Tindakan dan penaggulangan

Tindakan dan penaggulangan

Bagaimana cara menangani polusi tanah ? Tanah ialah salah satu komponen krusial kehidupan manusia selain air, udara, serta matahari. Untuk negara agraris seperti Indonesia, keberadaan tanah sangat vital bagi penunjang kehidupan; sebagai habitat mahkluk hayati dan sumber bahan makanan tumbuh.

Meski tumbuhan dan hewan ada pula nan hayati di air, namun mayoritas bahan makanan kita berasal dari permukaan tanah . Ibarat rumah, tanah ialah rumahnya mahkluk hidup. Bila tak dijaga, rumah ini akan hancur. Senada kemudian penghuni di dalamnya juga ikut musnah, mahkluk hayati itu sendiri.

Ulah manusia nan tidak sayang pada ‘rumahnya’ berujung pada pencemaran tanah. Pencemaran ini memicu timbulnya polusi tanah, suatu keadaan dimana tanah telah tercemar dan tidak lagi fertile bahkan beracun. Ulah manusia dapat berupa pelbagai kecerobohan; bocornya limbah kimia, penggunaan pestisida, air limbah nan berbahaya, buruknya saluran air, illegal dumping, dan masih banyak lagi.

Kita sebagai penghuni ‘rumah’ ini seyogianya menjaga kelestarian tanah. Jangan sampai anak cucu kita nanti menelan getahnya dampak perbuatan kita nan semena-mena terhadap tanah pada hari ini.



Penyebab pencemaran tanah

Salah satu penyebab pencemaran tanah adanya keberadaan limbah berbahaya. Limbah ini dibagi menjadi tiga macam; limbah domestik, limbah industri, dan limbah pertanian. Untuk lebih jelasnya akan dijelaskan dalam uraian berikut ini:




1. Limbah domestik

Limbah domestik umumnya berasal dari pemukiman. Ini dapat berupa pemukiman penduduk (rumah tangga), pasar, hotel, kantor, loka usaha, lokasi wisata, dan lain sebagainya. Jenis limbah dalam kategori ini dibedakan menjadi dua macam; limbah padat dan limbah cair.

  1. Limbah padat

Limbah ini sangat sulit diuraikan secara alamiah bahkan akan tetap utuh sampai 300 tahun. Contoh limbah padat seperti plastik, keramik, kaleng, serat, dan sebagainya. Sebuah plastik dalam tanah dapat terus abadi hingga ratusan tahun. Ini mengakibatkan lapisan tanah miliki semacam barikade. Tak dapat ditembus air serta akar tanaman. Akibatnya, peresapan air serta mineral berkurang. Jumlah mikroorganisme di tanah pun semakin menurun. Imbasnya, tanaman akan sulit tumbuh dampak kurangnya pasokan makanan. Parahnya lagi, tumbuhan dapat wafat sebab tidak dapat berkembang.

  1. Limbah cair

Limbah cair umumnya berupa limbah rumah tangga. Air diterjen, tinja, cat, oli, minyak, dan lain sebagainya. Limbah-limbah ini sangat membahayakan kandungan air dalam tanah. Imbasnya, mikroorganisme pengurai limbah dapat mati.



2. Limbah industri

Limbah industri lebih ganas daripada limbah domestik. Limbah ini dapat berupa residu atau bekas hasil industri nan tak dipakai. Misalkan saja residu pengolahan industri kimia serta logam. Zat-zat nan terkandung di dalamnya sangat berbahaya. Tak hanya berbahaya bahkan beracun. Pemukiman nan berada di sekitar industri dapat terkena dampak. Jika limbah tersebut meresap ke dalam tanah, dapat mencemari air nan dikomsumsi warga dari sumur tradisonal. Pun juga kelangsungan mikroorganisme terancam.



3. Limbah pertanian

Struktur tanah dapat rusak bila petani monoton gunakan pupuk penyubur (urea). Pun juga penggunaan pestisida non organik (kimia) secara kontinyu. Akibatnya, hara tanah berkurang. Ini membuat tanah tidak dapat ditanami jenis tumbuhan tertentu. Mikroorganisme di dalam tanah juga terancam. Kesuburan tanah itu sendiri sejatinya tergantung pada jumlah mikroorganisme dalam tanah.



Dampak polusi tanah

Dampak pencemaran tanah multidimensional, semua sendi kehidupan dapat empati akibatnya. Ibarat bermain kartu domino, akibat ini menyebar serta merambat. Satu segi terkena imbasnya, sektor lain juga turut telan imbasnya. Akibat pencemaran tanah secara dunia miliki dua resiko; bagi kesehatan dan lingkungan.



