Manfaat Surat Pernyataan

Manfaat Surat Pernyataan

Apa itu surat pernyataan ? Bagaimana bentuk dan cara membuatnya? Apa saja nan termasuk kedalam jenis surat pernyataan? Tentunya sebagian besar dari kita dapat menjawab sederet pertanyaan tersebut dengan mudah. Tak dihinggapi keraguan bahwa jawaban nan diberikan akan keliru. Ini sebab surat pernyataan amat lazim ditemukan dalam kehidupan sehari-hari.

Setiap dari kita dijamin niscaya pernah menbuat jenis surat ini. Atau setidaknya melihat dan membaca orang lain membuatnya. Baik itu berbentuk formal dengan materai maupun nonformal nan cukup hanya dengan tanda tangan saja.



Pengertian Surat Pernyataan

Apa itu surat pernyataan, mudah buat dijelaskan. Cukup membuka surat keterangan nan terkait dengan materi surat menyurat, niscaya segera didapatkan. Apalagi dengan keberadaan media internet, semakin memudahkan kita menemukan dan mengetahui definisi dari surat pernyataan. Ketik kata kuncinya di situs pencari, ‘pengertian surat pernyataan’, sederet pengertian segera kita dapatkan.

Bila dirangkum dari semua surat keterangan tersebut, surat pernyataan bisa diartikan sebagai jenis surat nan dibuat oleh seseorang berisi pernyataan bahwa dirinya pernah atau tak pernah melakukan sesuatu. Dapat juga surat pernyataan menerangkan orang lain (bukan si pembuat surat) bahwa orang tersebut pernah atau tak pernah melakukan sesuatu.

Definisi lainnya menyebutkan bahwa surat pernyataan ialah pernyataan tertulis nan mengungkapkan kesediaan atau kesanggupan seseorang atau kelompok buat menanggung segala risiko berkaitan dengan suatu tindakan nan telah atau akan dilakukan. Ini merupakan dua pengertian dari surat pernyataan nan umumnya dipahami.

Berkaitan dengan aspek legalitasnya, surat pernyataan akan punya nilai atau kuat di mata hukum jika ditulis di kertas bersegel (ada kop surat) dan dibubuhi materai. Sehingga mengandung pengertian bahwa surat pernyataan nan berkaitan dengan aspek hukum, hanya dapat dibuat oleh seseorang nan sadar akan tindakannya membuat surat (tidak dibawah ancaman) dan telah dewasa, bukan anak-anak atau masih dibawah umur.



Cara Membuat Surat Pernyataan

Lalu, bagaimana bentuk dan cara membuat surat pernyataan? Ini juga bukan pertanyaan nan susah. Sebagaimana pengertian dari surat pernyataan nan mudah ditemukan, begitu pula ketika kita hendak mengetahui bentuk dan cara membuat surat pernyataan.

Sangat banyak contoh dari surat pernyataan. Dari contoh-contoh itu, kita dapat dengan mudah menganalisa dan menyimpulkan bagaimana bentuk dari surat pernyataan nan benar. Begitu pula cara-cara membuatnya. Tak perlu sampai harus dipusingkan dengan membaca surat keterangan nan mengulas cara membuat surat pernyataan secara panjang lebar. Kalau pun sampai harus membaca surat keterangan tersebut, buat semakin membuat kita mengerti dengan cepat. Tapi, jika kita sudah paham bagaimana membuat surat pernyatan hanya dari contoh-contoh nan ada, tak perlu lagi kita membacanya.

Ini sebab bentuk atau susunan surat pernyataan tidaklah rumit. Apakah itu surat pernyataan pribadi ataukah lembaga, kedua-duanya memiliki unsur-unsur (bagian) nan sama dan mudah buat dibuat. Walaupun surat pernyataan tersebut berbentuk resmi (adanya kop surat dan materai) dan dikeluarkan oleh suatu lembaga/instansi, secara bentuk nisbi tak jauh berbeda dengan surat pernyataan nan tak resmi (pribadi). Yang membedakan hanyalah pada kop surat dan pembubuhan materai pada surat pernyataan resmi. Sedangkan nan lainnya, sama saja.

Pada beberapa contoh, surat pernyataan dibuat dalam bentuk blanko/formulir nan kalimat-kalimatnya sudah terbakukan. Ini biasa dibuat oleh suatu forum atau instansi bagi para calon karyawannya. Ketika surat pernyataan berbentuk formulir, akan memudahkan pihak nan menerima surat pernyataan dalam mengecek isi surat nan dianggap penting. Isi atau poin-poin dari perihal nan dianggap penting, sudah langsung dicetak/diketik.

Sementara itu, bagi nan membuat surat pernyataan , ketika ada blangko/formulir maka ia tinggal melengkapi bagian-bagian data pribadi saja. Tak perlu repot-repot membuat kalimat-kalimat pada surat pernyataan. Semakin memudahkan bukan?

