Cara Membuat Pupuk Organik

Cara Membuat Pupuk Organik

Pemupukan Padi merupakan salah tahapan dari serangkaian cara menanam padi. Pemupukan sangat menentukan volume hasil panennya. Maka dari itu, petani tidak sembarangan memberikan pupuk pada tanaman, semua ada tata caranya.



Mengulas Padi

Padi atau Oryza Sativa ialah sumber pangan primer dunia, terutama negara-negara di Asia Selatan dan Asia Tenggara. Padi menempati urutan kedua sebagai serelia paling banyak dihasilkan di global setelah jagung.

Padi termasuk dalam suku Graminae atau Poaceae . Padi merupakan jenis tanaman rerumputan nan berakar serabut dan bejenis biji monokotil. Padi biasanya ditanam sebagai tanaman tahunan, meskipun di daerah tropis padi bisa bertahan lama dan tetap tubuh sampai 30 tahunan.

Tanaman padi bisa tumbuh sampai mencapai tinggi sekitar 1-1,8 meter. Tinggi ini sangat bergantung pada varietas dan kesuburan tanahnya. Padi memiliki daun nan panjang dan ramping. Panjang daunnya antara 50-100 cm dengan lebar sekitar 2-2,5 cm.

Padi memiliki kembang kecil nan biasa diserbuki oleh angin. Bunganya dihasilkan dari cabangnya nan melengkung dan bermunculan di ujungnya bergantungan sekitar 30-50 cm dari cabang utama. Biji nan terbentuk berupa butiran ( caryopsis ) dengan panjang sekitar 5-12 mm dan ketebalan antara 2-3 mm.



Jenis-jenis padi

Tanaman padi tidak hanya satu jenis saja. Tanaman pangan primer manusia bumi ini sudah mengalami rekeyasa genetika atau hibrida, hingga menghasilkan berbagai varian jenis baru. Di Indonesia saja memiliki puluhan jenis padi unggul nan tersebar dari seluruh daerah. Setiap jenis padi memiliki karaktristik berbeda-beda. Termasuk dari sensasi rasa, rona beras, dan ketahan tumbuhan terhadap lingkungannya dan hama.

Berikut ini merupakan klarifikasi tentang jenis-jenis padi unggul nan kerap dibudidayakan oleh masyarakat petani Indonesia.

  1. Pandan wangi

Pandan wangi merupakan salah satu jenis padi kwalitas unggul. Pandan wangi memilik rasa nan lebih enak dari pada jenis beras lain, ada aroma wangi khas pandan nan menguar setelah nasi ditanak. Sehingga beras jenis ini dinamai pandan wangi.

Harga ditingkat petani pun relative mahal, apalagi setelah jadi beras harganya melejit tinggi. Memang harga nan mahal berbanding lurus dengan rasanya nan enak dari beras ini. Sehingga banyak konsumen nan menyukainya.

  1. Rojo lele

Jenis unggulan ke dua ialah padi rojo lele nan banyak dibudidayakan oleh petani di Jawa Tengah, terutama di kawasan Kabupaten Klaten. Karakter tumbuhan padi jenis ini, secara visual dapat ditengarai. Salah satunya ialah pada batang padi nan lebih ramping, daunnya pun lebih sempit. Sehingga ketika pada mengeluarkan buliran padi, tanaman mudah roboh.

Harga beras jenis rojo lele di pasaran sangat mahal, ini disebabkan padi jenis ini perawatannya juga mahal. Selain itu tidak semua petani membudidayakan beras unggulan. Tapi harga nan mahal sebanding dengan rasanya nan enak.

  1. Cianjur

Cianjur merupakan salah satu beras unggalan nan dibudidayakan di Kabupaten Cianjur, Provinsi Jawa Barat. Beras jenis ini merupakan plasma nutfah kebanggakan petani Cianjur. Artinya jenis beras unggulan ini hanya dibudidayakan oleh petani lokal saja. Selain itu karakter tanahnya mendukung pertumbuhan tanaman padi. Cita rasa beras ini wangi, ada aroma pandan, dan lebih kepyur kalau ditanak, dan nan niscaya tidak lengket.

Ciri khas tanaman padi jenis ini ialah tahan rontok, buliran-bulirnya gemuk padat, umur tanaman 150 – 160 hari, tinggi tanaman mencapai 170 cm. Potensi volume padi ketika panen mencapai 7- 6 ton / hektar, buat gabah kering.

Harga beras Cianjur sangat mahal, harganya dapat dua kali lipat dari jenis beras biasa. Pangsa pasarnya, konsumen dari kalangan menengah ke atas.

Macam-macam Pupuk

Pemupukan padi diperlukan agar dapat diperoleh hasil panen nan maksimal. Pemupukan bertujuan memenuhi semua kebutuhan nutrisi tanaman padi agar dapat tumbuh cepat dan menghasilkan butir padi nan banyak dan berukuran normal. Tanah sebagai sumber primer nutrisi bagi padi kadang tak menyediakan beberapa unsur hara nan mencukupi buat pertumbuhan padi nan maksimal.

Ada dua jenis pemupukan pada padi berdasarkan sumber pupuk nan digunakannya, yaitu pemupukan dengan pupuk kimia atau pupuk anorganik dan pemupukan dengan pupuk organik atau pupuk alami. Masing-masing tipe pemupukan memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing.

