Kemudahan Berwisata

Kemudahan Berwisata

Tahukah Anda negara- negara Asean ? Visa ialah salah satu persyaratan nan diperlukan dan wajib dimiliki oleh seseorang nan ingin mengunjungi atau bepergian lintas Negara. Untuk masuk ke negara lain, orang wajib punya visa, kecuali bila memang Negara nan dituju tak memerlukan visa dari warga negara pengunjung tersebut.

Uni Eropa telah menyelenggarakan satu kerjasama memberlakukan satu visa buat semua Negara nan tergabung dalam uni eropa, disebut dengan visa schengen . Visa schengen dapat didapatkan oleh pemohon dari kedutaan besar negara nan akan dikunjungi pertama kali.

Misalnya, kita akan mengunjungi 5 negara di Eropa, yaitu Spanyol, Belanda, Belgia, Jerman, dan Italia, maka kita dapat mengajukan visa schengen di kedutaan besar Kerajaan Spanyol sebagai pintu gerbang pertama kunjungan kita. Dari Spanyol, kita dapat langsung melanjutkan perjalanan ke negara lainnya tanpa harus mengajukan lagi visa berbeda. Negara di Asia sekarang ini tengah mengembangkan kolaborasi seperti nan telah dilaksanakan oleh Eropa mengenai satu visa buat bersama.

Sekarang, para menteri Negara Asean sepakat buat mengenalkan satu jenis visa nan sama seperti di Eropa dan dapat digunakan di negara-negara nan tergabung dalam Asosiasi Bangsa-Bangsa Asia Tenggara atau Asean. Tujuan diberlakukannya satu visa ini ialah buat lebih meramaikan global pariwisata di Negara-negara anggota Asean. Kita dapat mengunjungi Negara member hanya dengan satu visa saja. Hal ini telah diumumkan oleh setiap pejabat terkait departemen pariwisata di masing-masing Negara.

Berita ini ialah suatu perkembangan di global pariwisata nan sangat menggembirakan bagi banyak orang, terutama mereka nan hobi bepergian baik perorangan maupun bersamai-ramai bersama teman atau keluarga. Satu laba lain dengan diberlakukannya visa bersama ini ialah setiap Negara berkesempatan buat memperkenalkan budaya daerahnya masing-masing secara lebih efektif.

Dikatakan bahwa buat mengajukan permohonan visa akan melalui proses nan lebih mudah dan efektif dengan munculnya undang-undang baru nan mengatur tentang visa bersama ini. Penerbitan visa jenis ini akan memberikan akibat positif terhadap taraf kesejahteraan negara nan termasuk dalam visa bersama.

Kebijakan ini diharapkan akan berlaku secepatnya, setidaknya beberapa tahun ke depan. Dengan berlakunya visa jenis ini nanti diharapkan negara Asean dapat dikunjungi oleh sekitar 170 juta pengunjung per tahun dan memberikan tambahan pendapatan pada masyarakat juga kesempatan membuka lowongan kerja baru.

Keyakinan seperti muncul setelah melihat akibat positif nan didapatkan oleh Negara uni Eropa selama bertahun-tahun memberlakukan visa schengen . Kesepakatan seperti ini merupakan suatu perubahan nan memajukan masyarakat, diharapkan dapat juga dicontoh oleh regional lain di benua Asia. Sementara ini di Asia, hanya Indonesia, Thailand , Myanmar, Malaysia, Singapura, Brunei, Kamboja, Vietnam, Laos dan Filipina nan tergabung sebagai Negara Asean.

Kebijakan mengenai visa seperti ini mendapat banyak pujian dari para pemerhati interaksi internasional nan juga menyarankan Negara lain buat melakukan hal sama sehingga globalisasi akan benar-benar terasa dalam arti nan sebenarnya.



Kemudahan Berwisata

Dalam waktu beberapa tahun mendatang kita tak usah lagi membicarakan sulitnya mengajukan visa buat dating ke Negara eksklusif di Asia sebab kebijakan visa bersama bertujuan buat memberikan kemudahan pada masyarakat dalam mengunjungi Negara lain. Wisatawan nan tergabung dalam anggota Negara Asean akan mudah ditemui di Bali sedang melakukan kegiatan surfing, menikmati makanan khas Malaysia dan Brunei sebelum menyeberang ke Thailand dan Laos, menyusuri sungai Mekong di Laos Vietnam, berfoto di wihara terbesar di Thailand, semua ini dapat dilakukan dengan satu visa turis saja.