Walaupun membuat surat pernyataan terbilang mudah, cukup meniru dari contoh surat pernyataan nan ada, tentu saja tidak ada salahnya mengetahui apa saja bagian nan seharusnya ada pada surat pernyataan. Jadi, surat itu dapat disebut sebagai surat pernyataan nan benar. Ada tiga bagian pokoknya, yaitu:

1. Nama atau judul surat, yaitu ‘SURAT PERNYATAAN’. Nama surat ini umumnya ditulis di tengah-tengah ( centering ) dari surat dan menggunakan huruf kapital.

2. Isi ( content ) surat, meliputi:

  1. Identitas siapa pihak nan menyatakan.
  1. Isi dari pernyataan, berupa kesungguhan penulis surat dalam menyatakan sesuatu nan ia yakini keabsahannya.
  1. Identitas siapa pihak nan menyatakan apabila surat pernyataan ini dibuat pihak lain.

3. Epilog surat, terdiri atas:

  1. Nama loka dan tanggal surat dibuat.
  1. Identitas lengkap pembuat surat, yakni: nama terang (tidak disingkat), tanda tangan (cantumkan materai jika diperlukan), dan keterangan lain seperti NIP (nomor bukti diri pegawai) atau nomor lainnya nan biasa dicatumkan di bawah nama pembuat surat.

Nah , dari pemaparan ini sudah tergambar bukan bagaimana cara membuat surat pernyataan? Jika masih belum tergambar dengan jelas, maka dapat mencermati contoh dari surat pernyataan di bawah ini. Surat pernyataan ini dibuat oleh Slamet Raharjo Djarot, salah seorang artis kawakan Indonesia ketika ia tersandung kasus pemalsuan alamat Facebook nan dimilikinya.

SURAT PERNYATAAN

Saya nan bertanda tangan di bawah ini,

Nama: Slamet Raharjo Djarot
Alamat: Jalan Kalibata no.37, Jakarta Pusat
Pekerjaan: Seniman

Dengan ini menyatakan bahwa alamat Facebook dengan menggunakan email memetraharjo@gmail.com ialah bukan Facebook nan aku untuk dan aku pergunakan. Jadi, apabila Facebook tersebut digunakan buat hal-hal lain, merupakan sesuatu diluar tanggung jawab saya.

Demikan surat pernyataan ini aku buat. Atas perhatiannya, aku ucapkan terima kasih.

MATERAI

Rp. 6.000,-

Slamet Rahardjo Djarot

Seniman



Manfaat Surat Pernyataan

Dalam kehidupan sehari-hari, lazim kita temukan surat pernyataan dibuat oleh seseorang nan hendak melamar ke suatu pekerjaan. Surat pernyataan berfungsi sebagai pelengkap dari berkas lamaran sebagaimana disyaratkan loka orang itu melamar.

Bagi mereka nan hendak melamar jadi pegawai negeri sipil (PNS), niscaya diminta membuat surat pernyataan. Surat ini berisikan penegasan (pernyataan) bahwa semua berkas nan diajukan ialah sahih adanya. Pembuat surat pernyataan juga bertanggung jawab sepenuhnya terhadap konsekuensi dari berkas-berkas tersebut apabila suatu hari nanti menimbulkan masalah.

Contoh lain, surat pernyataan dibuat oleh mereka nan dalam urusan dinas. Biasanya surat pernyataan dibuat oleh seorang pimpinan berisi klarifikasi atau menerangkan tentang bawahannya nan sedang berdinas. Jadi, lazim disebut dengan surat pernyataan dinas.

Lalu, apa kegunaan atau urgensi dibuatnya surat pernyataan? Setidaknya ada tiga kegunaan dari keberadaaan surat pernyataan, yaitu:

  1. Bagi penerima, surat pernyataan merupakan bukti tertulis dan sah di mata hukum (ada materainya) buat meminta pertanggungjawaban apabila pihak nan menulis surat tak menepati apa nan telah disanggupinya seperti nan tertulis di surat. Termasuk ketika apa nan ditulisnya dalam surat ternyata tak benar.
  1. Bagi pembuat, surat pernyataan bisa berperan sebagai penguat atau penjamin nan sah buat diakui pihak lain. Memberikan bukti nan bisa dipercaya bahwa dirinya seperti apa nan ditulis dalam surat pernyataan. Karena itu, bagi mereka nan hendak melamar sebagai pegawai negeri sipil, salah satu syaratnya ialah melampirkan surat penyataan. Ini sebagai bentuk komitmem tertulis nan bersifat tak langsung atas kesedian mengikuti anggaran main di loka kerja itu nantinya.
  1. Bagi pihak nan dinyatakan (dalam kasus pembuat surat menjamin nama orang dalam suratnya), surat penyataan bermanfaat sebagai alat penguat atau mengukuhkan keadaan positif atau pun negatif pihak nan ia terangkan atau dinyatakan olehnya.