Plasmodesmata Sel

Plasmodesmata Sel

Bagian terkecil dari suatu organisme atau makhluk hayati dinamakan sel, salah satu contohnya ialah sel tumbuhan. Segala fungsi kehidupan organisme atau makhluk hayati diatur di dalam sel. Sel memiliki sifat mikroskopis atau hanya bisa dilihat dengan menggunakan mikroskop. Dapat dibayangkan betapa rumitnya sebuah sel, sebab sekalipun bagiannya sangat kecil namun memiliki fungsi nan vital bagi organisme atau makhluk hidup, demikian pula dengan sel. Beruntunglah ada para pakar nan secara spesifik meneliti dan terus meneliti tentang sel ini, termasuk juga sel tumbuhan, sehingga kebanyakan orang cukup membaca hasil laporannya buat mengetahui bagaimana fungsi, struktur dan prosedur sebuah sel misalnya. Dan semua ini bukan tanpa tujuan. Dengan memahami dan meneliti bagaimana sel tumbuhan, akan dapat membuat manusia dapat memanfaatkan manfaat sel itu utamanya buat membuat tanaman konsumsi dalam varietas nan paling baik, semisal membutuhkan sedikit air, daya tahan terhadap hama, tumbuh dengan cepat, mampu menghasilkan buah atu memproduksi bagian nan dikonsumsi dalam jumlah nan paling banyak, pengembangannya dapat dilakukan dalam setiap kondisi ekstrim, dan tentu saja tak kalah pentingnya adalah, ruang hayati tanaman dapat dilakukan secara hidrophonik.

Meneliti sel tumbuhan sebenarnya akan semakin membuat siapapun merasa kagum dengan begitu luar biasanya kreasi Tuhan. Bayangkan saja dengan bentuknya nan kecil, sebuah tumbuhan mengandung sekian banyak sel dan apabila diteropong dengan menggunakan mikroskop khusus, di dalam sel itu sendiri nan bentuk sudah sangat kecil itu, masih mengandung bagian-bagian lainnya dari sel tersebut. Dan nan luar biasa setiap bagian dari sel tumbuhan nan bentuknya semakin bertambah kecil itu memiliki fungsi nan satu sama lain berbeda. Apabila ada satu bagian terkecil saja dari sel sedemikian kecil itu terganggu, akan menyebabkan terganggunya pertumbuhan tumbuhan itu bahkan dapat menyebabkan tumbuhan tersebut mati. Di dalam sel nan sudah sedemikian kecil itu pula, ada satu fungsi nan diantaranya buat mengatur apakah daun itu akan tetap tumbuh fertile atau harus layu. Di dalam sel nan bentuknya sangat kecil itu juga ada satu bagian nan mengatur agar tanaman menjadi tegak menghadang kekuatan gaya gravitasi.

Penemuan-penemuan itulah nan apabila dicermati kemudian dijadikan bahan renungan, akan semakin muncul rasa kagum bahwa sahih Tuhan menciptakan segala sesuatu samasekali tak ada nan percuma. Tuhan nan Maha Kuasa berhak memutuskan apakah sel tumbuhan itu akan terus tumbuh atau segera mati, dengan mengatur mulai dari bagian-bagian sel nan bentuknya luar biasa kecilnya. Kalau Tuhan memiliki kekuasaan mengatur dari hal terkecil seperti bagian-bagian dari sel, apalagi akan lebih gampang mengatur nan bentuknya lebih besar dari sel tentu saja.

Seperti telah diketahui bahwa sel ada bagian terkecil dari setiap organisme atau makhluk hidup, demikian pula dengan sel tumbuhan nan merupakan bagian terkecil dari setiap organ tumbuhan. sel tumbuhan merupakan penggerak dari suatu tumbuhan itu sendiri. Sel berbeda dengan sel organisme lainnya. Disparitas itu menyangkut struktur, prosedur dan fungsi sel itu sendiri. Secara generik sel terdiri dari

  1. Vakuola
  2. Dinding Sel
  3. Plasmodesmata
  4. Plastida


Vakuola Sel

Vakuola merupakan organel bermembran sel nan berukuran besar, yaitu hampir setengah dari volume sel. Fungsi vakuola ialah sebagai loka penyimpanan air dan cadangan makanan pada sel tumbuhan. Pada organisme bersel satu, seperti paramaecium dan Amoeba, pun ditemukan adanya organel ini. Tumbuhan akan terganggu pertumbuhannya apabila bagian sel nan bernama vakuoala ini terganggu.

Bagi tumbuhan, vakuola memiliki peranan nan sangat krusial dalam kehidupan sebab prosedur pertahanan hayati tumbuhan bergantung pada kemampuan vakuola menjaga konsentrasi zat-zat terlarut di dalamnya. Misalnya, proses pelayuan terjadi sebab vakuola kehilangan tekanan pada dinding sel. Demikian pula ketika bagian daun tumbuh tak normal, besar kemungkinan ada kaitannya dengan vakuola ini juga.

