Legalitas Motor Antik

Legalitas Motor Antik

Bagi kebanyakan kaum pria, motor ibarat kekasih kedua. Lihat saja konduite seorang anak muda ketika melihat motor kuno temannya. Selain hafal dengan detail majemuk macam motor, juga sampai teliti memperhatikan stripingnya segala. Walhasil kendaraan roda dua bermotor itu tidak hanya sebagai tumpangan tapi juga bagian dari gaya. Tapi apakah demikian dengan motor antik?

Ternyata sama saja. Seperti itu pula nan terjadi dengan para penggemar motor antik. Semakin langka semakin kuno dan semakin selangit pula harganya. Motor kuno tak hanya sekedar memenuhi kegemaran semata, tapi kini bagian dari gaya hayati nan tak selalu harus dinilai dengan uang.

Para penggemar motor kuno semakin hari bukan semakin berkurang, malah semakin bertambah. Ada saja alasan kenapa menggemari motor antik. Padahal dibanding motor baru, tentu saja dari sisi apapun lebih gampang merawat motor baru. Onderdil motor kuno juga dapat bikin senewen sebab harus mencari di tempat-tempat tertentu, tak seperti motor baru, di toko gang sempit pun akan dengan mudah mendapatkannya.

Tapi jangan tanya kenapa mau bersusah-susah kepada para penggemar motor kuno sebab tak akan mendapatkan jawabannya nan memuaskan. Jawabannya sangat pribadi dan bagi mereka nan bukan penggemar motor antik, jawaban mereka seperti terlalu mengada-ada. Tapi itulah, kalau sudah suka, apa pun akan dilakukan.

Padahal kebanyakan motor kuno tidak disertai surat kelengkapannya. Tidak mengherankan bila para anggota Motor kuno Club (MAC) Yogyakarta, pernah beramai-ramai mendatangi Gedung DPRD Provinsi DIY.

Mereka mendatangi para anggota dewan agar difasilitasi buat mendapatkan surat legalitas bagi motor kuno mereka. Begitulah, bagi orang nan tidak sepaham, apa nan dilakukan para penggemar motor kuno ini memang mengada-ada. Rongsokan kok diurusin . Begitulah kira-kira apa nan ada di benak mereka nan tak paham. Benarkah motor kuno itu rongsokan? Tunggu dulu, percaya atau tidak, sebuah motor kuno dapat berharga miliaran.



Harga dan Usia Motor Antik

Kalau dilihat dari harga, sampai sejauh ini sebuah motor kuno termahal masih dipegang oleh merk Brough Superior 1929. Motor kuno keluaran Eropa ini memang tidak setenar motor kuno lainnya seperti BSA, Triumph, Harley Davidson, Norton atau Jawa.

Tapi bagi penggemar motor kuno terutama motor kuno keluaran Eropa, Brough Superior 1929 ini mampu membuat ngiler. Sampai sejauh ini Brough Superior 1929 masih tercatat sebagai motor kuno termahal di seantero jagat raya ini.

Bayangkan saja, dalam sebuah lelang di Balai Lelang H&H, seorang penggemar motor kuno rela merogoh kocek tidak kurang dari 286 ribu poundsterling atau setara empat miliar rupiah lebih. Tentu saja hal ini menjadi warta menghebohkan pada saat lelang nan dilangsungkan di Haynes International Motor Museum, Sparkford, Inggris.

Sekadar menambah pengetahuan saja, motor kuno Brough Superior 1929 diproduksi oleh George Brough, seorang warga Inggris. Motor nan diproduksi di Haydn Road, Nottingham, Inggris ini hanya diproduksi dari 1919 sampai dengan 1940.

Jadi motor termuda produksi George Brough tersebut sudah berumur 71 tahun. Lalu kenapa Brough Superior 1929 ini sebagai motor kuno harganya demikian selangit? Menurut catatan nan sukses dikumpulkan para penggemar motor antik, motor ini memang dibekali dengan mesin nan besar.

Brough Superior 1929 memang superior, sebab motor ini dilengkapi dengan mesin SS100 berkapasitas 1000 cc, dapat dipacu sampai dengan kecepatan 161 kilometer per jam. Tak hanya dapat lari kencang, sebagai motor antik, Brough Superior 1929 ini juga termasuk motor paling kokoh di kelasnya.

Tidak mengherankan bila motor ini mendapat julukan Rolls Royce-nya motor oleh para penggemar motor antik. Brough Superior 1929 dengan keberhasilannya mencapai harga paling tinggi sebesar 4 milliar rupiah lebih, telah menumbangkan rekor nan selama ini dipegang Cyclone sebagai motor kuno termahal di global dengan capaian harga 3,9 milliar rupiah.