1. Pupuk Kimia

Pupuk kimia atau pupuk anorganik ialah pupuk nan dibuat di pabrik. Pupuk ini diproduksi melalui reaksi-reaksi kimia senyawa anorganik (anorganik di sini merujuk pada senyawa nan bukan berasal dari makhluk hidup) seperti gas alam, nitrogen, garam potasium dan senyawa posfat.

Dari jenis campurannya, pupuk anorganik dibagi menjadi empat jenis:

  1. Pupuk Tunggal: pupuk nan mengandung satu jenis unsur hara. Contoh: pupuk urea dan pupuk ZA.
  2. Pupuk Campuran: campuran dari beberapa pupuk tunggal nan diaduk secara manual.
  3. Pupuk Majemuk: pupuk nan terdiri dari beberapa unsur hara primer sekaligus. Contoh: pupuk NPK.
  4. Pupuk Beragam Khusus: pupuk beragam nan dibuat secara spesifik dan dibentuk menjadi tablet atau pelet.

Kelebihan pupuk anorganik ialah dari segi kepraktisan dan kecepatan terserapnya unsur hara dari pupuk. Kemudian kebutuhan pupuk dapat disesuaikan dengan kebutuhan unsur hara bagi padi.

Kekurangan pupuk anorganik ialah pupuk anorganik mudah menguap dan mudah larut dalam air sehingga dapat terbawa genre air nan mengairi sawah. Penggunaan pupuk anorganik secara monoton bisa menggerus kekayaan unsur hara tanah dan meracuni tanah. Hal ini dapat menyebabkan ekosistem tanah nan krusial bagi siklus unsur hara menjadi wafat dan hilang.

2. Pupuk Organik

Pupuk organik atau pupuk alami ialah semua pupuk nan berasal dari makhluk hidup. Pupuk ini meliputi kompos, guana, pupuk kandang dan pupuk jenis lain nan berasal dari sisa-sia makhluk hidup.

Kelebihan pupuk organik ialah pupuk organik berasal dari makhluk hayati sehingga mudah diserap dan dapat langsung menjadi bagian dari tanah. Selain itu, pupuk organik memiliki biodervisitas nan tinggi sehingga mampu memperkaya kandungan mikroorganisme penyubur tanah.

Kekurangan pupuk organik ialah kemungkinan adanya mikroba patogen dalam pupuk nan berbahaya bagi tanaman padi. Kemudian pupuk organik memerlukan waktu buat diurai terlebih dahulu sebelum unsur haranya bisa diserap oleh tanaman.



Cara Membuat Pupuk Organik

Salah satu kelebihan pupuk organik ialah dapat diproduksi sendiri, tanpa perlu membeli. Tentu cara ini lebih menghemat biaya. Bahan-bahannya pun mudah didapat di lingkungan sekitar Anda, seperti sampah daun, sampah sayuran, rumput dan sejenisnya.

Berikut ini langkah-langkah praktis membuat pupuk organik buat semua jenis tanaman :

Bahan dan alat antara lain : 5 kg sampah daun, tumbuhan nan sudah dicincang. Kotoran ternak nan sudah kering. Drum plastik nan bagian bawah dilubangi kecil-kecil buat saluran air.

Caranya :

  1. Masukan sampah daun nan sudah dicincang ke dalam drum plastik.
  2. Lapisan kedua masukan rumput kering.
  3. Kemudian masukan juga kotoran ternak nan sudah diberi air agar basah.
  4. Pastikan selalu menjaga kelembaban bahan organik, dengan cara menyiram dengan air secara berkala. Yang niscaya jangan sampai kelebihan air atau becek.
  5. Lakukan terus selama 4 minggu, hingga terjadi proses pengomposan. Yang ditandai dengan naiknya suhu dalam drum.
  6. Diamkan sebentar hingga suhu dalam drum turun, baru kemudian dikeluarkan.

Cara membuat insektisida organik

Ternyata insektisida dapat dibikin dari bahan organik nan terbuat dari kotoran ternak. Kelebihan insektisida organik antara lain tidak menimbulkan imbas samping bagi kesehatan manusia, merusakan lingkungan dan hewan lainnya. Selain itu daya basmi terhadap hama tidak kalah ampuhnya dengan protesis pabrik.

Insektisida organik kerap dibikin oleh petani nan mengembangkan pertanian organik. Cara membuatnya pun mudah dan murah. Berikut ini merupakan langkah-langkah membuat racun alami :

  1. Daun Sirsak

Bahan-bahan utamanya ialah daun sirsak, dapat juga batang dan akarnya. Atau ketiga-tiganya. Cara membuatnya ialah ketiga bahan tersebut dijemur sampai kering, kemudian setelah kering, ditumbuk halus, kemudian direbus dengan air 1 liter, hingga mendidih. Diamkan hingga dingin, baru dikemudian dimasukan dalam semprotan hama.

  1. Daun Pepaya

Alternatif kedua menggunakan bahan primer daun papaya nan sudah dirajang sampai halus, 2 sdm minyak tanah, 30 grm sabun deterjen. Cara membuat 1 kilo daun papaya hijau dirajang sampai kecil-kecil, kemudian ditumpuk sampai halus. Masukan kedalam 2 liter air, masuk minyak tanah, dan diterjen. Setelah itu aduk sampai rata, dan disaring. Air saringan dapat langsung di pakai buat menyemprot hama.

Demikianlah sekilas tentang pemupukan padi dan cara membuat pupuk organik. Semoga bermanfaat.