Emosi Disertai

Emosi Disertai

Emosi seringkali disalahpahami dan disamaartikan dengan emosional atau marah. Padahal, marah ialah rangkaian karena dari akumulasi endapan emosi. Emosi dalam hal ini lebih dalam dari perasaan. Emosi dapat berarti reaksi terhadap suatu objek, entah itu manusia ataupun kejadian. Faktanya, semua orang sudah beranggapan bahwa emosi marah ialah satu kesatuan.

Menurut penelitian, emosi berasal dari sistem limbik otak nan terletak di batang otak. Setiap orang memiliki sistem limbik nan berbeda. Penelitian tentang emosi tampak terus mengalami perkembangan. Orang masih saja penasaran mengenai rahasia kecerdasan terbesar nan harus dimiliki manusia buat menggapai kesuksesan. Buktinya, sampai sekarang, penelitian semisal IQ, EQ, ESQ, SQ, QQ, terus dicari titik temunya.

Kekeliruan lain nan sering salah kaprah ketika kita menggeneralisasi suku-suku eksklusif di Indonesia sebagai suku nan emosional atau pemarah. Misalnya, orang Sumatera, Makassar, Maluku, dan Madura, cenderung dianggap kasar. Padahal, menurut mereka, bukan pemarah atau emosional, melainkan sudah pembawaan. Kita kadang juga salah menilai orang nan terlalu bersemangat, kita bilang emosional.



Sumber Emosi-Suasana Hati

Kemarahan nan timbul di diri seseorang bisa disebabkan oleh banyak hal, antara lain:

  1. Kepribadian.

Sejatinya manusia tak dilahirkan sebagi seorang pemarah atau sebagai seorang nan temperamental. Sifat nan dimiliki seseorang bukanlah bawaan ia lahir. Namun sifat ini ialah karakter bentukan. Orang tua dan lingkungan sekitarlah ang memiliki peran begitu besar dalam membentuk karakter dan sifat nan dimiliki oleh seseorang.

Jika sseorang dilahirkan dalam keluarga nan suka berbicara dengan nada tinggi maka ia pun akan tumbuh dan menjadi anak nan juga suka buat berbicara dengan menggunakan nada tinggi. Ia pun tidak akan merasa bahwa berbicara dengan nada tinggi ialah sebuah kesalahan atau kekeliruan sebab setiap anggota keluarga di dalam keluarganya juga melakukan hal nan sama dan tidak menganggap itu ialah sebuah kesalahan.

Lain halnya dengan orang nan dibesarkan di dalam lingkungan nan tidak pernah menggunakan nada tinggi dalam berbicara. Orang ini tentunya akan menganggap bahwa setiap orang nan berbicara dengan nada tinggi ialah orang nan sedang marah. Dan ia akan menganggap bahwa itu ialah sebuah hal nan tidak wajar buat terjadi setiap harinya.

Jadi memang, kepribadian orang ini ialah factor pentukan. Ia akan terbentuk menjadi seperti apa nan telah banyak dilakukan oleh keluarga dan lingkungan ia hidup.

Karena sejatinya, hal alami nan dilakukan seorang anak ialah mencontoh dan meniru setiap konduite nan ia lihat. Sehingga semua nan ada di dalam kepribadiannya ialah hasil ia mencontoh dan meniru apa nan ia lihat dan amati dari lingkungannya.

  1. Hari.

Keadaan pada suatu hari nan dialami oleh seseorang juga sangat berpengaruh pada keadaan emosional seseorang. Bayangkan apa nan terjadi pada seseorang nan bangun di pagi hari dengan dibangunkan oleh sebuah kondisi nan tidak menyenangkan misalnya jika ia pada malam harinya telah begitu lelah sepulang bekerja namun dengan keinginan buat segera merebahkan badan, ia tidak menemukan loka tidur di kamar tidurnya nan nyaman sebab telah terlebih dahulu digunakan oleh saudaranya nan datang dari jauh.

Lalu, di pagi harinya, di kala ia masih ingin bermalas-malasan dengan kasur empuknya, ia telah dengan sengaja dibangunkan dengan suara teriakan keras anak-anak dari saudaranya tersebut. Mereka dengan tanpa rasa bersalah telah menerobos masuk ke dalam kamarnya dan telah membangunkannya dengan suara teriakan nan begitu keras.

Tentu saja, seseorang dengan peristiwa nan terjadi seperti di atas akan sangat mempengaruhi segala aktivitas nan ada di seluruh harinya pada hari itu. Ia masih akan terbawa dengan suasana hatinya nan masih marah sebab gangguan pada pagi hari itu.

  1. Cuaca.

Kondisi cuaca nan terjadi pada suatu hari juga mempengaruhi mood seseorang. Jika kondisi cuaca tersebut tidak sinkron dengan apa nan diharapkan ditambah dengan karakter orang serta kebutuhan nan memang harus segera dilakukan atau terpenuhi pada hari itu, maka memang akan mempercepat timbulnya kemarahan pada diri seseorang.

  1. Stres.

Keadaan psikologis seseorang juga sangat mempengaruhi perasaan marah nan mudah timbul di dalam dirinya. Apa nan ada di benak dan pikiran turut menyumbangkan penyebab kemarahan ini.

Banyaknya persoalan di dalm hidupnya serta ketidakmampuan buat melewati hal itu akan membuat orang semakin mudah tersulut barah amarah. Pikiran nan penuh dengan kestressan ialah kunci awal manusia menjadi mudah sekali buat marah.

  1. Kurang atau terlalu banyak tidur.

Banyak sedikitnya aktivitas nan harus dilewati seseorang dalam setiap harinya akan mempengaruhi pada porsi waktu nan dimilikinya buat beristirahat atau tidur.

Keadaan nan seperti ini pun juga akan mempengaruhi kejiwaan seseorang. Jiwa nan tenang dan damai, badan nan terlepas dari rasa capek, serta suasana hati nan nyaman tentu tidak akan membuat seseorang mudah tersulut emosi.

Namun sebaliknya, jiwa dan pikiran nan kalut dan tidak tenang, badan nan penuh dengan rasa lelah dan ingin sekali beristirahat serta suasana hati nan juga galau tentu akan membuat orang hanya dengan sedikit sentilan saja menjadi marah.

  1. Usia.

Usia juga menjadii factor penentu mudah tidaknya seseorang buat tersulut barah amarah. Seorang anak remaja dengan sifatnya nan masih labil dan gampang sekali tergoda akan membuatnya mudah marah.

Namun sebaliknya, orang dewasa nan telah banyak garam kehidupan dan bisa mengatasi dan melewatinya dengan penuh keraifan dan rasa bijaksana,tentu bukanlah tipe orang nan cepat marah.

  1. Gender.

Jenis kelamin juga menjadi salah satu factor nan menjadi penentu cepat tidaknya seseorang buat menjadi marah. Wanita memang disinyalir buat menjadi lebih marah. Karena memang wanita dilahirkan dengan sifat penuh perasaan dan kasih saying. Namun terkadang perasaan ini juga menimbulkan kemudahan baginya buat cepat marah.

Sedangkan pria memang disinyalir buat lebih bisa mengontrol perasaannya. Pria memang lebih bisa buat menganggap enteng setiap hal nan ada di dalam hidupnya.



Belajar Memahami Emosi
  1. Emosi suatu kondisi dalam diri, sensasi, ekspresi, dan memotivasi buat bertindak.
  2. Emosi dapat berupa reaksi gembira, duka, marah, sedih, kesal, dan seterusnya.


Emosi Disertai