Pemeliharaan Tanaman Soka

Pemeliharaan Tanaman Soka

Salah satu hal nan tak dapat dilupakan ketika memelihara tanaman ialah perawatan atau pemeliharaan tanaman itu sendiri. Setiap tanaman nan sedang dipelihara, baik itu buat keperluan hobi ataupun bisnis tak dapat dibiarkan tumbuh begitu saja tanpa pemeliharaan. Perawatan atau pemeliharaan tanaman absolut harus dilakukan agar tanaman itu selalu segar, sehat, dan menghasilkan.



Budidaya Tanaman Soka

Memelihara tanaman hias merupakan hobi nan sudah sejak lama digemari. Salah satu tanaman hias nan banyak dipelihara ialah tanaman soka atau kembang soka. Banyak masyarakat pecinta kembang nan merawat atau membudidayakan tanaman ini. Alasannya beragam, ada nan hanya sebatas hobi, ada juga nan memang membudidayakannya buat tujuan bisnis.

Tanaman soka merupakan salah satu tanaman hias nan memiliki prospek bisnis cukup cerah. Estetika bunganya mampu meluluhkan hati siapa saja nan melihatnya. Oleh sebab itu, tidaklah mengherankan jika nilai hemat tanaman soka ini cukup tinggi. Karena nilai hemat nan tinggi inilah maka banyak orang nan membudidayakannya.

Sebagaimana penulis utarakan tadi, estetika tanaman soka ialah dari faktor bunga. Jika tanaman soka nan Anda budidayakan tak kunjung memiliki bunga, maka kondisi tersebut bukan hanya mengurangi keindahannya, melainkan menjatuhkan nilai ekonominya juga.

Untuk itu, agar tanaman soka nan Anda pelihara memiliki kembang nan indah, perawatan dan pemeliharaan tanaman soka pun perlu dilakukan. Lantas, bagaimana cara pemeliharaan tanaman soka nan baik agar mampu menghasilkan kembang nan indah? Berikut paparannya.



Pemeliharaan Tanaman Soka

Kegiatan Pemeliharaan tanaman soka perlu dilakukan agar tanaman bisa tumbuh dengan baik dan bunganya selalu muncul. Setidaknya terdapat lima langkah pemeliharaan tanaman soka dalam pot agar dapat tumbuh dengan baik. Adapun kelima langkah pemeliharaan tersebut ialah sebagai berikut.



1. Penyiraman

Pemeliharaan tanaman soka nan pertama ialah penyiraman. Penyiraman tanaman soka dilakukan dengan menggunakan air higienis (air sumur) hingga cukup basah atau lembap. Namun, jika hendak menggunakan air ledeng, hendaknya air tersebut diendapkan dulu selama 1 hari guna mengurangi kadar kaporit nan terdapat dalam air ledeng. Pengendapan ini juga dilakukan jika Anda hendak menyitam tanaman dengan menggunakan air hujan.

Penyiraman tanaman soka biasanya dilakukan pada pagi atau sore hari. Pada pagi hari, penyiraman biasanya antara pukul 08.00 hingga pukul 10.00, sedangkan pada sore hari antara pukul 15.00-16.00. Namun, ketika cuaca tak terlalu terik, Anda dapat menyiram tanaman soka sekali sehari saja. Hindari peyiraman saat cuaca sedang terik (tengah hari) sebab dapat membahayakan bunga, khusunya pada bagian akar.

Sebelum dilakukan penyiraman, Anda sebaiknya menggemburkan tanah dalam pot dengan cara mengoreknya agar memudahkan proses aerasi. Penyiraman ini dilakukan agar tanaman tak kekurangan air, tanah tetap lembap, dan unsur hara tanah dapat larut lebih cepat sihingga tanaman dapat lebih mudah menyerapnya. Tanah nan kurang aier akan menyebabkan tanaman soka Anda layu, daunnya kering, tumbuhnya kerdil, dan sulit berbunga.



2. Pemupukan

Pemeliharaan tanaman soka nan kedua ialah pemupukan. Tanaman soka nan dibudidayakan dengan menggunakan media tanam berupa pot memerlukan pemupukan. Tujuannya ialah buat menambah nutrien nan diperlukan tanaman, sebab unsur hara nan terdapat dalam tanah nan berada dalam pot tentunya tak akan mencukupi kebutuhan tanaman.

Kebutuhan pupuk buat tanaman soka tidaklah terlalu banyak. Pemberian pupuk kandang secukupnya juga dirasa sudah mampu memenuhi kebutuhan tanaman soka. Namun, jika Anda menginginkan tanaman soka nan Anda pelihara atau budidayakan dapat tumbuh dengan prima dan produktif menghasilkan bunga, maka pemupukan harus dilakukan secara kontinyu dengan menggunakan pupuk urea, TSP,dan KCL.

