Persiapan Lahan

Persiapan Lahan

Jahe merupakan salah satu dari sejumlah empon-empon nan krusial sebab kegunaannya, perdagangan, kehidupan, adat kebiasaan, dan kepercayaan. Sudah sejak ribuan tahun nan lalu, digunakan sebagai rempah-rempah nan banyak di perdagangkan secara luas di dunia. Banyak suku di Indonesia mengenal dan memanfaatkan jahe dalam kehidupan sehari-hari. Biasanya dibuat minuman buat menghangatkan badan, selain itu juga dipakai sebagai penambah bumbu dan industri. Jadi jahe banyak digunakan orang baik di Kota maupun di Desa. Kita juga bisa menanam sendiri beberapa jenis jahe di kebun atau halaman rumah. Jahe nan dapat kita tanam ialah jahe emprit, buat itu kita harus tahu cara menanam jahe tersebut.



Jenis Jahe

Atas dasar ukuran, bentuk, dan rona kulit rimpang dikenal 3 jenis jahe, yaitu :

1. Jahe merah ( zingeber officinale var. rubrum ) rimpang kecil berwarna merah, seratnya kasar dan rasa jahe sangat pedas. Jahe ini dipanen ketika sudah tua umurnya. Sering digunakan sebagai obat, sebab kandungan minyak atsirinya sangat tinggi.

2. Jahe emprit disebut juga jahe putih kecil atau suntil ( zingiber officinale var.amarum ), rimpang ini lebih besar dari jahe merah. Jahe ini dipanen ketika sudah tua umurnya. Sering digunakan sebagai obat atau dapat juga diekstrak menjadi minyak atsiri atau oleoresin. Kandungan minyak atsirinya lebih tinggi daripada jahe gajah, mempunyai serat nan lebih tinggi dan lebih pedas rasanya.

3. Jahe putih ( Z. officinale Sp ) atau disebut jahe gajah di daerah Jawa Barat, jahe kombongan di daerah Bengkulu. Rimpang berwarna kuning dan kuning muda, seratnya lembut dan sedikit, dan rasanya kurang pedas. Jahe ini dapat dipanen ketika masih muda atau sudah tua umurnya. Sering digunakana buat bumbu, olahan jahe dan sebagainya



Syarat Tumbuh Jahe Emprit

Iklim nan sinkron buat tanaman jahe ialah iklim A,B,C menurut klasifikasi schimdt dan ferguson. Tanaman jahe bisa tumbuh dengan baik, pada daerah dengan curah hujan 2.500-4.000 mm per tahun. Pertumbuhan optimal jahe memerlukan 7-9 bulan basah. Tanaman jahe bisa tumbuh pada ketinggian loka 10-1500 m dpl. Namun optimum pada ketinggian 300-900 m dpl.

Tanah nan dikehendaki tanaman jahe ialah tanah nan subur, gembur, banyak mengandung humus, berdrainase baik, tanah latosol merah, cokelat, dan andosol umumnya bisa di tanami jahe. Tanaman jahe termasuk kelompok tanaman nan bahagia matahari, di loka nan agak ternaungi daunnya membesar tetapi rimpangnya kecil.

Kisaran suhu optimum buat pertumbuhan ialah 25-30 oC. Pada tanaman monokultur, temperatur diatas 35 oC akan menghanguskan daun. Makin rendah suhu, maka umur tanaman semakin panjang.



Persiapan Lahan

Persiapan huma dimulai dari pengolahan tanah, buat mendapatkan sifat fisik nan baik sinkron pertumbuhan tanaman . Pengolahan tanah diperlukan, supaya diperoleh keadaan tanah nan gembur. Aerasi tanah baik dan beberapa waktu, supaya terbebas dari gulma sehingga pertumbuhan tanaman tak terganggu.

Pengolahan tanah bisa dilakukan dengan cara mencangkul tanah atau mekanis lain sedalam 3 cm, pengolahan dilakukan sampai dua kali.

Penanaman jahe bisa dibuat sistem bedengan, yaitu dengan cara meninggikan permukaan tanah dari hasil galian parit. Hal ini dilakukan di deerah nan datar curah hujan tinggi. Setelah bedengan terbentuk di untuk lubang tanam sedalam 5-10 cm searah bedengan. Kemudian di taburi pupuk kandang sehingga kedalaman tanah sekitar 3-5 cm.

Selain bedengan bisa juga di untuk sistem parit sebagai loka menanam bibit jahe ini, dilakukan di daerah datar ataupun dengan kemiringan nan cukup tinggi. Lebar parit selebar cangkul dan sedalam 15-20 cm, jeda parit 60 cm, kemudian ditaburi pupuk kandang, selanjutnya ditanami dengan jeda 30-60 cm. Termin akhir ialah penimbunan benih jahe setebal 10 cm, sehingga sela antar baris menjadi parit sebagai saluran air atau jalan setapak saat pemeliharaan.



