Efek Buruk Bila Sampah Tidak Diolah

Efek Buruk Bila Sampah Tidak Diolah

Setiap kali curahan hujan turun dengan begitu deras, banjir pun terjadi di mana-mana. Setiap orang pun tahu bahwa nan menjadi penghambatnya ialah air di selokan atau parit tak mengalir dampak banyaknya sampah. Sejatinya, selokan bukanlah loka nan layak buat pembuangan sampah. Pasalnya, tak dapat dilakukan pengolahan sampah dengan baik.

Pengolahan sampah baru bisa dilakukan ketika sampah di buang pada tempatnya. Namun, tidak akan terjadi pengolahan manakala tak ada kerjasama antara sesama masyarakat dan juga antara pemerintah dengan masyarakat. Jika semua masyarakat bersedia membuang sampah pada loka nan disediakan lalu pemerintah hadir buat melakukan pengolahan, maka banjir bisa di atasi dengan baik.



Manfaat Pengolahan Sampah

Apa nan menyebabkan masyarakat tak membuang sampah pada tempatnya? Jawabannya ada dua. Pertama, sebab malas. Kedua, sebab tak tahu bahwa dengan membuang sampah pada tempatnya. Lalu dilakukanlah pengolahan sampah buat mereduksi akibat negatif nan ditimbulkan sampah nan bisa merusak kesehatan dan lingkungan. Bahkan, sampah nan diolah dapat memulihkan kembali sumber daya alam.

Pengolahan sampah dalam praktiknya berbeda-beda. Pengolahan sampah di negara maju dengan negara berkembang beda. Di daerah perkotaan dengan pedesaan juga beda pengolahan sampahnya. Meski berbeda-beda, tujuan pengolahan sampah hanya dua. Pertama, mengubah sampah menjadi material ekonomis. Kedua, mengolah sampah agar tak merusak lingkungan hidup.

Jadi, membuang sampah pada tempatnya lalu oleh pemerintah dilakukan pengolahan maka secara tak langsung Anda menjadi orang nan sadar akan lingkungan. Ini bermanfaat buat pribadi masing-masing. Bagi lingkungan juga bermanfaat sebab bisa mengantisipasi terjadinya banjir dan muncul virus nan bisa menyebabkan penyakit.



Metode Pengolahan Sampah

Setelah mengetahui kegunaan pengolahan sampah, maka saat kita mengupas metode pengelohan sampah. Di dalam wikipedia dipaparkan ada tiga metode pengolahan sampah nan dilakukan selama ini.

  1. Metode Penimbunan

Metode ini ialah metode penimbunan nan biasa dilakukan. Caranya, seluruh sampah nan ada dimasukkan ke dalam tanah nan sudah digali sangat dalam lalu sampah-sampah nan sudah dikumpul dimasukkan ke dalamnya. Bila sudah masuk semuanya, ditutup kembali.

Biasanya, tanah nan dipakai buat metode penimbunan ini ialah tanah nan sudah tak terpakai lagi atau tanah bekas lubang pertambangan. Tentunya, tanah tersebut jauh dari pemukiman masyarakat. Dengan demikian, tak akan menimbulkan imbas samping sedikitpun kepada masyarakat.

Metode penimbunan sampah ini ialah metode pengelolaan sampah nan murah dan higienis. Metode ini mesti dikelola dengan baik. Jika tidak, akan menimbulkan angin berbau sampah dan genangan air sampah. Hingga akhirnya tak ada hama nan muncul. Salah satu negera nan dikenal sering menggunakan metode ini ialah hawaii.

  1. Metode Daur Ulang

Metode ini juga sering dilakukan. Tapi tak buat semua sampah. Metode ini digunakan ketika dilihat masih ada nilai nan dimanfaat kembali dari sampah tersebut. Nilai nan didapat dari pengolahan sampah dengan menggunakan metode daur ulang ada dua.

Pertama, mengolah sampah kembali buat di proses seperti bentuk awalnya. Meski tidak sebaik produksi awalnya. Contoh metode daur ulang ini ialah plastik, botol minuman, kertas dan lain-lain nan dapat didaur ulang seperti bentuk awalnya. Proses daur ulang seperti ini meringankan beban biaya produksi, menghemat air dan mengurangi polusi.

Kedua, mengambil kalori dari sampah nan diolah dengan model pembakaran buat pembangkit listrik. Ia dapat menjadi bahan bakar baik dilakukan secara langsung atau diolah menjadi bahan bakal lainnya.

Awalnya dapat dijadikan bahan bakar buat memasak. Lama-kelamaan dari hasil sampah nan diolah juga dapat digunakan buat memanaskan bioler, sehingga menghasilkan uap dan listrik dari turbin-turbin generator.

Biasanya proses pengolahan sampah dilakukan dengan pirolisa dan gasifikasi. Sampah dipanaskan dalam kondisi suhu nan tinggi plus kondisi nan minus oksigen. Umumnya proses ini dilakukan di loka tertutup dengan tekanan tinggi.

