Pupuk Organik

Pupuk Organik

Siapa tidak kenal durian? Buah berkulit tajam namun manis dan nikmat sekali rasanya. Durian termasuk salah satu jenis buah-buahan populer nan diminati. Apalagi kalau saat sedang musim, para pedagang durian di pinggir-pinggir jalan senantiasa diburu para penggemar dan maniak durian. Apalagi cara berkebun durian juga mudah dan bisa dilakukan di halaman rumah atau di kebun. Kalau Anda berminat, Anda juga bisa melakukannya.

Banyak kegunaan dengan bercocok tanam tumbuhan ini. Selain buahnya buat dimakan, tanaman durian nan pertumbuhan akarnya secara vertikal menembus bumi, menjadikannya sebagai pilihan jenis tanaman penahan erosi, terutama di dataran miring atau daerah nan berbukit. Begitu juga kayunya nan cenderung lurus, bisa dimanfaatkan buat bahan pembuat furniture atau perabot rumah tangga. Bahkan, akarnyapun bagus dibuat sebagai bahan buat kerajinan.



Pengenalan Durian

Buah durian nisbi dapat dibudidayakan di daerah tropis. Apalagi tanaman ini memang berasal dari kawasan hutan Kalimantan. Masyarakat sudah banyak nan melakukan cara berkebun durian, sehingga tak sedikit tanaman durian tumbuh di pekarangan atau halaman belakang rumah-rumah penduduk. Apalagi tinggi pohon ini dapat mencapai 10 hingga 20 meter, sehingga cocok sebagai peneduh layaknya pohon mangga atau nangka.

Tanaman tahunan ini akan tumbuh baik di daerah nan memiliki suhu rata-rata antara 20 hingga 30 derajat Celsius dan ketinggian loka kurang dari 800 meter diatas permukaan laut. Tanaman ini merupakan jenis tumbuhan dengan perakaran dalam sehingga membutuhkan lingkungan tanah nan kandungan airnya juga tersedia dalam lapisan tanah agak dalam. Daerah nan terlalu lembab kurang baik buat durian, bahkan dapat menyebabkan rasa buahnya tak manis.



Pupuk Organik

Untuk membudidayakan tanaman durian memang dibutuhkan kesabaran. Apalagi tanaman ini baru berbuah setelah berumur 4 hingga 5 tahun. Sedangkan buat tahapan pada cara berkebun durian ialah sebagai berikut.

  1. Untuk pengadaan bibit, Anda bisa membelinya di loka penjualan bibit tanaman buah atau di dinas pertanian setempat. Pilih bibit hasil perbanyakan vegetatif, sebab bisa mempercepat masa panen.
  2. Sebelum membeli bibit, siapkan terlebih dahulu huma buat pertanaman. Karena durian termasuk tanaman nan akan tumbuh besar, untuk jeda tanam sekitar 10 hingga 12 meter. Bersihkan areal pertanamannya dari berbagai tanaman liar atau perdu.
  3. Setelah itu, olah setiap titik tanam dengan gembur dan siap tanam. Campurkan pupuk organik nan mudah didapat seperti kotoran ayam ataupun campuran kompos. Banyak kegunaan penggunaan pupuk organik. Selain, sebagai sumber hara terbaik buat tanaman, bahan organik juga bisa memperbaiki struktur tanah. Apalagi perakaran durian cukup dalam, sehingga lebih sinkron dengan pupuk organik. Setelah itu, semprot dengan pembasmi jamur, dan diamkan sekitar seminggu.
  4. Setelah itu, masukkan bibit ke dalam lobang tanam. Selama masa pemeliharaan gunakan pupuk organik, khususnya nan berasal dari kompos atau kotoran ayam nan telah matang. Pupuk ini akan memberikan hasil lebih baik dibandingkan pupuk organik lainnya.
  5. Selama pemeliharaan harus rajin melakukan penyiangan terhadap pengganggu dan menjaga kondisi tanah agar tetap aman buat durian. Karena jeda tanam nan cukup luas, maka bisa dibuat teknik tumpang sari dengan tanaman sayuran atau tanaman musiman lainnya agar lebih menguntungkan.