Strategi Dakwah Islam

Strategi Dakwah Islam

Dakwah Islam pada awal kehadirannya hanya diminati oleh kelompok orang nan terbatas. Beberapa di antaranya hanya diminati oleh orang-orang terdekat di sisi Rasululluh saw. Mereka di antara lain Siti Khadijah nan tak lain istri Rasulullah saw dan Abu Bakar Ash Shiddiq, sahabat terdekat Rasulullah saw sewaktu di Mekkah.



Dakwah Islam - Perjalanan Panjang Dakwah Islam Nabi Muhammad saw

Perjalanan dakwah Islam nan dilakukan oleh Nabi Muhammad saw tidaklah singkat. Perjalanan dakwah Islam Nabi Muhammad saw melalui proses cukup panjang, nan dilakukan dari pintu ke pintu selama 13 tahun. Selama kurun waktu 13 tahun Rasulullah saw akhirnya sukses menghimpun beberapa orang pengikut.

Jumlahnya pada masa itu mencapai puluhan bahkan ratusan orang. Dalam sejarah nan kita kenal, mereka disebut assabiqunal awwalun atau nan berarti generasi pertama Islam. Kelompok inilah nan secara ketat mendapatkan pembinaan keimanan dan keislaman langsung dari Rasulullah saw melalui dakwah Islam.

Semenjak terbentuk kepemimpinan di kota Mekkah atau biasa disebut dengan periode Mekkah. Setelah melalui berbagai macam perlakuan keji dari penduduk kafir Mekkah (kaum Quraisy) nan tak bahagia dengan dakwah Islam, kemudian garis kepemimpinan ini berjalan lebih efektif ketika para assabiqunal awwalun ini hijrah ke Madinah.

Di Madinah inilah kekuatan dakwah Islam dan pembinaan umat mulai terbentuk sempurna. Kekuatan nan ada di tengah masyarakat bisa disinergikan menjadi kekuatan nan dahsyat manakala aktivitas dakwah dan pembinaan umat telah digerakkan secara merata, ke seluruh penjuru dunia, baik kota maupun desa.



Dakwah Islam - Wajib bagi Setiap Muslim

Pada dasarnya setiap individu muslim ialah da’i atau pendakwah dan penyeru kepada jalan islam. Dan setiap da’i ialah khalifah di dunia.

Tugas seorang khalifah ialah menyampaikan pesan, menanamkan, saling mengingatkan selebaran dalam ajaran Islam kepada umat muslim , supaya umat muslim tak lupa, paham, mengamalkan, serta menghayati ajaran Islam sepanjang hayatnya. Tugas ini merupakan lanjutan dari tugas kerasulan, nan berjalan secara berkesinambungan dari satu Rasul ke Rasul berikutnya, hingga sampai pada nabi Muhammad saw.

Anggapan bahwa tugas dakwah Islam semata-mata dibebankan kepada ulama, ustadz, ustadzah saja ialah asumsi nan keliru. Dalam Al Qur’an surat Ali Imran ayat 110 Allah Swt berfirman nan artinya: “ Kamu (umat islam) ialah umat terbaik nan dilahirkan buat manusia, (karena kamu) menyuruh berbuat nan makruf dan mencegah dari nan mungkar, dan beriman kepada Allah ”. (Q.S. Ali Imran: 110)

Umat Islam ialah generasi terbaik, nan diciptakan oleh Allah buat menyebarkan agama Islam di muka bumi ini. Seharusnya ayat ini menjadi kabar gembira bagi kaum Muslimin, buat senantiasa bergerak dan menyeru kepada jalan Islam nan sempurna. Sehingga gelar nan telah disematkan kepada mereka yaitu “ khairul ummah ” atau umat terbaik dapat tercapai.

Dakwah Islam - Bagaimana Meraih Predikat Khairul Ummah?

Benar bahwa dakwah Islam nan mengantarkan kaum muslimin kepada gelar Khairul Ummah . Aktivitas menyeru kepada nan baik dan mencegah segala kemungkaran inilah dinamakan dakwah Islam.

Serulah manusia kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pedagogi nan baik, dan berdebatlah dengan mereka dengan cara nan baik. Sesungguhnya Tuhanmu, Dialah nan lebih mengetahui siapa nan sesat dari jalanNya dan Dialah nan lebih mengetahui siapa nan mendapat petunjuk .” (Q.S. An Nahl: 125)

Dalam Al-Quran surat An Nahl ayat 125 di atas, Allah Swt menyeru kepada seluruh manusia beriman buat melakukan dakwah Islam dengan cara nan baik. Ayat ini menjelaskan kepada manusia buat menyeru kepada jalan Allah (Islam) dengan hikmah. Hikmah di sini maksudnya ialah perkataan nan tegas dan sahih nan bisa membedakan antara nan haq (benar) dan nan bathil (keliru). Oleh sebab itu dibutuhkan ilmu dan taktik nan matang serta sempurna agar dakwah Islam nan disampaikan bisa diterima oleh mereka kaum muslimin.



