Membaca Artikel Berbahasa Inggris

Membaca Artikel Berbahasa Inggris

Bahasa Inggris merupakan salah satu bahasa nan membutuhkan konteks ketika menggunakannya. Dengan memahami makna konteks, belajar bahasa Inggris akan terasa mudah. Begitu juga dengan Grammar nan selama ini dipandang sulit. Belajar Grammar mudah dengan memahami nan menjadi konteks dalam kalimat.



Apa Itu Konteks?

Konteks ialah situasi ketika sebuah kalimat dibuat. Konteks menjadi sangat krusial sebab satu kata dengan konteks nan berbeda dan artinya pun dapat berbeda. Misalnya, kata ‘fire’. Pada kalimat ‘The house is on fire’, artinya rumah tersebut sedang terbakar. ‘You are fired’ (Kamu dipecat). ‘I am on fire’ (Saya sedang bersemangat). Seorang jenderal nan berkata, ‘Fire!’ maksudnya sang jenderal memerintahkan kepada pasukan buat mulai menyerang.

Dengan memahami konteks, pembelajar bahasa Inggris akan selalu ingat dengan Tense nan akan digunakan. Ia akan memikirkan kapan dan siapa nan ada dalam konteks kalimatnya. Contohnya, ia akan mengatakan bahwa sesungguhnya ia pernah mencintai laki-laki nan ada di hadapannya. Namun, sebab sang laki-laki tidak pernah hadir dalam penantiannya, ia pun menerima cinta nan lain.

Ada konteks Past Tense dalam kalimat itu sehingga kata-kata tersebut kalau diterjemahkah seperti ini ‘I once loved you. But you never came. Now I have someone else to love’.

Terlihat tak mudah buat dapat dengan mudah membuat kalimat seperti itu. Latihan nan dibutuhkan ialah dengan sering menggunakan bahasa Inggris dalam kehidupan sehari-hari. Tidak takut salah dan berguru dengan seseorang nan mempunyai kemampuan bahasa Inggris nan lebih baik. Yang terpenting ialah orang tersebut mau memperbaiki kesalahan Grammar nan dibuat dengan mengetahui cara belajar grammar mudah.

Misalnya, rajin membuat status dengan bahasa Inggris . Ada kalimat seperti ini ‘Animals need water’ and also people are.’ Kalimat ini salah sebab tak paralel dengan kata-kata awal. Karena penggunaan ‘Animals need ...’, harusnya ‘People do’ dan bukan ‘People are’. Kalimat itu menggunakan Present Tense dengan kata bantu ‘do’ bukan to be ‘are’.

Sensitivitas melihat kalimat dan memperbaikinya juga merupakan hasil dari proses nan panjang. Kalau seseorang ingin melihat apakah kemampuan bahasa Inggrisnya telah meningkat atau belum, ia dapat meminta orang nan lebih pandai darinya buat memberikan penilaian. Tentu saja ada penilaian nan harus dilalui.

Evaluasi ini mungkin dapat dilakukan dengan banyak berteman dengan orang-orang nan juga sering menggunakan bahasa Inggris dalam kehidupannya sehari-hari. Belajar itu membutuhkan motivasi dan sedikit kegilaan nan membuat ia menjadi berbeda dengan orang lain. Tanpa adanya motivasi nan kuat dan meluangkan waktu demi kemajuannya, tak akan ada kemajuan nan berarti.

Jangan katakan ‘I am agree about the statement’. Sekilas mungkin kalimat ini benar. Konteksnya pun benar. Tetapi, tak ada cerita to be ditambah dengan kata kerja pertama. Lalu pasangan kata ‘agree’ itu bukan ‘about’ melainkan ‘with’. Kalimat nan sahih ialah ‘I agree with the statement’.



Mengerjakan Tes Kemampuan Bahasa Inggris

Belajar Grammar melalui konteks itu memang penting. Namun bila dilakukan dengan serius dan penuh kesungguhan kita akan dapat mengatakan, belajar grammar mudah ! Setelah agak paham dengan konteks, saatnya menguji kemampuan dengan mengikuti atau mengerjakan banyak soal tes kemampuan dalam bahasa Inggris.

Seperti TOEFL , BET, EPT, TOIEC. Untuk EPT (English Proficiency Test) dan BET (Business English Test), keduanya produk forum kursus bahasa Inggris LIA. Memang cukup mahal kalau ingin mengambil sertifikatnya.

