atau kematangan.

Kalau cara memasaknya tak benar, selain membuat rasa dari sayur berubah, juga akan membuat kandungan dalam sayur berkurang bahkan hilang. Kadang ibu rumah tangga dengan sengaja menghangatkan lagi sayur nan sudah dingin dengan cara memasaknya lagi. Ini ialah langkah nan keliru.

Beberapa sayuran nan dimasak terlalu lama akan membuat rasa sampai kandungan gizi berubah dan hilang. Ada juga dalam kondisi tersebut, beberapa sayuran nan kematangan, sayuran berubah menjadi racun buat tubuh. Ada baiknya memasak secukupnya hanya buat sekali makan.

Makanan nan berada dalam temperatur ruangan lebih dari empat jam, bukanlah makanan nan sehat. Lebih baik masak sedikit dan kurang dari pada masak banyak dan berlebih terlalu banyak.

Racun dapat saja terbentuk dalam sayuran nan dipansakan berkali-kali. Hal ini biasanya terjadi pada sayuran nan berupa dedaunan hijau. Tentunya akibat racun dari sayuran hijau ini tidak dapat diremehkan begitu saja. Mestinya seseorang akan semakin sehat dan beringas seusai makan sayur, namun seusai makan sayur kematangan akan membuat tubuh lemas, kepala pusing, dan sebagainya.

Untuk itu, dalam memilih jenis jenis sayuran itu penting, mulai dari memilih jenis sayuran, cara membersihkannya, sampai dengan mengolah sayuran tersebut, agar nutrisi nan ada di dalam sayuran tak terbuang dan menjadikan sumber vitamin bagi tubuh. Semoga bermanfaat.