Strategi Dakwah Islam

Mereka itu ialah orang-orang nan (sesungguhnya) Allah mengetahui apa nan ada dalam hatinya. Karena itu berpalinglah kamu dari mereka dan berilah mereka nasihat, dan katakanlah kepada mereka perkataan nan membekas (qoulan balighoh) pada jiwanya ." (Q.S. An Nisa’: 63)

Agar dakwah Islam tersebut diterima, dipahami, lalu diyakini dan diamalkan dengan segenap kesadarannya. Pesan dalam dakwah Islam sebisa mungkin disampaikan tepat pada sasaran. Jangan sampai dakwah Islam nan disampaikan seperti masuk telinga kanan dan keluar telinga kiri. Pesan itu harus dikemas sedemikian rupa, sehingga dapat masuk ke dalam jiwa umat muslimin.

Pesan nan dapat menggugah jiwa tersebut setidaknya pesan tersebut memberikan imbas dan kesan mendalam dalam sanubari. Tanda sebuah pesan itu dapat merasuk ke dalam relung jiwa ialah pesan nan disampaikan dengan bahasa kalbu. Sehingga pesan nan diterima umat muslimin dapat merasuk ke dalam jiwa, perasaan, dan pengalaman hidupnya.

Ada beberapa hal nan harus dilakukan pengemban dakwah Islam sebelum ia menyampaikan dakwahnya. Apa saja hal-hal nan harus dilakukan ketika mengemban tugas melakukan dakwah Islam?

  1. Membaca. Membaca buku apapun buat menyerap sebanyak mungkin informasi, ini sangat bermanfaat buat memperkaya pesan nan hendak disampaikan.
  1. Luruskan Niat. Meluruskan niat semata-mata mencari Ridho Allah dan SyurgaNya, bukan semata-mata mencari global semata.
  1. Taqorrub Ilalloh. Taqorrub Ilalloh ialah melakukan pendekatan intensif kepada Allah Swt, memperbanyak amalan-amalan sunnah, dan getol melaksanakan sholat malam.
  1. Meminta Pertolongan Allah Swt. Yang terakhir ini krusial agar Dia mau melunakkan hati dan memberikan hidayah-Nya kepada mereka nan mendengarkan dakwah Islam.

    Penting buat diperhatikan bahwa, sebagus apa pun metode dan tema serta konsep dakwah Islam nan telah disusun, akan menjadi sia-sia bila tak dekat dengan Allah Swt. Karena Allah Swt hanya akan menurunkan pertolongan-Nya kepada orang nan senantiasa mendekat kepada-Nya.

    Jangan sekali-kali mengandalkan kemampuan pribadi semata, sebab wahyu itu akan jatuh ke dalam hati manusia bukan pikiran. Seperti dakwah Islam nan dilakukan oleh Rasulullah saw, benar-benar buat menaklukkan hati manusia.

    Bila hati seseorang telah takluk, terketuk, maka dia rela menyerahkan semuanya, serta rela menyerahkan harta dan dirinya. Kita pun menyaksikan pemeluk Islam datang berbondong-bondong dengan peningkatan dan perkembangan nan luar biasa di setiap sapta harinya.



    Tujuan Dakwah Islam

    Lalu sebenarnya apa tujuan dari dakwah Islam nan sampai saat ini harus dilakukan oleh semua kaum Muslimin? Allah SWT menegaskan dalam surat Al An’am ayat 162-163 nan artinya: “ Katakanlah: sesungguhnya sholatku, ibadahku, hidupku dan matiku hanyalah buat Allah, Tuhan semesta alam. Tiada sekutu bagiNya, dan demikian itulah nan diperintahkan kepadaku dan saya ialah orang nan pertama-tama menyerahkan diri kepada Allah " (Q.S. Al An'am: 162-163).

    Sejatinya, Islam datang buat membebaskan manusia di bumi dari penghambaan kepada makhluk (termasuk kepada nafsunya) menuju penghambaan kepada Allah Swt semata. Islam datang buat mengembalikan manusia, juga alam semesta nan melingkupi manusia kepada kedaulatan Allah Swt.

    Esensi dari dakwah Islam nan membawa manusia kepada ketauhidan, ketundukan penuh secara absolut kepada Allah Swt, syariat Allah Swt, kembali kepada Al-Qur’an dan sunnah sebagai konsekuensi dari syahadat dan kalimat Laa ilaaha illallah nan telah diikrarkan setiap individu sejak dulu, bahkan sebelum ia dilahirkan.