Biaya tes sekitar Rp 450.000 buat nan non siswa LIA. Sedangkan buat siswa LIA, biayanya hanya Rp 425.000. Sertifikat ini berlaku buat satu tahun. Ada lagi Tes Ujian Kompetensi nan sertifikatnya berlaku secara nasional.

Mengapa tes seperti ini penting? Pengukuran melalui nilai tes-tes kemampuan tersebut membuat orang nan terus ingin meningkatkan kemampuan bahasa Inggrisnya terpacu terus belajar. Nilai itu terkadang tak digunakan buat keperluan apapun selain hanya ingin melihat kemampuan saja.

Banyak kalimat-kalimat nan dikira sahih tetap ternyata salah. Misalnya,

A: I don’t like it.
B: Me too.

Kalimat tersebut tentu saja salah. Karena kata ‘too’ digunakan buat kalimat positif dan bukan kalimat negatif. Kalimat nan sahih seharusnya, ‘me either’. Tetapi jawaban seperti ini terasa kurang pas dilidah sehingga lebih enak mengatakan ‘Me too’.

Bagaimana dengan kalimat ini ‘Every girl and every boy is given a book’, betulkah kalimat itu? Betul. Jangan melihat kata ‘and’ lalu menyimpulkan bahwa kata kerjanya harus ‘are’. Bila menggunakan kata ‘every’, maka semua kata benda nan mengikutinya menjadi tunggal. Karena ‘singular’ atau tunggal itulah, maka menggunakan ‘is’.

Pengetahuan seperti ini sangat diperlukan agar ketika bertutur kata dengan orang nan pandai berbahasa Inggris tak akan merasa rendah diri. Apalagi ketika harus mempresentasikan suatu topik di depan banyak orang. Grammar menjadi satu ukuran nan sangat diperhatikan orang. Tense nan salah atau pasangan preposisi nan salah, tentu akan menjadi sesuatu nan seharusnya tak terjadi.

Ketika akan mengatakan aku tertarik pada topik nan sedang dibawakan, kalimat bahasa Inggrisnya ialah ‘I am interested in the topic’ dan bukannya ‘I am interest with’. Begitu juga ketika akan mengatakan kami akan bergabung dengan kalian ke gunung itu, bahasa Inggrisnya bukan ‘We will joint with you to climb the Mount’. Kalimat nan tepat ialah ‘We will join you to climb the Mount.’

Tidak ada kata ‘join with’ dalam bahasa Inggris. Hal nan sering salah ialah kata ‘Ulangi lagi’. Sering kali terdengar kata ‘Repeat again’. Padahal ‘Repeat’ dan ‘Again’ itu mempunyai arti nan sama. Yang tepat ialah cukup menggunakan salah satunya.

Kata ‘hard’ dan ‘hardly’ pun sering salah. Padahal kedua kata itu ialah dua kata nan sangat berbeda. Posisi kata-kata tersebut pun berbeda ketika berada dalam kalimat. ‘Hard’ itu mempunyai beberapa arti, salah satunya ‘keras’. Sedangkan kata ‘hardly’, artinya ialah hampir tidak. Perhatikan kalimat-kalimat berikut nan menggunakan kedua kalimat tersebut.

She hardly studies.
She studies hard.

Kalimat pertama mempunyai arti, dia hampir tak pernah belajar. Sedangkan kalimat kedua, artinya dia belajar dengan keras. Melihat makna nan sangat berbeda ini seharusnya membuat para pembelajar bahasa Inggris tak malas belajar Grammar dan bersemangat belajar Grammar mudah. Itu baru pada kalimat nan sangat sederhana dan bukan dalam kalimat nan rumit.



Membaca Artikel Berbahasa Inggris

Membaca artikel berbahasa Inggris akan mempercepat meningkatkan kemampuan berbahasa Inggris terutama buat belajar Grammar mudah. Analisislah kalimat-kalimat itu satu per satu. Lalu lihatlah konstruksinya. Dengan sering menganalisis kalimat-kalimat dari artikel nan bagus ini, akan mendapatkan pemaknaan bagaimana merangkai kata-kata nan tepat.

Selain kosa kata nan semakin meningkat, pun cara menulis dan cara berbicara juga akan berbeda. Orang-orang nan bahagia mencari tantangan dalam belajar bahasa Inggris akan mendapatkan berbagai estetika dalam belajar. Mereka akan merasa semakin dapat memahami kosa kata dan konteks bahasa Inggris setelah belajar grammar mudah.