Pertumbuhan Termin Ketiga (Anak Usia 8 sampai dengan 9 Tahun)

Pertumbuhan Termin Ketiga (Anak Usia 8 sampai dengan 9 Tahun)

Anak usia tahun ke 1, 2, 3, 4, 5 hingga seterusnya, membutuhkan supervisi nan lebih dari pada tahun-tahun pertumbuhannya nan lain. Karena tahun-tahun itu ialah masa pertumbuhan emas bagi anak. Masa pertumbuhan seorang anak dari balita hingga menjelang remaja merupakan masa nan sangat penting. Masa ini ialah masa nan sangat vital dalam menentukan masa depan mereka.

Apabila sampai terjadi kesalahan sedikit saja, akibatnya akan cukup fatal di kemudian hari. Maka dari itu pola pengasuhan sangat perlu diperhatikan. Sekaligus pola pengajaran.

Bukan hanya itu nan wajib dipahami oleh para orang tua. Ada banyak hal nan harus diperhatikan dan dilakukan oleh para orang tua terhadap anaknya. Apalagi sekarang ini, cara atau metode pendidikan anak sangat jauh berbeda dengan cara orang tua dahulu ketika mendidik anaknya.

Mungkin saja pada zaman itu orang tua dapat bertindak secara otoriter. Metode itu kurang tepat diterapkan pada era sekarang. Karena pada kenyataannya, tak dapat dipungkiri bahwa sekarang tantangan nan dihadapi anak sekarang sangat berat. Perkembangan ilmu dan teknologi membawa akibat bagi segala aspek kehidupan anak. Baik kehidupan sosial, ekonomi, kebudayaan dan agama.

Maka dari itu, orang tua di rumah menjadi penentu baik atau tidaknya kehidupan anak di masa nan akan datang. Rumah di sini ialah tak sekadar pengertian rumah dalam arti fisik sebagai loka tinggal, akan tetapi rumah dalam pengertian secara psikologis. Yaitu pengertian kehidupan di dalamnya. Apakah kehidupan di dalam rumah penuh afeksi atau justru sebaliknya.

Bagaimana orang tua memperlakukan anaknya di rumah akan sangat berpengaruh pada tumbuh bunga anak baik secara fisik maupun secara mental. Kehidupan secara fisik antara lain pemenuhan kebutuhan-kebutuhan fisik seperti makanan bergizi, kebersihan dan kesehatan si anak.

Pemenuhan gizi nan baik sangat menentukan perkembangan fisik si anak. Sedangkan kehidupan mental ialah bagaimana orang tua membekali anak dengan pemahaman dan dasar agama nan baik juga pemahaman tentang bagaimana cara berinteraksi dengan sesama dan lingkungan nan baik.

Dalam hal ini kehidupan rohani dan spiritualitas menjadi sangat penting. Jelaslah di sini bahwa kewajiban orang tua tak sekadar membesarkan anak. Tetapi nan terpenting ialah bagaimana orang tua membimbing anak-anak demi menyiapkan dirinya menghadapi masa depan.

Harus diakui bahwa pertumbuhan anak menunjukkan kesamaan nan berbeda-beda. Ada beberapa faktor nan mempengaruhi pertumbuhan anak. Namun secara generik pertumbuhan anak menunjukkan gejala yamg nisbi sama.
Setiap orang tua niscaya berharap anaknya tumbuh dan berkembang secara sempurna.

Namun tak semua orang tua memahami pertumbuhan seperti apa nan sempurna. Pada kenyataannya pertumbuhan antara anak nan satu dengan anak nan lain akan berbeda dan masing-masing mempunyai keunikan tersendiri. Secara generik pertumbuhan anak bisa diamati berdasarkan usianya. Berikut ini tahapan pertumbuhan anak secara generik berdasarkan usianya:



Pertumbuhan Termin Awal (Anak Usia Tahun ke 6)

Secara generik ciri-ciri anak nan memasuki usia 6 tahun ialah tingginya sikap egosentris. Pada usia ini anak akan selalu mencari perhatian dan ingin menjadi pusat perhatian. Sikap-sikap nan biasa tertlihat antara lain:

  1. Ingin menjadi nan terbaik dan nan pertama.
  2. Kelebihan energi dan seperti tak ada habisnya.
  3. Suka memberontak dan menjadi sangat kritis, sangat ingin tahu pada berbagai hal.
  4. Cengeng, perilakunya militan dan sulit dimengerti.
  5. Kadang-kadang menjadi sangat dekat dan patuh kepada guru.
  6. Belum dapat bersikap fleksibel.
  7. Menjadi pengkhayal.