Pembibitan

Jahe diperbanyak secara vegetatif dengan potongan atau stek rimpang, semua rimpang buat benih di semaikan dulu dalam persemaian buat mamacu pertumbuhan mata tunas. Tujuan pembibitan ini buat memperoleh pertumbuhan nan serentak. Air di perlukan setiap saat buat penyiraman rimpang ditebarkan merata di atas jerami tipis dan di atasnya ditutupi lagi dengan jerami. Bisa disusun beberapa lapis asal tak kering dan persemain cukup lembab. Pertunasan dianggap cukup apabila sudah tumbuh 1-2 cm, biasanya 2-3 minggu.

Potong rimpang dengan pisau dan di oles abu dapur, bibit sudah siap ditanam. Kebutuhan bibit per hektar = 1-15 ton (15 kwintal).



Penanaman

Penanaman jahe dilakukan pada awal musim penghujan, kedalaman tanam nan baik ialah 3-5 cm. Penanaman terlalu dalam akan menghasilkan rimpang nan kurus dan memanjang. Sedangkan nan terlalu dangkal menyebabkan rimpang terkena matahari dan curah hujan nan menyebabkan rimpang keriput dan lambat tumbuh.

Jahe di tanam dengan menempatkan potongan rimpang pada lubang tanam nan telah disiapkan. Penanaman dilakukan dengan sistem gulutan dan bedengan atau parit tergantung kondisi lahan.

Jarak tanam biasanya dilakukan 30-60 antar baris dan 30-40 dalam baris. Jeda tanam buat tujuan dipanen tua ialah 60 X 30 cm atau 40 X 30 cm, supaya dalam pertumbuhan dan penyiangan tak mengalami kesulitan. Sedangkan buat dipanen muda, bisa lebih kedap yaitu antar baris 35 cm dan dalam baris 25 cm.



Pemeliharaan

Pemeliharaan tanaman merupakan serangkaian kegiatan, nan dilakukan buat mendorong lingkungan tumbuh nan optimum. Supaya mampu memberikan pertumbuhan dan produksi nan baik.

Pemeliharaan jahe mulai dari pertumbuhan tunas sampai pertumbuhan aktif, saat pembentukan anakan dan rimpang. Pertumbuhan tunas ialah fase pembibitan, pemeliharaan pada pertumbuhan aktif ialah kegiatan pemeliharan pertanaman.

Pemeliharaan jahe bisa dibagi:

1. Pemeliharaan media tumbuh nan sinkron dengan kebutuhan tanaman melalui: penyulaman, penyiangan, pembumbunan, pemugaran saluran drainase, pemupukan, dan perlindungan tanah.

2. Usaha mencegah gangguan jasad hayati melalui berbagi cara. Penyulaman dilakukan dengan tanaman nan sudah disiapkan dari pembibitan. Saat tanaman berumur 2-3 minggu, sampai 1-1,5 bulan.

Penyiangan dilakukan pada saat periode peka terhadap saingan dengan gulma. Periode ini disebut dengan periode kritis, diluar periode kritis tak terlalu dipengaruhi gulma. Persaingan gulma saat tanaman berumur 30-90 hari (1-2 bulan) dan dilakukan penyiangan habis/bersih. Dan selebihnya dilakukan terbatas pada sekitar dapuran rumpun.

Pembubunan dengan cara menimbun pangkal batang dengan tanah setebal 5 cm. Saat berbentuk anakan 4-5 pemberian pupuk tambahan ke 2. Di berikan 4-6 minggu dan 8-10 minggu. Pemanenan dilakukan saat jahe umur 12 bulan. Dengan cara memotong daun, batang. Kemudian digali dengan cangkul, karpu dan lain-lain, agar rimpang jahe dapat terangkat dari dalam tanah. Kemudian di jemur dengan memotong akar jahe nan ada pada rimpang.

Catatan:

1. pembibitan/petunasan 1-2 cm (2-3 minggu) rgl pelaksanaan: 27-4-2013 – 9-4-2013
2. Penanaman tgl : 9-5—2013
3. Jeda tanam 40 X 30 cm
4. Kedalaman tanam : 3-5 cm
5. Penyulaman umur : 2-3 minggu (tgl 16-5-2013)
6. Penyiangan umur : 30 hari (tgl 9-6-2013)
7. Pemupukan ke 2 : 4-6 minggu (tgl 15-6-2013)
8. Penyiraman :situasi lahan
9. Pemanenan : 12 bulan (tgl 20-4-2013)

Kebutuhan = Per/ha

1. Pupuk : 20.000 kg/20 ton/ha
2. Bibit : 1500 kg/1,5 ton/ha
3. Panen : 8-10 ton/ha

Semoga cara menanam jahe emprit ini berguna bagi Anda nan ingin membudidayakan tanaman empon-empon ini.