Kelainan dan Penyakit Tulang Retak atau Patah

Kelainan dan Penyakit Tulang Retak atau Patah

Tubuh manusia tersusun dari tulang-tulang nan menopangnya agar dapat berdiri tegak, duduk, berjalan, berlari, dan beraktivitas. Pentingnya fungsi tulang sebagai salah satu penopang hayati manusia membuat kelainan dan penyakit pada tulang sangat perlu diketahui. Jika kondisi tulang tak dalam keadaan baik, segala aktivitas manusia akan terganggu.

Kelainan dan penyakit pada tulang secara generik bisa digolongkan menjadi 3 kelompok.

  1. Kelainan bawaan nan terjadi pada tulang, contohnya kelainan tulang belakang.
  2. Tulang nan retak atau patah ketika mengalami kecelakaan.
  3. Gangguan pada persendian tulang.


Kelainan Tulang Belakang

1. Lordosis

Lordosis ini ialah suatu keadaan ketika tulang belakang melengkung ke belakang dan terlihat bentuk tubuh penderita bengkok ke belakang, baik saat duduk atau berjalan.

Sampai saat ini belum diketahui dengan jelas penyebab lordosis. Namun, lordosis berhubungan dengan sikap tubuh nan butuk, masalah pinggul, atau bawaan sejak lahir.

Gejala lordosis pada setiap anak berbeda. Tanda primer dari lordosis pantat terlihat menonjol. Gejala nan terlihat bhineka bergantung apakah terjadi stigma lain, seperti perkembangan dari displasia pinggul, distrofi otot, atau gangguan neuromuskular.

Gejala lain nan terkadang dirasakan penderita lordosis ialah nyeri di kaku dan sakit pada bagian punggung. Apabila terlihat gejala seperti ini pada anak Anda segeralah periksa ke dokter buat mendapatkan perawatan medis lebih lanjut.

Pengobatan spesifik buat penderita lordoss akan ditentukan oleh dokter dan disarkan pada usia anak Anda. tujuan dari pengobatan ini ialah buat menghentikan perkembangan lengkungan dan juga mencegah deformitas. Pengobatan nan dilakukan buat penderita lordosis bergantung pada peyebabnya.



2. Kifosis

Kifosis merupakan gangguan tulang ketika bentuk tulang penderita melengkung ke depan sehingga tubuh penderita penyakit ini akan bungkuk. Bungkuk nan terjadi pada penderita kifosis ialah sekitar lebih dari 40-45 derajat. Dengan tubuh nan bungkuk ini, penderita akan kesusahan dalam menjalankan segala aktivitasnya.

Penyebab paling generik nan terlihat pada penderita kifosis usia remaja ialah penyakit Sheurmann. Sementara, pada orang tua penyebab paling generik ialah degenerasi diskus vertebralis. Kifosis mungkin muncul oleh runtuhnya satu atau lebih tulang belakang toraks.

Pengobatan kifosis bergantung pada penyebab, tanda, kondisi, dan gejala nan muncul. Salah satu pilihan pengobatannya ialah olahraga buat memperkuat otot punggung. Tapi kalau kondisi kofosisnya sudah cukup parah, sebaiknya segara lakukan operasi.



3. Skoliosis

Skoliosis merupakan gangguan tulang nan cukup mengganggu penderita, yaitu kondisi tulang belakang melengkung ke arah samping kiri atau samping kanan. Penderita nan mengalami skoliosis ini bentuk tubuhnya terlihat miring ke samping.

Tanda-tanda generik nan terlihat pada penderita skoliosis ialah tulang belikat menonjol, tulang bahu nan berbeda, lengkungan tulang belikat sangat nampak, dan panggul miring.

Skoliosis mungkin terlihat ringan, padahal dalam kenyataannya penyakit ini akan berpengaruh ke organ bagian dalam. Organ dalam nan dimaksud ialah jantung dan paru-paru. Tulang rusuk akan menekan jantung dan paru-paru, sehingga penderita akan kesulitan bernafas (sesak napas). Selain itu, jantung juga akan mengalami kesulitan dalam memompa darah.

Olahraga nan dianjurkan buat penderita skoliosis ialah berenang dan stretching (arahnya antagonis dengan kemiringan tulang belakang). Namun, akan lebihn baiknya jika olahraha ini mendapat supervisi bonus dari dokter orthopedi.



4. Sublubrikasi

Kelainan tulang nan satu ini terjadi di bagian leher belakang nan menyebabkan kepala penderita berubah ke arah samping kiri atau ke kanan.



Kelainan dan Penyakit Tulang Retak atau Patah

Kelainan pada tulang nan bukan merupakan bawaan dan tak bisa dicegah ialah ketika mengalami kecelakaan nan menyebabkan salah satu tulang atau beberapa tulang mengalami retak atau patah. Retak atau patah tulang bisa pula diakibatkan kelebihan mengangkat beban, tulang mengalami tekanan berat atau terbentur benda secata tak sengaja.