Yang dapat Anda lakukan sebagai orangtua adalah:

Pada termin ini Anda harus menyadari bahwa fungsi sekolah bukan sekadar institusi akademis bagi mereka. Keberadaan seorang guru sangat berperan dalam perkembangan sosial anak. Anda membutuhkan “bantuan” dari tenaga pengajar selaku orangtua anak-anak ketika mereka berada di sekolah. Maka pada tahapan usia pertumbuhan seperti ini nan dapat dilakukan adalah:

  1. Bersikap positif terhadap konsep diri anak
  2. Menyadari kekhasannya
  3. Memahami perasaan anak
  4. Memperhatikan perasaan anak
  5. Berperan sebagai guru ketika anak di rumah


Pertumbuhan Termin Kedua (Anak Usia 7 Tahun)

Pertumbuhan anak pada usia ini akan terlihat semakin tenang. Pada tahapan kedua saat anak menginjak usia 7 tahun umumnya mereka mempunyai sifat-sifat berikut ini:

  1. Mulai mampu memenejemen konsentrasinya
  2. Mulai dapat fokus pada perhatian tertentu
  3. Semakin peduli dan kritis pada dirinya sendiri tetapi kurang percaya diri
  4. Semakin banyak menghabiskan waktunya bersama guru di sekolah
  5. Suka bersosialisasi, biasanya tak suka bermain sendirian.

Yang dapat Anda lakukan sebagai orangtua adalah:

Lagi-lagi pencerahan bahwa seklah bukan hanya sebagai institusi akademis semata harus Anda sadari. Di usia ini mereka juga terus belajar tentang diri mereka dan orang lain. Karena itu orang tua dapat membantu mereka dengan jalan:

  1. Meningkatkan konsep diri mereka
  2. Belajar memahami orang lain
  3. Meningkatkan rasa hormatnya kepada orang lain
  4. Meningkatkan kebersamaan denga orang lain
  5. Meningakatkan rasa tanggung jawab ke pada mereka.


Pertumbuhan Termin Ketiga (Anak Usia 8 sampai dengan 9 Tahun)

Ketika anak usia tahun ke 8, gerakannya kan terlihat eksplosif. Penuh semangat dan meledak-ledak. Anak pada tahan usia 8 tahun ini perasaannya akan selalu meluap-luap, kadang menjadi dramatis dan rasa keingintahuannya sangat terlihat mencolok. Pada umumnya mereka memiliki sifat-sifat seperti ini:

  1. Memiliki sifat serba ingin tahu
  2. Semakin memahami tanggung jawab atas nan dilakukannya
  3. Lebih bahagia memuji
  4. Berusaha buat memikul tanggung jawab lebih dari nan ia mampu
  5. Bersikap kritis pada berbagai hal
  6. Mulai mau bekerja dengan orang lain.

Yang dapat dilakukan ketika menghadapi anak dengan perkembangan psikologis seperti itu adalah:

Pada usia ini anak cenderung lebih bersemangat. Untuk itu sebagai orangtua, Anda harus dapat melakukan hal-hal sebagai berikut:

  1. Mengakomodasi sifatnya nan mulai eksplosif atau penuh semangat.
  2. Memberikan tanggung jawab kepada anak.
  3. Memberikan keparcayaan nan bertanggung jawab.
  4. Memberikan kesempatan pada anak buat lebih dapat bekerja sama.


PertumbuhanTahap Keempat (Anak Usia Antara 10 sampai dengan 11 Tahun)

Pada usia ini umumnya anak mengalami kekalutan di dalam dirinya. Mereka seringkali melakukan hal-hal seperti:

  1. Memisahkan diri dari orang dewasa di sekelilingnya dan memberontak dengan orang nan berkuasa baik di sekolah maupun di rumah
  2. Ingin menjadi bagian dari kelompok sebayanya
  3. Mencari kemandirian
  4. Menginginkan aktivitas nan tinggi
  5. Mampu mengekspresikan emosi dan kata-kata nan rumit dan mudah
  6. Mulai dapat berempati
  7. Mampu berpikir secara independent dan kritis
  8. Namun tetap pada baku usianya
  9. Mampu meningkatkan perasaan jujur pada diri sendiri
  10. Tetapi kurang punya rasa percaya diri.

Yang dapat dilakukan oleh para orangtua adalah,

Pada usia ini seorang anak belajar bagaimana membuat keputusan dan menetapkan baku nan tepat. Yang dapat dilakukan oleh orang tua pada tahapan ini adalah:

  1. Memberikan kepercayaan dan tanggung jawab nan lebih tinggi kepada anak.
  1. Mendorong meningkatnya kemampuan sosial dengan jalan memberika kesempatan anak melakukan lebih banyak hubungan sosial.
  1. Membantu mengurangi krisis percaya diri kepada anak dengan jalan melibatkan anak memberikan keputusan nan dilakukan secara berkelompok.

Anak usia tahun ke 1 hingga seterusnya, membutuhkan dukungan Anda sebagai orangtuanya. Baik moril, maupun materil. Terus damping perkembangan dirinya, terutama psikologis. Karena, dari hal-hal itu, kenakalan remaja dan nan sejenisnya akan terminimalisir terjadi pada diri anak.