Budidaya Pohon Gaharu

Budidaya Pohon Gaharu

Pernahkah Anda melihat pohon gaharu ? Mungkin sebagian dari Anda sudah pernah melihatnya, mungkin sebagian lagi belum. Dapat juga pernah melihatnya tapi tak tahu bahwa itu ialah pohon nan dimaksud. Meskipun Anda tak tahu seperti apa pohon ini, tanpa disadari Anda niscaya pernah merasakan manfaatpohon ini. Pohon ini dapat dimanfaatkan buat berbagai hal, seperti buat parfum, kosmetik, dupa, dan lain-lain.

Gaharu merupakan jenis kayu nan berwarna kehitam-hitaman. Kayu ini mengandung resin nan secara khas dihasilkan dari beberapa spesies pohon. Gaharu memiliki berbagai kandungan kimia seperti sesquiter-pene alcohol, kompoun oxygenated, sesquiterpenes, chromone, jinkohol-eramol, agarospiral, jinkool nan menghasilkan aroma khas pada gaharu.

Kandungan resin inilah nan kemudian dimanfaatkan buat industri parfum sebab baunya nan harum. Karena nilai hemat ini, sejak tahun 2000-an pohon ini menjadi komoditas eksport ke berbagai negara seperti Arab, Singapura, Persia, Afrika, serta India.



Berbagai Manfaat Pohon Gaharu

Ada berbagai macam kegunaan pohon ini nan dapat Anda temui dalam kehidupan sehari-hari. Baik itu di bidang industri, keagamaan, dan pengobatan . Umumnya, kayu gaharu dimanfaatkan sebagai bahan dasar. Manfaat atau manfaat kayu gaharu ini antara lain sebagai berikut.



Dalam bidang industri, antara lain:
  1. Kayu gaharu banyak dimanfaatkan dalam industri perkayuan, seperti papan, cenderamata, furniture, boks pembungkus, chopstick, dan lain-lain.
  2. Sebagai bahan standar industri parfum, kosmetik, pengawet, perawatan tubuh dan aksesories.
  3. Di Timur Tengah, gaharu digunakan sebagai pengharum ruangan.


Dalam bidang keagamaan, antara lain:
  1. Keperluan ritual keagamaan Cina yaitu Ayurvedic
  2. Keperluan ritual kaum Tibet
  3. Sering juga digunakan sebagai bahan standar dupa


Dalam bidang pengobatan, antara lain:
  1. Sebagai anti asmatik
  2. Sebagai anti mikroba
  3. Obat pencernaan
  4. Stimulan kerja syaraf
  5. Obat sakit perut
  6. Penghilang rasa sakit
  7. Mengobati kanker
  8. Mengobati diare
  9. Mengatasi tersedak
  10. Mengobati ginjal
  11. Mengobati paru-paru
  12. Mengobati tumor usus
  13. Penghilang stress
  14. Mengobati sakit hepatitis
  15. Mengatasi gangguan ginjal
  16. Mengobati sirosis
  17. Mengobati pembengkakan liver serta limfa
  18. Mengobati radang usus
  19. Mengobati rheumatik
  20. Meningkatkan gairah seksual, dan masih banyak lagi.

Hingga saat ini, penelitian tentang kayu gaharu masih dilakukan buat mengetahui adanya kegunaan lain nan dapat dihasilkan dari kandungan pohon ini. Selain itu, semakin banyak negara nan mulai tertarik buat menggunakan kayu gaharu sebagai bahan standar industri.



Budidaya Pohon Gaharu

Gaharu merupakan komoditi ekspor dengan nilai tinggi. Di Singapura saja, nilai perdagangan gaharu sudah mencapai 2000 ton per tahun dengan 70%-nya diimpor dari Indonesia dan sisanya dari negara-negara lain di Asia. Karena nilai hemat dari kayu gaharu ini semakin tinggi, maka tidak heran jika banyak pebisnis nan kemudian menangkap frekuwensi adanya peluang bisnis dari kayu ini. Sekarang ini, banyak pengusaha nan memutuskan buat membudidayakan pohon ini sebagai salah satu pilihan investasi nan menguntungkan. Jika Anda pun tertarik buat membudidayakan pohon ini, berikut cara budidaya gaharu nan bisa Anda lakukan.

