3. Mengatur Aturan Rumah Tangga - Tambah Pemasukan

3. Mengatur Aturan Rumah Tangga - Tambah Pemasukan

Aturan belanja rumah tangga identik dengan seorang perempuan. Seorang perempuan nan telah menjadi istri secara otomatis menjadi seorang manajer rumah tangga. Manajer keuangan ini mengatur aturan belanja dalam lingkup keluarganya.

Jika memang rezeki sedang berlimpah, pekerjaan suami bagus, dan pendapatan lancar di atas segala keperluan, maka enak saja berposisi sebagai pengatur anggaran rumah tangga. Namun, akan sangat berbeda keadaannya apabila keuangan tidak selancar nan dikira. Ada saatnya rezeki tidak sederas biasanya, atau bahkan ada beberapa suami nan harus mengalami PHK.

Peran seorang istri begitu krusial dalam hal mengatur aturan belanja rumah tangga mereka agar dapur tetap beroperasi, agar anak-anak tetap bisa minum susu dan bersekolah, dan agar semua tetap baik-baik saja seperti biasanya.

Dalam isu kenaikan BBM apalagi, setiap perempuan niscaya mengerutkan kening menanggapinya. Berpikir keras bagaimana lagi cara mengatur aturan rumah tangga agar keluarga kecilnya tetap bisa hayati dengan bahagia. Hayati tanpa meminta donasi orang lain, memelihara kewibawaan suami, dan tentu saja tetap bisa memenuhi segala kebutuhan sang buah hati.

Anggaran belanja nan kian menyusut jika dibandingkan dengan kencangnya laju kenaikan harga, membuat para istri perlu buat mempelajari berbagai cara agar bisa berhemat. Berhemat dengan bersahaja, bukan berarti memangkas aturan buat pos-pos nan memang seharusnya dipentingkan.

Berikut beberapa tip praktis buat mengatur aturan rumah tangga dalam situasi nan tak kondusif.



1. Mengatur Aturan Rumah Tangga - Dahulukan Kebutuhan

Dalam hayati manusia, pastilah kita mengenal ada dua hal nan sama-sama perlu buat dipenuhi, yaitu keinginan dan kebutuhan. Jika aturan belanja rumah tangga sedang sangat sehat, tidak perlu kita pusing buat memenuhi salah satunya terleboih dahulu. Apa pun dapat dibeli dan dapat dinikmati dengan aturan belanja nan surplus. Mungkin hanya perasaan saja nan luput dari materi nan bisa dibeli dengan aturan berlebih.

Ketika aturan belanja mulai dalam keadaan nan kurang kondusif, maka istri perlu mencermati pos-pos mana nan menjadi kebutuhan dan mana nan menjadi keinginan. Pemenuhan pos nan menjadi kebutuhan terlebih dahulu sungguh merupakan cara bijak buat mengatur aturan belanja rumah tangga.

Ada istilah lama nan mengatakan bahwa seorang istri nan baik, salah satunya ditandai dengan bagaimana caranya menjaga harta suami mereka. Jika harta suami atau penghasilan suami nan merupakan aturan belanja rumah tangga tersebut dikelola dengan baik, maka semua diperkirakan akan berjalan dengan lancar pula.

Sebaliknya, apabila harta atau aturan belanja nan diberikan oleh suami tak diatur atau dipergunakan dengan cara nan kurang bertanggung jawab, maka kesulitan berikutnya akan muncul dalam episode berumah tangga antara dua insan tersebut.

Lalu, bagaimana cara membedakan kebutuhan dan keinginan? Membedakan kebutuhan dan keinginan merupakan sebuah hal nan cukup simpel. Dipikirkan saja apakah nan akan terjadi jika kita tidak dapat memenuhi sebuah keadaan nan ingin dicapai.

Jika dengan tidak mampunyai kita mencapai keadaan tersebut kemudian kita merasa tidak dapat hidup, maka itu merupakan kebutuhan. Namun, sebaliknya apabila tanpa memenuhi sebuah pencapaian tersebut kita tetap baik-baik saja, maka itu ialah sebuah keinginan.

Data berikut akan mencoba menggambarkan sisi kebutuhan dan keinginan agar kita bisa mengambil kegunaan dari pengaturan aturan belanja rumah tangga sendiri.



Kebutuhan
  1. Tempat tinggal nan sehat.
  2. Makan secara teratur.
  3. Berpakaian rapi.
  4. Bersekolah.
  5. Refreshing.


Keinginan
  1. Tempat tinggal nan mewah.
  2. Makan di restoran.
  3. Berpakaian keluaran butik ternama.
  4. Bersekolah di loka favorit.
  5. Rekreasi ke luar kota.

Nah , dari beberapa hal tentang pemisahan kebutuhan dan keinginan di atas, maka kita dapat memperkirakan aturan belanja nan tersedia akan dibawa buat memenuhi kebutuhan nan mana. Kebutuhan pokok seperti pangan, sandang, dan papan sudah tentu mendapatkan prioritas buat bisa dipenuhi oleh aturan belanja rumah tangga. Sementara kebutuhan lainnya seperti pendidikan, rekreasi, dan pengobatan juga perlu buat diberikan perhatian dengan cara menyisihkan aturan belanja ketika suatu saat kita akan memakainya.



