1. Stek

1. Stek

Rasanya, setiap orang suka dengan berbagai kemudahan dan kepraktisan. Begitu juga dalam hal memperbanyak tanaman. Ada berbagai alasan orang ingin cara cepat, namun memberikan hasil nan efektif agar tanaman dapat bertambah banyak. Misalnya, buat pembudidayaan tanaman sebab hobi atau sebab keperluan bisnis. Selama ini ada banyak cara nan kita ketahui buat dapat memperbanyak tanaman tersebut, misalnya dengan cara stek, cangkok, sambung, dan okulasi .

Semua cara mempunyai kelebihan dan kekurangan masing-masing, tak ada salahnya mencoba semua jenis cara hingga akhirnya Anda dapat mengetahui mana cara nan memberikan hasil nan memuaskan.

Selain itu, tak semua cara dapat diterapkan pada semua tanaman, seringkali buat tanaman eksklusif diperlukan cara nan spesifik pula. Jadi, pintar-pintarlah buat mengetahui cara nan mana nan dapat Anda pilih buat memperbanyak tanaman Anda tersebut.



Macam Reproduksi Vegetatif

Masih ingat dengan pelajaran Biologi SMP dulu nan membahas tentang reproduksi vegetatif? Apa sebetulnya nan dimaksud dengan reproduksi vegetatif itu? Reproduksi vegetatif ialah kebalikan dari reproduksi generatif.

Jika reproduksi generatif ialah cara makhluk hayati berkembang biak nan didahului oleh proses seksual yakni penggabungan sel kelamin jantan dan betina, maka reproduksi vegetatif ialah cara makhluk hayati berkembang diak secara aseksual yakni tanpa adanya penggabungan antara sel kelamin jantan dan betina.

Hampir kebanyakan makhluk hayati menggunakan cara reproduksi generatif atau seksual buat memperbanyak diri, misalnya tentu saja manusia, hewan mamalia,dan berbagai tumbuhan. Adapun cara reproduksi vegatatif hanya dilakukan oleh sebagian makhluk hayati lainnya. Berdasarkan cara reproduksinya, reproduksi vegetatif ini terbagi menjadi dua, yakni:

1. Proses nan terjadi secara alami yakni tanpa campur tangan manusia. Untuk cara alami dapat kita temukan pada beberapa hewan seperti amoeba dan paramecium nan melakukan pembelahan diri buat memperbanyak dirinya.

Pada jenis tumbuhan, kita dapat melihat pada tanaman bengkuang dan kentang nan memperbanyak diri dengan umbi batang, atau jenis bawang-bawang dengan menumbuhkan umbi lapis, umbi akar pada tanaman wortel dan lobak serta tumbuhnya tunas pada tanaman pisang.

Semuanya itu ialah cara tanaman memperbanyak diri atau bereproduksi secara alami, tanpa campur tangan manusia dan tanpa melakukan aktivitas seksual nan melibatkan si jantan dan betina.

2. Terjadi secara protesis dengan peran manusia didalamnya. Adapun cara protesis nan kita temukan pada tumbuhan-tumbuhan seperti dengan cara cangkok, okulasi, stek, dan sebagainya.



Jenis-Jenis Reproduksi Vegetatif Buatan

Seperti nan sudah dipaparkan sebelumnya, nan dimaksud dengan reproduksi vegetatif protesis ini ialah cara manusia dengan menerapkan segala teknik nan dapat dilakukan buat memperbanyak tanaman tanpa melalui rangkaian proses perkawinan.

Biasanya teknik ini sangat bermanfaat di bidang pertanian. Keturunan nan dihasilkan dalam proses ini disebut dengan klon. Oleh sebab itu, tindakan perbanyakan tanaman ini juga disebut dengan kloning. Klon nan dihasilkan ialah bibit nan mempunyai semua sifat dan ciri dari tanaman induknya.

Hasil nan didapatkan dari proses ini sebagian besar sangat memuaskan dan memberikan hasil nan lebih baik dan waktu tanam nan lebih efektif. Dalam prosesnya, klon dipersiapkan hingga usia eksklusif baru kemudian ditanam. Hal ini dilakukan buat mempersingkat waktu tanam dan mempercepat waktu panen.

Oleh sebab itu, jika menerapkan metode ini kita dapat melihat ada tanaman nan berbuah lebih cepat, misalnya dapat dipanen dalam waktu 2-3 tahun, lebih cepat dibandingkan dengan tanaman homogen nan ditanam dengan cara konvensional, yaitu dengan menanam biji waktu nan dibutuhkan hingga panen berkisar hingga 4 tahun.

Terdapat berbagai cara nan biasa dilakukan buat dapat memperbanyak tanaman secara buatan, yaitu sebagai berikut:



1. Stek

Perbanyakan tanaman dengan menggunakan cara ini dianggap sebagai cara nan paling mudah dibandingkan dengan cara lainnya. Penyetekan dilakukan dengan cara menanam bagian eksklusif tanaman induk seperti batang atau daun tanpa menunggu tumbuhnya akar terlebih dahulu.