Gaharu ialah pohon nan memiliki sifat tak memilih tanah. Jadi, jika Anda ialah orang nan masih awam dalam hal ini, Anda tak perlu khawatir. Yang harus dipastikan ketika akan menanam pohon ini ialah ketinggian tanah area huma harus berada sekitar 0-2400 mdpl, dengan kelembaban 60%-80%, dan curah hujan sekitar 1000-35.000 mm pertahun.

Dalam menanam pohon ini, ada dua pola tanam yaitu pola monokultur dan pola tumpang sari. Jika Anda memilih pola monokultur, berarti area huma digunakan hanya buat menanam pohon ini saja. Jeda tanam antara 1 pohon ke pohon lainnya sekitar 1-3 m, kondisikan dengan area huma Anda.

Perawatan ekstra perlu Anda lakukan selama 6 bulan hingga satu tahun. Ini sebab gaharu ialah jenis pohon nan memerlukan konservasi dari sinar matahari. Pohon ini hanya membutuhkan sekitar 40% hingga 50% cahaya matahari saja. Oleh sebab itu, sebaiknya hindari sinar matahari langsung pada pohon ini mulai dari jam 10 pagi hingga 3 sore.

Berbeda dengan pola monokultur, pada pola tumpang sari Anda menanam pohon ini bersama-sama pohon lain atau tanaman lain seperti cabai, tomat, buah-buahan, jagung, singkong, dan lain-lain. Selain di area kebun, Anda juga dapat memanfaatkan huma kosong seperti halaman belakang rumah, belakang peternakan, sekolah, dan sebagainya buat menanam pohon ini. Dengan begitu, selain Anda mendapatkan keteduhan, Anda juga akan memetik hasilnya setelah 5-6 tahun ke depan buat panen. Usahakan 1 atau 2 tahun sebelum panen Anda sudah menanam bibit pohon gaharu lain sebagai pengganti pohon nan akan dipanen nanti. Jadi, jika masa panen pohon ini telah tiba, huma tanam Anda tak akan kosong.

Dalam menanam tanaman gaharu ini ada beberapa langkah nan harus Anda lakukan. Pertama, buatlah lubang dengan ukuran 40cm x 40cm x 40cm buat menanam bibit pohon. Selanjutnya, masukkan kompos atau pupuk kandang ke dalam lubang tersebut sebanyak 2 hingga 5 kg nan dicampur dengan tanah. Biarkan kompos atau pupuk kandang tersebut selama 2 hingga 4 minggu. Setelah sekitar 4 minggu, tanam bibit pada lubang nan sudah disiapkan.

Dalam pemeliharaannya, Anda bisa melakukan pemupukan 3 bulan sekali, dapat juga setiap 6 bulan sekali dengan menggunakan kompos. Jika usia tanaman sudah mencapai 1 tahun, Anda juga dapat menambahkan NPK tiap 3 bulan dengan takaran sekitar 5 gram per tanaman. Kemudian, takaran dapat ditambah berangsur-angsur sinkron besarnya tanaman.

Seperti halnya tanaman lain, pohon gaharu juga bisa diserang hama. Hama nan biasanya ada di pohon ini ialah kutu putih. Hama ini biasanya terdapat di bagian bawah daun saat kondisi lingkungan sekitar terasa lembab. Agresi hama ini bisa dicegah dengan melakukan pemangkasan pohon pelindung supaya pohon ini bisa terjemur matahari.

Pemangkasan bisa dilakukan ketika umur pohon sudah mencapai 3 hingga 5 tahun. Caranya, pangkas bangian bawah pohon dan sisakan sekitar 4 hingga 10 cabang bagian atas. Spesifik buat bagian pucuk, potong dan pelihara sekitar 5 cm. Hal ini akan memudahkan inokulasi pohon ini. Lakukan juga penyemprotan dengan menggunakan pertisida seperti decis, reagent, dan tiodane. Selain penyemprotan dan pemangkasan, lakukan juga pembersihan rumput agar tanaman ini bisa tumbuh dengan baik.

Demikianlah sekilas informasi tentang tanaman gaharu, manfaat, serta cara budidayanya. Pembudidayaan pohon ini memang dapat menjadi satu huma investasi nan mennguntungkan mengingat semakin beragamnya kegunaan nan dihasilkan dari pohon gaharu ini. Selain itu, jumlah ketersediaan bahan standar dari pohon ini nan masih sedikit padahal permintaannya banyak membuat prospek bisnis kayu gaharu ini menjadi semakin jelas. Mau mencoba?