Pirolisa berperan buat mengubah sampah menjadi produk zat nan padat, gas, dan cair. Jika produk cair dan gas dipanaskan, maka akan dapat menghasilkan energi ataupun menjadi produk lain. Jika masih ada residu lalu dipadatkan maka akan dapat menjadi produk seperti karbon aktif.

Peran gasifikasi ialah pengkonversi materi organik secara langsung hingga menjadi gas sintesis. Jika gas buatan dibakar maka akan dapat menghasilkan listrik dan uap.

  1. Metode Penghindaran dan Pengurangan

Metode ini ialah metode nan sifat menganjurkan kepada para konsumen buat tak segera membuang barang nan rusak. Usahakan terlebih dahulu memperbaikinya atau mendesain barang tersebut buat tetap bisa digunakan.

Selain itu, bisa juga dilakukan dengan memperkecil atau mengurangi penggunaan barang nan cuma sekali pakai, seperti tissue. Disarankan buat menggunakan sapu tangan agar tak banyak timbul sampah nan terkadang sulit diproses atau didaur ulang.

Selain ketiga metode di atas, ada juga nan metode pengolahan lain, tapi sifatnya biologis. Caranya dengan memanfaatkan material sampah seperti residu makanan dan zat organik dilakukan proses alami buat dijadikan pupuk. Inilah nan biasa didengar dengan pupuk kompos.



Efek Buruk Bila Sampah Tidak Diolah

Setelah mengetahui bahwa sampah bila dilakukan pengolahan dengan baik akan memberikan banyak manfaat. Tentunya, kita tidak semestinya lagi membuang sampah sembarang. Bukan hanya merusak lingkungan tapi juga memberikan imbas jelek nan lain.

Sejatinya, dengan adanya pengolahan nan baik, kondisi lingkungan akan menjadi lebih higienis dan asri. Namun secara umum, bila sampah tak diurus dengan dengan baik akan menimbulkan akibat buruk. Dampayk jelek tersebut antar lain :

  1. Tumpukan Sampah akan Mengalami Longsor

Bila sampah dibiarkan begitu saja, akan terjadi longsor tumpukan sampah bila hujan deras datang. Tentunya ini dapat menimbulkan imbas lebih berbahaya lagi. Sampah mengalir mengikuti genre air hujan, hingga akhirnya sampah bertebaran di mana-mana.

  1. Biang Penyakit

Ketika sampah tak diolah dengan baik atau tak dibuang pada tempatnya akan menjadi sumber penyakit. Apalagi jika ada air tergenang di sekitar tumpukan sampah. Ia dapat menjadi sarangnya nyamuk. Anda tahu sendiri, jika nyamuk berasal dari sampah ialah nyamuk nan dapat menyebabkan penyakit demam berdarah.

Masih banyak penyakit nan lain nan disebabkan oleh sampah nan tak diolah. Oleh sebab itu, krusial menaruh sampah pada tempatnya lalu mengolahnya menjadi hal nan bermanfaat.

  1. Lingkungan Menjadi Tercemar

Jika kedua akibat negatif nan dijelaskan di atas terjadi, maka tidak ayal lagi lingkungan pun ikut tercemar. Jika sudah lingkungan tercemar, kebersihan pun tidak akan ada lagi, nan ada hanya kotoran. Baru setelah itu, hampir semua nan berada di lokasi tersebut akan menderita sakit. Tentunya bukan sakit ringan, tapi nan berat. Pasalnya, sampah membawa hama penyakit nan sangat mengerikan.

  1. Banjir pun Bakal Datang

Bila sampah tak dikelola dengan baik, selain ketiga hal di atas akibat nan ditimbulkan, akibat lain ialah banjir. Banjir akan terjadi, pasalnya saluran air bakal tersumbat. Soalnya, masyarakat tak lagi peduli dengan lingkungannya.

Parit nan seharusnya menjadi saluran air malah berubah menjadi loka sampah, khususnya sampah plastik. Dengan begitu, jika hujan datang maka air nan seharusnya mengalir dari parit menjadi tertahan. Tak pelak lagi, air pun menggenang hingga lama-lama melebihi dari tingginya parit.

Anda pun sudah dapat membayangkan apa nan akan terjadi, bukan? Ini semua imbas dari tak mau menjaga lingkungan dari sampah. Cara menyelamatkan daerah banjir nan bisa dilakukan sejak dini ialah dengan tak membiarkan sampah ada di dalam selokan atau parit.

Di sinilah pentingnya kolaborasi antara pemerintah dan warga. Pasalnya tanpa adanya kolaborasi sulit menyelamatkan daerah dari akibat jelek nan ditimbulkan oleh sampah. Pencerahan diri menjadi titik krusial buat menjaga lingkungan nan asri. Warga atau masyarakat membuang sampah pada tempatnya, sedangkan pemerintah melakukan pengolahan sampah dengan baik.