Di dalam vakuola, terkandung pula sebagian besar bahan-bahan nan berbahaya bagi proses metabolisme dalam sel. Hal ini terjadi sebab tumbuhan tak memiliki sistem ekskresi nan efektif seperti nan dimiliki hewan. Dengan demikian apabila vakuola tak ada, proses kehidupan pada sel akan terhenti sebab terjadi kekacauan dampak reaksi biokimia. Sel dapat kehilangan vakuoala atau vakuolanya terganggu dapat sebab beberapa sebab. Dapat sebab ada kejadian nan tak biasa di dalam sel itu sendiri atau ada gangguan secara langsung dari luar nan menyebabkan terganggunya fungsi sel tumbuhan.



Dinding Sel

Dinding sel hanya ditemukan pada sel tumbuhan. Oleh sebab itu, sel tumbuhan bersifat kokoh dan kaku atau tak lentur seperti sel hewan. Sebagian besar dinding sel tersusun atas selulosa, suatu polisakarida nan terdiri atas polimer glukan (polimer glukosa).

Dinding sel pada tumbuhan berfungsi buat melindungi, mempertahankan bentuknya, dan mencegah kehilangan air secara berlebihan. Dinding sel tumbuhan nan kuat mengakibatkan tumbuhan bisa berdiri tegak melawan gravitasi bumi. Jadi dapat dibayangkan bila tumbuhan mengalami kerusakan pada bagian dinding selanya, dapat menyebabab tumbuhan tak kuat berdiri melawan gravitasi. Dinding sel tersusun atas beberapa senyawa, antara lain:

  1. Hemiselulosa. Hemiselulosa merupakan polisakarida nan tersusun dari glukosa, xilosa, manosa, dan asam glukoronat. Di dalam dinding sel, hemiselulosa berfungsi sebagai perekat antar mikrofibril selulosa.

  2. Pektin. Pektin merupakan polisakarida nan tersusun dari galaktosa, arabinosa, dan asam galakturonat.

  3. Lignin. Lignin dijumpai pada dinding sel nan dewasa saja dan memiliki fungsi buat melindungi sel terhadap lingkungan nan tak menguntungkan.

  4. Kutin. Kutin merupakan suatu selubung atau lapisan pada permukaan atas daun atau batang. kutin memiliki fungsi buat mencegah kehilangan cairan tubuh dampak penguapan dan melindungi kerusakan sel dampak patogen dari luar.

  5. Protein dan Lemak. Di dalam dinding sel, protein dan lemak ditemukan dalam jumlah nan sedikit. Belum diketahui secara niscaya apa sebenarnya fungsi kandungan protein dan lemak nan terdapat pada dinding sel ini. Tentu saja fungsinya berbeda dengan sel hewan.


Plasmodesmata Sel

Plasmodesmata merupakan bentuk interaksi antar sel tumbuhan dengan sel tetangganya nan terjalin sebab adanya juluran membrane retikulum endoplasma sel nan satu ke sel lainnya melalui suatu celah khusus. Celah spesifik tersebut terbentuk di antara kedua sel nan berhimpitan.

Plasmodesmata hanya terdapat pada tumbuhan. Plasmodesmata terlihat seperti terowongan nan terjadi dari ekspansi membran plasma dari sejumlah sel nan bersebelahan. Selain itu, plasmodesmata berisi sebuah tabung nan memiliki diameter sekitar 40 nm.



Plastida Sel

Plastida ialah sebuah organel nan terdapat pada sel tumbuhan. Organel paling dikenal nan menjadi bagian dari plastid ialah kloroplas nan berfungsi sebagai loka berlangsungnya proses fotosintesis. Organel ini mengandung pigmen fotosintesis nan mampu melangsungkan proses fotosintesis. Kesalahan menterjemahkan hasil fotosintesis ditengarai akan terjadi apabila ada kesalahan di dalam organel ini. Organel nan berubah menyebabkan sel tumbuh secara tak normal, sehingga akan menyebabkan terganggunya fungsi-fungsi dari sel tumbuhan itu sendiri.

Oleh sebab itu, tumbuhan termasuk golongan produsen sebab kemampuannya buat menghasilkan makanan sendiri. Kloroplas merupakan plastida nan mengandung klorofil. Plastida pada sel terdiri dari bermacam-macam dengan fungsi nan berbeda. Kemampuan sel tumbuhan buat menghasilkan makanan sendiri ini menyebabkan tumbuhan tak tergantung kepada makhluk hayati lainnya. Bahkan sebaliknya justru tumbuhan nan sering dijadikan loka hayati makhluk lainnya. Umumnya, namanya sinkron dengan fungsinya. Kandungan pigmen Iainnya dari plastida ialah amiloplas, leukoplas, kromoplas, dan sebagainya. Organel ini hanya ditemukan pada sel atau organisme autorof uniseluler.