Mencegah Intrusi Air Laut

Mencegah Intrusi Air Laut

Anda mempunyai sumur bor, sumur resapan atau sumber air nan berasal dari air tanah? Pernahkah air tanah nan berada di sekitar Anda terasa asin? Berhati-hatilah, sebab rasa asin tersebut dapat berasal dari intrusi air bahari nan bercampur dengan air tanah nan Anda kelola. Artikel ini akan memaparkan seputar intrusi air laut.

Apa itu intrusi air laut ? Dengan bahasa nan mudah, bisa dikatakan bahwa intrusi air bahari berarti masuknya air bahari ke daratan. Mengapa intrusi air bahari dapat terjadi? Penyebab intrusi air bahari ialah berkurangnya air di daratan, sehingga konsentrasi air menurun. Air nan semakin berkurang menimbulkan ruang di dalam tanah, akhirnya pori-pori atau lubang tersebut terisi oleh air laut. Itulah proses singta terjadinya intrusi air laut.

Proses masuknya air bahari ini berlangsung dengan dua cara. Yang pertama ialah dengan merembes ke dalam pori-pori tanah, sedangkan nan kedua ialah dengan naiknya permukaan air bahari sehingga air tersebut mengalir ke daratan.



Faktor-Faktor nan Mempercepat Terjadinya Intrusi Air Bahari

Perbedaan konsentrasi antara dua cairan seringkali terjadi, namun apabila kondisi lingkungan tetap seimbang, maka disparitas ini akan dengan cepat dinetralisir. Demikian juga dengan intrusi air laut. Masuknya air bahari ke daratan (intrusi air laut) sebenarnya tak akan terjadi apabila kondisi lingkungan kita tetap seimbang, dan manusia tetap menjaga kelestarian alam.

Sayangnya, ada beberapa faktor nan menjadi penyebab proses intrusi air bahari berlangsung makin cepat. Faktor-faktor intrusi air laut tersebut mayoritas diakibatkan oleh aktivitas manusia. Faktor-faktor intrusi air lautyang kami maksudkan adalah:

  1. Pengambilan air tanah nan melebihi kapasitas.Kota-kota besar di pesisir bahari seperti Jakarta dan Surabaya, berpotensi sangat besar buat terjadinya pengambilan air tanah secara besar-besaran. Keberadaan gedung-gedung bertingkat seperti plaza dan apartemen mempercepat proses intrusi air laut.
  1. Pemangkasan vegetasi pesisir pantai.Banyak di antara kita nan tak menyadari, bahwa vegetasi pesisir seperti hutan mangrove (bakau), berfungsi sebagai barrier (penghalang) masuknya air bahari ke daratan. Sayangnya, di pesisir pantai, saat ini bvegetasi tersebut sporadis dijumpai. Tergantikan oleh obyek wisata, resor tepi pantai dan penahan gelombang bahari nan terbuat dari beton.
  1. Pemanasan dunia (global warming). Secara tak langsung, pemanasan dunia mempercepat terjadinya intrusi air laut. Mengapa demikian? Karena pemanasan dunia mencairkan bongkahan-bongkahan es nan ada di daerah kutub bumi. Semakin banyaknya es nan mencair menyebabkan naiknya permukaan air laut, sehingga terjadi disparitas konsentrasi air antara lautan dan daratan. Akibatnya, air bahari nan konsentrasinya lebih besar, masuk ke daratan.
  1. Turunnya permukaan tanah, baik oleh aktivitas tektonik seperti gempa dan letusan gunung berapi atau pun dampak pemampatan permukaan tanah.

Perlu diwaspadai, disparitas massa jenis air tawar dan air bahari dapat menyebabkan disparitas kenaikan permukaan air. Menurut penelitian, jika air tanah turun satu meter, maka permukaan air bahari dapat naik dengan tinggi kurang lebih empat puluh meter. Ketika hal ini terjadi, maka akibat negatif nan ditimbulkan akan sangat besar.



Dampak Intrusi Air Laut

Kira-kira apa akibat intrusi air bahari terhadap kehidupan manusia? Berikut beberapa tinjauan kami mengenai akibat intrusi air laut.

  1. Intrusi air bahari menyebabkan air tawar semakin berkurang dan makin sulit diperoleh, khususnya sebagai pendukung kegiatan sehari-hari seperti minum, mandi, mencuci, dan memasak.
  1. Perekonomian akan semakin berat buat dijalani, sebab beberapa industri seperti rumah makan, hotel maupun pelayanan generik seperti rumah sakit, kesulitan mendaptkan air tawar nan baik.
  1. Para petani akan mengalami kerugian besar, sebab sawah atau pun kebun nan mereka miliki tak dapat diairi dengan air tawar sinkron kebutuhan tanaman.
  1. Masyarakat menengah ke bawah akan semakin berat menjalani hidup, karena dengan kualitas air nan buruk, mereka akan lebih mudah terserang penyakit dan susah mendapatkan pengobatan nan memadai.