2. Cangkok

Ini ialah cara nan juga banyak dipilih buat memperbanyak tanaman. Cangkok dilakukan dengan cara menguliti bagian cabang atau ranting dari tanaman induk hingga bersih. Kemudian, ditutupi dengan tanah secukupnya, dibungkus dengan menggunakan plastik, dan ditunggu hingga akhirnya keluar akar serabut dari tanah tersebut. Setelah terlihat banyak akar serabut nan tumbuh maka dapat dipindahkan ke pot atau media tanam nan lebih luas.



3. Okulasi

Cara memperbanyak tanaman nan paling digemari dapat jadi ialah okulasi. Sudah banyak nan memilih cara ini, tapi pada kenyataannya ternyata gampang-gampang susah menerapkannya dengan baik agar mendapatkan hasil nan memuaskan. Untuk melakukan okulasi caranya sangatlah mudah, yaitu dengan menempelkan mata tunas tanaman induk ke bagian batang.



Cara Tepat Melakukan Okulasi

Karena okulasi ialah cara perbanyakan tanaman nan paling disukai sebab kemudahan dan keefektifannya, tentu haruslah diperhatian cara nan tepat dan sahih dalam melakukan okulasi. Berikut ialah rangkaian cara nan harus Anda lakukan dengan baik:

1. Pertama, potonglah percabangan tanaman induk nan nantinya akan diambil mata tunas. Waktu pengambilan mata tunas nan dianjurkan ialah pada pagi hari atau sore hari sebab pada saat ini tak terjadi proses fotosintesis pada tanaman.

2. Daun nan ada di sekitar sebaiknya dibuang, kemudian sayatlah secara hati-hati mata tunas dari arah bawah ke bagian atas.

3. Sayatan sebaiknya tak terlalu besar dan panjang, cukup 2 cm.

4. Setengah bagian dari sayatan kulit pada percabang utama dipotong, kemudian ditempelkan mata tunas nan tadi disiapkan.

5. Setelah mata tunas menempel dengan baik, segera ditutup dengan setengah sayatan nan tak terpotong tadi. Sebaiknya penutupan tak mengenai mata tunas nan ditempelkan.

6. Bungkus dengan menggunakan plastik spesifik dari arah bawah hingga ke atas. Hal ini dilakukan agar mata tunas tertutup plastik dengan kedap sehinga tak ada air nan masuk saat menyiram nan dapat menyebabkan terjadinya proses pembusukan.



Kunci Kesuksesan Okulasi

Tentu agar proses okulasi nan Anda lakukan dapat memberikan hasil nan maksimal. Berikut ini ialah hal-hal nan harus Anda perhatikan dengan akurat saat melakukan okulasi.

1. Tepat Memilih mata tunas

Salah satu faktor nan menentukan keberhasilan proses ini ialah dalam pemilihan mata tunas. Sebaiknya pilihlah mata tunas nan memang berpotensi besar buat tumbuh, misalnya jika Anda ingin berekperimen dengan jenis tanaman buah mangga atau jambu, pilihlah mata tunas terlihat adanya tunas kecil.

2. Tepat Cara Menyayat

Cara menyayat juga sangat penting. Sayatan batang di tanaman induk dan batang bagian atas harus dilakukan dengan tepat. Bagian kayu tanaman induk tak boleh terpotong, begitu juga dengan kadmium (lendir atau getah nan terdapat pada kayu) juga tak boleh hilang sebab kadmium inilah nan berperan sebagai media transportasi nutrisi dari daun ke tubuh tanaman.Jika kadmium sampai hilang, dapat dipastikan mata tunas nan ditempelkan tak akan mendapatkan nutrisi dan tunas baru pun tak akan tumbuh.

3. Tepat Mengikat

Cara mengikat mata tunas ke tanaman induk juga tak dapat sembarangan dilakukan. Hal nan harus dipastikan ialah ikatan harus mengikat dengan kuat dan kedap sehingga tak memungkinkan angin atau air dapat masuk ke dalam mata tunas nan dapat menyebabkan pembusukan.

4. Tepat dan Cepat Cara Kerja

Ya.. segala sesuatu haruslah dikerjakan dengan cepat dan tepat, begitu juga dengan sayatan nan telah dibuat pada tanaman induk tak boleh dibiarkan terlalu lama dalam udara terbuka. Hal ini dapat menyebabkan kadmium dapat mengering dan terganggunya pengiriman nutrisi dari kayu ke tanaman. Oleh sebab itu, sebaiknya segala hal nan dibutuhkan baik alat maupun bahan harus dipersiapkan dengan baik sebelum melakukan rangkaian kerja.

Juga sebaiknya siapkan terlebih dahulu mata tunas nan akan digunakan barulah kemudian melakukan sayatan pada tanaman induk. Pemilihan waktu nan tepat buat bekerja juga krusial diperhatikan, sebaiknya pilihlah waktu pada pagi atau sore hari nan tak terlalu tersorot terik matahari. Matahari nan teralu terik dan panas dapat juga mengeringkan kadmium.

Teknologi pertanian sudah berkembang begitu pesat. Teknologi nan ada sudah seharusnya dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya. Cara-cara pengembangbiakan tanaman secara protesis baik dengan stek, cangkok maupun okulasi dapat menjadi pilihan buat mendapatkan tanaman baru dalam waktu nan cepat.