Tulang nan retak atau patah ini dapat digolongkan sebagai penyakit berbahaya, dapat pula tidak. Berbahaya jika retakan atau patahan tulang melukai organ dalam manusia. Dikatakan tak berbahaya jika retakan tulang atau patahan tulang itu tak melukai organ-organ dalam. Tulang nan retak atau patah bisa diperbaiki dengan perawatan khusus, seperti pemasangan gips atau pen.



Gangguan pada Persendian Tulang

1. Keseleo

Gangguan tulang satu ini dapat dikategorikan ringan sebab hanya menyebabkan rasa sakit nan dapat langsung disembuhkan dengan memijat pada bagian nan sakit. Keseleo ini dapat terjadi ketika sendi mengalami gerakan mendadak dan tiba-tiba.

Pada umumnya, penyebab keseleo ialah sebab bagian tubuh eksklusif menerima tekanan beban keras, sehingga bagian tubuh tersebut tak mampu menerima beban. Misalnya keseleo terjadi saat Anda terjatuh, tabrakan, mengangkat beban berat, atau kecelakaan kecil saat olahraga.

Gejala nan biasanya terjadi saat keseleo, antara lain sebagai betikut

  1. Terasa nyeri dan bengkak pada sendi nan keseleo
  2. Kulit akan nampak berwarna gelap, sebab adanya pendarahan nan membeku
  3. Persendian menjasi sulit digunakan atau terasa tak stabil saat digerakkan

Apabila keseleo ini terjadi pada anak-anak, biasanya membuat suhu badannya meningkat. Demam tersebut akan sering menyerang pada malam hari. Untuk itulah diperlukan perawatan nan sahih ketika keseleo, agar pembengkakan tak semakin parah



2. Dislokasi

Dislokasi ialah kondisi sendi tulang mengalami perubahan kedudukan loka beradanya atau terjadi pergeseran nan menyebabkan tulang tak berada di loka seharusnya.

Seseorang nan tak dapat mengatupkan mulutnya kembali sehabis membuka mulutnya disebabkan karna sensi rahangnya terlepas dari temparnya. Dengan kata lain, sendirahangnya telag mengalami dislokasi.

Dislokasi nan sering terjadi pada olahragawan ialah dislokasi sendi pinggul dan sendi bahu. Hal ini dikarenakan sendi tersebut terpeleset dari tempatnya, sendi pun menjadi macet. Selain macet, juga akan terasa nyeru. Sebuah sendi nan mengalami dislokasi, ligament-ligamennya biasanya menjadi kendor. Akibatnya, sendi tersebut akan mudah dislokasi kembali.



3. Arthritis

Artritis atau dapat juga disebut rematik ialah kondisi sendi tulang mengalami pergeseran dan gesekan sendi tulang nan tak berada di tempatnya ini akan menimbulkan rasa sakit dan ngilu. Rasa sakit dan ngilu itu biasanya semakin terasa saat berada dalam udara dingin atau hujan.

Pada kondisi tertentu, arthritis dapat memengaruhi bagian tubuh lainnya, seperti otot tulang dan organdalam tubuh lainnya. Kondisi ini akan mengakibatkan fungsi tubuh menurun dan terkadang bila terjadi komplikasi bisa mengancam jiwa. Jika tak ditangani, arthritis dapat mengakibatkan kerusakan pada sendi

Pengobatan arthritis harus dilakukan sejak dini. Hal pertama nan harus Anda lakukan ketika memiliki raa nyeri ialah segera pedri ke dokter. Apabila rasa sakit tersebut disertai dengan demam, dokter akan memberikan pengobatan nan lebih insentif, sebab arthritis seperti ini sangat mematikan.

Penyakit arthritis bisa disebabkan oleh banyak hal salah satunya sebab terlalu sering olahraga nan membuat Anda cedera. Apabila Anda mengalami cedera, sekali pun ringan, Anda harus istirahat. Setelah itu segela periksa ke dokter.

Dokter akan memeriksa cedera nan Anda alami. Dokter baru dapat menentukan jenids nyeri sendi tersebut melalui x-ray dan tes darah. Jika dokter sudah mengetahui jenis arthritis nan Anda derita, barulah dilakukan pengobatan lebih lanjut.



4. Ankilosis

Gangguan tulang nan disebut ankilosis ialah gangguan pada sendi tulang ketika sendi tak bisa digerakkan.

Penyakit ini sifatnya progresif dan kronis nan menyerang pada sendi panggul dan sendi sakro iliakal, serta sendi-sendi inovial pada spiral. Inti kumannya biasanya merusak bagian spingiosa korpus vertebrata . Bagian-bagian invertebrate menjadi meradang dan akhirnya terjadi gabugan (kekakuan) atau persatuan tulang pada sendi sakrol iliakal dan spinal-spinal lain melalui servukal. Proses kekakuan ini terjadi setelah 10-20 tahun.

Penyakit ankilosis ini mulai menyerang usia 10-30 tahun dan biasanya menjadi progesif setelah umur 50 tahun.

Demikianlah artikel mengenai kelainan dan penyakit pada tulang. Semoga bermanfaat bagi para pembaca.