Mencegah Intrusi Air Laut

Intrusi air bahari nan semakin cepat mengikis jumlah air tanah, perlu ditanggulangi dengan segera. Tentunya bukan hanya peran masyarakat saja nan diharapkan, tetapi juga peran aktif pemerintah. Beberapa alternatif solusi mencagah intrusi air bahari ialah sebagai berikut.

  1. Memberikan batasan pengambilan air tanah dengan Undang-undang dan hukuman nan tegas.
  1. Melakukan penanaman kembali hutan di pesisir pantai.
  1. Membuat kolam-kolam atau bendungan kecil penampungan sebagai daerah penangkapan air.
  1. Desalinisasi air bahari buat mengatasi kekurangan air tawar.
  1. Mengurangi pencemaran air daratan dengan mewajibkan setiap industri memiliki loka pengolahan limbah.

Dengan informasi ini semoga kita semakin bijak dalam mengelola air nan kita miliki.



Intrusi Air Bahari di Jakarta

Sudah banyak pernyataan para ahli nan beredar di media massa mengenai intrusi air tanah sejak runtuhnya jembatan di Jalan Martadinata. Walaupun kondisi air tanah bukan penyebab tunggal amblasnya tanah di bawah jembatan tersebut, air tanah kondisinya memang sakarang ikut berpengaruh terhadap kondisi lingkungan di Jakarta, khususnya dampak pengambilan air tanah nan berlebih, baik nan dilakukan oleh kalangan industri (air tanah dalam) dan rumah tangga (air tanah dangkal). Dampak lainnya dari pengambilan air tanah ini ialah munculnya kenyataan intrusi iar bahari terhadap air tanah.

Sebagai informasi tambahan, kedalaman air bahari di kawasan Teluk Jakarta ialah 50 meter dan tak lebih dari itu. Di sisi lain, air tanah dalam Jakarta berada di kedalaman lebih dari 50 meter. Tidak ada sedikitpun bagian dari afiker air tanah dalam nan bersinggungan secara langsung dengan air laut. Jika keadaannya seperti ini, air bahari tak akan memperngaruhi kondisi sebab keduanya tak pernah bersentuhan atau bersinggungan.

Kemungkinan besar nan terkena intrusi air bahari yaitu air tanah dangkal sebab sumur-sumur penduduk pada umumnya terletak di sana dan juga air permukaan, khususnya sungai. Jadi, afiker dan air bahari tak ada hubungannya.

Seperti kita ketahui, Cl- niscaya selalu merepresentasikan kandungan garam dalam cairan. Untuk kawasan Jakarta sendiri, kandungan Cl- sangat banyak dijumpai dalam batuan lempung. Batuan ini berfungsi sebagai lapisan rapat air nan menutupi atau ataupun menjadi dasar dari akifer eksklusif nan termasuk endapan garam purba.

Jika kandungan CL- garam purba dalam batuan lempung ini melebihi kandungan CL- nan ada dalam akifer, simpulannya ialah garam purba nan berperan dalam salinisasi akifer bukan dampak dari intrusi air laut. Sebaliknya, jika tak melebihi, itu berarti dampak dari intrusi air laut. Untuk kawasan Jakarta, hasil perhitungan kandungan CL- garam purba yaitu 89.9t x 106, sedangkan akumulasi CL- akifer yaitu 51.6t x 106. Berdasarkan perhitungan tersebut, salinisasi dalam akifer dapat disebut terjadi dampak pelarutan garam purba dalam lempung dan bukan dampak intrusi air laut.

Jika bukan sebab intrusi air laut, lalu apa penyebabnya? Berdasarkan keadaan geologi endapan pantai, diketahui bahwa umur air tanah nan tua dan CL- nan berasal dari endapan batuan lempung nan menjadi lapisan rapat air buat akifer. Kandungan garam nan mengalami peningkatan sedikit pada akifer air tanah dalam berasal dari pelarutan garam purba, di mana terakselerasi sebab kecepatan pengambilan air tanah nan meningkat.

Kalau begitu, apakah Jakarta aman? Justru dapat lebih berbahaya jika dikaitkan dengan peristiwa amblesan tanah. Jika intrusi air bahari terjadi, diperkirakan akan mengisi rongga-rongga nan awalnya berisi air tawar dan ruang kosong, di antara butir pembangun akifer, menjadi tak ada.