Beberapa Motto Hayati dari Hadis Nabi Muhammad SAW

Beberapa Motto Hayati dari Hadis Nabi Muhammad SAW

Manusia membutuhkan kekuatan dalam mengarungi kehidupan di dunia. Kekuatan dapat berasal dari mana pun. Salah satunya dari kata-kata nan mampu mengetuk hati, memberi inspirasi, menyemangati, memberikan ide baru, dan lain sebagainya. Kata-kata mutiara, nasehat, motto hidup hanya sekedar kata-kata, tapi dia memiliki kekuatan nan bisa mengubah dan menggerakkan seseorang menjadi lebih baik.

Kata-kata tersebut membangkitkan pencerahan seseorang buat menggapai nan diinginkannya. Kadang dari kata-kata sederhana tersebut bisa mengubah seseorang bahkan hingga 180 derajat menjadi lebih baik.



Motto Hayati Penyemangat buat Menjadi Lebih Baik

Seorang gadis nan sudah lama menunggu kehadiran sang pendaping dalam hidupnya, dia terus berdoa kepada tuhan agar segera dipertemukan dengan pendamping hidupnya. Dia pun tidak sekedar berdoa,dia berusaha buat menemukan pasangan hidupnya, tentunya dengan batas-batas nan wajar.

Namun, dia tetap belum menemukan orang nan cocok. Terkadang muncul keluhan dari dirinya, yaitu “Rasanya saya sudah berdoa dan berusaha, tetapi mengapa saya belum di pertemukan dengan pasangan hayati ku. Apakah saya tak pantas buat itu?”

Kemudian, sang gadis ingat dengan suatu hadis dari nabi, bahwa orang nan baik akan mendapatkan pasangan nan baik pula. Tidak akan rugi orang nan berdoa dan berusaha. Mengingat kata-kata tersebut, sang gadis bangkit dan tak membenamkan dirinya dengan pikiran negatif nan menghantuinya.

Ia terus mengembangkan dan memperbaiki dirinya jadi lebih baik. Ia menjadi pribadi nan lebih baik lagi, baik dari segi akhlak dan kata-katanya. Dia mempelajari banyak hal buat pengembangan kepribadiannya, melakukan banyak perbuatan baik kepada orang lain, sampai akhirnya orang lain melihat kebaikan dari dirinya, sehingga menarik orang lain buat dapat membalas kebaikannya dan kebaikannya selalu diingat oleh orang lain.

Dengan keyakinan nya pada hadis tersebut dia sukses menjadi pribadi nan baik, hingga pada suatu hari dia menemukan pasangan hidupnya, nan pantas buat sang gadis.

Melalui kisah inspiratif tersebut, banyak pelajaran nan bisa diambil. Salah satunya ialah motto hayati seseorang itu penting. Ketika seorang gadis sedang mengalami putus harapan atau kegalauan, ia ingat pada salah satu hadis nabi. Kemudian hadis dari nabi tersebut dijadikan sebagai motto hidupnya, sehingga sang gadis menjadi seseorang yangtidak putus harapan dan konfiden akan kebahagiaan nan akan dia terima.



Beberapa Motto Hayati dari Hadis Nabi Muhammad SAW

Begitu banyak kata mutiara nan dapat dijadikan sebagai motto hidup. Misalnya, “Hanya orang bodoh nan banyak bicara. Orang cerdas lebih banyak diam dan membuktikan dirinya melalui tindakan, bukan ucapan”. Dengan motto hidup semacam ini, kita berusaha buat tak banyak mengobral janji atau berkoar tentang kehebatan diri.

Belum tentu kita hebat dan belum tentu kata-kata kita benar-benar terjadi. Biarlah waktu nan akan menunjukkan siapa diri kita sebenarnya. Nah, ada beberapa kata mutiara lainnya nan tidak kalah krusial buat memotivasi diri. Misalnya, kata mutiara di bawah ini.

  1. "Allah mencintai orang nan cermat dalam meneliti soal-soal nan meragukan dan nan tak membiarkan akalnya dikuasai oleh nafsunya." (Nabi Muhammad saw)

Dengan kata mutiara ini, kita akan berusaha buat terus memperhatikan kelakuan diri kita nan mungkin bagi kita biasa saja, tetapi bagi orang lain mungkin menyebalkan. Kita juga akan berhati-hati dalam mengambil keputusan. Dapat saja kita melakukan tindakan menyenangkan, padahal tindakan tersebut antagonis dengan tuntunan agama.

  1. "Kekayaan tak dilihat dari melimpahnya harta, tetapi dari perasaan berpuas diri." (Nabi Muhammad saw)

Kata mutiara ini terbukti ampuh buat orang-orang nan ingin berburu harta atau orang nan menganggap hartanya tak cukup. Masalahnya sebenarnya bukan masalah besar-kecilnya harta, tetapi pada keinginan kita dan rasa bersyukur.

Manusia dapat saja mempunyai uang puluhan juta. Tapi, kalau keinginannya hiperbola (tidak menyesuaikan diri dengan kebutuhan), hasilnya tetap saja tak akan puas. Bahkan uangnya akan lenyap buat hal-hal tak penting. Sebaliknya, meskipun gaji perbulan hanya ratusan ribu, asal berpuas diri, niscaya akan ada berkah dari uang tersebut.