Tourism Strategic Plan baru saja dirilis oleh salah satu pejabat sekretarian ASEAN nan berlokasi di Jakarta, menyebutkan bahwa kita dapat mengunjungi banyak Negara nan tergabung dalam Negara Asean hanya dengan satu visa saja. Asia tenggara ialah daerah nan banyak diminati masyarakat dengan berbagai keunikan loka serta makanan khasnya nan beragam.

Keragaman inilah nan menarik minat banyak pengunjung buat menghabiskan waktu liburannya di salah satu Negara di Asia. Estetika candi Angkor Wat di Kamboja merupakan salah satu candi unik nan menarik. Selain itu, Borobudur di Indonesia nan merupakan candi Buddha terbesar di global juga bagai magnet bagi sebagian pengunjung nan ingin berziarah sekaligus berwisata.

Tercatat sekitar 65 juta pengunjung mendatangi berbagai Negara Asean sepanjang tahun 2010 dan semakin meningkat hingga tahun 2013 sekarang ini. Malaysia ialah Negara nan berada di peringkat satu dengan pengunjung terbanyak di Negara anggota Asean. Berurutan setelahnya diikuti oleh Thailand, Singapura, Indonesia, Vietnam, Filipina, Kamboja, laos, Myanmar dan Brunei berada di urutan paling bawah.

Persyaratan visa nan diberlakukan di setiap Negara bhineka dan seringkali persyaratan ini membingungkan pemohon. Selain membingungkan, pengajuan visa ini juga membutuhkan waktu nan cukup lama. Keadaan seperti ini dapat menurunkan minat pengunjung buat menginjakkan kakinya di Negara tertentu.

Ada sebagian orang nan dapat mendapatkan visa kedatangan saja, sebagian lain harus mengumpulkan sekian banyak dokumen buat dapat masuk ke satu Negara. Kondisi seperti inilah nan membuat kebijakan mengenai visa bersama ini dimunculkan di wilayah Asia Tenggara .

Kebijakan ini akhirnya sukses diformulasikan dan akan segera diberlakukan. Usulan awal mengenai visa bersama ini muncul dari seorang nan memiliki lembaga online mengenai kunjungan dan perjalanan ke Asia Tenggara, Stuart McDonald. Stuart mengatakan terusik buat mengusulkan kebijakan visa bersama setelah banyak sekali pertanyaan nan mampir di forumnya seperti jenis visa apa nan dapat didapatkan, berapa lama masa berlaku visa tersebut, berapa biaya nan diperlukan buat satu jenis visa itu. Hal-hal semacam ini nan membuat orang malas buat bepergian kemudian mengurungkan niatnya.

Aturan dan ketentuan nan berlaku di setiap Negara buat jenis visa selalu berubah-ubah membuat masyarakat menjadi tak memiliki kepastian mengenai hal ini. Industry pariwisata juga dapat tersendat dampak ketentuan nan berubah-ubah ini. Maka, konsep visa bersama atau visa tunggal seperti ini mendapat dukungan luas dari Negara-negara di Asia khususnya nan tergabung dalam ASEAN.

Thailand merupakan Negara nan dianggap paling diuntungkan dengan diberlakukannya visa jenis ini sebab Thailand merupakan Negara nan berada di lokasi paling strategis. Menjadi Negara penghubung buat bepergian melalui jalan darat. Meskipun banyak juga orang nan merasa pesimis bahwa visa tunggal ini akan segera rilis dalam waktu dekat tapi itu hanya masalah waktu saja.

Memberlakukan sebuah kebijakan tak dapat begitu saja dilaksanakan sebab tiap Negara memiliki mekanisme dan kebijakan luar negeri nan berbeda-beda. Untuk memudahkan maka tiap negara berusaha menggodok dengan baik mekanisme nan diperlukan sehingga tak diperlukan waktu lama buat segera memberlakukan visa tunggal ini.

Selain itu, isu politik dan kendala teknologi serta masalah-masalah nan sedang dihadapi oleh masing-masing Negara merupakan factor-faktor nan menghambat berlakunya visa tunggal ini dengan segera. Berlakunya visa tunggal ini nanti akan memberikan akibat luas pada sector pariwisata, dimana infrastruktur dan fasilitas penunjang wisata juga sudah harus siap menyambut diberlakukannya visa baru ini. Ya, mari berharap semoga visa bersama nan menguntungkan ini segera berlaku.