Kini, motor produksi 1915 tersebut harus puas sebagai motor kuno kedua termahal di dunia. Bagi penggemar motor antik, motor American Pierce Four nan diproduksi pada 1910, termasuk nan banyak dicari dan digemari. Motor ini sepintas seperti telanjang, tinggi kurus, tapi justru terlihat eksotik. Sebuah mesin 4 silinder dengan dukungan kekuatan 4 HP ini dapat dipacu sampai dengan kecepatan 97 km per jam. Memang bukan apa-apa dibanding dengan Brough Superior 1929.

Penampilannya nan eksotik, APF nan diproduksi sampai dengan tahun 1913 ini pernah menyabet gelar motor kuno terbaik pada penyelenggaraan Concorso d’Eleganza Villa de’Este. Penghargaan bergengsi ini menitikberatkan pada evaluasi nan meliputi desain, orsinilitas kendaraan dan jangkauan penyebaran kendaraan bermotor roda dua ini.



Komunitas Motor Kuno

Bermula dari punya kegemaran nan sama, saling tukar-menukar informasi tentang bengkel dan loka mencari sparepart , dan sering ketemu, akhirnya para penggemar motor kuno membentuk perkumpulan.

Lama kelamaan anggota penggila motor kuno makin banyak hingga akhirnya terbentuk komunitas penggemar motor antik. Di masing-masing kota besar di Indonesia, dapat dipastikan ada komunitas penggemar motor antik, apakah itu berdiri dengan nama sendiri atau merupakan cabang dari komunitas motor kuno nasional. Tapi apa pun namanya, mereka terikat oleh kegemaran nan sama, kepentingan nan sama dan tentu saja memiliki sepeda motor kuno sebagai pengikatnya.

Salah satu komunitas motor kuno nan namanya cukup prominen ialah Brotherhood, sebuah komunitas motor kuno nan markasnya di Bandung, Jawa Barat. Komunitas ini merupakan serikat para penggemar dan pemilik motor antik protesis Amerika dan Eropa sebelum era 1960-an.

Pembatasan tahun ini juga merupakan salah satu daya tarik komunitas ini, sehingga koleksi para anggotanya benar-benar motor antik. Salah satu koleksi dari anggota komunitas Brotherhood ialah BSA nan masuk ke Indonesia dibawa oleh tentara sekutu saat operasi militer sekitar tahun 1945.

Motor BSA termasuk motor kuno nan sudah tak diproduksi lagi. Pabriknya sendiri pada tahun 1972 terbakar dan tak dibangun lagi. Awalnya pabrik nan memproduksi BSA atau The Birmingham Small Arms ini selain memproduksi motor, juga memproduksi peralatan tentara dalam skala kecil.

Motor kuno BSA selain sudah tak diproduksi lagi dan berusia tua, motor klasik ini tentu saja akan sangat sulit dalam hal perawatannya terutama mencari suku cadangnya. Tapi beruntung komunitas ini masih dapat saling tukar-menukar informasi sehingga motor kuno mereka tetap dapat jalan dan dapat diajak nongkrong.

Selain komunitas Brotherhood nan mengkhususkan pada sepeda motor produksi Amerika dan Eropa, ada lagi komunitas motor kuno nan menamakan dirinya Classic Motor Cycle (CMC) nan mengkhususkan diri sebagai loka berkumpul dan komunikasi para anggotanya nan memiliki motor kuno protesis Jepang.

Sekalipun sudah berusia tua, motor kuno keluaran Jepang lebih mudah merawatnya terutama sebab pabrik-pabrik besarnya masih berdiri sampai sekarang. Hal ini tentu saja menjadi laba tersendiri dibanding merawat motor protesis Eropa misalnya.



Legalitas Motor Kuno

Para penggemar motor kuno sering harus berhubungan dengan polisi ketika mengadakan touring , terutama sebab kebanyakan motor kuno tak memiliki surat-surat resmi lagi. Berbeda dengan Brough Superior 1929, sekalipun sudah sangat tua tapi masih dilengkapi dengan sertifikat pabrik dan surat-surat resmi. Nah, di Indonesia, masalah legalitas ini memang kurang mendapat perhatian dari para pemilik pertamanya.

Seperti diakui oleh salah seorang pendiri penggemar motor kuno di Yogyakarta, sepeda motor keluaran sebelum 1965 memang sudah tak dilengkapi dengan surat-surat lagi sebagai bukti legalitas kepemilikan kendaraan. Selain kendaraan kuno sudah sering berpindah tangan, file di kepolisian pun sulit ditelusuri lagi. Tak sporadis surat-surat ini tercecer pada saat harus berpindah pada zaman revolusi dulu.

Ketidakadaan surat kendaraan bermotor bagi motor antik, diakui oleh para pendidi MAC sebagai satu kesulitan tersendiri terutama ketika akan mengadakan touring. Apalagi MAC sendiri memiliki cabang hampir di seluruh provinsi dan beranggotakan 500 penggemar motor kuno ini.