  1. "Ketika kau melihat seseorang, nan diberi titipan harta dan keadaan nan lebih baik dari pada dirimu, lihatlah mereka nan diberi lebih sedikit oleh Allah." (Nabi Muhammad saw)
  1. "Lihatlah mereka nan lebih tak beruntung dari pada dirimu, sehingga kau tak mungkin tak berpuas diri atas keberuntungan nan diberikan Allah kepadamu." (Nabi Muhammad saw)

Kata mutiara ketiga dan keempat saling berhubungan. Kalau manusia memang tak dapat berpuas diri dengan melihat keadaannya sendiri, ada cara nan lebih baik, yaitu berkaca pada orang lain nan lebih jelek keadaannya. Berkaca pada orang nan lebih tinggi hanya akan menyebabkan perasaan rendah diri atau kalau tak malah dendam atau iri.

  1. "Manusia tumbuh dewasa; bersamaan dengan itu tumbuh pula dua hal; kecintaan pada kekayaan dan kecintaan pada umur panjang." (Nabi Muhammad saw)

Ucapan ini jelas merupakan insinuasi bagi orang-orang nan menganggap global lebih krusial dari pada akhirat, padahal mereka mengaku muslim. Jika ada orang Islam nan haus harta, jelas ia bukan seorang muslim sejati.

Selain itu, ada beberapa kata mutiara nan bisa dijadikan sebagai motto hidup. Misalnya, “Kita hari ini ialah hasil dari mimpi kita nan kemarin dan kita di masa datang ialah mimpi kita sekarang”.

Maksud dari kata-kata di atas ialah bukan berarti kita disuruh buat sekadar bermimpi, tapi dari mimpi itu muncul keinginan buat menggapainya dan diwujudkan dalam usaha agar mimpi itu terwujud.

Tuntutan hayati dan terkikisnya nilai-nilai agama membuat banyak orang mudah putus harapan dan kurang nilai juangnya. Sering sekali orang-orang mengalami depresi atau stres dengan masalah nan dihadapinya, sehingga akhirnya memilih jalan pintas buat menyelesaikan masalahnya, nan tentu saja dengan jalan nan buruk.

Orang-orang berlomba-lomba mengembangkan ilmu pengetahuan nan mereka anggap ialah salah satu hal krusial demi mencapai kehidupan nan lebih baik, yaitu berupa kesuksesan dan kekayaan.

Mereka melupakan nilai-nilai agama nan pada hakikatnya memberikan kedamaian kepada seseorang. Agama ialah sebagai “tali buat berpegang” buat menjalani kehidupan ini. Namun, sebab ajaran agama dianggap kuno, manusia meninggalkan agama dan dijadikan sebagai sejarah kehidupan manusia. Manusia lebih cenderung mengikuti hal-hal baru. Padahal mungkin saja hal baru nan mereka agung-agungkan itu juga bersumber dari agama.

Misalnya, banyak bermunculan motivator-motivator. Orang-orang lebih mendengarkan kata-kata bijak nan dibuat oleh para motivator buat memberi semangat dan inspirasi, dibandingkan dengan membaca dan mengkaji kitab suci.

Padahal kata-kata bijak sang motivator sebenarnya juga diterangkan dalam kitab kudus Al Quran dan hadis. Bila kita mengkaji lebih jauh mengenai kitab kudus Al Quran dan hadist, maka akan banyak makna dan pelajaran nan kita peroleh. Setiap ayat dan hadist dapat menjadi pelajaran nan dapat dijadikan bekal oleh manusia dalam menjalani kehidupan.

Dari kisah-kisah nabi dan kaumnya, bisa menjadi contoh bagi kita bagaimana kita harus menyikapi kehidupan, dari hal kecil hingga hal-hal besar. Akan tetapi, kebanyakan manusia malas buat mengkaji Al Quran dan hadis sebab hal tersebut nan sudah dipaparkan sebelumnya.

Kita tak akan bisa hayati dengan tenang apabila apa nan kita lakukan salah. Kita akan merasakan kedamaian apabila nan kita berbuat baik, baik buat diri sendiri atau buat orang lain.

Pengaruh perkembangan zaman nan terjadi sekarang ini membuat manusia menjadi banyak mengalami masalah. Masalah-masalah nan datang bisa membuat manusia depresi dan stress.

Kebutuhan rohani sangat diperlukan buat menenangkan pikiran nan depresi dan stres tersebut. Ajaran agama ialah salah satu obat nan mujarab buat memotivasi diri dalam menyelesaikan masalah.

Dengan ajaran agama nan ada di dalam kitab kudus Al Quran dan hadis, kita menjadi berpikir positif dan bisa menyelesaikan masalah dengan jalan nan benar. Permasalahan pun akan selesai dengan baik dan hasilnya akan baik juga.

Untuk itu, sebagai manusia nan beragama, kita sebaiknya mempunyai motto hayati nan bisa diambil dari kitab suci, baik Al Quran ataupun hadis. Kehidupan kita akan tenang dan damai. Masalah nan datang akan bisa kita atasi, tentu saja dengan jalan nan baik pula. Semoga pemaparan tersebut bisa memberikan motivasi bagi Anda buat menjalani kehidupan ini menjadi lebih baik.