Cara pemberian pupuk dilakukan dengan menyebar pupuk di sekitar media tanam secara merata, kemudian pupuk-pupuk tersebut dibenamkan atau ditimbun tipis dengan tanah (yang krusial tertutupi). Setelah diberi pupuk, tanaman soka kembali harus disiram agar pupuk-pupuk tadi cepat larut.



3. Pemangkasan

Pemeliharaan tanaman soka nan ketiga ialah pemangkasan. Tanaman soka nan memiliki cabang nan tumbuh bebas tak terawatt akan mendatangkan pemandangan nan tak menarik. Agar cabang tanaman soka selalu tampak latif dan menarik, Anda perlu memangkasnya. Selain memperindah cabang, ternyata pemangkasan juga bisa mengurangi atau menghindarkan tanaman dapi hama dan penyakit.

Pemangkasan tanaman soka dilakukan dengan tujuan membentuk tahuk nan indah, pendek, dan merangsang pembungaan. Pemangkasan biasanya dilakukan terhadap cabang nan tumbuh terlalu cepat atau cabang nan letaknya kurang bagus sehingga mengganggu estetika tajuk pohon. Pada saat memangkas cabang atau ranting, Anda sebaiknya menggunakan gunting nan steril.

Pemangkasan nan baik dilakukan pada sore hari setelah dilakukan pemupukan dan penyiraman. Ini dilakukan agar tanaman tak layu dan sudah memiliki bekal atau simpanan makanan sebelum dilakukan pemotongan, jadi pertumbuhan lainnya tak akan terganggu meski dilakukan pemangkasan.



4. Repotting

Pemeliharaan soka nan keempat ialah repotting. Repotting ialah aktivitas memindahkan rumah soka ke rumah nan baru. Ya, repotting ini biasanya dilakukan ketika Anda mendapati Tanaman soka di dalam pot tampak kurus, lidak mau tumbuh lagi, menderita dan merana. Jika kondisi tersebut Anda dapati, sementara afeksi dan semua kebutuhan tanaman soka sudah diberikan, boleh jadi tanaman soka memerlukan rumah baru sebab pot nan menjadi rumah lamanya sudah tak mampu menampung aktivitas akar-akarnya lagi.

Meski begitu, kondisi seperti itu pun dapat saja disebabkan oleh hama atau penyakit. Jika memang disebabkan oleh penyakit, sebaiknya Anda memberikannya perawatan, jangan langsung melakukan repotting. Ya, pemindahan rumah atau repotting ini harus sinkron dengan keinginan tanaman soka tersebut agar tak mengganggu pertumbuhannya. Untuk itukeinginan tanaman soka buat berpindah rumah ini harus dicek.

Ada beberapa pertanda nan dapat Anda amati sebelum memutuskan buat repotting atau memberikan perawatan dari hama dan penyakit. Jika pertanda berikut sudah tampak, maka repotting ialah hal nan seharusnya Anda lakukan.

  1. Soka sudah cukup umur, namun menampilkan beberapa daun nan tumbuh dengan tak normal dan berwarna kuning. Tumbuhnya kerdil meskipun pemeliharaannya sudah maksimal.
  1. Media di dalam pot menjadi cepat kering, sehingga pemberian air atau penyiraman menjadi terlalu sering dari biasanya.
  1. Ujung-ujung akan tampak menyembul keluar dari dasar pot dan permukaan media tanam.

Waktu buat melakukan repotting sebaiknya dilakukan ketika musim penghujan, sehingga saat memasukki musim kemarau kondisi akar-akarnya sudah kembali kuat.



5. Penyiangan

Pemeliharaan tanaman nan kelima atau terakhir ialah penyiangan. Tanaman soka nan ditanam dalam pot tak berarti bebas dari gangguan gulma atau tanamam pengganggu lainnya. Di permukaan media tanam masih memungkinkan buat ditanami tanaman pengganggu. Untuk itu Anda harus melakukan penyiangan, yakni mencabut tanaman-tanaman pengganggu atau gulma nan tumbuh di permukaan medi tanam.

Penyiangan ini perlu dilakukan sebab tanaman-tanaman pengganggu atau gulma nan tak dicabuti akan memakan nutrient nan dibutuhkan tanaman soka. Jika itu terjadi, maka tanaman soka tak akan tumbuh dengan prima dan produktif berbunga. Pastikan bahwa penyiangan nan Anda lakukan sudah baik, jadi kemungkinan tanaman pengganggu atau gulma buat tumbuh lagi sudah tak ada.

Nah, itulah lima cara pemeliharaan tanaman soka agar senantiasa tumbuh prima dan mampu berproduksi dengan produktif. Jika kelima langkah tadi sudah dilakukan dengan baik, maka bisa dipastikan bahwa tanaman soka And akan memiliki kualitas nan bagus. Tanaman soka dengan kualitas bagus biasanya jika dijual pun akan bernilai hemat tinggi. Jika sudah begitu, laba budidaya tanaman ini tentu dapat segera Anda nikmati. Semoga Bermanfaat