2. Mengatur Aturan Rumah Tangga - Tunda Keinginan

Keinginan seorang perempuan itu sangat banyak. Seperti lagu Doraemon, aku ingin begini saya ingin begitu . Begitulah perempuan, ada perasaan ingin memiliki apa yng dilihat dan menurutnya bagus buat dirinya.

Nah , kadangkala keinginan inilah nan membuat anggaran belanja kita membengkak. Misalnya saja keinginan buat membeli pakaian nan sebenarnya belum terlalu dibutuhkan dan hanya ingin mengikuti model baru. Tentu saja tak ada salahnya hal ini dilakukan jika aturan belanja sangat mencukupi buat itu. Tetapi jika hal tersebut dilakukan dalam keadaan aturan nan kian menipis, maka nantinya justru kita akan merasa aturan belanja tersebut tidak pernah mencukupi semua kebutuhan kita. Dampaknya ada pada seluruh anggota keluarga, mulai suami sampai anak-anak.

Menunda keinginan bukan berarti tak menggubris keinginan tersebut sama sekali. Dapat dimulai dari menyisihkan sedikit aturan buat ditabung dan setelah sampai waktunya tabungan tersebut cukup, maka keinginan nan tertunda tadi dapat dilaksanakan. Dengan lega dan tanpa mengurangi aturan buat memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Menunda keinginan juga perlu buat disosialisasikan kepada anak-anak dan suami. Caranya dengan menunda apa nan diminta anak-anak tetapi kita menganggarkan kapan dapat memenuhi keinginan mereka tersebut. Menuruti setiap keinginan anak setiap kali ia meminta barang ketika diajak jalan-jalan misalnya, akan membuat anak menjadi terbiasa meminta ini dan itu tanpa memperhitungkan manfaat barang itu bagi diri mereka.

Dalam mengatur aturan rumah tangga, maka hal-hal tersebut perlu kiranya buat diperhatikan agar semua keluarga mendukung gerakan pengamanan aturan nan tengah kita buat.



3. Mengatur Aturan Rumah Tangga - Tambah Pemasukan

Jika merasa bahwa kebutuhan dan keinginan tersebut memang krusial bagi kelangsungan hayati dan kebahagiaan keluarga kita, mungkin tidak ada salahnya perempuan mulai berpikir buat menambah aturan belanja dengan caranya sendiri. Menggali potensi diri dan sekeliling menjadikan pemikiran positif buat kembali terpacu dan berkembang memenuhi aturan rumah tangga tersebut.

Menambah pemasukan bagi aturan rumah tangga dapat dilakukan dengan berbagai macam cara nan baik, kreatif, normatif, dan tentu saja halal. Awalnya mungkin sulit bagi seorang ibu rumah tangga dengan begitu banyak pekerjaan dan masih harus memikirkan mencari tambahan pemasukan bagi aturan belanja mereka. Namun apabila sudah dijalani, semua akan terasa lebih mudah dan memungkinkan buat dilakukan.

Mungkin beberapa masukan berikut dapat membuat kita menjadi berpikir bahwa kita sebagai perempuan ternyata mampu ikut serta membuat aturan rumah tangga menjadi cukup kondusif.

  1. Menggali hobi. Untuk menambah aturan rumah tangga, kita dapat menggali hobi dan menjadikannya sebagai cara buat mendapat pemasukan dari sisi keuangan. Hobi menulis misalnya nan dapat menambah aturan rumah tangga apabila diseriusi. Hobi berkebun dapat juga dipergunakan sebagai pengolah sayuran organik dan ditawarka ke tetangga. Hobi memasak dapat membuat beberapa kuliner kering nan dapat dijual semacam sambal pecel ataupun kering kentang. Apa pun hobinya, kalau digali dan ditekuni dapat jadi akan menyuport aturan rumah tangga kita.
  1. Menggunakan keilmuan. Setelah lulus dari sekolah dan menikah, kadangkala kita sudah lupa dan tidak lagi mempergunakan ilmu nan diajarkan di sekolah. Seorang dokter gigi nan tak buka praktik, seorang dokter generik nan total hanya mengasuh buah hati. Banyak sekali nan memilih seperti itu. Tidak salah, namun apabila memang berkeinginan menambah aturan rumah tangga, dapat saja beberapa jenis keilmuan tersebut dimanfaatkan buat manambah penghasilan. Tidak harus menghabiskan waktu, sebab praktik dokter dapat dilakukan di rumah. Apabila terkendala alat, dapat bekerjasama dengan sekolah-sekolah TK buat inspeksi gigi rutin misalnya.

Ada banyak cara buat menghemat atau menambah anggaran rumah tangga kita, Anda pilih nan mana?