1. Kesehatan

Bahaya akibat ini bagi manusia dampak masuknya zat kimia dursila dalam tubuh. Ketika air dalam tanah tercemar, maka air ini akan membawa racun berbahaya. Tak hanya dari limbah industri, tercemarnya air dapat pula dampak rusaknya tanah dampak penggunaan pestisida dan herbisida. Zat-zat nan terkandung dalam tanah nan tercemar seperti timbal, merkuri, siklodiena,organofosfat, dan masih banyak lagi. Mulanya hanya tanah nan tercemar, merambat ke air, kemudian ke mahkluk hayati (manusia).



2. Lingkungan

Salah satu akibat nan sangat merugikan yakni perubahan metabolisme tanaman. Perubahan ini dapat mengakibatkan turunnya hasil panen. Akibat lain yakni ketidakmampuan tanaman dalam menahan erosi (tanah). Pencemaran tanah juga miliki imbas berkepanjangan. Mikroorganisme dapat terancam nan akibatkan putusnya rantai makanan. Beberapa spesies dalam rantai ini musnah nan berdampak besar pada predator serta strata lain dalam rantai tersebut.



Tindakan dan penaggulangan

Preventif memang dianjurkan daripada kuratif. Namun jika melihat fakta di lapangan, sudah terlambat buat dicegah. Tanah terlanjur rusak. Untuk itu salah satu jalan masuk akal hanya tindakan penangulangan. Upaya ini setidaknya dapat membuat tanah tidak tercemar lebih parah.



1. Limbah domestik

Cara penanggulangan sampah secara sederhana yakni dengan memisahkan sampah organik dan anorganik. Sampah organik dapat terurai dengan mudah di tanah. Sampah anorganik dapat pula terurai namun membutuhkan waktu. Sampah organik nan mudah terurai dapat langsung dikubur dalam tanah. Kubur dalam-dalam makin dalam makin baik. Sampah anorganik dapat didaur ulang. Apabila dimanfaatkan dengan maksimal, limbah anorganik bahkan dapat jadi sebuah industri.



2. Limbah industri

Cara pengolahan limbah industri beraneka ragam. Jika limbah tersebut memang tidak laik pakai, maka harus diolah terlebih dahulu sebelum dibuang ke sungai atau laut. Salah satu cara mengolahnya dengan bakteri pengolah limbah. Bakteri aerob ini terdapat di udara. Caranya, dengan meletakkan limbah di bak-bak terbuka sehingga bakteri leluasa lakukan proses oksidasi. Jenis bakteri ini bernama hydrogenomonasf. Limbah industri sendiri tak selalu berwujud cair, dapat pula dalam bentuk lain. Jika dapat diolah buat jadi barang baru, laik dikonsumsi, atau didaur ulang, pelaku industri wajib lakukan hal itu.



3. Limbah pertanian

Salah satu karena primer polusi tanah pada sektor pertanian ialah penggunaan pupuk sintetik serta pestisida. Dua hal ini dapat dicarikan alternatif lain dengan penggunaan popok kompos dan pestisida organik. Sedangkan buat mensterilkan tanah dapat dilakukan dengan dua cara; remediasi dan biromediasi.



Pencegahan

Upaya pencegahan polusi tanah pada dasarnya bagaimana manusia mengupayakan agar tanah tak alami pencemaran . Ini dapat dilakukan dengan pelbagai upaya mengurangi pemicu pencemaran itu. Diantaranya sebagai berikut:

  1. Terkait sampah organik nan dapat dengan mudah terurai, sebaiknya dikubur dalam-dalam. Apabila dimungkinkan buat diolah kembali hendaknya tempuh cara ini.
  2. Ini juga berlaku buat sampah anorganik. Jika dapat diolah, lakukan daur ulang. Jika tak dimungkinkan, alangkah baiknya dibakar hingga musnah. Untuk sampah nan tidak dapat dihancurkan dengan cara dibakar hendaknya dileburkan. Contoh peleburan dapat dengan memotongnya kecil-kecil atau digiling. Jika sudah dalam bentuk partikel sangat kecil dapat dikubur.
  3. Limbah industri hendaknya diolah dulu sebelum dibuang. Langkah pengolahan telah sedikit diuraikan di poin sebelumnya. Selain diolah, limbah industri juga dapat dimurnikan.
  4. Limbah pertanian terkait pestisida (kimia) sejatinya tak begitu berbahaya asal penggunaannya sinkron dengan aturan. Ini juga berlaku buat pupuk. Penggunaannya juga tak harus berlebihan.
  5. Limbah rumah tangga sederhana seperti air bekas cucian hendaknya gunakan diterjen nan berupa senyawa organik. Sebab, limbah ini sangat mudah diuraikan oleh mikroorganisme.

Semoga bermanfaat.